1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Other Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia

Discussion in 'History and Culture' started by ghombalz, Jul 8, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Odins Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Feb 5, 2013
    Messages:
    52
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +3 / -1
    Good question always trump the best answer.
    Gw setuju banget dengan pertanyaan agan purelunacy, apakah homo erectus itu monyet atau kera? apakah mereka berasal dari nenek moyang yang sama?
    Sifat alami manusia untuk mencari tahu asal usulnya, terlebih lagi membutuhkan suatu bukti yang nyata agar dapat diyakini.
    Oleh karena itu, justru ilmunya harus terus dicari, bukan ditolak mentah2. Masih ada missing link dalam teori Darwin, dan ilmuwan masih terus mencari.
    Jadi pertanyaannya adalah, sudahkah anda baca seluruh teori evolusi? apakah manusia butuh evolusi untuk ada di bumi?
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Joenavarro M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +33 / -0
    Waaah....teori evolusi nih. Menarik. Tapi saya mau coba lihat manusia dari sudut pandang lain: otak kita.

    Dari semua hal yang menakjubkan di bumi, tidak ada yang lebih memukau daripada otak manusia. Misalnya, setiap detik ada kira-kira 100 juta informasi yang masuk ke dalam otak melalui berbagai indra. Tetapi, mengapa otak tidak kewalahan mendapat serbuan informasi yang bertubi-tubi ini? Bagaimana pikiran dapat menerima jutaan pesan yang datang serentak, sedangkan kita hanya dapat memikirkan sesuatu satu demi satu? Yang jelas, pikiran tidak saja bisa bertahan menghadapi arus informasi ini, tetapi dapat menanganinya dengan mudah.

    Kemampuan tersebut hanyalah satu di antara banyak keajaiban otak manusia. Salah sau keunikan lagi dari otak manusia adalah, otak manusia memiliki korteks serebrum yang membedakannya dari binatang mana pun. Korteks ini tebalnya kira-kira setengah sentimeter, dan membentuk lipatan-lipatan agar bisa muat di dalam tengkorak kepala. Jika dibentangkan, korteks itu bisa mencapai 0,2*meter persegi, yang setiap sentimeter kubiknya berisi kira-kira seribu kilometer serabut-serabut yang saling bersambungan. Selain jauh lebih luas daripada korteks hewan mana pun, korteks manusia juga memiliki lebih banyak bagian yang tidak dikhususkan untuk menangani fungsi fisik tubuh tetapi bebas melakukan proses mental yang lebih tinggi yang membedakan manusia dari binatang. ”Kita bukan sekadar kera yang lebih pintar,” kata seorang peneliti. Pikiran ”membuat kita secara kualitas berbeda dengan semua bentuk kehidupan lainnya”.

    Bahasa yang Hanya Dimiliki Manusia
    Contoh mencolok tentang kemampuan bawaan yang dapat kita program dengan sangat leluasa adalah bahasa. Para pakar setuju bahwa ”otak manusia secara genetis diprogram untuk mengembangkan bahasa”, dan bahwa kita memiliki kecakapan berbicara ”hanya karena kita mempunyai kemampuan bawaan untuk memproses bahasa yang ada dalam otak kita”.Tidak seperti perilaku naluriah binatang yang tidak bisa berubah, manusia memiliki keleluasaan yang sangat besar dalam menggunakan kemampuan bawaan untuk berbahasa.

    Tidak ada bahasa tertentu yang ditanamkan ke dalam otak kita, tetapi kita telah diprogram sebelumnya dengan kemampuan mempelajari bahasa. Jika dua bahasa digunakan di rumah, seorang anak dapat menguasai kedua-duanya. Jika ada bahasa yang ketiga, anak itu juga dapat menguasainya. Seorang gadis cilik sering mendengar beberapa bahasa sejak bayi. Ketika berusia lima tahun, ia dapat berbicara dalam delapan bahasa dengan fasih. Mengingat kesanggupan bawaan tersebut, tidaklah mengherankan jika seorang linguis mengatakan bahwa eksperimen untuk mengajarkan bahasa isyarat kepada simpanse, ”malah membuktikan bahwa simpanse tidak sanggup mempelajari bahkan bentuk bahasa manusia yang paling sederhana”.

    Nah, mungkinkah kesanggupan yang begitu menakjubkan ini, berevolusi dari geraman dan raungan binatang? Penelitian atas bahasa-bahasa yang sangat kuno menyanggah pendapat demikian tentang evolusi bahasa. Seorang pakar berkata bahwa ”tidak ada bahasa yang primitif”. Antropolog Ashley Montagu setuju bahwa bahasa-bahasa yang katanya primitif ”sering kali jauh lebih rumit dan lebih efisien daripada bahasa dari peradaban yang konon lebih tinggi”.

    Seorang neurolog menyimpulkan, ”Semakin kita berupaya menyelidiki mekanisme bahasa, semakin misterius proses itu jadinya.” Seorang periset lain berkata, ”Pada saat ini, asal mula ujaran dengan kalimat yang tertata masih merupakan misteri.” Dan, ilmuwan ketiga menyatakan, ”Kesanggupan berbicara, yang menjadi daya penggerak yang paling kuat bagi manusia dan bangsa-bangsa, secara unik membedakan manusia dari binatang. Namun, asal mula bahasa tetap merupakan misteri yang paling membingungkan tentang otak.” Tetapi, itu bukan misteri bagi orang yang percaya bahwa sang Pencipta-lah yang menanamkan kesanggupan berbahasa di bagian-bagian tertentu dalam otak.

    Hal-Hal yang Hanya Dapat Dijelaskan oleh Penciptaan
    Encyclopædia Britannica menyatakan bahwa otak manusia ”dikaruniai potensi yang jauh lebih banyak daripada yang dapat ia gunakan sepanjang masa hidupnya”. Disebutkan juga bahwa otak manusia dapat menampung ilmu dan ingatan sebanyak apa pun yang dimasukkan ke dalamnya sekarang, bahkan satu miliar kali lebih banyak! Tetapi, untuk apa evolusi menghasilkan kesanggupan yang begitu berlebih? ”Ini sebenarnya satu-satunya contoh yang ada mengenai spesies yang diberi sebuah organ yang cara penggunaannya masih juga belum diketahui,” kata seorang ilmuwan. Ia kemudian bertanya, ”Bagaimana ini dapat diselaraskan dengan tesis evolusi yang paling*mendasar: Seleksi alam berlangsung sedikit demi sedikit; tiap langkah harus memberi keuntungan yang kecil namun cukup berarti bagi si pemilik?” Ia menambahkan bahwa perkembangan otak manusia ”tetap merupakan aspek evolusi yang paling sulit dijelaskan”. Karena proses evolusi tidak mungkin menghasilkan atau mewariskan kemampuan otak yang terlalu besar dan yang tidak bakal digunakan, bukankah lebih masuk akal untuk menyimpulkan bahwa manusia, dengan kemampuan untuk terus belajar tanpa henti, dirancang untuk hidup selama-lamanya?

    Carl Sagan, yang takjub karena otak manusia dapat menampung informasi yang ”bisa memenuhi kira-kira dua puluh juta jilid buku”, menyatakan, ”Otak adalah tempat yang sangat besar dalam ruang yang sangat kecil.” Dan, apa yang terjadi dalam ruang yang kecil ini sama sekali tidak dapat dimengerti oleh manusia. Misalnya, bayangkan apa yang terjadi dalam otak seorang pianis yang memainkan komposisi musik yang sulit, dengan semua jarinya menari-nari di atas tuts piano. Otaknya pasti memiliki kepekaan gerak yang amat menakjubkan, untuk memerintahkan jari-jari menekan tuts yang benar pada waktu yang tepat dengan tekanan yang pas sehingga sesuai dengan nada-nada yang ada di kepalanya! Dan, jika ia menekan nada yang salah, otak segera memberi tahunya! Seluruh kegiatan yang sangat kompleks ini telah diprogram ke dalam otaknya melalui latihan bertahun-tahun. Tetapi, ini dimungkinkan hanya karena bakat musik telah diprogramkan sebelumnya ke dalam otak manusia sejak lahir.

    Otak binatang tidak bakal bisa memahami hal-hal demikian, apalagi melakukannya. Teori evolusi juga tidak dapat menjelaskan hal itu. Tidakkah jelas bahwa sifat-sifat intelektual manusia mencerminkan apa yang dimiliki Sang Pencipta, Pribadi yang Mahacerdas? Ini selaras dengan Kejadian 1:27, yang berbunyi, ”Allah menciptakan manusia menurut gambarnya.” Binatang tidak diciptakan menurut gambar Allah. Itu sebabnya binatang tidak memiliki kesanggupan yang dimiliki manusia. Walaupun binatang bisa melakukan hal-hal yang luar biasa dengan naluri yang telah ditentukan dan yang tidak fleksibel, mereka sama sekali bukan tandingan manusia yang bisa berpikir serta bertindak secara fleksibel dan sanggup untuk terus memperkaya pengetahuan yang sudah ada.

    Menghargai Keajaiban Manusia
    Coba pikir: Manusia menghasilkan pemikiran yang abstrak, dengan penuh kesadaran menetapkan cita-cita, membuat rencana untuk mencapainya, berupaya menjalankannya, dan mendapatkan kepuasan dari apa yang dicapai. Mereka diciptakan dengan mata yang bisa menghargai keindahan, telinga yang bisa menikmati musik, bakat untuk kesenian, dorongan untuk belajar, rasa ingin tahu yang tak terpuaskan, dan imajinasi yang mampu menghasilkan dan menciptakan berbagai hal—manusia merasakan sukacita dan kepuasan dalam menggunakan berbagai karunia ini. Manusia merasa tertantang oleh problem-problem, dan senang menggunakan kekuatan mental dan fisik untuk memecahkannya. Manusia juga memiliki perasaan moral untuk menentukan apa yang benar dan yang salah serta hati nurani yang akan menusuknya jika ia menyimpang. Ia merasa bahagia bila memberi, dan bersukacita saat mencintai dan dicintai. Semua kegiatan itu menambah kesenangan dalam hidupnya dan menjadikan hidupnya lebih bertujuan dan berarti.

    Manusia dapat merenungkan berbagai tumbuhan dan hewan, kehebatan gunung dan samudra, luasnya langit, dan merasa diri amat kecil. Ia sadar akan waktu dan kekekalan, bertanya-tanya bagaimana ia sampai berada di bumi dan ke mana ia akan pergi, dan mencari tahu apa yang ada di balik semua itu. Tidak ada binatang yang pernah memikirkan hal-hal demikian. Tetapi, manusia mencari tahu sebab dan akibat segala sesuatu. Itu semua karena ia dikaruniai otak yang menakjubkan dan karena ia merupakan ”gambar” dari Pribadi yang membuatnya.

    Maka, sebagai kesimpulan: bukankah keberadaan manusia dengan otaknya yang menakjubkan benar-benar suatu keajaiban, alasan untuk takjub? Bukankah jelas juga bahwa keajaiban demikian hanya dapat dihasilkan oleh penciptaan, bukan oleh evolusi?
     
  4. purelunacy M V U

    Offline

    MILF hunter

    Joined:
    Nov 23, 2009
    Messages:
    2,401
    Trophy Points:
    161
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +612 / -11
    klo menurut ane sih....evolusi itu justru proses dari penciptaan, jadi penciptaan itu tidak tiba2 langsung jadi.....tapi berproses.... nah proses nya itu, khususnya dalam organisme makhluk hidup....dinamakan evolusi...

    gitu klo menurut ane sih om.
     
  5. volant Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 7, 2012
    Messages:
    66
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +4 / -0
    eh klo nenek moyang kita punah, harusnya kita gk ada dong
     
  6. gadun M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 20, 2013
    Messages:
    599
    Trophy Points:
    72
    Ratings:
    +21 / -0
    jadi homo erectus buak nenek moyangnya sapiense ??
     
  7. Joenavarro M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +33 / -0
    Teori evolusi berasumsi bhw ikan menjadi amfibi, beberapa amfibi menjadi reptilia, dari reptilia muncullah mamalia dan burung, dan akhirnya beberapa mamalia menjadi manusia. Saya mau coba perlihatkan betapa tidak*masuk akalnya asumsi tentang tahap2 transisi itu. Seraya Anda terus membaca, pikirkan: Mungkinkah perubahan2 demikian terjadi secara spontan, tanpa pengarahan?

    Secara fisik, manusia cocok dengan definisi umum mamalia. Namun, seorang evolusionis menyatakan, ”Kesalahan yg paling tragis adalah menganggap manusia sebagai ’binatang belaka’. Manusia itu unik, berbeda dengan semua binatang lain dalam banyak segi, misalnya tutur kata, tradisi, kebudayaan, dan masa pertumbuhan dan pengasuhan orang tua yg sangat panjang.”

    Yang membedakan manusia dari semua makhluk lain di bumi adalah otaknya. Informasi yg tersimpan dalam kira-kira 100 miliar neuron otak manusia bisa memenuhi sekitar 20 juta jilid buku! Kesanggupan utk berpikir abstrak dan bertutur kata membuat manusia jauh berbeda dengan binatang mana pun, dan kemampuannya utk merekam semakin banyak pengetahuan merupakan salah satu ciri khas manusia yg paling menakjubkan. Dengan menerapkan pengetahuan ini, manusia sanggup mengungguli semua makhluk hidup lain di bumi—bahkan sampai pergi ke bulan dan kembali lagi. Sesungguhnya, seperti kata seorang ilmuwan, otak manusia ”berbeda dan jauh lebih rumit daripada apa pun di alam semesta yang kita kenal”.

    Segi lain yg membuat jurang pemisah terlebar antara manusia dan binatang adalah nilai2 moral dan spiritual manusia, yg berasal dari sifat2 seperti kasih, keadilan, hikmat, kuasa, dan belas kasihan. Ini disinggung dalam buku Kejadian sewaktu mengatakan bahwa manusia dibuat ’menurut gambar dan rupa Sang Pencipta’. Dan, jurang pemisah antara manusia dan binatang inilah yang paling lebar.—Kejadian 1:26.

    Jadi, ada perbedaan2 yg sangat besar di antara divisi2 utama kehidupan. Banyak struktur baru, naluri yg terprogram, dan sifat yg memisahkan divisi2 kehidupan ini. Apakah masuk akal untuk berpikir bhw semua itu dapat muncul secara kebetulan tanpa pengarahan? Sebagaimana telah kita lihat, bukti fosil tidak mendukung pendapat itu. Tidak ada fosil yg dapat menjembatani jurang2 tersebut. Seperti kata Hoyle dan Wickramasinghe, ”Bentuk2 peralihan hilang dari catatan fosil. Sekarang kita tahu alasannya, pada dasarnya karena bentuk peralihan memang tidak ada.”

    ADA kesulitan lain yg dihadapi oleh teori evolusi. Bagaimana persisnya evolusi terjadi? Mekanisme dasar apa yg bisa membuat satu jenis makhluk hidup berevolusi menjadi jenis lain? Banyak yg bilang dasar dari proses evolusi adalah mutasi sel.Sebenarnya, Bagaimana asal mula mutasi? Kebanyakan mutasi diduga terjadi dalam proses reproduksi sel yg normal. Tetapi, eksperimen memperlihatkan bahwa mutasi juga dapat disebabkan oleh faktor luar seperti radiasi dan zat kimia. Seberapa seringkah mutasi terjadi? Reproduksi bahan genetik dalam sel sangatlah konsisten. Jika dilihat dari jumlah sel yang membelah diri dalam satu makhluk hidup, mutasi relatif jarang terjadi. Sebagaimana dikomentari oleh Encylopedia Americana, reproduksi ”rantai DNA yg menyusun sebuah gen luar biasa akurat. Kesalahan dalam penggandaan atau penyalinan adalah kecelakaan yg jarang terjadi”.

    Sekalipun semua mutasi bersifat menguntungkan, dapatkah hal itu menghasilkan sesuatu yg baru? Tidak. Mutasi hanya dapat menghasilkan variasi dari suatu sifat yang sudah ada. Mutasi menghasilkan variasi, tetapi tidak pernah sesuatu yang baru.

    Contoh: Tanaman di daerah kering mungkin memiliki gen mutan yang menyebabkan akarnya tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Tanaman tersebut lebih mampu bertahan hidup daripada tanaman lain dari spesies yang sama karena akarnya bisa menyerap lebih banyak air. Tetapi apakah ia menjadi tanaman yg baru? Tidak, ia masih tanaman yg sama. Tanaman itu tidak berevolusi menjadi tanaman lain.

    Mutasi bisa mengubah warna atau tekstur rambut seseorang. Tetapi, rambut tetap rambut, tidak akan menjadi bulu unggas. Tangan seseorang mungkin berubah karena mutasi sehingga jari-jarinya tidak normal. Kadang2 ada tangan yg mungkin memiliki enam jari atau cacat lain. Tetapi, tangan tetap tangan, tidak pernah berubah menjadi sesuatu yg berbeda. Tidak muncul sesuatu yg baru, dan tidak akan pernah.

    Kesimpulannya jelas. Perubahan genetik secara kebetulan sebanyak apa pun tidak dapat mengubah satu jenis kehidupan menjadi jenis lain. Sebagaimana pernah dikatakan biolog Prancis, Jean Rostand, ”Tidak, tanpa diragukan, menurut saya tidak mungkin ’kesalahan’ dalam hereditas ini dapat membangun seluruh dunia, dengan keanekaragaman bentuk serta kecermatannya, ’adaptasi’-nya yang menakjubkan, meskipun bekerja sama dengan seleksi alam, meskipun dengan keuntungan berupa periode waktu yang luar biasa lama bagi evolusi untuk bekerja dalam kehidupan.”

    Ahli genetika C.*H.*Waddington menyatakan, ”Teori ini seumpama Anda mula-mula memiliki empat belas baris kalimat yang logis dalam bahasa Inggris lalu mengubah hurufnya satu demi satu, mempertahankan hanya kata-kata yang masih punya makna, dan akhirnya akan diperoleh salah satu karya Shakespeare.*.*.*. benar-benar penalaran yang gila, dan menurut saya, kita tidak sebodoh itu.”

    Kebenarannya memang seperti yg dinyatakan Profesor John Moore, ”Berdasarkan penyelidikan dan analisis yang ketat, setiap pernyataan dogmatis .*.*. bahwa mutasi gen merupakan bahan mentah untuk proses evolusi yang menyangkut seleksi alam adalah dongeng isapan jempol.”
     
  8. purelunacy M V U

    Offline

    MILF hunter

    Joined:
    Nov 23, 2009
    Messages:
    2,401
    Trophy Points:
    161
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +612 / -11
    busyettt panjang bener... :dead:

    jadi semua nya itu langsung ada? tanpa ada proses "menjadi" nya?

    kalau dalam Islam juga ada ayat yg bunyinya "Kun Fayakun" ..... jika Tuhan menginginkan sesuatu terjadi, maka terjadilah....

    yang kita bicarakan dalam teori evolusi ini kan proses terjadi nya... bukan masalah kehendak Tuhan nya.

    penciptaan alam semesta ini pun dalam beberapa kitab agama disebutkan....memakan waktu 7 hari, kalau tidak ada proses dalam "menjadikannya" knp butuh waktu sampai 7 hari? knp tidak langsung saja jadi.

    jika manusia ini sudah ada dari jaman dahulu... knp tidak ditemukan fosil manusia yg umurnya sama dengan umur fosil yg berumur jutaan tahun seperti dinosaurs dan binatang purba lainnya.

    jika waktu itu manusia tidak ada? ada dimanakah manusia?

    Jika Adam a.s itu turun dari surga bagaimana proses turun nya? bagaimana dia melewati ruang hampa udara dan terhempas ke bumi?

    Jika Adam a.s dan Siti Hawa itu hanya dua manusia yg ada di bumi ini? lalu anak2 dan cucu nya itu bagaimana? kita ketahui sendiri..... jika saudara kandung menikah itu akan terjadi kegagalan dalam sistem genetik nya, tidak menjadi manusia seperti kita sekarang ini.
     
  9. Joenavarro M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +33 / -0
    Proses penciptaan selama "7 hari" itu bukan proses penciptaan manusia saja, tapi proses penciptaan bumi dan isinya, dan manusia diciptakan pada hari ke-6. Nah, skrg, apa yang terjadi selama masa penciptaan itu? Apakah catatan tentang penciptaan ini bersifat ilmiah? Coba kita cek ya.

    ”Hari” Pertama dan Keempat

    Bumi ini telah dibentuk untuk berputar pada orbitnya mengitari matahari. Pada saat itu ”Gelap gulita menutupi samudera raya.” (Kejadian 1:2) Pada tahap awal tersebut, suatu campuran uap air, gas, dan debu vulkanis pasti telah menghalangi cahaya matahari. Kitab Suci melukiskan periode pertama penciptaan sebagai berikut, ”Allah mulai mengatakan, ’Jadilah terang’; dan berangsur-angsur terang ada,” atau menjangkau permukaan bumi.—Kejadian 1:3

    Pernyataan ”berangsur-angsur . . . ada” mencerminkan secara akurat suatu tindakan progresif. Apa yg dimulai pada era penciptaan, berangsur-angsur menjadi jelas, atau terang. Dan,terang berangsur-angsur mulai muncul pada ”hari” pertama, namun, baru pada periode keempat penciptaan, matahari, bulan, dan bintang dapat terlihat.—Kejadian 1:14-19.

    ”Hari” Kedua dan Ketiga

    Sebelum Sang Pencipta membuat tanah kering muncul pada ”hari” ketiga penciptaan, Dia mengangkat sebagian air. Sebagai hasilnya, bumi ini tertudung sebuah selimut uap air. Selama ”hari-hari” penciptaan, air di permukaan surut, sehingga daratan tampak. Dengan menggunakan daya geologis yg kini masih menggerakkan lempeng2 bumi, Sang Pencipta mendorong daerah dasar lautan ke atas untuk membentuk benua-benua. Ini menghasilkan tanah kering di atas permukaan air dan palung-palung lautan yang dalam di bawah. (Mazmur 104:8, 9.) Setelah tanah kering terbentuk, terjadilah perkembangan lain yg luar biasa-proses fotosintesis. Kita membaca, ’Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.’ Dan jadilah demikian.”—Kejadian 1:11. Kelangsungan hidup binatang dan manusia di kemudian hari bergantung pada kloroplas. tanpa tumbuh-tumbuhan hijau, atmosfer bumi menjadi terlalu kaya akan karbon dioksida, dan kita akan mati karena panas serta kekurangan oksigen.

    Tampilnya varietas baru dalam dunia tumbuhan berlanjut sampai ”hari” keenam, sewaktu Sang Pencipta ”membuat taman di Eden” dan ”menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya”. (Kejadian 2:8, 9) Dan, seperti yang disebutkan sebelumnya, atmosfer bumi pasti telah menjadi cerah pada ”hari” keempat, sehingga lebih banyak terang dari matahari yg menjangkau planet Bumi.

    ”Hari” Kelima dan Keenam

    Selama ”hari” kelima penciptaan, Sang Pencipta mulai memenuhi lautan dan langit atmosferis dengan suatu bentuk kehidupan yang baru—”jiwa yang hidup”—yang berbeda dari tumbuh-tumbuhan.—Kejadian 1:20; 9:3, 4.

    Pada ”hari” keenam, Sang Pencipta memberikan lebih banyak perhatian pada tanah. Ia menciptakan ”ternak” dan binatang-binatang ”liar”. (Kejadian 1:24)

    Pada akhirnya Sang Pencipta menciptakan bentuk kehidupan yang sangat unik. ”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26) Oleh karena itu, manusia akan mencerminkan gambar rohani Pembuatnya, mempertunjukkan sifat-sifat-Nya. Dengan demikian, manusia dapat bertindak dengan kecerdasan yg jauh melebihi kecerdasan binatang mana pun. Dan tidak seperti binatang, manusia diberi kapasitas untuk bertindak selaras dengan kehendak bebasnya, tidak dikendalikan oleh naluri.

    Pada tahun2 belakangan ini, para ilmuwan telah menyelidiki gen manusia secara ekstensif. Dengan membandingkan pola genetika manusia di seluruh bumi, mereka menemukan bukti yg jelas bahwa seluruh umat manusia memiliki nenek moyang yg sama, satu sumber ADN bagi semua orang yang pernah hidup. Pada tahun 1988, majalah Newsweek menyajikan penemuan tersebut dalam sebuah laporan yang berjudul ”Upaya Mencari Adam dan Hawa”. Penyelidikan ini didasarkan atas suatu jenis ADN mitokondria, bahan genetika yang diturunkan hanya oleh perempuan. Laporan penelitian pada tahun 1995 mengenai ADN pria menunjuk pada kesimpulan yang sama—bahwa ”terdapat seorang nenek moyang, ’Adam’, yang memiliki bahan genetika pada kromosom [Y] yang lazim pada setiap pria yang sekarang hidup di bumi”, sebagaimana dinyatakan oleh majalah Time. Penemuan2 itu memberikan gambaran bahwa catatan sejarah di kitab suci dapat sangat dipercaya.
     
  10. sunkenship M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 9, 2010
    Messages:
    666
    Trophy Points:
    82
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +96 / -6
    halaman" belakang kek serius amat sih..
    wkwkwkwkwk..

    teori evolusi dan penciptaan jadinya..

    mungkin dulu nyiptainnya gini

    [​IMG]
     
    Last edited by a moderator: Nov 10, 2014
  11. Joenavarro M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +33 / -0
    Sebenarnya, apakah hidup itu ada tujuannya? Seandainya evolusi memang benar, pernyataan yang dikutip dalam jurnal Scientific American dapat diterima, ”Pemahaman modern kita mengenai evolusi menyiratkan ... bahwa tidak ada makna yang hakiki dalam kehidupan.”

    Coba pikir dampak dari kata2 itu. Apabila tidak ada makna yang hakiki dalam kehidupan, tujuan hidup kita hanyalah mencoba melakukan beberapa perbuatan baik dan, mungkin, meneruskan sifat2 genetik kita kepada generasi berikut. Sewaktu meninggal, kita tidak akan ada lagi untuk selama-lamanya. Bila demikian halnya, otak kita, dengan kesanggupannya untuk berpikir, bernalar, serta merenungkan makna kehidupan, hanyalah hasil kecelakaan alam.

    Bukan itu saja. Banyak yang percaya kepada evolusi menyatakan bahwa Sang Pencipta tidak ada atau bahwa Ia tidak akan campur tangan dalam urusan manusia. Bila demikian halnya, masa depan kita akan ada di tangan para pemimpin politis, akademis, dan religius. Dari riwayat mereka, kita bisa simpulkan bahwa kekacauan, konflik, dan korupsi yang menghancurkan masyarakat manusia akan terus berlanjut. Jika evolusi memang benar, tampaknya cukup beralasan untuk hidup mengikuti moto yang fatalistis ini, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.”—1*Korintus 15:32.

    Tetapi, jangan salah. Kehidupan memang ada maknanya. Pencipta kita memiliki maksud-tujuan pengasih yang diulurkan kepada semua orang yang memilih untuk hidup selaras dengan kehendak-Nya. Maksud-tujuan tersebut antara lain ialah janji akan kehidupan di suatu dunia yang bebas dari kekacauan, konflik, dan korupsi—dan, bahkan bebas dari kematian. (Yesaya 2:4; 25:6-8)

    Apa yang kita percayai tentu penting, karena hal itu tidak hanya dapat mempengaruhi kebahagiaan kita sekarang tetapi juga kehidupan kita di masa depan. Kitalah yang harus memilih. Apakah kita akan mempercayai sebuah teori yang tidak bisa menangkis bukti2 yang semakin banyak tentang adanya rancangan di alam? Atau, apakah kita akan menerima apa yang kitab suci katakan, yakni bahwa bumi dan kehidupan di atasnya adalah karya Perancang yang menakjubkan—Yehuwa, Sang Pencipta yang ”menciptakan segala sesuatu”?—Wahyu 4:11.
     
  12. k1bo M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 7, 2011
    Messages:
    968
    Trophy Points:
    131
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +923 / -0
    klo homo emang ada dari dulu gans blum punah,
    klo nenek moyang saya (manusia) itu adam
     
  13. zhoele Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 17, 2013
    Messages:
    52
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +1 / -0
    menurut ane mah cuma satu, kenapa nenek monyong punah. karena faktor umur dan takdir ^_^
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.