1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.

News Wacana Pelarangan Penjualan Rokok Ketengan Dinilai Tidak Efektif Karena Sulit Diawasi

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Dec 27, 2022.

  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +106 / -0
    Pemerintah mewacanakan larangan penjualan rokok secara ketengan. Yang jadi masalah adalah, bagaimana mengawasinya?

    Seperti yang sudah IDWS beritakan sebelumnya, pemerintah Indonesia berencana melarang penjualan rokok batangan (ketengan) mulai awal tahun 2023 yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023.

    Keppres tersebut diketahui telah diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Desember 2022. Jika telah disahkan, itu artinya para perokok diwajibkan membeli minimal satu bungkus rokok.

    Yang membuat kebijakan tersebut jadi sorotan adalah, bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli rokok bungkusan utuh (yang mungkin bisa mendorong pengurangan konsumsi rokok), dan juga fakta sulitnya mengawasi penjualan rokok ketengan sehingga kebijakan itu dinilai tidak efisien.

    Meski terkesan tidak adil bagi lapisan masyarakat yang tidak mampu membeli rokok satu bungkus penuh, pengurangan konsumsi rokok tetaplah hal positif bagi masyarakat. Selain itu hal ini juga berpotensi mengurangi anak di bawah umur yang seringnya hanya bisa membeli rokok secara ketengan dengan uang saku mereka.

    Hal ini diungkapkan oleh karyawan swasta bernama Iqbal (27).

    "Kita bukan hanya berbicara dari sisi keberlangsungan industrinya saja, tetapi juga menilik aspek kesehatan dan prevalensi merokok pada anak. Penjualan rokok ketengan itu menurut saya jadi alternatif anak-anak usia sekolah, yang belum punya pendapatan untuk punya rokok," ungkapnya kepada


    [​IMG]
    Ilustrasi rokok ketengan. (tangselpos.id)

    Namun sayangnya kebijakan tersebut tidak dibarengi dengan pengetatan pengawasan, sehingga sepertinya mubazir.

    Seorang perokok bernama Heri (25) yang berprofesi sebagai karyawan swasta menilai kebijakan pemerintah mengenai pelarangan penjualan rokok secara ketengan itu sulit diawasi karena jumlah rakyat Indonesia yang begitu banyak.

    "Kalo saya pribadi sih menilainya, lucu kebijakannya, kenapa? Karena bagaimana cara pemerintah mengawasi setiap pembelian di masyarakat. Aturan tidak akan berjalan jika tanpa ada pengawasan," tutur Heri seperti dikutip dari detikFinance.

    Heri yang juga sering membeli rokok ketengan mengatakan, kebijakan itu akan membuat pengeluarannya lebih tinggi. Ia mengaku sering membeli rokok ketengan jika pada tanggal tua.

    "Kalo untuk dampaknya sih pasti akan berdampak ya kepada pedagang maupun saya sendiri. Pengeluaran akan bertambah. Jadi boncos ya pasti, kalau tanggal tua gini cari yang murah," ungkapnya.


    Sumber: Portal IDWS
     
  2. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,829
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,323,808 / -7
    palingan ujung-ujungnya ngomong "mari kita bersama masyarakat saling mengawasi"
    wakakak, yang dibayar aja gak ngawasin, apalagi yang gak dibayar :ngacir:
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.