1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Res est solliciti plena timoris amor

Discussion in 'Dear Diary' started by Suci_Ristyasari, Jul 17, 2014.

  1. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Suatu_ketika, Yang Ti_pernah bercerita_perihal_pernak-pernik_kehidupan
    masa silam._Salah satu yang menarik adalah kisah-kisah tahun 1965-1966.

    Pada waktu itu
    ,_Yang Ti dan Yang Kung sudah sepuluh tahun berkeluarga
    dan_juga_baru_beberapa_tahun_bermukim_di_Jakarta. Mama_masih_balita
    ,
    sedangkan_para_Pakde_dan_Bude-ku_berstatus_sebagai_murid-murid_SD.

    Meski_secara resmi
    , Indonesia adalah negara Non-Blok,_toh, hingga tahun
    1965, suasana kehidupan di Jakarta kala itu, sedikit banyak, hampir mirip
    dengan keadaan di negara-negara Blok Kiri. Tidak ada satu pun film-film

    dari AS
    , Inggris, atau negara-negara Blok Kanan, yang boleh ditayangkan
    di bioskop-bioskop Jakarta. Yang Ti masih ingat betul
    , pada saat itu, film-
    film_produksi Uni Soviet
    "membanjiri" gedung-gedung bioskop di Jakarta.

    Yang unik
    , kendatipun "film Soviet", judul pada poster-posternya tidaklah
    menggunakan_Aksara Sirilik Rusia
    , melainkan_memakai_judul_berbahasa
    Inggris. Yang Ti dan Yang Kung berulang kali terkecoh. Maksud hati ingin
    menonton film Hollywood
    , apa daya, ternyata film produksi Uni Soviet-lah
    yang diputar di bioskop._Kedua Beliau itu pun akhirnya menyadari bahwa

    film-film_produksi_Blok Kanan_tidak_boleh_lagi_ditayangkan_di_Indonesia.

    Tak cuma film. Musik dan lagu yang berasal dari Blok Kanan pun dilarang
    diedarkan dan diperdengarkan di masyarakat._Tidak hanya album-album

    rekaman dari band-band asing
    ,_tetapi juga piringan hitam dari band atau
    penyanyi Indonesia yang dianggap
    "mengandung unsur budaya imperialis".



    Yang Kung baru mulai berkarier di sebuah Rumah Sakit Pemerintah pada
    awal dekade 1970-an. Sedangkan Yang Ti berkesempatan berkarier di satu
    Departemen Pemerintahan
    (kala itu, sebutannya bukan "Kementerian"), juga
    pada awal 1970-an. Namun
    , pada saat tahun-tahun 1960-an, Kedua Orang
    Tercinta kami tersebut
    masih berstatus sebagai "rakyat dan pekerja jelata".

    Walau tak berpenghasilan besar
    ,_toh, waktu itu,,Yang Kung masih sesekali
    menyisihkan_uang_untuk_membeli sejumlah piringan hitam, demi hiburan
    sekeluarga.
    .The Beatles
    , The Shadows, Kus Bersaudara (saat itu, nama yang
    mereka pakai bukanlah "Koes", melainkan "Kus"),_Bing Slamet, Lilis Surjani
    ,
    dan artis-artis lainnya._Ada_lagu yang enak didengar,_dibelilah vinyl-nya.

    Sampai pada suatu ketika
    , pihak berwenang mengeluarkan larangan tegas
    bagi_rakyat_Indonesia_untuk_tidak_mendengarkan_atau_memainkan_lagu

    -lagu yang bermuatan budaya imperialis._Sebelum 1964-1965
    ,_sudah ada
    seruan atau imbauan untuk memboikot segala macam produk kebudayaan
    dari negara-negara yang dinilai sebagai
    "imperialis". Tapi, karena sekadar
    imbauan
    , maka efeknya tidak terlalu terasa di masyarakat. Barulah ketika
    situasi_politik di Indonesia semakin memanas jelang terjadinya G30S/PKI
    ,
    mulai ada aksi penyitaan + pembakaran piringan hitam produk imperialis.

    Nah
    , pada masa itu, kalau berdasarkan cerita Yang Ti, seseorang bisa saja
    dicap sebagai
    "antek imperialis" jika nekat memutar_vinyl_The Beatles dan
    rekaman-rekaman lainnya yang bermuatan "unsur kebudayaan Nekolim".

    Karena tak mau tertimpa masalah
    , Yang Ti sampai berniat memusnahkan
    sebagian besar koleksi piringan hitam
    "produk budaya imperalis" tersebut.
    Untungnya sebelum niat Beliau bisa terlaksana
    ,_Yang Kung cepat tanggap
    menyembunyikan
    "benda-benda kontra revolusioner itu" di tempat aman.

    Yang ironis
    ,_beberapa_bulan_kemudian,_setelah_terjadi_perubahan_situasi
    politik yang drastis di Indonesia
    ,_justru produk-produk_budaya Blok Kiri
    yang_kemudian_dimusnahkan_aparat_dan_dilarang beredar di masyarakat.



    Ada_beberapa_foto_lawas_hitam_putih_yang_dibuat_pada_suatu_hari
    , bulan
    Oktober_tahun 1966
    ,_yang menunjukkan saat keluarga besar kami sedang
    berkumpul di ruang keluarga._Yang bikin aku tersenyum
    , ada sebuah foto
    yang_memperlihatkan_Bude Agni sedang memegang piringan hitam album

    Rubber Soul_dari The Beatles._Kelihatannya,_ketika itu,_keluarga besarku
    sedang asyik menikmati lagu-lagu_
    "In My Life", "I'm Looking Through You",
    "
    Drive My Car", dan "Nowhere Man". Momen mengharukan 52 tahun silam.


     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Aug 22, 2019
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Tiap masuk waktu shalat fardhu,_di masjid kantorku,_selalu terlihat para
    profesional muda
    (baik pria maupun wanita) yang menyempatkan diri untuk
    menunaikan shalat berjamaah._Para pria berdasi_serta para wanita modis
    ,
    silih_berganti_mendatangi_masjid,_demi_memenuhi_kewajiban_beribadah
    kepada-Nya._Rata-rata dari mereka berstatus sebagai
    high-wage workers.
    Tak jarang
    , "para petinggi dan penentu kebijakan" pun ikut shalat di sana.

    Kondisi demikian menunjukkan kesadaran beragama yang jauh lebih baik
    jika_dibandingkan dengan_keadaan_masa_silam._Kalau berdasarkan_cerita

    Yang Ti dan Yang Kung
    , pada dekade 1950-an hingga 1970-an, tak mudah
    menjumpai
    "wong pangkat" atau orang dengan status pekerjaan mentereng,
    yang memiliki religiositas tinggi (setidaknya, di Jakarta dan sekitarnya). Pada
    masa-
    masa itu, para "wong pangkat",_terlebih yang merasa berpendidikan
    tinggi
    , seakan merasa gengsi jika harus memasuki masjid untuk beribadah
    atau untuk mengikuti pengajian. Menjalani kehidupan
    , tanpa spiritualitas.

    Tapi
    , pada_dekade_1980-an,_terjadilah_perubahan_situasi._Banyak_orang
    yang_mengalami_keringnya_jiwa_karena_tak_mendekatkan_diri_pada-Nya.

    Apa tujuan kita hidup di dunia?_
    Setelah nanti kita mati
    ,_ke manakah kita
    pergi dan di manakah kita berada?_Selama hidup di dunia
    ,_kita selalu di-
    hadapkan_dengan_konsekuensi_dari hal apa pun yang kita perbuat._Andai

    perbuatan_jahat_kita_tak terungkap dan kita bisa lolos dari sanksi hukum
    yang ada di dunia,_bagaimana kita sanggup memastikan bahwa kita telah
    sepenuhnya aman dari konsekuensi hukum?_Memangnya, sebebas itukah
    kita bisa berbuat apa pun yang kita kehendaki di dunia
    , tanpa (kelak) ada
    tuntutan_pertanggungjawaban yang mesti kita hadapi?_Benarkah begitu?


    Kita_banyak_berutang_budi_kepada_para_alim_ulama_yang_dengan_ikhlas

    memberikan penyadaran pada umat agar tak mengabaikan ajaran agama.
    Kehidupan tak bisa kita jalani sesuka hati
    , karena suatu ketika nanti, kita
    pasti mati dan mesti mempertanggungjawabkan semua yang kita lakukan.

    Para alim ulama itu
    (semoga Allah merahmati Beliau semua) juga tidak lupa
    menggugah umat supaya memiliki kepekaan dan kepedulian sosial kepada
    manusia lain yang diuji dengan penderitaan._Tidak sempurna ibadah kita
    ,
    jika_kita_tak mau peduli dengan kesusahan yang dialami para hamba-Nya.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Oct 25, 2018
  4. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Setelah melalui perburuan yang cukup lama, akhirnya, kami memperoleh
    copy_rekaman_film_klasik_Pengkhianatan G30S/PKI._dengan_kualitas yang
    berkali-kali
    _lipat lebih bagus ketimbang copy yang selama ini kami miliki.
    Lebih_bagus_pula kalau dibandingkan dengan versi unggahan_di
    YouTube.

    Saat_aku_baru_menjadi_murid_SMP_
    (pada sekitar tahun 2004),_aku_pernah
    membeli versi
    VCD original dari film itu. Tapi sayang, kualitas gambarnya
    tidak_terlihat_jernih_dan_banyak_sekali_adegan_yang_dipotong_di_sana_sini.


    Sedangkan
    copy film yang baru saja aku dan si Mas dapatkan kemarin itu
    mutu gambarnya_jauh lebih layak tonton dan tiada adegan yang dipotong.


    Terlepas dari penilaian sebagian pihak bahwa film tersebut adalah produk
    propaganda
    ,_nyatanya,_film_itu_diam-diam telah berhasil mencapai status
    cult classic di kalangan penyuka film Indonesia. Seorang "insan perfilman"
    di Indonesia,_dan_sekaligus_juga_merupakan_teman sepergaulan suamiku,
    pernah mengungkapkan "rasa takjubnya" dengan film itu. Pada dasarnya,
    sang teman itu terang-terangan menilai film_tersebut sebagai propaganda
    Orde Baru._Kendati_demikian,_dia tidak bisa mengingkari_bahwa film itu
    sangat_artistik_jika_dinilai_dari_segi sinematografi. Teman_si_Mas_tersebut
    adalah seorang
    _filmmaker, yang_pernah beberapa kali aktif terlibat dalam
    proses_pembuatan_film bioskop
    ,_FTV,_serta videoklip musik di Indonesia.

    Sang teman itu tahu perbedaan antara film yang dibuat secara artistik dan
    film yang hanya dibuat "secara ala kadarnya saja". Saking artistiknya film
    tersebut
    ,_sampai-sampai_(berdasarkan kesaksiannya)_pernah_diputar_pada
    event_"Jakarta International Film Festival" (JIFFEST),_sebuah festival film
    yang dulu rutin diadakan setiap tahunnya di Jakarta
    , dan hanya memutar
    film-film_
    (dari berbagai negara di seluruh dunia)_yang_dinilai_bermutu_baik.

    Sedangkan seorang teman si Mas yang lain,_justru lebih suka menganggap
    film itu sebagai film yang berusaha untuk menyajikan "reka ulang adegan"
    dari_rangkaian peristiwa bersejarah yang pernah terjadi pada masa silam.

    Sebagian_besar_adegan_dalam_film_itu_memang_benar-benar_sesuai_fakta,
    tetapi_ada_sejumlah adegan yang dianggap tidak sesuai dengan kenyataan.



    Ada_banyak_hal_dalam_film_itu_yang_menjadi_perhatian_aku_dan_suamiku.


    Misalnya
    , adegan pembuka yang memperlihatkan 2 album piringan hitam
    dari band The Beatles,,berjudul "With The Beatles" dan "Help!". Kemudian,
    terdengar_lagu_"Bis Sekolah"_dari_Kus_Bersaudara,_mengalun_dari_sebuah
    piringan hitam yang tengah diputar. Sekilas
    , tak ada hal yang janggal dari
    adegan tersebut._Tapi bagi kolektor kelas kakap seperti suamiku
    , jelas ada
    sesuatu yang terlihat aneh. Kebetulan, si Mas punya piringan hitam album
    Kus Bersaudara
    (pada dekade 1960-an, nama band itu memang ditulis begitu)
    yang memuat lagu "Bis Sekolah" tersebut. Album itu diedarkan tahun 1964.

    Kejanggalan_menurut_si_Mas
    , label keterangan yang terdapat pada album
    piringan_hitam_Kus_Bersaudara,_adalah_berwarna_biru,_sedangkan_label
    yang_tertera_pada_piringan hitam yang diputar di_scene_film itu, bukanlah
    berwarna biru. Artinya
    , meskipun lagu yang terdengar ialah "Bis Sekolah",
    tapi_sesungguhnya,_piringan hitam_yang dimainkan itu bukanlah piringan

    hitam_album_Kus_Bersaudara._Dugaan_suamiku,_piringan_hitam_tersebut
    kemungkinan_adalah_album_
    "Help!"_dari_The_Beatles._Pada_credit title_di
    akhir film
    , lagu "Help!" tercantum dalam daftar lagu-lagu yang digunakan
    sebagai
    soundtrack film_Pengkhianatan G30S/PKI._itu._Anehnya, sepanjang
    film berlangsung
    ,_kami tak bisa menemukan adegan yang "dihiasi" dengan
    lagu tersebut._Justru ada lagu Kus Bersaudara berjudul
    "Harapanku" yang
    bisa_kita_dengar_jelas_pada_sebuah_
    scene_di_rumah_salah_seorang_jenderal.
    Namun
    , lagu itu malah tak tercantum dalam daftar lagu-lagu di credit title.



    Kalau kata si Mas
    ,_besar kemungkinan,_pihak pembuat film tak diizinkan
    Badan_Sensor_Film_untuk_menggunakan lagu The Beatles di film tersebut.
    Sehingga terpaksalah diganti_dengan lagu Kus Bersaudara._Tapi aku rasa
    ,
    lagu Kus Bersaudara_itu justru lebih bisa menghadirkan suasana 1960-an.

    Ketika_semalam
    ,_kami_memutar piringan hitam album Kus Bersaudara itu,
    aku_seolah_langsung melayang ke suatu masa yang belum pernah aku alami.


     
    Last edited: Dec 31, 2018
  5. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Opening scene_film_Pengkhianatan G30S/PKI_mampu_bikin_kita_merinding:

    "Bis_sekolah_yang_kutunggu..._kutunggu..._tiada_yang_datang
    / Ku_telah_lelah
    berdiri..._berdiri..._menanti-nanti / Bila ku..." Lalu, tampak tangan seseorang
    yang_segera_menghentikan pemutaran piringan hitam tersebut._Kemudian
    ,
    si orang itu pun_melemparkan benda-benda yang dianggap sebagai produk
    kebudayaan Nekolim._Diguyur_dengan_bahan_bakar
    ,_entah_bensin_ataupun
    minyak tanah._Dan kemudian,_api berkobar,_membakar_seluruh benda itu.

    Dari benda-benda yang dibakar dalam film itu
    ,_ada sebagian yang bisa aku
    kenali
    ,,yaitu 3 piringan hitam The Beatles (2 copies album "With The Beatles"
    serta satu copy album "Help!")_dan juga sebuah novel sastra klasik berjudul
    Anak Perawan Disarang Penjamun (Anak Perawan di Sarang Penyamun) karya
    Sutan_Takdir_Alisjahbana
    ,_sastrawan Indonesia,_Angkatan Pujangga Baru._

    Aku_semakin_yakin_bahwa_film_
    Pengkhianatan G30S/PKI_memang_dibuat
    berdasarkan_riset_yang_sangat_serius
    ,_sampai-sampai_peduli_dengan_detail
    artistik
    ,,seperti jenis benda apa sajakah yang pada masa itu diklasifikasikan
    sebagai
    "produk-produk kebudayaan nan terlarang yang wajib diganyang".



    Adegan_pembakaran tersebut bukanlah adegan yang hanya bersumber dari

    imajinasi fiktif belaka
    , tapi memang berdasarkan dari peristiwa yang nyata.
    Yang Ti dan Yang Kung adalah para saksi mata yang dulu melihat langsung
    ketika_piringan hitam
    , buku, dan majalah yang dinilai "tidak sesuai dengan
    kepribadian bangsa
    ",,dirazia, disita, dan kemudian dibakar beramai-ramai.

    Aku pun pernah menonton
    news footage / arsip rekaman berita, hitam putih,
    perihal pembakaran benda-benda yang dicap sebagai "kontra revolusioner",
    mulai dari komik Tarzan, The Lone Ranger,,piringan hitam Connie Francis,
    The Beatles, Elvis Presley, bahkan hingga novel kisah cinta-cintaan remaja.

    Jika_pada_masa_Orde_Lama_itu
    ,_musik_The_Beatles_begitu_dibenci_karena
    dianggap_produk_budaya imperialis
    , sehingga piringan hitamnya pun mesti
    dimusnahkan
    ,_lain halnya dengan Sutan Takdir Alisjahbana yang dimusuhi
    kaum_kiri_Indonesia_dan_dicap_kontra_revolusioner
    ,_karena_posisinya_yang
    berseberangan dengan pemerintah. Pada saat itu
    , Sutan Takdir Alisjahbana
    menerima_tawaran_untuk_menjadi_Guru_Besar_dan pengajar di Universitas

    Malaya
    , Malaysia._Padahal,_rezim_Orde_Lama_justru_sedang_melancarkan
    politik Konfrontasi dengan Malaysia._Jalan_cerita_dari_novel
    _Anak Perawan
    Disarang Penjamun
    _itu sendiri, sebetulnya tak ada kaitannya dengan politik.
    Hanya_karena Sutan Takdir Alisjahbana_mengambil_posisi yang tak sejalan

    dengan garis politik rezim
    ,_maka buku-bukunya pun dinyatakan terlarang.

    Novel_
    Anak Perawan Disarang Penjamun_itu, pernah diangkat ke layar lebar
    pada tahun 1960-an. Sutradaranya bukan sembarang orang
    , Usmar Ismail,
    sang Bapak Perfilman Indonesia. Secara samar-samar, Yang Ti masih ingat
    dengan film tersebut. Namun
    , film itu pun kemudian ditarik dari peredaran
    karena ceritanya jelas-jelas diadaptasi dari novel Sutan Takdir Alisjahbana
    .



    Aku telah beberapa kali membaca novel klasik tersebut
    ,_tapi belum pernah
    menonton filmnya._Suami kinasihku
    , si kolektor film-film klasik Indonesia
    (termasuk koleksi film dari era hitam putih),_ternyata,_tidak memiliki film itu.

    Suamiku bilang
    ,_di Kineforum,_Kompleks Taman Ismail Marzuki Jakarta,
    sering kali diselenggarakan pemutaran film-film non-mainstream, termasuk
    film-film_lawas Indonesia dari masa silam._Tapi
    sayang
    ,_setelah aku amati,
    sejauh ini,_Kineforum belum akan menjadwalkan pemutaran film tersebut.


     
    Last edited: Dec 31, 2018
  6. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Konsep yang telah aku susun, ternyata, sedikit_diubah_oleh_seorang_stafku.

    Dia merasa perlu menambahkan di belakang namaku
    ,_gelar akademik S-1
    yang aku miliki.
    ."Ibu,_kalau menurut pendapat saya,_selain gelar magister,
    sebaiknya gelar S.T. yang Ibu punyai juga ikut dicantumkan._Soalnya 'kan,
    disiplin ilmunya berlainan._S-1 Ibu, teknik. Sedangkan gelar magisternya,
    manajemen._Untuk_menunjukkan_kompetensi_yang_Ibu_miliki,_maka_saya
    berinisiatif menambahkan_'S.T.'_di belakang nama Ibu,_sehingga di dalam
    draft saya ubah jadi S.T., M.M." Lanjutnya, "Semoga Ibu tidak keberatan."

    Sayangnya, aku tak sependapat dengan perubahan yang dia buat. (Hahaha)
    Aku juga merasa agak jengah karena dia bertubi-tubi memanggilku "Ibu".

    Tapi,_aku_bisa_menghargai_saran_dan_inisiatif_yang dia tunjukkan padaku.

    Dia tak berperilaku sebagai staf yang pasif, yang cuma menunggu perintah
    atasan._Dia_berani_mengutarakan_sesuatu berdasarkan sudut pandangnya.

    Karena diungkapkan secara sopan
    , maka aku menyikapinya sebagai saran.

    Aku jelaskan padanya
    , kalaupun kantor_menghendaki aku mencantumkan
    gelar akademik yang aku miliki
    ,_maka gelar S.T. tersebut,_tak usahlah lagi
    disertakan_di belakang namaku. Kesannya
    , malah terlihat berlebihan. Jika
    sudah_ada_gelar_magisternya,_maka_gelar_S-1_tak_perlu lagi ditambahkan.

    Sebagai perbandingan, para lulusan jenjang diploma, pastilah mempunyai
    gelar vokasi._Entah itu Ahli Pratama, Ahli Muda, atau Ahli Madya._Kalau
    lulusan program D-III melanjutkan ke jenjang S-1 dan kemudian berhasil
    menyelesaikan studi hingga mendapat gelar kesarjanaan strata satu, maka
    tentu mereka hanya memakai gelar S-1, takkan lagi memakai gelar vokasi.

    Kemudian
    , terkait masalah kompetensi._Aku berpendapat,_sangatlah aneh
    jika kompetensi diriku cuma didasarkan pada gelar akademik yang tertera
    di belakang namaku. Andai aku berbicara secara plegag-plegug di hadapan
    para_petinggi_perusahaan
    ,_tentu hal itu akan_lebih_memengaruhi_penilaian
    mereka perihal kapabilitasku.
    "Kamu lulusan mana, sih? Punya gelar, tapi
    cara_bicaramu_belepotan_
    tak keruan_begitu._Sungguh sangat memalukan
    !"
    Belum lagi,_jika kinerjaku jeblok._Pajangan gelar pun menjadi tak berarti.



    Andai saja boleh memilih
    ,_aku_justru_lebih suka_untuk_tak_mencantumkan
    gelar_akademik_apa_pun di_depan_atau_di belakang namaku._Suamiku juga
    seiya-sekata-setubuh denganku.
    (Halaah...) Dulu, menjelang kami menikah,
    nyaris saja terjadi "huru-hara" yang dipicu oleh konsep undangan yang tak

    lazim di dalam kebiasaan keluarga besar kami. Aku dan si Mas sama sekali
    tidak_menyertakan gelar akademik kami masing-masing._Kemudian
    , kami
    sempat pula memutuskan untuk_tak menyisipkan gelar akademik orangtua

    si Mas dan juga orangtuaku._Kami cuma mempertahankan predikat
    "Haji"
    beserta_"Hajjah"_yang_tetap_tertera_di_depan_nama_beliau-beliau_tersebut.

    Bukan karena
    riya', melainkan semata-mata untuk menunjukkan identitas
    keislaman kami sekeluarga._Nama Mama dan nama Papa
    , masing-masing
    berasal_dari_bahasa_Jawa_yang_bercampur_pula dengan bahasa Sanskerta.


    Sedangkan
    , nama Papa Mertuaku, 100% nama Londo, yang mungkin akan
    dianggap sebagai nama yang tak meng-Indonesia sekaligus juga tak islami.
    Hanya nama Mama Mertuaku sajalah yang relatif mencerminkan identitas
    keislaman._Keluarga_besar_Beliau_berasal_dari_Sumatra_dan_Kalimantan.




    Toh
    ,_pada akhirnya,_sebelum undangan pernikahan itu dicetak,_kami pun
    "terpaksa" menuruti perintah para pinisepuh yang menghendaki agar gelar
    akademik_itu tetap dicantumkan._Boleh bersikap
    anti-mainstream, asalkan
    tidak sampai menimbulkan salah tafsir
    ,_yang malah akan kontraproduktif.

    Karena rasa_hormat_pada para pinisepuh, maka kami patuhi titah mereka.



    Mereka_memiliki_perspektif_berlainan dengan kami dalam memaknai hal ini.

    Jika pada undangan pernikahan tidak dicantumkan gelar akademik apa pun,
    dikhawatirkan akan ada orang yang mengira bahwa kami berdua tak pernah

    mengenyam pendidikan._Malas sekolah, suka pacaran, terus kebelet kawin.

    Sebetulnya, kami tidak berkeberatan dengan penilaian seperti itu. (Hahaha)

    Apa_artinya_memajang_gelar akademik
    ,_jika hanya bisa ndlongap-ndlongop
    manakala dihadapkan_pada_beraneka ragam_permasalahan_yang_mendera?_

    Gelar_akademik_itu_hanyalah tanda lulus kuliah._Orang-orang justru lebih
    condong_menilai_secara objektif_kualitas diri_kita, berdasarkan_kapabilitas
    dan kompetensi yang kita perlihatkan dalam menjalani kehidupan di dunia.
    Kualitas_diri_kita pun akan senantiasa dilihat dari kejujuran yang kita miliki.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Dec 23, 2018
  7. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Masih perihal penulisan gelar akademik. Iseng-iseng, aku menyimak daftar
    nama
    _para_dosen_yang_hingga_kini, tercatat sebagai pengajar di kampusku.

    Almamaterku adalah perguruan tinggi yang selalu masuk peringkat 5 besar
    dalam_klasterisasi PTN_yang_ditetapkan_oleh_Kemristekdikti. Toh
    , hal itu
    tak_menjadikan sebagian dari dosennya_peduli pada kaidah penulisan gelar

    akademik._Ada_yang menuliskan gelarnya sekaligus:_Dr. Drs._(nama dosen)
    S.T., M.T., atau (nama dosen) S.T., M.A., Ph.D._Bagi masyarakat awam, hal
    itu mungkin terlihat sangat keren. Seolah-olah
    menunjukkan kecendekiaan.

    Padahal
    ,_secara logika,_jika seseorang telah mendapatkan gelar S-2,_maka
    yang_bersangkutan_mesti_ikhlas untuk_tidak_lagi mencantumkan gelar S-1.
    Andai kelak
    ,_ia meraih gelar S-3, gelar S-2 pun tidak perlu dituliskan lagi.

    Salah satu Pakde-ku
    ,_saudara sepupu Mama,_adalah seorang Pamen,_atau
    Perwira_Menengah_dari_sebuah kesatuan Angkatan Darat._Saat ini
    , Beliau
    berpangkat Kolonel._Sebelumnya
    , tentu Beliau pernah berpangkat Kapten,
    Mayor, hingga Letnan Kolonel._Setiap kali naik pangkat, otomatis pangkat
    terdahulu wajib untuk Beliau tinggalkan
    , digantikan dengan pangkat baru.

    Akan sangat aneh
    ,_bilamana Beliau_bersikeras untuk tetap mencantumkan
    pangkat Beliau yang sebelumnya.
    (Disclaimer.: Hanya untuk pengandaian, ya.
    Mustahil Pakde-ku tersebut akan berperilaku
    yang "nganeh-nganehi" seperti itu)



    Mungkin akan ada yang menyanggahku
    , "Gelar akademik itu 'kan berbeda
    dengan pangkat dalam kemiliteran
    , Mbak?" Hahaha... betul juga, ya? Tapi,
    kalau_kita_memakai_perspektif_"jenjang yang berlaku dari bawah ke atas",
    seharusnya sih,_kaum akademisi (yang konon, terbiasa mengandalkan logika)
    akan_lebih_mampu_untuk_memahami_logika_penulisan_gelar_akademik_itu.



    Alhamdulillah
    ,_2 orang dosen favoritku dulu,_bisa mencerna logika tersebut.
    Para_ibu_dosen_itu_hanya menuliskan gelar_magister_masing-masing
    ,_tanpa
    mesti ikut-ikutan latah bergenit-genit ria mencantumkan gelar S-1 mereka.


     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  8. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Aku sudah bisa mengendarai mobil, sejak aku masih perawan kinyis-kinyis.
    Sedari aku masih berseragam putih biru. Tetapi
    , kalau untuk mengendarai
    sepeda motor
    , nah, aku termasuk yang telat belajar. Padahal, bermotor ria
    itu sebetulnya jauh lebih gampang daripada menyetir mobil
    , ya? Aku baru
    memberanikan diri untuk belajar mengendarai sepeda motor ketika si Mas

    (yang saat itu masih berstatus sebagai "teman dekatku") merasa sangat kasihan
    demi melihat ketidakberdayaanku
    , yang sama sekali nggak bisa naik motor.

    Tatkala banyak perempuan seusiaku yang ramai berseliweran di jalan raya
    dengan_mengendarai_motor_
    matic_atau_motor_bebek,_eh... aku malah tidak
    sanggup melakukan hal itu._Sebenarnya
    ,_aku tidak merasa risau meskipun
    (ketika itu) aku sama sekali tak becus mengendarai motor. Toh, aku mampu
    menyetir mobil
    , baik yang bertransmisi manual ataupun yang bertransmisi
    otomatis._Tak masalah dengan setir kanan atau setir kiri._Pakde-ku punya

    sebuah mobil jip militer merek GAZ
    (buatan Rusia) yang bersetir kiri._Tiap
    kali aku dan adik-adikku berlibur ke rumah Beliau
    ,_pasti deh,_kami akan
    berebutan_mengendarai_mobil_tersebut._Ada_sensasi
    _unik_yang_bikin_kami
    tak bisa menahan diri untuk menyetir mobil itu._Jip militer
    , setir kiri pula.



    Meskipun demikian
    , si Mas tetap bersikeras, bahwa tidak seharusnya, aku
    bersikap tenang-tenang saja saat aku tak becus mengendarai sepeda motor.

    Bagaimana_kalau suatu ketika,_aku dihadapkan pada situasi_darurat_yang
    mau tidak mau, seolah mewajibkan aku untuk mengendarai sepeda motor?
    Situasi tersebut mungkin tidak terbayangkan saat ini, tapi bisa saja terjadi.

    Akhirnya
    ,_sebagai_"pria yang memujaku" (cieee....),_dia merasa terpanggil
    untuk mengajariku mengendarai sepeda motor. Mula-mula
    , aku diajarinya
    mengendarai_motor
    matic_milik satpam di kantornya._Alhamdulillah,_tidak
    ada insiden apa pun_selama motor_itu kami pinjam dalam proses latihanku.

    Setelah dua bulan aku berlatih
    , dan si Mas melihat bahwa aku mulai mahir
    "meliuk-liuk"_dengan_motor_matic_tersebut,_level_pelajaran_untukku_pun
    segera dia tingkatkan._Dia_mengajarkanku_mengendarai
    "motor laki" alias
    tipe_sepeda_motor_yang_memiliki_spesifikasi_berbeda_dengan_motor_
    matic.
    Tentu
    ,_karena aku perempuan,_maka "motor laki"-nya_bukan jenis motor
    seperti_motor_Harley_yang_berbobot_berat
    ,_tapi_motor Yamaha Scorpio Z
    berwarna_hitam_yang dimiliki oleh seorang satpam di kompleks rumahnya.

    Hahaha...
    nggak modal banget, ya?_Setiap kali berlatih mengendarai motor,
    eh,_kami mesti meminjam sepeda motor orang lain._Tapi, yang meminjami
    justru_merasa sangat senang
    ,_karena si Mas memberikan kompensasi pada
    mereka
    ,,dalam jumlah yang tidak sedikit. Ada sebuah sugesti yang diyakini
    oleh si Mas. Menurutnya
    , supaya aku lekas mahir mengendarai motor, aku
    kudu-mesti berlatih dengan motor pinjaman. Ajaibnya
    , sugesti itu terbukti.



    Dia_sendiri_punya sebuah motor Benelli Motobi
    200 EVO
    , yang hingga kini,
    masih_ditinggalkan_di_rumah orangtuanya._Hanya digunakan sesekali saja.
    Akulah yang menyuruh dia supaya meninggalkan
    "kuda besi asal Italia" itu
    di sana._Kalau tidak begitu
    ,_bisa-bisa,_dia akan tergoda untuk berkendara
    kelayapan sepulang kantor
    ,,dan tiada lagi waktu kelonan berdua denganku.

    Pada hari Sabtu kemarin
    ,_kami berdua bersilaturrahim ke kediaman salah
    seorang Tantenya._Kebetulan
    , Beliau sekeluarga memiliki koleksi beberapa
    "motor laki"_yang elok dan keren._Aku dan si Mas ditawari untuk menjajal
    sepeda motor mana pun yang menarik minat kami._Dulu
    ,_saat aku berlatih
    mengendarai_motor Yamaha Scorpio Z
    ,_aku dalam kondisi belum berhijab.
    Sekarang ini
    , Alhamdulillah,_aku telah memutuskan berhijab secara tertib.

    Toh
    ,_hal_tersebut_tak_menghalangiku_untuk_mencoba mengendarai sebuah
    sepeda_motor_bermerek Triumph
    ,_kepunyaan kerabat suami kinasihku itu.
    (Dimohon tidak mengaitkan merek motor itu dengan merek produk lainnya, ya!)

    Dengan penuh rasa percaya diri
    , aku mengendarai motor Triumph tersebut
    mengelilingi kompleks perumahan._Bergantian dengan suamiku._Motor itu

    sangat nyaman dikendarai
    ,_bahkan_oleh seorang perempuan yang berhijab
    seperti aku. Kendati
    "motor laki", tapi tak terasa berat untuk kukendalikan.



    Ada_ungkapan populer dalam bahasa Jawa:_
    "ono rego, ono rupo, ono roso",
    yang_sangat_tepat_kiranya_untuk_menggambarkan_kualitas_motor_tersebut.
    Si Mas bilang
    , harga motor Triumph itu hampir setara dengan harga mobil
    yang setiap hari aku pakai wira-wiri ke kantor._Setelah mengetahui hal itu
    ,
    aku merasa cukup bersyukur, berkesempatan mengendarai motor tersebut.
    Walau_kami tak memiliki
    ,_tapi lumayanlah,_kami masih bisa mencobanya.

    Mungkin
    ,_kami berdua takkan pernah membeli motor semahal itu,_karena
    akan terasa berat sekali bagiku jika harus menguras dana simpanan
    ,,hanya
    untuk memiliki suatu hal yang jelas-jelas berada di luar kemampuan kami.


    Tapi
    ,,jika kelak, ada pihak yang menawarkan motor tersebut dengan harga
    yang_jauuuh lebih murah
    (nilai dari kendaraan pasti akan terdepresiasi, 'kan?),
    rasanya,_aku_akan_merestui_dan_mengizinkan suamiku untuk membelinya.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Nov 25, 2018
  9. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Selagi ada kesempatan bagiku untuk menulis pada malam ini, aku tambah-
    kan sedikit ceritaku di atas, terkait jip militer GAZ yang dimiliki Pakde-ku.

    Sebagian_besar
    "anak kolong"_di Indonesia,_khususnya generasi masa lalu,
    pasti cukup familiar dengan jip militer GAZ buatan Rusia (dulu Uni Soviet).
    Pada_era_Orde_Lama,_alutsista_TNI_(dahulu ABRI) memang_banyak_yang
    didatangkan dari negara itu._Ketika rezim berganti
    ,_produk Rusia tak lagi
    menjadi pilihan utama para petinggi negeri._Akhirnya,_banyak kendaraan
    beralih_fungsi,_dari_awalnya_kendaraan_militer,_menjadi_kendaraan_sipil.

    Sehingga, tidaklah mengherankan, sewaktu memasuki dekade '70-an, bisa

    dijumpai_jip-jip_militer_bermerek_GAZ_yang dimiliki_secara_personal oleh
    sebagian kalangan di Indonesia._Setelah sekian lama berlalu
    ,_mobil-mobil
    tersebut ada yang kemudian hanya menjadi rongsokan
    ,_tapi ada pula yang
    masih dirawat secara baik oleh pemiliknya._Misalnya
    ,_mobil yang dimiliki
    oleh_keluarga Pakde-ku._Mobil itu masuk ke Indonesia pada tahun
    '60-an,
    tetapi_hingga_saat_ini,_kondisinya_masih_sangat_prima_dan_juga_laik_jalan.
    Meski_sempat direstorasi sedikit
    ,_tapi autentisitasnya tetap dipertahankan.

    Dengan mobil itulah
    , aku (dan juga adik-adikku) belajar mengendarai mobil
    yang bersetir kiri. Meski pada mulanya terasa aneh
    , tapi lama-lama, kami
    pun terbiasa. Mengendarai jip GAZ tersebut tak ubahnya seperti memutar
    piringan hitam lawas yang sensasinya tak bisa kita temukan pada
    _file MP3.



     
    Last edited: Nov 26, 2018
  10. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Biasanya sih, kami yang berdomisili di Jakarta-lah yang beranjangsana ke
    Yogyakarta-Magelang
    ,_tempat para sanak saudara kami bermukim._Tapi,
    hari_Jumat_kemarin,_justru mereka itulah yang berkonvoi beramai-ramai
    datang ke Ibu Kota
    ,_untuk menghadiri acara silaturrahim pada hari Ahad.

    Alhamdulillahi Rabbil
    'Alamin,_atas_perkenan-Nya,_acara_Ahad_kemarin
    dapat terselenggara dengan sukses
    , aman-tenteram, tanpa kendala berarti.
    Kami mensyukurinya..Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil adzim.
    Semoga kami semua tidak akan pernah berpaling dari Jalan-Nya._Aamiin.



    Yang membuat aku terharu
    , para sanak sedulur_kami itu datang ke Jakarta
    dengan tidak lupa membawa begitu
    buuanyak oleh-oleh untuk kami semua,
    termasuk juga untuk aku dan suamiku. Mulai dari aneka penganan ringan
    nan gurih
    (tanpa ditambahi penyedap rasa sintetis)_seperti_pothil_dan_lanting,
    hingga_buntil daun talas khas Magelang,_yang sangat sulit kita temukan di
    Jakarta. Biasanya varian
    buntil yang dijual di Jakarta adalah tipe berkuah
    dan bahan bakunya pun bukanlah daun talas atau lumbu
    ,_melainkan daun
    pepaya atau daun singkong._
    Sedangkan
    ,_buntil daun talas khas Magelang,
    disajikan kering,_sama sekali tak memakai kuah._Rasanya uenaak biyanget.
    Papa Mertuaku yang
    Wong Londo tulen itu pun, sampai-sampai kesengsem
    habis
    -habisan_dengan buntil daun talas khas Magelang._Tetapi sayangnya,
    seperti yang aku nyatakan,,penganan itu sangat sulit ditemukan di Jakarta.
    Meski ada
    ,_rasa dan kualitasnya_tak bisa menyamai buntil versi Magelang.



    Selain oleh-oleh yang telah aku sebutkan itu
    , para sanak sedulur_kami juga
    membawakan
    sambel pecel dalam jumlah_generous (berbesek-besek bambu),
    serta berbotol-botol kecap tradisional asal Magelang._Kecap tradisional itu
    tentu_memiliki_perbedaan_dengan
    "kecap modern" yang lazim kita jumpai.
    Setahuku sih
    , para penjual hidangan legendaris di banyak kota, cenderung
    akan lebih memilih untuk menggunakan kecap tradisional saja_pada aneka

    masakan yang mereka jual.
    .Rasa masakannya memang menjadi lebih enak.

    Berbagai macam oleh-oleh yang diberikan
    para sanak sedulur itu, tentunya
    sangat kami syukuri. Terlebih
    , pemberian mereka tersebut, adalah hal-hal
    yang terasa istimewa
    ,_dan sekaligus_tak mudah untuk dijumpai di Jakarta.



    Aku dan suamiku punya latar belakang kebudayaan yang berbeda.
    _Tetapi,
    terdapat_sebuah_kesamaan_di_dalam_keluarga_besar kami masing-masing,
    yaitu:_sistem ikatan kekeluargaan_yang_(Alhamdulillah)_relatif cukup kuat.

    Berusaha_untuk_senantiasa_saling_berbagi_rezeki_dan_kebahagiaan
    ,_saling
    melindungi
    ,_tanpa_mesti_bertendensi_merecoki_kehidupan masing-masing.

    Jadi,,Insya Allah."bukan bersaudara karena sekadar pertalian darah saja".


     
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Dec 23, 2018
  11. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Dalam_perjalanan_pulang_kantor,_aku_mampir_sejenak_ke_SPBU,_mengisi
    bahan bakar._Eh... tidak jauh dari tempat itu
    ,_ada sepasang manusia renta,
    seorang bapak beserta seorang ibu,_yang sama-sama sudah sepuh, dengan
    gerobak_tanaman_dagangan mereka._Kedua orang tersebut_terlihat sedang

    berteduh_sambil_duduk_termenung_di_depan_sebuah toko yang telah tutup.

    Memang
    ,_sejak_tadi sore,_hujan turun membasahi_Jakarta._Kelihatannya,
    kedua manula itu tengah dalam perjalanan pulang,_setelah seharian penuh
    mencoba peruntungan mereka dengan berjualan tanaman hias
    ,_berkeliling
    ke sejumlah tempat._Sayangnya
    ,_hingga senja datang menjelang,_gerobak
    tanaman mereka masih terisi penuh
    , seolah-olah menyiratkan bahwasanya
    tidak_cukup_banyak_tanaman hias_yang_berhasil mereka jual pada hari ini.

    Setelah menepikan mobil sejenak
    ,_iseng-iseng,_aku menghampiri mereka.
    Melihat-lihat
    , tanaman apa saja sih, yang mereka jual? Kedua manula itu
    langsung tampak antusias_karena melihat aku berminat membeli tanaman

    yang_terdapat_di_gerobak dagangan mereka._Ada tanaman Bambu Jepun,
    tanaman Pucuk Merah,_pohon belimbing wuluh,_pohon mangga, dan juga
    sejumlah pot tanaman hias merambat seperti Tradescantia zebrina, Episcia,
    Lili Paris, serta Creeping Charlie. Secara garis besar, ragam tanaman yang
    dijual oleh mereka adalah_
    "tanaman-tanaman proletar"_berharga murah.

    Sebetulnya sih
    , semua spesies tanaman itu sudah terdapat di "hutan tropis"
    di halaman belakang rumah aku dan suamiku._Kalau demikian,_mestinya
    aku tidak perlu lagi membeli tanaman apa pun dari kedua manula itu
    ,_ya?

    Namun
    ,_ada perasaan tidak tega_sekaligus terenyuh melihat sosok mereka.
    Sudah sangat sepuh
    ,_tetapi masih_juga harus berjualan berkeliling berdua.
    Akhirnya
    ,_aku_putuskan_untuk_membeli_seluruh_tanaman_dalam_gerobak
    itu.
    .Sempat berbasa-basi menawar, untuk menghindari kesan seakan-akan
    "aku mau membeli,_hanya semata-mata karena merasa iba pada mereka".
    Untungnya
    ,_walau tadi turun hujan,_semua tanaman yang kubeli tersebut
    tak pula ikut kehujanan
    ,_sehingga tak mengotori kabin belakang mobilku.

    Wajah_sepasang_manula_itu_terlihat_semringah_setelah_mereka_menerima

    uang pembayaran dariku._Bagaimanapun
    , aku bukan sang pemberi rezeki
    bagi mereka._Rezeki mereka itu pada hakikatnya tetaplah dari Allah. Pada

    petang hari ini
    , kebetulan saja, rezeki untuk mereka dialirkan melalui aku.
    Hari-hari esok
    ,_orang_lainlah yang menjadi perantara rezeki bagi mereka.

    Yang membuat aku
    mbrebes mili,_si ibu penjual tanaman itu mendoakanku
    macam-macam dalam logat daerahnya._Untungnya
    ,_beliau melihat cincin
    di jari manisku
    ,,sehingga aku tak didoakan agar mendapat jodoh. (Hahaha)


     
    • Thanks Thanks x 1
  12. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Semalam, Tante Wenny datang ke rumah kami._Beliau itu adalah tetangga
    dekat
    , semasa aku masih menetap di kediaman orangtuaku. Semenjak aku
    masih_berwujud_balita
    ,_hingga_aku_tumbuh_menjadi_seorang_perempuan
    ranum yang sanggup menggetarkan hati si Mas
    ,_dan bahkan membuat dia
    tidak ingin berpisah dariku
    (ciiieee...)._Keluarga Tante Wenny itu,_dahulu,
    bermukim persis di dekat gerbang kompleks perumahan kami._Pada masa
    lalu
    , rumah keluarga beliau juga difungsikan sebagai kios media cetak dan
    sekaligus_sebagai_tempat kulineran skala rumahan
    , yang menjual soto mie.

    Ada beragam kenangan dari rumah tersebut_yang mengisi serta menghiasi

    masa kecil sampai masa gadisku dulu._Aku masih ingat rutinitas masa lalu
    yang dilakukan Papa setiap pagi. Selepas shalat subuh di masjid kompleks
    ,
    Beliau_akan mampir sejenak ke kios media cetak itu untuk membeli koran.

    Meski secara resmi
    ,,kios tersebut baru akan dibuka pada pukul 05:30 pagi,
    tapi_biasanya,_sejumlah_agen_koran_sudah mulai_mengedrop_koran-koran
    pada pukul lima pagi. Di sela-sela kesibukan Om Nino
    (suami Tante Wenny)
    yang mengatur koran-koran dagangannya, Papa mendapat privilege untuk
    bisa membeli koran itu lebih awal._Sedangkan
    ,_aku juga sering singgah ke
    tempat tersebut sepulang sekolah
    , tiap kali ada majalah yang menyertakan
    bonus
    CD/VCD dalam penerbitannya. Pada masa lalu, ada banyak majalah
    yang kerap memberikan bonus seperti itu. Aku adalah tipe konsumen yang
    hanya_membeli majalah_jikalau_ada bonus yang kuanggap cukup menarik.




    Seperti_yang_telah aku_sebutkan_di_atas
    ,_tempat itu juga menjual soto mie.
    Banyak peminatnya pula. Terkadang
    , aku jajan di situ._Berhubung aku ini
    cenderung_
    tidak_doyan_makan mie
    ,_maka soto mie yang aku pesan,_selalu
    tanpa ditambahkan mie kuning dan tanpa bihun._Jadi
    , cuma 1/2 porsi nasi
    dengan irisan daging
    , risoles, tomat, taburan bawang goreng, dan disirami
    kuah_panas_yang enak banget._Nama_hidangannya_tentu sudah bukan lagi

    "soto mie", ya? Tante Wenny mengistilahkannya dengan nama "nasi kuah".

    Suatu ketika
    ,_saat aku makan di tempat itu,_ada om-om genit yang secara
    kurang ajar menghamburkan bombardemen rayuan gombalnya kepadaku.
    Kira-kira
    ,_tipe om-om predator yang gemar "memangsa" perempuan belia.

    Tante Wenny_langsung bisa membaca situasi dan segera bereaksi mengusir

    si om-om itu._Padahal
    , aku sudah nyaris menyiramkan semangkuk sambel
    neraka ke wajah si cecunguk durjana itu, jika ia masih nekat menggodaku.
    Untungnya
    , sikap galak Tante Wenny dan ditambah dengan hardikan khas
    Suroboyoan yang beliau lontarkan,_mampu menciutkan nyali si om-om itu.

    Pada Ramadhan tahun 2010
    ,_Tante Wenny sekeluarga hijrah ke Surabaya._
    Dengan_begitu
    ,_tak ada_lagi_pula kios media cetak_dan_penjual soto_mie di
    kompleks perumahan tempat tinggal orangtuaku._Aku baru dipertemukan
    dengan si Mas pada tahun 2011
    , sehingga tidak sempat merasakan pacaran
    di tempat tersebut sambil menikmati nasi kuah yang enaknya selangit. Aih.



    Setelah_delapan tahun meninggalkan_Jakarta
    ,_beliau kembali bersiap-siap
    bermukim di Ibu Kota. Mbak Frida
    (putri bungsu beliau) baru saja diterima
    bekerja_di_sebuah_rumah_sakit_di_Jakarta_Pusat._Aku ikut bersyukur atas

    kebahagiaan dari Allah SWT_yang tengah mereka sekeluarga rasakan kini.

    Tante_Wenny_mengetahui_rumah_yang_aku_dan_si Mas tempati_ini
    ,_setelah
    Selasa lalu
    ,,beliau serta Om Nino datang menyambangi rumah orangtuaku.
    Namun
    , semalam, beliau hanya datang bersama sopir pribadinya._Terharu
    juga aku melihat_Tante Wenny yang_makin_menua._Alhamdulillah
    ,_beliau
    masih tampak bugar dan gesit._Pada waktu aku dan si Mas menikah
    , kami
    terpaksa tak mengundang beliau sekeluarga
    , semata-mata karena tak tahu
    pasti alamat kediaman beliau di Surabaya._Toh
    , beliau ikut merasa senang
    karena aku telah menikah.
    Sambil tidak lupa pula berkelakar ala
    Suroboyo,
    "Wuih... wuih... bojomu iku ngguanteng'e, Mbak.. mentolo tak gowo moleh ae..."
    Huahahaha... untungnya suamiku tak memahami apa yang beliau ucapkan.

    Menjelang pukul sembilan malam
    , beliau berpamitan pulang._Sebelum itu,
    aku iseng bertanya,,apakah beliau berencana untuk kembali membuka kios
    media
    _cetak_dan berjualan soto_mie_seperti masa lampau?_Jawaban beliau
    sangat realistis
    ,_"Kalau untuk berjualan soto mie, aku sudah capek. Nah, kalau
    untuk berjualan koran,_wis gak onok sing gelem tuku.
    _Koran iku partisan kabeh.
    Masyarakat wis ngerti bahwa koran-koran hanya akan menyajikan berita-berita
    yang dibungkus sesuai kepentingan para pemodal. Buat apa seh aku susah payah
    berjualan
    koran lagi kalau gak onok sing gelem tuku?"_Wah, sayang sekali, ya?

    Tapi
    , Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, beliau mau membagiku resep rahasia
    dan juga teknik khusus_untuk membuat soto mie yang enaknya selangit itu.



     
    Last edited: Dec 6, 2018
  13. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Di bagian belakang lantai II rumah kami, terdapatlah sebidang ruang lapang
    dan terbuka, yang (pada awalnya) kami fungsikan sebagai area pencucian dan
    penjemuran_pakaian. Karena_ruang_terbuka_itu_memang_terasa_cukup_luas,
    maka ada sebagian bidang yang kami gunakan_sebagai_tempat latihan fisik.

    Tadinya sih, di tempat tersebut ada beragam alat olahraga yang serem-serem,
    yang sering dipakai suamiku untuk mempertahankan pesona tubuhnya._Ada
    sebuah bangku panjang beserta barbell, yang beratnya sungguh amit-amit,
    untuk keperluan latihan bench press._Ada pula beberapa_dumbbell_besi dan
    kettlebell dengan variasi beban yang berbeda._Yang sering dipakai suamiku
    adalah_
    kettlebell_dengan berat antara 20 kg-24 kg._Melihatnya saja, sudah
    bikin aku ngilu. Aku hanya sanggup melakukan latihan fisik menggunakan

    kettlebell_yang memiliki beban maksimum 12 kg._Itu pun tak terlalu sering.
    Aku lebih suka berlatih_dengan_memakai_
    multi-station home gym equipment,
    yang si Mas belikan khusus untukku. Meskipun produk bekas pakai, tetapi
    suamiku mampu_
    "menyulapnya"_hingga terlihat seperti produk yang baru.

    Karena tempat itu mendapatkan_cahaya_matahari dengan intensitas tinggi,

    maka aku juga meletakkan koleksi ta-bu-lam-pot (tanaman buah dalam pot)
    di beberapa space_yang kosong._Eh, ndilalah... kok ya,_koleksi tanamanku
    pelan-pelan
    _makin bertambah._Kendati_kami_memiliki halaman_belakang

    yang cukup luas
    , tapi tak semua ta-bu-lam-pot dapat tumbuh dengan baik
    jika aku pindahkan ke sana. Lagi pula
    , suamiku menata halaman belakang
    rumah kami dengan lanskap hutan tropis
    , yang dibikin senatural mungkin.
    Akan terasa tidak enak dipandang mata_jika ada tanaman dalam pot drum

    yang
    nyempil di sana. Lain soal, andaikan lanskapnya adalah rumah kebun.



    Belakangan
    ,_aku tergoda menanam_sayuran_di ruang terbuka lantai_II_itu.
    Karena mendapat pencahayaan yang bagus dan tidak terkena hujan secara
    langsung
    , maka aneka sayur mayur yang aku tanam, tumbuh dengan baik.
    Ada tanaman kangkung organik
    ,_bayam,_terung, bok choy,_selada,_seledri,
    daun bawang, tomat, cabai rawit, dan paprika. Sejuk dilihat, bisa dimasak.

    Lambat laun
    ,_aku seperti "mengokupasi" area tersebut secara tak langsung.
    Si Mas menjadi merasa tak leluasa
    ,,tiap kali ia akan mengolah fisik di sana.
    Ah
    , aku benar-benar istri yang tidak tahu diri, ya? Tega-teganya mengusik
    ketenangan suamiku
    (Huhuhu). Namun, Alhamdulillah, dia mau mengalah,
    dan_memindahkan_seluruh_perlengkapan_olahraga_itu_ke salah satu ruang
    kosong
    , yang tadinya diperuntukkan sebagai kamar cadangan._Aku justru
    merasa senang_dan_bersyukur_dengan_keputusan_si_Mas_tersebut._Dengan
    demikian
    , kami mengubah konsep olahraga kami menjadi olahraga indoor.

    Bisa_berlatih_sambil_menyaksikan_siaran TV atau_menonton video tutorial

    (kalau di tempat sebelumnya,_hal itu tidak memungkinkan,_karena TV-nya bisa
    terkena tempias hujan), bisa berlatih dengan mengenakan kostum yang seksi
    tanpa aku mesti khawatir_diintip atau diteropong oleh siapa pun.
    _Aku bisa
    pula melenguh atau berteriak
    ,_tiap melakukan latihan yang_menggunakan
    beban_berat_seperti_
    latihan_dengan
    _kettlebell_atau_latihan_dumbbell._Dulu,
    aku pernah secara tak sengaja melenguh keras, pada saat menghempaskan
    kettlebell_12 kg_yang_aku angkat._Persis banget seperti petenis wanita_yang
    senantiasa melenguh
    ,_setiap kali_melepas_pukulan keras_kepada_lawannya.
    Pada hakikatnya
    , "melenguh"_adalah hal yang_sangat normal dan alamiah.
    Perempuan yang melenguh karena melakukan latihan fisik
    , jauh lebih baik
    ketimbang perempuan yang dari waktu ke waktu cuma bisa mengeluh saja.

    Sayangnya
    ,_menurut_si_Mas,_suara_lenguhan_kerasku_tersebut_multitafsir.
    Jika ada orang lain yang_kebetulan_mendengar
    , maka bisa saja, aku dikira
    sedang_melakukan_perbuatan_intim_yang_tidak_sepantasnya_dilakukan_di

    ruang terbuka._Kendatipun lingkungan_tempat kami bermukim ini adalah
    lingkungan_yang
    "individualistis",_alias_bukan_lingkungan_perkampungan
    tempat berseliwerannya ibu-ibu tukang bergunjing
    ,_toh,_kami tetap wajib
    berhati-hati_dalam_berperilaku
    ,_agar_tak_menimbulkan_kesalahpahaman.


     
    Last edited: Dec 10, 2018
  14. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Kalau dikomparasikan dari level kemapanan ekonomi, posisi keluarga si Mas
    jelas berada beberapa tingkat lebih tinggi_daripada_keluargaku._Kendatipun
    keluargaku (Alhamdulillah) sama sekali tak bisa dikategorikan "miskin",_tapi

    sekali waktu,_Mama-Papa pernah_juga_ikut merasakan_guncangan finansial.

    21 tahun silam,_bulan November 1997,_Papa mesti menelan kenyataan pahit,

    karena berstatus sebagai "seorang kepala keluarga yang_jobless,_tidak punya
    pekerjaan tetap" pasca Beliau terkena Pemutusan Hubungan Kerja._Momen
    kelam yang terjadi sebagai dampak dari krisis moneter tahun 1997-1998 itu
    benar-benar adalah takdir getir yang harus diterima dan dijalani oleh kami
    sekeluarga._Selama setahun penuh, Papa menganggur, tidak mendapatkan

    gaji dan tunjangan apa pun._Cobaan hidup seperti itu,_jelaslah,_terasa berat
    bagi Mama dan (terutama) Papa._Namun,_sebagaimana lazimnya_Wong Jowo,
    kami senantiasa berprinsip untuk tak lupa mensyukuri nikmat dari-Nya yang
    "masih tersisa", kendati sedang diterpa kemalangan._Rata-rata, Orang Jawa
    selalu berusaha untuk tidak terlalu mengasihani diri sendiri_pada saat sedang

    mengalami kesusahan. Salah satu cara untuk menghibur diri dan memelihara
    optimisme adalah dengan "masih merasa untung, karena tak tertimpa cobaan

    lain yang lebih berat". Berprasangka baik kepada Allah, meyakini bahwa Dia
    tidak akan pernah mendzalimi hamba-hamba yang mau berada di Jalan-Nya.



    Biarpun_Papa terkena PHK_dan tidak lagi mendapat gaji bulanan,_tapi kami

    masih bisa menghibur diri,_"masih bisa merasa beruntung", karena pada saat
    itu,_Mama_sama sekali tidak_terkena efek dahsyatnya_terjangan_badai_krisis.
    Beliau masih bisa bekerja, berkarier,_dan berpenghasilan._Padahal, kala itu,
    PHK_tengah_merebak_di_mana-mana._Banyak_orang_kehilangan_pekerjaan.

    Kami sekeluarga juga_"masih bisa merasa beruntung",_karena biarpun Papa

    saat_itu_sedang_dalam_kondisi_jobless,_tapi Papa masih memiliki penghasilan
    yang didapatkan dari usaha kos-kosan. Artinya, Papa tak sampai kehilangan
    harga diri Beliau sebagai_seorang_suami_serta_kepala_keluarga, karena_Papa
    tetap mampu memberikan sejumlah uang setiap bulan kepada Mama._Walau
    nilainya tidaklah sebesar gaji_yang dulu_Papa_peroleh_sebelum_terkena PHK.

    Dalam kurun waktu April 1999 hingga Mei 2002, Papa merasakan bekerja di

    beberapa perusahaan kecil. Mesti bergonta-ganti pekerjaan saban tahun. Tak
    pernah mendapatkan THR saat Lebaran._Sampai akhirnya,_pada Juni 2002,
    Alhamdulillah,_barulah Papa bisa meraih pekerjaan dan karier_yang pantas.

    Agaknya,_cobaan_yang_pernah_terjadi_pada masa lalu_di keluargaku,_terasa

    sangat membekas di dalam diri_Mama,_Papa,_dan aku,_sebagai kakak tertua
    bagi adik-adikku. Karena pernah merasakan guncangan finansial,_akhirnya,
    kami pun menjadi cenderung lebih berhati-hati dalam memperlakukan uang.

    Aku_tumbuh_sebagai_perempuan_yang_ber-mindset:: "gemi, nastiti, ngati-ati".

    Hemat, cermat, dan berjaga-jaga,_jangan sampai mengalami keterpurukan
    finansial. Sebisa mungkin,,jangan sampai kekurangan, apalagi terbelit utang.
    Di surah Yusuf, kita diingatkan untuk "mewaspadai masa yang akan datang".



    Lain halnya_dengan_si Mas._Bisa dikatakan,_keluarga besarnya_itu memang

    "sudah mapan dari sananya". Qadarullah, bi idznillah, keluarga besarnya itu
    tiada_pernah_sekali_pun_mengalami_guncangan finansial seperti yang dahulu
    dirasakan oleh keluargaku._Meski mereka bukan golongan "kapitalis borjuis
    ala Crazy Rich Asians yang bermandikan kemewahan di segala penjuru", tapi

    level_kemapanan_keluarga besar suamiku itu,_berada beberapa tingkat lebih
    tinggi_dibandingkan_level kemapanan keluargaku._Konsekuensinya,_setelah
    kami menikah,_ada_perbedaan_mindset_antara aku dan dia,_yang terkadang,

    membuat_kami terlibat dalam perkelahian kata-kata._Aku selalu cenderung
    tidak ingin berperilaku boros,,sedangkan_si Mas menganggapku "tak paham
    bagaimana_cara_menikmati hidup"._Pada_intinya sih,_dia sangat menyetujui
    dan mengakui keluhuran falsafah "gemi, nastiti, ngati-ati" yang aku terapkan
    selama ini._Tapi, adakalanya dia merasa aku terlalu militan dalam berhemat.

    Suamiku bukan tipe pria genit yang gemar berpenampilan dandy. Jadi, kalau

    untuk urusan busana, dia sepemahaman denganku, sama-sama "membumi".
    Perihal_makanan,_si Mas_bukan_suami_yang_banyak maunya._Apa pun yang
    aku masak dan sajikan padanya, Insya Allah, akan ia nikmati hingga tandas.

    Namun,_kalau_sudah menyangkut kesukaannya mengumpulkan_rilisan fisik,

    nah,_itulah yang sering memicu perkelahian kata-kata di antara aku dan dia.

    [​IMG]
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Apr 6, 2019
  15. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Tadi siang,_ada seorang senior sealmamaterku saat kuliah program magister,
    datang bersilaturrahim ke kantorku._Alhamdulillah, aku ikut merasa senang
    dan juga bersyukur karena sekarang ini, sang senior tersebut sudah memiliki
    "kondisi kehidupan yang jauh lebih baik"_dibandingkan situasi dia dulu, saat
    kami masih menjalani masa perkuliahan malam hari_bersama._Kala itu, aku
    sering kali bertukar cerita dengannya, seputar suka duka yang kami alami di
    kantor masing-masing._Aku dan si Ibu itu sama-sama bekerja sambil kuliah.
    Perbedaannya,_pembiayaan_kuliah_dia,_100%_menggunakan_uang_pribadi,
    sedangkan_pembiayaan_kuliahku, 50%_ditanggung_oleh_perusahaan_tempat
    aku bekerja._Syukurlah,_kami bisa lulus tepat waktu dan "Dengan Pujian".

    Setelah beberapa tahun berlalu,_toh,_materi perbincangan kami_tetap belum

    bergeser dari urusan pekerjaan, meskipun_konteksnya_sudah tak lagi seperti
    dulu. Sekarang ini, kami tidak berkeluh kesah dalam posisi sebagai bawahan
    yang_selalu_menghadapi tekanan psikologis dari para atasan._Situasinya kini
    sudah berubah. Tadi, si Ibu itu bercerita perihal dia yang mesti memutuskan

    untuk mengambil tindakan tegas terhadap bawahannya_yang sangat ndableg.



    Secara garis besar,_perilaku_ndableg_itu bisa kita bedakan ke dalam dua tipe.


    Tipe pertama adalah tipe perilaku ndableg dalam pengertian negatif._Ndableg

    dalam kebodohan._Kemampuannya_minim,_tapi beranggapan seakan dia itu

    terampil dan hebat. Sudah terbukti incapable dan incompetent, tapi berkhayal
    seolah-olah dirinya adalah problem solver yang bisa menyelesaikan persoalan.
    Alih-alih mampu menempatkan dirinya sebagai_part of the solution, yang ada
    malah menjadi part of the problem._Bagaimana sanggup mencari solusi, kalau
    seluk-beluk permasalahannya saja,_sama sekali tak ia mengerti dan pahami?

    Tipe kedua adalah tipe perilaku_ndableg_dalam pengertian positif._Meskipun

    ndableg, tapi_ndableg di jalan yang benar._Atau dalam bahasa leluhur si Mas,

    disebut_sebagai_perseverance._Istiqamah, karena niatnya_baik, caranya baik,
    tujuannya pun baik..Tiada agenda jahat yang tersembunyi di balik itu semua.
    Kendatipun_ada_banyak_rintangan,_tapi_tetap_ndableg_untuk_mewujudkan
    hal-hal yang telah dicita-citakan. "Bisa" karena benar-benar mampu, bukan
    sekadar "merasa bisa". Hanya akan memakai cara yang baik, agar mendapat
    ridha-Nya._Karena setelah kita mati,_semua wajib dipertanggungjawabkan.



    Sang seniorku_itu_baru_merasa_siap memiliki anak,_setelah_tahun_ketiga_dia

    berumah tangga dengan suaminya._Walau sering dicibir sebagai "perempuan
    karier yang ambisius", tapi dia tetaplah_ndableg memperjuangkan kariernya.

    Alhamdulillah,_tanpa mesti mengorbankan kariernya,_ia kini telah memiliki
    2 orang putra yang sehat. Insya Allah, aku akan mengikuti jejaknya. Aamiin.

    Aku juga sama dengannya,_menunda kehamilan,_supaya tanggung jawabku

    di kantor tidak terbengkalai. Seniorku itu terbukti mampu menyeimbangkan
    antara urusan kantor dan rumah tangga._Ia punya anak dan tetap berkarier.
    "Menunda"_itu_jelas_tak_sama_dengan_"tidak mau" ataupun "tidak sanggup".


     
    • Thanks Thanks x 1
  16. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Tak terasa, telah empat tahun keberadaanku di IDWS._Saat ini, cuma thread
    diary-ku sajalah yang masih aku datangi._Aku sama sekali sudah tak pernah
    lagi berkeliling ke thread lain. Paling-paling, iseng membaca diary "si Geulis"
    karena di dalam beberapa postingannya,_terkadang,_dia menyebut namaku.

    Tiap kali membaca tulisan "si Geulis, gadis super semlohai itu"_(ciiiee...),_aku

    bisa_merasa_sangat_berempati_pada_apa_yang_dirasakannya._Bukan sekadar
    karena aku mengenal dia di kehidupan nyata,_tetapi karena aku juga pernah

    mengalami situasi yang kurang lebih_tidak jauh berbeda dengan yang seperti
    dia alami kini._Gelisah, "terombang-ambing dalam samudra ketidakpastian".


    Aku juga tahu,,seperti apa getirnya menantikan suatu hal, yang kadang kala,

    kita sendiri pun merasa_tak yakin,_apakah kita layak untuk menantikannya?



    Dulu,_ketika aku sudah tak tahan lagi digantung berlama-lama dalam situasi

    ketidakpastian oleh si Mas,_aku melakukan shalat Istikharah untuk meminta
    petunjuk kepada-Nya, apakah aku harus melupakan si Mas selamanya, atau
    "harus tetap bersabar menanti",_biarpun hal itu terasa sangat meletihkanku?

    Ternyata,_di dalam shalatku saat itu,_Allah sudah memberikan isyarat-Nya,

    dengan tiada henti menghadirkan wajah si Mas di benakku._Aku pun sampai
    beberapa kali mengulang shalatku supaya bisa lebih khusyuk, tapi tetap saja,_

    bayangan raut wajahnya itu,_seolah tak kenal lelah mendekam dalam diriku.

    Qadarullah, isyarat yang aku rasakan tersebut, pada akhirnya,_memang Dia
    tunjukkan sebagai ketetapan-Nya. Kami, Dia takdirkan menjadi suami-istri.
    Jelas terbukti,_sebaik-baiknya petunjuk,_adalah petunjuk yang Dia berikan.


     
  17. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Sudah dua hari terakhir ini,_aku dan si Mas_meluangkan_waktu_kami untuk
    menyaksikan_drama_seri_Losmen_yang_ditayangkan_ulang_di_TVRI._Drama
    seri tersebut adalah produk dekade '80-an, lebih dari 30 tahun silam. Kenapa

    tayangan itu diistilahkan dengan "drama seri" dan bukan "sinetron"? Karena
    proses syutingnya_100%_dilakukan di sebuah studio tertutup,_secara indoor,

    sama sekali tidak ada adegan di ruang terbuka,_sangat berbeda dengan yang
    lazim kita lihat di sinetron-sinetron masa kini._Meski demikian,_"ajaibnya",
    drama seri_jadul_tersebut masih cukup enak disimak dan dinikmati,_bahkan
    oleh aku dan si Mas yang tidak pernah mengalami masa-masa dekade '80-an.



    Pada tayangan Rabu malam,_tema_ceritanya_adalah_perihal_hubungan cinta

    yang sempat terganjal masalah perbedaan latar belakang etnis._Persoalan itu
    sampai sekarang masih menjadi hal klasik di mana pun._Aku dan si Mas juga
    pernah mengalami hal itu. Dulu, orangtuaku tercinta sedikit kurang sreg saat

    mengetahui bahwa aku menjalin cinta dengan si Mas yang sama sekali bukan
    Wong Jowo, bahkan dia half-Caucasian pula. Demi Allah, orangtuaku sempat

    sangat khawatir dengan masa depanku kelak._Jelaslah, ada cultural gap yang
    luar biasa
    njomplang antara aku dan si Mas._Aku dibesarkan dengan unggah-
    ungguh_atau_tata krama_yang_bersumber_dari_aristokrasi Jawa._Sedangkan,
    si Mas_itu berasal dari latar belakang keluarga yang_sangat egaliter dan juga
    kosmopolitan._Alhamdulillah
    , (thanks to Mama Mertuaku) si Mas bukan sosok
    Muslim abangan yang jauh dari praktik ibadah._Hal itulah yang meluluhkan

    hati Mama-Papa
    ,_sehingga_kedua_Beliau tersebut merestui hubungan kami.

    Bukan kebetulan, si Mas mampu melakukan pendekatan yang elegan._Tanpa

    perlu melakukan "hal-hal yang karikatural". Misalnya, dia tidak pernah sok
    "cari muka"_di hadapan orangtuaku,_dengan melakukan_ibadah shalat yang
    dibagus-bagusin seperti yang biasa kita saksikan di sejumlah sinetron komedi.

    Lagi pula, Mama-Papa itu bisa banget membedakan antara "perbuatan yang

    natural,_dan perbuatan yang_dibikin-bikin_atau artifisial"._Mengambil hati
    Calon Mertua memanglah penting,_tapi kalau dilakukan dengan teknik yang
    keliru,_maka ujung-ujungnya cuma akan dinilai sebagai "upaya cari muka",
    yang justru akan mendatangkan antipati._Untunglah, si Mas tak sebodoh itu.



    Mama-Papa bisa membaca kualitas dan karakter si Mas melalui gesture-nya

    dan rangkaian kata yang dikeluarkan si Mas,_setiap kali mereka berbincang.
    Semakin_bertambah_yakin_lagi setelah Mbah Kyai_melihat bahwa si Mas itu,
    "Agak mbeling (dalam konotasi positif),_tapi bukan tipe pria yang suka mbajing."
    Mbah Kyai_itu_bukan_paranormal,_sangat_jauh_dari klenik ataupun_bid'ah,
    tetapi_mata_batin_Beliau_amatlah_tajam_dalam_membaca_karakter_manusia.

    Beliau pernah dengan jitu_membaca kedengkian yang bersemayam di hatiku

    saat aku membenci_seseorang dengan_sangat irasional._Beliau menasihatiku,
    "Kebencian yang irasional_dan berwujud kedengkian kronis,_pada akhirnya
    (jika tak aku hentikan), malah bisa memangsa dirimu sendiri. Kebencian yang
    irasional_dan_kedengkian_itu_adalah_energi-energi_negatif_yang punya daya
    rusak amat tinggi._Andaikan membenci sesuatu
    , membencilah karena Allah.
    Sebagaimana_jikalau_mencintai sesuatu,_mencintailah_hanya_karena_Allah."

    Ya, maklumlah, sebagai perempuan biasa nan lemah, aku pun tak luput dari

    kekeliruan dalam bersikap. Aku pernah bermasalah dengan seorang rivalku,
    sewaktu kami terlibat dalam persaingan sengit_demi memperebutkan si Mas.



    Kita_kembali_lagi_ke_drama seri_Losmen._Pada_hari_Kamis_malam_kemarin,

    tema ceritanya adalah perihal Mbak Pur_yang tertipu oleh seorang pria yang
    sempat memikat hatinya._Aku dan suamiku sangat bersimpati pada karakter
    Mbak Pur,_perempuan_yang digambarkan sudah agak berumur,_tapi belum

    juga menemukan jodohnya._Ketika ia mencoba_membuka hati pada seorang
    pria yang sekilas sih, terlihat baik... eh,_jebule_si pria tersebut adalah penipu

    yang_tega membawa_kabur_uang_dan_perhiasan_Mbak Pur._Kasihan banget.
    Orang_yang_mencitrakan_dirinya "baik",_ternyata hanyalah seorang penipu.


    Ah, mbelgedes. Aku sudah curiga ketika pada sejumlah adegan, pria tersebut

    ngomong ndakik-ndakik yang malah terdengar "too good to be true"._Apa yang
    si tukang ngibul itu bilang, terasa terlalu sempurna untuk sebuah kenyataan.
    Yang disayangkan,_Mbak Pur dan keluarga,_bisa dengan mudahnya tertipu.

    Agaknya,_episode_semalam_itu_hendak_memberikan_pelajaran_kepada_para

    pemirsa, bahwa_kita_tak_boleh percaya begitu saja kepada siapa pun._Orang
    yang kelihatannya baik dan seolah tak mungkin berbuat jahat,_ternyata bisa
    sangat tega mengibuli orang-orang yang sudah dengan tulus memercayainya.



    Uang milik keluarga_Mbak Pur yang dibawa kabur oleh si tukang ngibul itu,

    jumlahnya_sebesar_Rp500.000,00._Bagi_borjuis_masa_kini, uang_segitu_mah,
    dianggap "tidak ada artinya", ya?_Tapi, pada kurun waktu tahun 1984-1986,
    Rp500.000,00 itu sangat besar nilainya._Semula,_uang tersebut akan dipakai
    Mbak_Pur_untuk_membayar_biaya_tagihan_listrik_Losmen_Srikandi,_untuk

    membayar cicilan seprai,_untuk uang cadangan sehari-hari,_dan_kemudian
    (yang bikin aku dan si Mas tertawa)... untuk membeli beras sebanyak 3 kuintal.

    Masya Allah. Ternyata,_pada_dekade 1980-an itu,_uang_Rp500.000,00_bisa

    digunakan untuk membeli 300 kg beras. Kalau sekarang sih,,uang sebesar itu
    bahkan tak mencukupi_jika_kami_gunakan_untuk membeli 50 kg beras, yang

    harga_jualnya_saat_ini_berkisar_antara_Rp550.000,00_hingga_Rp650.000,00.
    Jelas_sekali_terlihat,_begitu_besarnya_penyusutan_nilai_yang_dialami_rupiah.


    Hal tersebut semakin meyakinkan kami bahwa akan sangat rugi,_andai kami

    menyimpan uang_(sebagai tabungan jangka panjang)_dalam mata uang rupiah.


     
    Last edited: Dec 28, 2018
  18. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Sejatinya sih, aku adalah tipe perempuan yang tidak terlalu bisa memercayai
    segala hal yang disebut sebagai "kebetulan"._Terlebih lagi, ragam "kebetulan"

    pada buku-buku fiksi yang aku baca_atau pada film-film yang aku saksikan.


    Banyak sekali "kebetulan" dalam hal-hal tersebut, yang bagiku terasa terlalu
    janggal dan mengada-ada._Toh, bukan berarti aku mengingkari "kebetulan",

    karena kadang kala,_aku pun merasakan "kebetulan" terjadi dalam hidupku.



    Sabtu pagi,_aku dan si Mas_sempat_berbincang_perihal_kuliner khas Banten.

    Dia menanyakan, apakah aku sanggup membuat sate bandeng,_yang dahulu,
    pernah_dia_beli_sepulang_dari_kegiatan_company gathering_di Pantai Carita?

    Terus terang, aku sama sekali belum pernah mencoba membuat masakan itu.

    Namun,_asalkan saja bahan bakunya tersedia dan aku memiliki waktu untuk
    memasaknya,_maka_Insya Allah,_aku akan_bersedia membuatkan hidangan
    apa pun yang diinginkan suamiku._Untuknya, apa sih yang tak aku berikan?
    "Yo wis,_nanti kapan-kapan,_kamu bikinkan,_ya Mbak?"_Siap, Boss-ku tercinta.
    Sendiko dawuh,_suami kinasihku._Insya Allah,_you can always count on me.



    Sabtu malam, kami berdua pun pergi berpacaran._Lha, 'kan sudah menikah,

    apa perlunya berpacaran segala?_Justru karena sudah menikah,_kami perlu
    sering-sering_berpacaran_agar_pernikahan_kami_senantiasa menggairahkan.
    Konon,_banyak pernikahan yang menjadi terasa dingin dan hambar,_karena
    tidak pernah ada_lagi_momen romantis_yang_tercipta_antara_suami dan istri.


    Kami pun berjalan-jalan ke beberapa tempat, bergandengan tangan berdua,

    seakan menunjukkan pada orang-orang bahwa aku miliknya dan ia milikku.
    Menjelang malam semakin larut,_dia mengajakku singgah sebentar ke suatu
    lokasi_yang_menjual_olahan_seafood,_yang_dipunyai_oleh_seorang_temannya.

    Suamiku sering bilang, meskipun kami berdua "lebih suka makan di rumah",

    tetapi sesekali, kami perlu menyambangi tempat-tempat_usaha kuliner_yang
    dimiliki_oleh_para_kolega,_teman,_atau_kerabat_kami._Untuk_menyemangati
    mereka supaya tetap tekun dan istiqamah_dalam mencari rezeki secara halal.



    Selagi kami makan sambil berbincang ngalor ngidul,_sayup-sayup terdengar

    lantunan lagu lawas "If" milik band Bread. Lagu yang "sedikit menye-menye",

    tetapi enak disimak dan enak pula dinyanyikan._Kadang, ia meninabobokan
    aku dengan lagu tersebut seraya melingkarkan tangannya di ragaku._#Uhuk

    Menjelang_pulang,_kami_sempat_melihat_tayangan_di_TV_yang terpasang di

    dinding dekat meja kasir._Ada berita perihal_"air laut yang naik,_menerjang
    berbagai bangunan di sekitar Pantai Carita, Anyer". Ya Allah. Baru saja tadi
    pagi,_aku_dan_si_Mas_membicarakan_soal_"sate_bandeng dan Pantai Carita",
    eh, malam harinya, ada berita dari sana._Tetapi, tayangan di TV pada Sabtu
    malam_itu_menyatakan_bahwa_"yang_terjadi_bukanlah_tsunami,_melainkan
    gelombang pasang air laut"..Yah,,syukurlah jika tak terjadi bencana tsunami.

    Namun, pada Ahad pagi,_berseliweran aneka pemberitaan yang menyatakan

    bahwa telah terjadi tsunami di Anyer._Yang menyedihkan lagi,_ada sejumlah
    korban jiwa (termasuk beberapa pesohor di negeri ini), korban luka-luka, juga
    orang-orang yang dinyatakan hilang setelah bencana tsunami itu terjadi. Hal
    tersebut pun menggugah empati kami berdua.
    Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
    Betapa kita semua takkan_pernah bisa_melepaskan diri dari kekuasaan-Nya.




    Ahad malam, saat aku sudah setengah terlelap, si Mas ngusel-ngusel tubuhku

    yang menandakan bahwa aku mesti segera terbangun._Halah... mau apa, sih?
    Mau minta sesuatu untuk aku lakukan atau mau melakukan sesuatu padaku?

    Ternyata, dia bilang,,TVRI_sebentar_lagi_menayangkan_drama seri_Losmen.

    Ah, masa iya, sih?_Iklan di akun resmi IG_milik_TVRI_menyebutkan bahwa
    drama seri itu cuma akan ditayangkan pada tanggal 18 s/d 22 Desember, dan
    selanjutnya pada_tanggal_26 s/d 28 Desember._Ahad_kemarin_adalah tanggal

    23 Desember,_berarti, bukanlah termasuk di dalam jadwal hari penayangan.

    Tadinya sih, aku katakan pada suamiku, supaya dia merekam drama seri itu
    sehingga bisa kami saksikan bersama esok hari_atau ketika ada waktu luang.

    Karena aku ngantuk,_ada rasa enggan untuk terjaga_setelah sempat terlelap.

    Namun,_si Brengsek Tercintaku itu,_malah sengaja membesarkan suara TV,

    sampai_aku sama sekali tidak bisa melanjutkan tidurku._Akhirnya,_aku pun
    terpaksa bangun dan ikut menonton bersamanya._Seperti seorang babysitter.

    Episode semalam_berkisah tentang seorang_penyanyi_populer yang "menyepi

    ke Losmen Srikandi dalam rangka melakukan kontemplasi"._Ndilalah, dalam

    sebuah adegan, terdengarlah lagi lagu "If" dari Bread yang mengalun sebagai
    ilustrasi musik. Lha, pada Sabtu malam, kami pun sempat sedikit membahas

    perihal lagu tersebut. Eh, secara tak terduga, lagu itu kembali muncul dalam
    drama seri_yang kami saksikan._Sungguh suatu bentuk kebetulan yang aneh.



    Selain lagu "If" itu,_ada pula sebuah lagu Indonesia populer,_"Aku Cinta Dia"

    (milik Alm. Om Chrisye) yang dinyanyikan oleh seorang karakter perempuan
    yang sedang terobsesi menjadi penyanyi._Tetapi sayang,_suaranya terdengar
    fals dan annoying banget..Tak urung, hal itu membuat sang penyanyi populer
    tersebut meradang dan secara terang-terangan mengatakan bahwa nyanyian
    yang bersangkutan sangat jelek._Sekilas,_menyanyi itu mudah,_ya?_Namun,

    untuk menyanyi pun,_tak boleh sekadar "merasa bisa"._Tanpa menggunakan
    teknik mumpuni, lagu yang enak hanya akan terdengar sebagai_noise belaka.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Dec 31, 2018
  19. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Pada_Rabu_dini_hari_yang_lalu, channel_Cinemax_menayangkan_sebuah_film
    berjudul_
    Scarface, film lawas dari dekade '80-an._Sesungguhnya, aku sudah
    sangat_sering_"berpapasan"_dengan_DVD dan Blu-ray film tersebut,_tiap kali
    aku menjelajahi deretan rak-rak panjang yang disesaki beragam koleksi film
    milik suamiku._Tetapi_entahlah,_aku_belum_pernah_sekali_pun_tergiur_untuk
    menonton film itu._Padahal,_jika suamiku sampai_bela-belain_membeli versi
    Blu-ray original dari suatu film, maka film tersebut setidak-tidaknya pastilah
    punya keistimewaan ataupun_daya tarik_tertentu_yang sulit untuk dilupakan.



    Disclaimer: uraianku selanjutnya mungkin sedikit banyak akan memaparkan
    jalan_cerita_dari_film_
    Scarface_tersebut._Kendati_film_itu_adalah_film_lawas
    (telah dirilis lebih dari 30 tahun silam),_tetapi_boleh_jadi,_sebagian_dari_kalian
    belum pernah menyaksikannya. Siapa tahu suatu saat nanti
    ,_kalian berminat
    untuk
    "menikmati" film tersebut. Jika demikian adanya, maka sudilah kalian
    tinggalkan
    diary ini agar kenikmatan menonton kalian kelak tidak terganggu.



    Yang_dijadikan_tokoh_sentral_di dalam_film
    _Scarface_adalah_Antonio "Tony"
    Montana, seorang pria imigran dari Kuba._Pada awalnya, si Om Momon itu
    mencari nafkah_secara legal
    dengan menjadi pencuci piring di sebuah rumah
    makan._Menyadari bahwa upah dari pekerjaan_seperti itu sangatlah rendah
    ,
    akhirnya, dia pun tak tahan dan merasa muak berada dalam situasi tersebut.

    Berhubung_si_Om_Momon..._eh
    ,_si_Om_Montana_itu_bukanlah_tipe_pekerja
    yang_terdidik_dan punya keahlian
    ,_maka_dia_tidak_memiliki banyak pilihan.

    Dalam benaknya
    ,_salah satu jalan pintas yang mudah dan paling masuk akal
    untuk mendapatkan banyak uang adalah dengan nekat berbisnis kokain. Hal
    itu_memang_terbukti_kemudian. Dia_pun_bisa_meraih_apa yang_dia_impikan.


    Ternyata
    ,_apa yang telah dia dapatkan dari_hasil usaha ilegal itu sama sekali
    tidak mendatangkan kebahagiaan yang hakiki._Lebih parah lagi
    ,_dia seakan
    seperti sudah mengadakan
    "perniagaan dengan iblis". Hanya bisa merasakan
    kesenangan yang amat sangat singkat
    ,_tapi semua itu mesti dia tebus dengan
    penderitaan menjelang akhir kehidupannya._Bahkan
    , bukan hanya dia yang
    meregang nyawa sebagai konsekuensi akibat nekat masuk ke kubangan dosa
    ,
    sang adik kandung perempuannya_pun sampai ikut terseret menjadi korban.

    Dari_segi_visualisasi
    ,_aku_berpendapat_bahwa_Scarface_sama_sekali_tidak
    layak_dikategorikan_sebagai_tontonan_mendidik._Di_negara_asalnya_sendiri
    pun
    ,_film tersebut_(ketika dirilis ke publik)_bahkan_mendapatkan rating "X",
    saking banyaknya adegan kekerasan,_adegan penggunaan kokain,_dan juga
    intensnya_pemakaian_kosakata_yang_dianggap_kasar._Untungnya sih
    ,_ketika
    channel_Cinemax_menayangkan_film tersebut,_adegan-adegan yang kelewat
    sadis serta ragam dialog yang menggunakan kosakata vulgar
    ,,"telah disensor
    secara cukup moderat
    ",_sehingga_aku bisa terhindar dari ketidaknyamanan.



    Toh,,kendatipun demikian, secara objektif mesti aku nyatakan, bahwa ada
    sejumlah_adegan_dan_dialog_yang_menarik_dalam film tersebut._Misalnya
    ,
    adegan "kembalinya si anak hilang"._Ketika Antonio Montana mendatangi
    tempat tinggal adik kandung perempuannya dan juga sang Mama
    ,_setelah
    bertahun-tahun lamanya mereka tiada pernah sekali pun saling berjumpa.

    Si Om_Montana_itu_datang_dengan_berpenampilan_sebagai_
    "pria berduit".
    Ia_memberikan_hadiah perhiasan yang_mahal kepada sang adik
    ,_dan juga
    mencoba menyerahkan uang sebesar
    $1,000 untuk sang Mama. Namun, di
    luar dugaannya
    ,_sang Mama tidak sudi menerima uang tersebut._Sebagai
    seorang ibu
    ,_dia punya naluri,_uang yang diberikan itu adalah uang kotor.

    "Who did you kill for this, Antonio?
    _What are you doing now?_You know, all we
    hear about in the papers is animals like you and the killings.
    _It's Cubans like you
    who are giving a bad name to our people._People who come here, work hard and
    make a good name for themselves._
    People who send their children to school.
    _We
    haven't heard a word from you in five years._You suddenly show up here..._throw
    some money around... and think you can get my respect._You think you can come
    into my house with your hotshot clothes..._and your jail manners and make fun of
    us?_That's not the way I am!_That is not the way I raised Gina to be! I don't want
    you in this house anymore!!!!_And take this lousy money with you!!!_It stinks!!!"

    Adegan_seperti_itu_mungkin_sangat_lazim_kita_jumpai_di_berbagai_sinetron
    bertema religi
    , ya?_Terasa aneh bagiku, bisa menyaksikan adegan keteguhan
    seorang_perempuan_yang_tak sudi_menerima uang kotor
    ,_di film Hollywood
    yang_seolah
    "mengagungkan visualisasi kekerasan"_seperti film Scarface itu.



    Ada_pula adegan lainnya yang_cukup berkesan bagiku._Saat si Om Montana

    mafhum dan menyadari bahwa si Frank Lopez adalah sosok_yang jelas-jelas
    tak_punya_integritas_dan tak bisa_dipegang omongannya.
    _Saking murkanya,
    dia pun mengeluarkan serapah, "A man who ain't got his word is a cockroach!"

    Yang_terasa_
    "lucu"_(sekaligus menjijikkan)_bagiku,_adalah_saat menyaksikan
    si Frank Lopez yang sudah terbongkar kartunya
    ,_sampai mengemis-ngemis
    secara hina di hadapan_Antonio Montana._
    "Please, give me a second chance."

    Karena sudah_berada_dalam posisi kepepet bin terdesak
    ,_si Frank Lopez itu
    berusaha menjanjikan bermacam-macam hal manis kepada si Om Montana.

    Mulai dari uang yang sangat besar hingga bahkan rela melepaskan sang istri

    (Si Om Montana itu memiliki sifat yang rada cluthak,,dia menyukai bini si Frank)
    asalkan saja si Frank_diampuni dan tak dihabisi._Benar-benar menjijikkan
    .

    Saking putus asanya
    , ia pun sampai berlutut berusaha mencium sepatu yang
    dikenakan oleh Antonio Montana._Namun
    , karena si Om Montana itu sudah
    tak percaya sedikit pun pada si Frank
    ,_semua janji itu pun tak dia hiraukan.
    Akhirnya
    ,_Frank Lopez mesti menanggung_konsekuensi_dari perbuatannya.

    Adegan tersebut_memperlihatkan bahwa_penjahat seperti_Antonio Montana

    pun_akan_sangat_marah_ketika_dia_merasa sudah_
    dikadalin_oleh_orang_lain.
    Ternyata,_bukan hanya orang baik-baik saja yang akan merasa marah atau
    bahkan merasa muak kepada orang yang sudah terbukti tukang bohong
    , ya?
    Saat kepercayaan sudah tercederai
    ,_maka tidak akan sudi lagi disodori janji.

    Insya Allah
    ,_kita takkan dianggap hina jika tak bisa berjanji muluk-muluk.
    Tapi
    , kita pasti dicerca bila kita tak mampu menepati hal yang kita janjikan.
    Rumusnya sederhana: We should never make promises unless we can keep them.


     
    Last edited: Dec 28, 2018
  20. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Dalam perjalanan pulang,_secara tak sengaja,_aku bertemu dengan seorang
    ibu sepuh yang menjual kue tradisional/jajan pasar. Beliau berjualan sambil
    mengayuh sepeda._Seperti biasa, ketika jam pulang kerja, situasi jalan pasti
    padat merayap._Mungkin karena itulah,_body_kiri mobilku_sempat sedikit
    tersenggol oleh setang sepeda si ibu penjual kue tersebut._Jengkel juga, sih.

    Tetapi
    ,_hal semacam itu memang sulit terhindarkan,_tiap kali kita berjuang
    menembus kemacetan di belantara_jalanan_Jakarta._Toh
    ,_karena senggolan
    tersebut hanya terasa pelan
    ,_maka_aku mencoba_meyakinkan diriku_bahwa
    tiada goresan atau lecet apa pun yang dialami mobilku._Meskipun akhirnya
    ,
    aku penasaran juga sih,_ingin memastikan, bagaimanakah kondisi mobilku?

    Walaupun
    body mobil yang lecet atau tergores bukanlah musibah besar yang
    layak aku tangisi
    ,_tapi agak kurang sreg rasanya bagiku,_jika hal itu terjadi.



    Setelah aku bisa meloloskan diri dari kemacetan
    , aku pun menepi sejenak di
    bawah pohon pinggir jalan. Turun dari mobil sambil sedikit berdebar-debar
    ,
    melepas kacamata hitam yang kukenakan,_dan bergegas mengamati dengan
    saksama
    ,,untuk mengetahui seberapa besarkah dampak dari senggolan tadi?

    Alhamdulillah
    ,_ternyata,_kondisi_body samping kiri mobilku baik-baik saja.
    Tiada hal buruk apa pun yang terjadi setelah senggolan tadi._Semoga
    , Allah
    senantiasa_berkenan_menghindarkan_kita_dari_
    "berada di situasi yang salah,
    di tempat yang salah,_pada waktu_yang salah."_Aamiin Allahumma Aamiin.

    Diiringi_perasaan lega
    , aku pun bersiap melanjutkan perjalanan pulang. Eh,
    beberapa_meter_dari_tempatku berdiri,_tampaklah_si_ibu_penjual_kue_yang
    tadi
    (secara tidak sengaja)_telah menyenggol mobilku._Tetapi_uniknya,_beliau
    tetap mengayuh sepedanya menuju ke arahku
    , seolah-olah tanpa merasakan
    kegelisahan apa pun._Ketika_akhirnya
    ,_posisi beliau hampir menyejajariku,
    aku segera menghentikannya._Bukan_bermaksud melabrak, ya._Aku_hanya
    ingin mengetahui
    , kue-kue apa saja sih, yang beliau jual?_Dan, apakah kue-
    kue tersebut masih_layak_untuk_dikonsumsi hingga sesore ini?_Setelah kami
    berbincang singkat dan aku mendapat kepastian bahwa semua kue itu masih
    bisa
    "bertahan" hingga tengah malam nanti,_akhirnya,_aku putuskan untuk
    membeli_sebagian_besar_kue_dagangan_beliau._Kecuali
    , satu jenis_kue yang
    warna merahnya terlihat mencolok.
    _Karena aku agak khawatir kue tersebut
    menggunakan zat pewarna
    ,_maka kue itu pun kuabaikan,_tak ikut aku beli.



    Pada intinya
    ,_motifku memborong dagangan si ibu itu_adalah semata-mata
    karena_aku merasa iba
    _dengan_situasi_yang dialami beliau._Sudah setua itu,
    masih saja harus berjualan hingga berpeluh,_dalam rangka mencari nafkah.
    Kalau tak_sangat_terpaksa
    ,_mungkin beliau takkan melakukan hal tersebut.

    Manakala_kita mengetahui kondisi seperti itu
    ,_tentu kurang bijak rasanya
    jika
    "hanya merasa kasihan",_tanpa melakukan tindakan konkret apa pun.
    Andaikan kita berada di posisi si ibu itu
    , kita tak berharap dikasihani, 'kan?
    Yang kita harapkan_tentulah_
    "ada orang yang mau membeli dagangan kita".



    Kue-kue yang tadi aku beli tersebut
    , aku hibahkan seluruhnya kepada para
    satpam dan ART yang bekerja di rumah kerabat suamiku_
    (kebetulan, rumah
    kerabat suamiku itu_berlokasi di kompleks yang sama dengan
    yang kami tempati)

    sebagai "tanda terima kasih kecil-kecilan", karena mereka sering membantu
    memantau dan menjaga rumah kami setiap kami berkegiatan di luar rumah.



    Apa sih
    , maksudku menceritakan semua ini?_Apa supaya dikatakan sebagai
    "perempuan_yang_baik hati_dan shalihah"?_Ah, bukan itu alasannya._Hanya
    untuk pengingat bagi diriku sendiri
    , agar aku tetap memiliki kepekaan pada
    hal-hal di sekitarku. Supaya aku tak melulu berorientasi pada zona nyaman.



     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Dec 28, 2018
  21. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,137 / -0
    Apabila kita mau mendoakan_kebaikan untuk orang lain,_maka Insya Allah,
    kita juga akan_ikut_mendapatkan_kebaikan_dari_doa_tersebut._Terlebih lagi,
    orang yang kita doakan itu, sama sekali tak tahu bahwa kita mendoakannya.
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.