1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Historical Event Perang Pasifik

Discussion in 'World History' started by erha, Jul 23, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Pertempuran di Laut Jawa​


    Intro:
    Sebelum pertempuran terjadi di laut Jawa, Pearl Harbour yg digempur oleh Jepang menyebabkan hancurnya kekuatan tempur AS di Pasifik dan serangan ke sejumlah wilayah Asia menyebabkan hilangnya superioritas armada sekutu Inggris-Amerika. Senjata utama yg tersisa dari sekutu adalah kapal tempur (Battleship) Prince of Wales dan Battlecruiser Repulse, tetapi kedua kapal ini tidak memiliki pertahanan yg cukup terhadap serangan udara dan mengadalkan pesawat yg ada di darat untuk melindungi mereka. Nah ketika Jepang menginvasi Malaya melalui tiga tempat maka kekuatan udara sekutu terpecah dan dua kapal Inggris ini yg bertugas menghalau laju Jepang tidak memiliki perlindungan udara. Nah ketika berlayar ini pesawat torpedo-bomber Jepang menenggelamkan Prince of Wales dan Repulse beserta Admiral Sir Tom Philips. Hal ini juga menghapuskan mitos bahwa pesawat tidak bisa menenggelamkan kapal perang/kapal tempur.

    Pembentukan ABDA:
    Mundurnya kekuatan Amerika dari Filipina dan Inggris dari Malaya-Singapura ke Jawa memutuskan untuk menyatukan rantai komando dengan nama ABDA (American British Dutch Australia) dengan berpusat di Jawa, tetapi karena tidak pernah berlatih, rantai komando yg berbeda dan bahasa yg berbeda, struktur komando ABDA tidak bisa berjalan mulus dan menyebabkan kekacauan ketika di medan perang.

    Untuk wilayah tengah laut Jawa diserahkan kepada Belanda, wilayah timur diserahkan kepada Amerika dan wilayah barat diserahkan kepada Inggris

    Strategi Jepang:
    Jepang melakukan pengepungan terhadap Jawa yg merupakan benteng terakhir sekutu di Pasifik melalui Timur (dari Filipina) dan Barat. Dari Barat Jepang -merebut Sumtara, Kalimantan Utara- dan Timur (Davao Filipina) Jepang merebut Tarakan, Balikpapan, terus ke Makasar hingga ke Timor.

    [​IMG]

    Pertempuran di Balikpapan:
    Tarakan yg merupakan sumber minyak dengan mudah direbut oleh Jepang dan tanpa melepaskan momentum yg dimiliki Jepang langsung menginvasi Balikpapan dgn tujuan minyak. Balikpapan yg sudah ditinggalkan oleh tentara Belanda, minyaknya sudah dibuang dan minyaknya telah diledakan oleh Belanda dan menjadi api raksasa yg menjadikan bantuan berharga untuk kapal sekutu.
    Kapal pengangkut Jepang yg hendak melakukan pendaratan pasukan di Balikpapan terlihat dgn jelas oleh kapal Destroyer sekutu karena api raksasa yg berasal dr minyak yg terbakar dan menjadi sasaran empuk. Dari kapal Destroyer itu dilepaskan torpedo tetapi tidak ada satupun torpedo yg tepat sasaran, setelah dicoba lagi baru satu kapal pengangkut Jepang (Sumanura Maru) ditenggelamkan setelah kapal Destroyer Ford dan Paul Jones membantu Parrot yg telah beraksi terlebih dahulu.
    Jepang yg mengira diserang kapal selam (karena tidak ada pesawat yg menyerang) Laksamana Shoji Nishimura mengerahkan kapal Destroyernya untuk mencari kapal selam sekutu yg tidak ada. Akibatnya yg ada hanyalah kapal patroli dan kapal pengangkut saja yg tersisa untuk melakukan pendaratan di Balikpapan. Namun sayang 3 kapal Destroyer AS (Parrot, Paul Jones, Ford) hanya berhasil mengaramkan 1 kapal patroli (dr 3 kapal yg ada) dan 4 kapal pengangkut -Tsuruga Maru, Tatsukami Maru, Kuretaku Maru, Sumanura Maru (dr 12 kapal yg ada).

    Secara taktis disini Sekutu menang karena menenggelamkan 5 kapal Jepang tanpa kehilangan kapal namun secara Strategis Jepang menang karena Sekutu hanya memperlambat pendaratan bukan mencegah pendaratan (walau inilah tujuan sekutu untuk memperlambat pendaratan 1 hari).

    ABDA berantakan:
    Ketika laju Jepang di Kalimantan tidak bisa dicegah oleh Sekutu, pihak Inggris dan Amerika memutuskan bahwa Jawa tidak lagi bisa dipertahankan dan mereka memilih mundur keluar dari Jawa menuju Australia dan Ceylon (SriLanka) sehingga hanya tersisa beberapa kapal saja di Jawa dan komando sepenuhnya berada di tangan perwira Belanda.

    Pertempuran Laut Jawa:
    Pertempuran di Laut Jawa terjadi pada 27 Februari 1942 di sekitar pulau Bawean. Kekuatan laut Jepang terdiri dari: 2 Heavy Cruiser (Nachi dan Haguro), 2 Light Cruiser (Jintsu dan Naka) dan 13 kapal Destroyer. Sedangkan Sekutu (ABDA) kekuatan lautnya adalah: 2 Heavy Cruiser (Houston -AS- dan Exeter -Inggris-), 3 Light Cruiser (De Ruyter [dsini Laksamana Karel Doorman memilih kedudukannya], Java -Belanda-), dan Perth (Australia) dan 11 Kapal Destroyer.

    Walau terlihat kekuatannya seimbang tetapi sebenarnya tidak. Jepang semua kapalnya memiliki torpedo sedangkan di sekutu hanya Exeter, Perth dan 11 Destroyer yg punya torpedo selain itu Jepang memiliki pesawat pengintai dan Sekutu tidak punya. Satu hal yg penting karena kekuatan udara Belanda musnah maka tidak ada perlindungan udara terhadap kemungkinan serangan udara Jepang sedangkan pihak sekutu masih trauma terhadap serangan udara Jepang terhadap kapal Prince of Wales dan Repulse.

    Kesalahan lagi berada di pihak Laksamana Karel Doorman, armadanya berangkat terlalu awal untuk mencegah armada Jepang. Setelah letih mencari dan menunggu armada Jepang dan hendak kembali ke Surabaya untuk beristirahat ditengah jalan datang perintah untuk menghalau Jepang di Timur pulau Bawean. Dalam keadaan lelah dan letih, armada Doorman berperang.

    Tanggal 27 Februari jam 16.16, Heavy Cruiser Jepang menembaki Heavy Cruiser Sekutu dan perang laut Jawa telah dimulai. Pertempuran ini berlangsung lama mulai dari jam 16.16 sampai jam 23.30. Pada jam 17.08 sampai jam 19.36 terjadi kekacauan di pihak Doorman karena ketidakcocokan doktrin, rencana, kode antara sekutu/ABDA dan kekacauan yg berlangsung 2 jam lebih ini berakibat fatal terhadap armada Karel Doorman.

    Laksamana Karel Doorman gugur dan tenggelam di kapalnya (De Ruyter) dan Java beserta 3 kapal Destroyer Jupiter, Electra, Kortenaer. Pihak Jepang kapalnya tidak ada yg tenggelam cuma 1 yg rusak. Sedangkan kapal-kapal sekutu yg lain setelah mundur dari pertempuran di Laut Jawa ini:
    -. Heavy Cruiser Exeter Inggris dikaramkan di Surabaya pd tanggal 28 Februari.
    -. Heavy Cruser Houston Amerika dan Light Cruiser Perth Australia ditenggelamkan di Selat Sunda. Begitu juga dengan 1 Destroyer Evertsen.
    -. Destroyer Encounter Inggris ditenggelamkan di dekat Surabaya tanggal 28 Februari, Destroyer Pope Amerika dikaramkan tanggal 1 Maret, Destroyer Witte de With Belanda diledakan tanggal 2 Maret ketika sedang direparasi.
    -. Kapal-kapal sisanya berhasil meloloskan diri ke Australia.

    Penilaian:
    Secara taktis Jepang menang karena berhasil memenangkan pertempuran Laut Jawa tanpa kehilangan kapal. Secara strategis Jepang menang karena pendaratan di Jawa berhasil tanpa rintangan dan Belanda menyerah pada tanggal 8 Maret 1942 dan dalam 4 bulan Jepang menguasai Asia Tenggara.

    Karena kekalahan-kekalahan ini semangat dan moril sekutu telah merosot jauh sehingga pihak AS merencanakan sebuah misi penyerangan untuk membangkitkan semangat dan moral sekutu pada umumnya dan Amerika pada khususnya degan tujuan Tokyo, penyerangan ini dikenal dengan nama Tokyo Raid / Doolittle Raid

    ------------------------------------

    next: Doolittle Raid
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Jul 23, 2009
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Doolittle Raid

    Doolittle Raid - Pemboman Tokyo oleh Amerika -​



    Setelah pihak sekutu mengalami kekalahan disana-sini oleh gempuran invasi Jepang dari Pearl Harbour, tenggelamnya kapal Inggris Prince of Wales dan Repulse dan hancurnya armada Amerika-Inggris-Belanda di laut Jawa. Moral sekutu saat itu telah habis.

    Untuk itu pihak Amerika merencanakan sebuah aksi yg merupakan injeksi moral kepada Amerika dan Sekutu. Rencana itu adalah menerbangkan pesawat dari dek kapal induk membawa bom seberat 2000 pond dan mampu terbang 2000 mil dgn tujuan Tokyo. Rencana yg disetujui oleh Laksamana Ernest J. King dan Presiden Franklin D. Roosevelt.

    Persiapan:
    Untuk melaksanakan misi ini pihak angkatan perang AS mencari pilot yg berpengalaman dan sekaligus insinyur udara, dan pilihannya jatuh kepada Lt. Col. James Doolittle, 46 tahun.

    Untuk pesawatnya pilihan jatuh kepada pesawat medium bomber B-25 Mitchell. Tapi pesawat ini apakah mampu lepas landas dari kapal induk? kemungkinan ada tetapi untuk mendarat di kapal induk? Jelas tidak. Maka rute penerbangan setelah terbang dan membom Jepang pesawat akan terus terbang ke arah China.

    Pada Maret 1942, Laksamana Chester W. Nimitz selaku pimpinan Armada Pasifik menunjuk Laksamana William F. Halsey dan gugus tempurnya untuk membawa B-25 Mitchell ke arah Tokyo.

    Selama pelatihan kerahasiaan dijaga ketat Doolittle yg memilih para kru dan pilot tidak pernah memberitahukan tujuan dari pelatihan melakukan take-off dari jarak 500 kaki. Doolittle hanya menjelaskan "tugas menarik, tapi berbahaya". Pokoknya semua pihak-pihak penerbang kerahasiaan dijaga ketat. Demikian pula kerahasiaan di pihak Angkatan Laut. Ketika kapal induk Hornet meninggalkan San Fransisco menuju Tokyo hanya 6 perwira yg tahu, bahkan komandan Hornet baru tahu ketika pesawat B-25 diangkut ke geladak Hornet.

    Tujuan Tokyo:
    Pada tanggal 1 April, 16 buah pesawat B-25 di atas geladak Hornet meninggalkan Teluk San Fransisco keesokan harinya dibawah pengawalan 2 Cruiser, 4 Destroyer, dan 1 Tanker.

    Pada tanggal 3 April barulah tujuan misi diberi tahukan kepada seluruh awak yg ada, dan semua bergembira karena bisa membalas dendam atas penyerangan Pearl Harbour.

    Doolittle menjelaskan bahwa 13 pesawat akan membom Tokyo sedangkan 3 lainnya menyerang Nagoya, Osaka dan Kobe. Doolittle sendiri terbang akan terbang lebih dulu 3 jam lebih awal dan membom Tokyo dengan napalm sebagai panduan kepada 12 pesawat yg lain.

    Kepada anak buahnya Doolittle menjelaskan setelah membom kota, lansung terbang menuju China dan jangan sekali-sekali mendarat di wilayah Uni Soviet, juga jangan membom istana kaisar. Doolittle sendiri menjelaskan bahwa misi ini bukanlah misi bunuh diri kemungkinan selamat itu 50:50.

    Pemerintah China hanya diberitahu oleh pihak Amerika bahwa akan ada sejumlah pesawat Amerika mendarat di China selain itu tidak, karena Amerika menganggap pihak China dibawah Chiang Kai Shek tidak bisa menjaga rahasia.

    Perhitungan awalnya pesawat akan di lepas ketika Hornet mencapai 500 mil dari garis pantai Jepang, sebab kalau lebih dari itu ada kemungkinan pesawat tidak akan bisa sampai mendarat di China karena kehabisan bensin. 16 pesawat itu rencananya akan terbang pada tanggal 18 April 1942 pada sore hari. Andaikata musuh mengetahui iring-iringan gugus tempur Halsey maka jam lepas landas harus dimajukan karena 16 pesawat B-25 itu merupakan sasaran empuk karena tidak bisa dimasukan ke hangar kapal induk.

    Ketahuan!
    Rencana yg disusun oleh Doolittle dan Halsey menjadi berantakan ketika pada jarak 700 mil dari pantai Jepang pada jam 02.10 tanggal 18 April, layar radar menunjukan 2 kapal Jepang menuju ke jurusan penyerang sehingga rencana menjadi kacau. Halsey mengubah haluan untuk mencegah bertemu dengan 2 kapal Jepang ini. Ketika jam 05.00 pesawat pengintai yg dilepas oleh kapal Induk Enterprise ketahuan oleh sebuah kapal patroli Jepang dan langsung memberitahu Tokyo. Pada jam 06.44 Hornet bertemu dengan kapal patroli Jepang walau berhasil dikaramkan oleh Cruiser Nashville.

    Karena unsur dadakan hilang, harus diputuskan apakah tetap melanjutkan misi ini atau tidak. Andaikata dilanjutkan jaraknya masih 650 mil atau lebih jauh 150 mil dari jarak rencana yakni 500 mil. Akhirnya Halsey memutuskan untuk melepas pesawat dari jarak 623 mil dari pantai terdekat. Doolittle yg pertama kali berangkat dan berhasil, Doolittle terbang menuju Tokyo yg diikuti oleh para anak buahnya.

    Ketika itu Tokyo sedang melakukan latihan serangan udara. Ketika latihan itu selesai datanglah Doolittle membom yg disambut oleh meriam anti pesawat, warga Tokyo yg mengira ini adalah bagian dari latihan serangan udara baru menyadari ketika bom yg dilepas Doolittle benar-benar meledak. Serangan ini dilakukan pada tengah hari. Tokyo, Osaka, Nagoya, Kobe diserang oleh Doolittle dan anak buahnya.

    Terbang ke China:
    Seusai membom Jepang, 15 pesawat terbang ke China dan 1 pesawat mendarat di Vladivostok yg berakibat pesawat disita dan anak buahnya ditahan yg 13 bulan kemudian baru berhasil kabur ke Iran. 15 pesawat yg mengarah ke Tokyo ada yg mendarat dengan kondisi hancur berantakan, ada yg jatuh ke laut sehingga awaknya harus berenang menuju pantai China. Dari ke-16 pesawat itu 15 pesawat hancur dan 1 pesawat disita oleh Soviet.

    Hasil serangan Doolitle
    Dari pihak sekutu; serangan ini adalah injeksi moral yg penting untuk petempuran sesudah ini.
    Dari pihak Jepang; serangan ini diduga berasal dari pulau Midway bukan dari kapal induk, dan di kemudian hari inilah yg menyebabkan Laksamana Yamamoto menyerang pulau Midway.

    Lt. Col. James Doolittle setelah melakukan misi ini mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal dan mendapatkan medali Medal of Honour. Sementara gugus tempur yg membawa pesawat B-25 Mitchell itu kembali ke Pearl Harbour dan dibutuhkan dalam pertempuran di Laut Karang, Australia (Battle of Coral Sea).

    ---------------
    next: Battle of Coral Sea
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Jul 26, 2009
  4. revilish M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 31, 2009
    Messages:
    1,369
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +177,099 / -0
    Wuidih lngkap keterangan armadanya...gw ga pernah perhatiin soal armada&persenjataan sampai detil sih...

    nanya: utk pertempuran laut jawa dan di balikpapan, armada jepang berangkat dr pangkalan mana ya? dr jepang lsg?
     
  5. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    dari Davao, Filipina.
     
  6. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Battle of Coral Sea

    Battle of Coral Sea
    ----------------------
    Pertempuran di Laut Karang



    Seperti yg sudah diketahui, setelah kekuatan sekutu hancur di laut Jawa dan menyerahnya Hindia Belanda kepada Jepang membuat cemas Presiden AS Franklin D. Roosevelt sampai beliau mengirimkan pesan kepada PM Winston Churchill: "The Pacific situation is now very grave". Churchill memuji kekuatan Jepang karena kemenangan Jepang secara beruntun tanpa ada korban yang signifikan. Akibatnya pamor AS dan sekutu di pasifik sangat rendah termasuk moral, sampai akhirnya AS mengadakan misi untuk membangkitkan moral yg dikenal Doolittle Raid.

    Bagaimana dengan Jepang? Jepang setelah memenangi pertempuran menjadi besar kepala dan mengidap VD alias Victory Disease hingga Jepang sesumbar akan menaklukan Australia lalu ke Hawaii dan ke benua Amerika menuju Washington. Sebenarnya Jepang tidak pernah memiliki strategi semacam itu. Niat Jepang sebenarnya adalah merebut pulau-pulau terpenting dari sekutu dan mempertahankannya sampai sekutu meminta perdamaian. Strategi ini melupakan dua hal: Jepang tidak mengetahui kekuatan industri Amerika dan Amerika yang tidak mau "hilang muka" dengan jalan meminta perdamaian.

    Rebut Port Moresby
    ------------------

    Jepang pada tanggal 7 Mei 1942, akan merebut Port Moresby dengan melakukan pendaratan dari laut. Jadi dalam hal ini Angkatan Laut berperan sangat penting karena dalam perang amfibi siapa yang menguasi lautan dialah yang memenangkan pertempuran. Bila dalam pertempuran-pertempuran sebelumnya kekuatan laut Jepang jauh lebih kuat dari Amerika sekarang sudah tidak lagi. Amerika saat ini telah mengumpulkan kapal-kapal perangnya untuk mempertahankan Port Moresby dan menggagalkan pendaratan Jepang.

    Pihak Amerika dikomandani oleh Laksamada Frank J. Fletcher yang berkedudukan di kapal induk Yorktown sedangkan pihak Jepang dipimpin oleh Laksamana Shigeyoshi Inouye yang berkedudukan sebuah kapal Cruiser yg sedang berlabuh di Rabaul. Rabaul adalah pusat operasi dari penyerangan Port Moresby dan Tulagi (kep. Solomon).

    Jepang dalam operasi ini menyediakan 3 kapal induk (2 kapal induk Zuikaku, Shokaku dan 1 kapal induk ringan Shoho). Hal ini dikarenakan pihak Jepang mengetahui bahwa kapal induk Amerika ada disekitar perairan operasi ini.

    Tanggal 4 Mei, 14 kapal transpor Jepang berangkat dari Rabaul menuju Port Moresby dibawah pengawalan kapal induk Shoho, beberapa Cruiser, dan sebuah Destroyer. Selain itu masih ada perlindungan dari gugus tempur Zuikaku dan Shokaku yg dikomandani oleh Laksdya Takeo Takagi. Tetapi semua kekuatan ini tetap dibawah komando Laksda Shigeyoshi Inouye.


    Intelijen
    ----------

    Dalam peperangan kekuatan intelijen adalah segalanya. Ketika Jepang melakukan operasi ini sebenarnya Amerika telah mengetahui rencana ini dikarenakan berkat pengintaian kapal selam Amerika dan ..... terbukanya sandi telegram Jepang. Laksamana Nimitz memerintahkan kepada Fletcher untuk melakukan serangan mendadak kepada kapal induk. Fletcher yg menerima perintah ini tidak bisa mencegah invasi Tulagi oleh Jepang dikarenakan sedang mengisi bahan bakar pada tanggal 3 Mei di 400 mil selatan pulau Guadalcanal.

    Tanggal 4 Mei, Fletcher menuju Tulagi untuk menyerang kekuatan Jepang. Fletcher melepaskan 12 pesawat torpedo bomber Devastator dan 24 pesawat bom tukik Dauntless. Dalam serangan ini tidak memberikan arti yang bekitu banyak karena kapal Jepang setelah sukses melakukan pendaratan pergi lagi. Sekarang tinggal pendaratan di Port Moresby yang bisa dicegah.

    Pada tanggal 5 Mei dilewati dengan mengisi bahan bakar dari kapal tanker yg selalu menyertai armada dan tidak terjadi apa-apa. Pada tanggal 6 juga demikian tidak terjadi apa-apa, tetapi Jepang dan Amerika merasakan kehadiran masing-masing. Padahal pasukan Fletcher dan Takagi pada tanggal 6 Mei jam 24.00 hanya terpisah 70 mil, namun keduanya tidak menyadarinya.

    Perang 7 Mei 1942
    -----------------

    Keesokan harinya, tanggal 7 Mei, Laksamada Chuichi Hara yang memimpin Zuikaku dan Shokaku melepaskan pesawat pengintai. Tidak berapa lama kemudian datanglah berita dari pesawat pengintai bahwa ada pasukan musuh dengan kapal induk jarak 160 mil. Disangka inilah kekuatan utama Amerika, Hara melepaskan seluruh pesawatnya untuk menyerang pasukan itu. Sebanyak 78 pesawat pembom, torpedo bomber, dan fighter.

    Namun ketika 78 pesawat itu mencapai target, informasi pengintai keliru! Tidak ada kapal induk yang ada hanyalah kapal tanker Neosho dan kapal Destroyer Sims. Kedua kapa itu tanpa ampun dimusnahkan. Namun kemenangan kecil ini harus dibayar mahal oleh Jepang karena tidak lama setelah 78 pesawat itu take-off, masuk berita bahwa armada kapal induk Amerika bukan terletak di sekitar Neosho dan Sims tetapi di timur pulau New Guinea. Seaindainya Hara tidak melepaskan seluruh kekuatan udaranya maka dia memiliki kekuatan untuk menggempur armada kapal induk AS. Hilanglah kesempatan emas bagi Jepang.

    Sementara 78 pesawat itu memusnahkan Sims dan Neosho, Fletcher menerima laporan lokasi kapal induk ringah Shoho yg dipimpin oleh Laksamana Goto. Tidak seperti Hara yang melepaskan seluruh pesawatnya, Fletcher hanya mengirimkan 2/3 dari kekuatan udaranya untuk menggempur Shoho, sebanyak 93 pesawat terbang. Jumlah 93 pesawat bukanlah kekuatan seimbang bagi kapal induk ringan Shoho apalagi terhadap serangan mendadak ini. Shoho terbakar termasuk seluruh pesawatnya yang berada di geladak. 7 Mei 1942 jam 11.31, Shoho ditinggalkan setelah 15 menit terbakar.

    Pertama kali dalam sejarah maritim kapal induk vs. kapal induk.

    Sekarang kedudukan Fletcher menjadi kritis karena setelah penyerangan Shoho ini, Hara dapat kira-kira letak Fletcher. Hara yang 78 pesawatnya kembali setelah menyerang Sims dan Neosho ketika sore hari, melepaskan 27 pesawat pembom dan torpedo untuk mencari Fletcher. Namun karena cuaca buruk ke-27 pesawat itu tidak menemukan Fletcher, selamatlah Fletcher.

    Perang 8 Mei 1942
    -----------------

    Sekarang cuaca lebih berpihak kepada Jepang karena armada kapal induk Jepang berada dibawah awan rendah sedangkan armada Fletcher berada di laut yg disorot matahari. Karena posisi kedua belah pihak telah berubah maka baik pihak Amerika dan Jepang melepaskan pesawat pengintai. Pada jam 08.15 kedua belah pihak mengetahui posisi masing-masing lawannya maka baik Fletcher dan Takagi-Hara saling memerintahkan penyerangan.

    Kedua belah pihak melepaskan pesawat yang jumlahnya hampir sama, Jepang 121 buah dan Amerika 122 buah. Jepang memilik pesawat fighter dan torpedo yang sangat baik dan bagus. Tapi pihak Amerika memiliki radar yang tidak dimiliki oleh Jepang.

    122 pesawat Amerika menyerang Zuikaku dan Shokaku hanya memusatkan serangan kepada Shokaku yang mengakibatkan 108 awak kapal Shokaku tewas dan 40 luka-luka. Shokaku sendiri rusak parah tetapi tidak karam. Zuikaku sendiri berhasil bersembunyi di hujan yang deras.

    121 pesawat Jepang menyerang Yorktown dan Lexington (Lady Lex). Serangan ini lebih seksama dari pihak Amerika karena serangan dipusatkan kepada kedua kapal induk saja sedangkan 5 Cruiser dan 7 Destroyer diabaikan oleh Jepang.

    Sebuah bom mengenai Yorktown dan menyebabkan kerusakan dan kebakaran walau berhasil dipadamkan banyak awaknya luka bakar dan 56 awak mati/luka parah. Lexington juga menerima serangan 2 bom dan 2 torpedo, kebakaran bisa dipadamkan dan kapal miring untuk sementara waktu.

    Pada jam 11.40 selesailah pertempuran, bisa dilihat Amerika lebih unggul (2 kapal induk rusak) dari Jepang (1 rusak parah, 1 selamat). Tapi apa daya, tidak beberapa lama kemudian Lexington meledak karena serangan torpedo Jepang yang menyala dekat motor generator yang aktif. Serentetan ledakan terdengar, pada pukul 14.45 terdengar ledakan hebat dan pada pukul 20.00 kapal ini ditenggelamkan oleh torpedo dari Destroyer atas perintah Fletcher karena tidak bisa lagi digunakan.

    Blunder
    -------

    Walau dengan hancur/rusaknya armada kapal induk Amerika dan Jepang tidak serta merta mengagalkan invasi Port Moresby karena disini kapal induk Jepang hanyalah pasukan pelindung bagi kapal-kapal transpor Jepang yang menuju Port Moresby. Namun Laksamana Inouye melakukan sebuah blunder: pada tanggal 8 Mei, Inouye memerintahkan menarik pasukan penyerang kembali ke Rabaul, padahal kesempatan untuk melakukan pendaratan masih ada. Akibatnya pendaratan gagal dan menyebabkan kemarahan besar Laksamana Yamamoto. Dengan perintah keras Yamamoto memerintahkan Inouye untuk mencari sisa-sisa armada Fletcher. Yamamoto sangat tidak senang (marah besar) dengan Inouye.

    Takagi selama 2 hari melakukan pencarian terhadap Fletcher secara sia-sia karena setelah pertempuran, atas perintah Laksamana Chester W. Nimitz, Fletcher kembali ke Pearl Harbour.

    Penutup
    --------

    Dengan pertempuran ini mitos bahwa kapal induk itu tidak tahan serangan tidak terbukti kekuatan kapal induk malah jauh lebih dari dugaan semula.

    Pihak Jepang: Shokaku yang mengalami kerusakan parah membutuhkan perbaikan selama 1 bulan lamanya, sedangkan Zuikaku walau tidak rusak telah kehilangan para penerbang yang handal. Akibat dari abstainnya 2 kapal induk ini, Jepang dalam Battle of Midway hanya mampu mengerahkan 4 kapal induk.

    Pihak Amerika: Rakyat Amerika dengan kerja keras dengan penuh usaha memperbaiki kapal induk Yorktown dalam .... 2 HARI. Bandingkan dengan Jepang yang membutuhkan 1 bulan.

    Jepang yang lamban dalam perbaikan Shokaku dan perekrutan pernerbang Zuikaku menyebabkan dalam Battle of Midway kekurangan kekuatan. Sikap Jepang ini diakibatkan kemenangan yang terus menerus dan menyebabkan VD (Victory Disease / Penyakit Kemenangan) yang mengakibatkan besar kepala dan membuat celaka diri sendiri.

    -----------------------
    next: Battle of Midway
     
  7. ayssid Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2007
    Messages:
    465
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +1,421 / -0
    Ada berapa episode ??? Keren banget...
     
  8. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Foto Dokumentasi Perang Pasifik

    [​IMG]

    [​IMG]

    [​IMG]

    [​IMG]

    [​IMG]

    [​IMG]

    Fighter Mitsubishi A6M Zero "Zeke"
    [​IMG]

    Dive Bomber Aichi D3A "Val"
    [​IMG]

    Torpedo Bomber Nakajima B5N "Kate"
    [​IMG]


    Fighter F4F Wildcat
    [​IMG]

    Dive Bomber SBD Dauntless
    [​IMG]

    Torpedo Bomber TBD Devastator
    [​IMG]


    Admiral Chester W. Nimitz (pimpinan Armada Pasifik Amerika Serikat)
    [​IMG]

    Admiral Isoroku Yamamoto (pimpinan Armada Imperial Navy Japan)
    [​IMG]


    James H. Doolittle (kedua dari kiri)
    [​IMG]

    B-25 Mitchell Medium Bomber take-off dari kapal induk Hornet
    [​IMG]

    Admiral William F. Halsey
    [​IMG]
     
    Last edited: Jul 26, 2009
  9. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    mudah-mudahan sampai selesai (kalo ada waktu). Tapi yang penting sampai Battle of Midway dulu sebab setelah Battle of Midway ini Jepang yang awalnya selalu ofensif sekarang menjadi defensif dan Amerika setelah Battle of Midway berubah menjadi ofensif.
     
  10. juwitamalam Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 27, 2009
    Messages:
    77
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +14 / -0
    itungu kelanjutannya bos..
     
  11. chevalier_all Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 2, 2009
    Messages:
    25
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    Hm... nice info, tapi menurut gw si, tanpa Bom atom + suksesnya pendaratan Normandy, bisa2 jalan cerita PD 2 beda alias Jerman + sekutunya yang menang....
     
  12. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Sebenarnya SEANDAINYA:
    Perang Eropa:
    Hitler tidak mengeluarkan perintah untuk menginvasi Rusia maka Operation Sealion (1940) yang semestinya untuk menginvasi Inggris tidak jadi dilaksanakan malah Hitler memilih menyerang Rusia. Padahal Jerman dan USSR telah menandatangani NAP (Non-Aggression Pact) Molotov–Ribbentrop Pact tahun 1939.

    Inggris sendiri bisa dibilang telah lumpuh pada babak awal perang dunia II karena jalur supply mereka dari Amerika bisa dibilang telah putus oleh hadangan kapal selam Jerman (U-Boat) pimpinan Karl Donitz. Sampai PM Inggris saat itu Whinston Churchill berujar:"... the only thing that ever really frightened me during the war was the U-boat peril."

    Nah seandainya Jerman melakukan Operation Sealion (1940) dengan rincian sbb:
    1. Army Group A (6 divisions) invading Kent via the areas near Ramsgate, Folkstone and Bexhill
    2. Army Group A (4 divisions) invading Sussex and Hampshire via the area around Brighton and the Isle of Wight.
    3. Army Group B (3 divisions) invading Dorset via Lyme Bay
    Pasti jalan cerita Perang Dunia II di Eropa jauh berbeda.

    Perang Pasifik:
    Seandainya pada perang Pasifik Jepang memiliki Intelijen dan Kriptograf yang jempolan niscaya Jepang lebih berkuasa lebih lama di Pasifik. Sebab, operasi-operasi militer Jepang bisa diketahui oleh pihak Intelijen Amerika karena bocornya sandi militer Jepang sehingga operasi merebut Port Moresby, Midway dapat diketahui. Bahkan tewasnya pimpinan armada Pasifik Jepang Admiral Isoroku Yamamoto yang disergap ketika hendak melakukan kunjungan ke Rabaul adalah berkat bocornya pesan rahasia Jepang oleh pihak sekutu (Amerika).

    Dalam Battle of Midway sendiri bila rencana operasi mereka tidak bocor maka kekuatan Amerika bisa dihancurkan karena pada tahun 1942 kekuatan armada Jepang jauh lebih unggul dari Amerika. Nah bila Midway terebut maka pendaratan pasukan di Hawaii bukan lagi mustahil dilakukan dan tentu jalan cerita Perang Dunia II di Pasifik jadi lebih berbeda.
     
  13. CodeAmon M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 28, 2009
    Messages:
    1,709
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +314 / -0
    wah keren en lengkap bener info nya ada beberapa yang ga di ceritakan di buku2 pelajaran sekolah
    lanjutkan!
     
  14. revilish M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 31, 2009
    Messages:
    1,369
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +177,099 / -0
    Setuju, kesalahan pertama dan terbesar Jerman adalah menyerang Rusia, yang mana Stalin sendiri sebenarnya enggan untuk berperang dengan Jerman. Dia lebih suka 'bermain-main' dengan negara2 eropa timur yang lemah dan kecil. Ketika Jerman menyerang Polandia pun, Rusia masih ikutan krn pnya kepentingan. (Gw bner2 kasian ma ni negara, udah diserang paling awal ama Jerman, dr sisi lain dr Rusia, puluhan ribu penduduknya dibantai di Katyn Massacre ama Stalin...dia juga termasuk yang terakhir2 dibebaskan).

    Memang Jerman tidak pernah menyerang Inggris lewat darat, padahl bner2 udah ancur2an, kl diserang kemungkinan besar akan cepat dikuasai.

    Kalau mau SEANDAINYA mah... repot juga...dampaknya besar banget loh...teritama kita akan tetap terjajah...

    Krn kalau gw berandai2, kalau aja AS lebih cepat masuk terlibat di Asia (ketika Jepang menginvasi Cina) tentu Jepang tidak pernah menginvasi sampai kenegara2 asia lainnya.. atau seperti yang dikatakan di atas kalau Jepang lebih lama bercokol di Pasifik krn lebih baik dalam kryptograf atau Jerman tidak pernah berperang denga Rusia sehingga PD II lebih lama... yah... kemungkinan besar dampaknya dari kejadian di atas buat kita adalah antara dua : Jepang tidak pernah menyerang Hindia Belanda, artinya kita masih dijajah Belanda (mungkin ampe sekarang ) ATAU Jepang yg udah masuk akan sangat sangat masih lama bercokol di Indonesia karena kekalahannya juga masih lama di pasifik... mau lu semua diantara dua itu? wakakak...

    Patut diinget, satu-satunya depopulasi/penurunan jumlah penduduk yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia (yang tercatat yah) adalah hanya ketika masa pendudukan jepang... karena sangat kejamnya Jepang.... Jutaan orang mati karena dikirim jadi romusha, dibantai (sperti terjadi pd kesultanan di kalimantan) serta mati karena kelaparan dan penyakit .. Bahkan di jaman kolonial Belanda yang udah ratusan tahun sekalipun tidak pernah terjadi hal seperti ini.. Mau lu lebih lama tuh nippon di indonesia? mngkin jgn2 kita sekarang nyembah matahari kali.. Haik ! wakakakakak...OOT nih tp ya get reallah kita merdeka juga ketika terjadi kekosongan kekuasaan ko... dan prosesnya tanpa kekuatan fisik, dengan tidak mengurangi rasa hormat pada our founding fathers (kecuali pd anaknya, yang jadi capres ...dodol...wakakak)

    Ya memang udah jalannya dibikin sperti ini ama Yang Kuasa.. kalo ngga kita masih pake baju karung loh kayak nenek moyang kita di jaman jepang...wakakak
     
    Last edited: Jul 28, 2009
  15. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Battle of Midway

    Battle of Midway
    ------------------------
    Pertempuran Laut di Midway


    Setelah Jepang menelan kekalahan dalam perebutan Port Moresby di pertempuran Laut Karang dan membuat marah Yamamoto karena keputusan Inouye yang fatal maka Jepang melancarkan operasi secara besar-besaran terhadap Midway. Tidak lebih 131 berbagai jenis kapal dikerahkan oleh Jepang dalam operasi ini. Disini juga merupakan kemunculan perdana Super-Battleship Yamato (64.000 ton versi Amerika, 68.000 ton versi Jepang) dengan 9 meriam berdiameter 18.1 inchi / 45 cm.

    Jepang setelah merebut kawasan Asia Tenggara setelah menaklukan Belanda di Jawa tidak memiliki lagi langkah konkret dalam langkah berikutnya di perang Pasifik ini. Apakah harus bersifat defensif melindungi sumber-sumber alamnya dari Hindia-Belanda, Filipina, Malaya, Rabaul? Atau apakah trus melakukan ofensif hingga Sekutu menyerah? Kalau ofensif menyerang kemana? Menyerang Inggris di arah Timur (India), atau ke arah Midway dan Benua Amerika, atau menaklukan Australia?

    Tapi yang memutuskan bukanlah ada di pihak Jepang tetapi dari pihak Amerika sendiri berkat misi spektakuler Doolittle yakni Doolittle Raid. Aksi Doolittle ini membuat Yamamoto membulatkan tekad untuk menghancurkan armada Amerika dan demi keselamatan Tenno-Heika.

    Pulau Midway adalah pulau kecil, letaknya terletak tepat ditengah-tengah Samudra Pasifik dan jarak antara Tokyo dan San Fransisco maka namanya adalah Midway (Setengah-Jalan). Midway sendiri adalah pertahanan terluar dari Pearl Harbour-Hawaii. Karena itu seandainya Midway berhasil direbut maka pendaratan di Hawaii bukanlah hal yang mustahil.

    Armada Jepang
    -------------

    Tidak jauh dari kota Hiroshima pada tanggal 27 Mei 1942 berkumpulah konsentrasi armada Jepang terbesar yang pernah ada. Tanggal 27 Mei sendiri adalah sebuah tanggal yang dimana Laksamana Togo menghancurkan armada Rusia pada tahun 1905. Yamamoto sendiri menyadari bahwa inilah kesempatan Imperial Navy Japan menghancurkan armada Pasifik Amerika, karena Yamamoto menyadari setelah tahun 1942 Jepang akan kalah dalam proses produksi kapal dan perang Pasifik ditentukan oleh siapa yang menguasi samudra.

    Yamamoto yang menyadari pentingnya operasi ini turut serta dalam pertempuran. Yamamoto memilih berkedudukan di Super-Battleship Yamato yang baru selesai dibuat oleh Jepang dan merupakan Battleship terbesar yang pernah dibuat oleh manusia. Yamamoto dalam operasi ini juga mengerahkan 4 kapal induk Akagi, Kaga, Hiryu, Soryu yang dipimpin oleh Laksdya Chuichi Nagumo yang memimpin penyerangan Pearl Harbour (8 Desember 1941). Seandainya saja Jepang memenangi Battle of Coral Sea maka kapal induk Zuikaku dan Shokaku dapat turut serta dalam perang Midway ini. Armada Jepang sebanyak 131 berbagai jenis kapal berangkat menuju Midway.

    Bagaimana dengan Amerika? Amerika yang kekurangan kapal Induk hanya mengerahkan 3 kapal induk Enterprise dan Hornet (yang membawa Doolittle), juga Yorktown veteran dari Battle of Coral Sea. Tidak kurang 50 jenis kapal dikerahkan oleh Amerika. Tapi beruntung bagi Amerika di pulau Midway banyak pesawat.

    Tipe Kapal dan Jumlah
    Kapal Induk Berat 4 (IJN) 3 (US)
    Kapal Induk Ringan 3 (IJN) -
    Battleship 11 (IJN) -
    Cruiser 10 (IJN) 8 (US)
    Destroyer 60 (IJN) 17 (US)
    kapal selam 16 (IJN) 19 (US)
    kapal transpor 13(IJN) -
    sea plane carrier 5 (IJN) 2 (US)
    kapal penyapu ranjau 4 (IJN) 1 (US)


    Rencana Yamamoto
    -----------------

    Dalam serangan ini Yamamoto melancarkan sebuah rencana yang menghasilkan unsur kejutan bagi lawannya. Karena pada rencana Yamamoto, Ia memecah pasukannya 2 kapal induk ringan dan kapal lainnya untuk menyerang kepulauan Aleut (pulau Attu dan Kiska) dan melakukan pendaratan disana. Nah bila Nimitz terpancing dan mengirim armadanya untuk mempertahankan Aleut maka Yamamoto akan mengirim pasukannya untuk menyerang Midway. Jepang sangat yakin akan keberhasilan rencana ini bahkan jauh hari sudah menyiapkan nama pengganti Midway dalam bahasa Jepang.

    Apakah Nimitz terpancing? Sayangnya tidak, karena setelah pertempuran di laut Karang Nimitz mengetahui bahwa Jepang pada Juni 1942 akan menyerang Aleut dan Midway. Hal ini diketahui berkat pengintaian kapal selam sekutu dan berkat intelijen sekutu yang berhasil memecahkan kode rahasia militer Jepang.

    Nimitz yang mengetahui ini langsung mengumpulkan pasukannya di Pearl Harbour dengan pimpinan Laksda Fletcher sedangkan armada kapal induk dipimpin oleh Laksda Raymond Spruance. Nimitz membiarkan Aleut dan mengkonsentrasikan pasukannya untuk menjaga Midway dan menempatkan pasukannya di Timur Laut pulau Midway jauh dari pesawat pengintai Jepang via kapal induk. Sedangkan pesawat pengintai Amerika diterbangkan dari pulau Midway.

    Pengintaian dan Perperangan
    ----------------------------

    Sejak tanggal 30 Mei, Amerika telah melakukan pengintaian dengan pesawat udara. Tapi karena cuaca buruk maka armada Jepang dapat bergerak tanpa ketahuan oleh Amerika. Setelah 3 hari mencari, pesawat pengintai Amerika yang seharusnya kembali ke Midway melakukan pencarian lagi (tanggal 3 Juni) dan bertemu iring-iringan kapal Jepang pada jam 09.00.

    Dari pangkalan udara Midway, 9 pesawat pembom diterbangkan untuk menghajar kapal Jepang tersebut. Pada jam 18.00 bom dijatuhkan tetapi tidak ada yang kena. Pilot-pilot itu mengatakan dan bersikeras bahwa yang diserangnya adalah kapal tempur (Battleship) Jepang. Namun Fletcher (untungnya) tidak begitu saja percaya pada laporan itu mengingat para pilot itu kurang berpengalaman.

    Pada 4 Juni 1942 jam 04.30 pagi, Fletcher melepaskan pesawat pengintai dari kapal induk Yorktown untuk mencari armada kapal induk Jepang. Jam 05.45 datanglah laporan dari pesawat pengintai bahwa adanya formasi pesawat Jepang menuju Midway. Maka Fletcher memerintahkan kepada Spruance di kapal induk Enterprise untuk menyerang.

    Pihak Jepang pada jam 04.30 telah melepaskan 108 pesawat fighter, dive bomber, torpedo bomber untuk menyerang Midway. Midway sendiri yang memiliki radar telah mengetahui datangnya tamu dari Jepang dan mengerahkan 26 pesawat Fighter untuk menyambut tamu tak diundang tersebut. Kalah jumlah, pesawat Amerika hampir semua dihancurkan dan Midway sendiri mengalami kerusakan walau tidak parah. Pada jam 06.50 serangan Jepang ini berakhir. Letna Juichi Tomonaga yang memimpin serangan ini memberitahu kepada Nagumo bahwa pemboman Midway perlu dilakukan kembali.


    Laksdya Nagumo melakukan kesalahan fatal!
    ------------------------------------------

    Menerima laporan ini Nagumo memerintahkan untuk pesawat-pesawat yang ada digeladak kapal induk untuk mengganti torpedo yang rencananya untuk menghancurkan kapal Amerika dengan bom untuk membombardir Midway. Maka pesawat kembali diturunnkan dan proses pergantian bom dilakukan dan memakan waktu kira-kira 1jam. Sementara itu geladak kapal dikosongkan untuk menerima pasukan Tomunaga.

    Sementara Nagumo dan kapal induk Jepang melakukan pertukaran torpedo ke bom, armada Amerika telah mengerahkan 116 pesawat fighter, dive bomber, dan torpedo bomber dari kapal induk Enterprise dan Hornet pimpinan Spruance. Fletcher sendiri mengirimkan 35 pesawat fighter, dive bomber, dan torpedo bomber dari kapal induk Yorktown.

    Harap diingat bahwa strategi Jepang tergantung oleh sikap Nimitz apakah terpancing atau tidak ke Aleut sehingga unsur surprise didapatkan oleh Jepang. Sayangnya Nimitz tidak terpancing.

    Ketika Nagumo menerima kabar kedatangan kapal-kapal perang Amerika 10 buah dan berjarak 200 mil dari posisi kapal induk Jepang, teganglah Nagumo. Apakah itu kapal perang biasa atau kapal induk? Karena kalau kapal biasa bisa diserang oleh kapal induk Jepang tapi kalau kapal tersebut adalah kapal induk Amerika, pesawat-pesawat Amerika dapat menyerang kapal induk Jepang. Untuk sementara Nagumo menghentikan proses pergantian bom ke torpedo.

    Tiba-tiba datang berita bahwa 10 kapal Amerika tersebut hanya terdiri dari kapal Cruiser dan Destoryer. Nagumo menjadi lega dan tenang. Tetapi 11 menit kemudian menjadi mencekam setelah datang lagi berita bahwa terlihat kapal induk. Segeralah Nagumo memerintahkan pesawat-pesawat di kapal induk Akagi dan Kaga untuk menukar kembali dari bom ke torpedo.

    Situasi demikian genting di pihak Jepang. Selama proses penukaran ke torpedo kembali, pesawat-pesawat Tomunaga baru melakukan proses pendaratan. Ketika di bawah geladak kapal induk Jepang proses penukaran senjata terjadi dan diatas geladak pesawat Tomunaga mendarat, pesawat-pesawat Amerika yang dilepas oleh Spruance telah mendekati kapal induk Jepang. Nagumo yang menerima berita ini tidak bisa berbuat apa-apa karena dia harus menunggu seluruh pesawat Tomunaga untuk mendarat dan ini baru selesai pada jam 09.05


    Serangan Amerika
    -----------------

    Dua puluh menit kemudian, 15 pesawat torpedo Amerika pimpinan Letnan John C. Waldron dari kapal induk Hornet akan menyerang kapal induk Jepang setelah memberitahu Laksamana Spruance walau pesawat torpedo itu tidak dilindungi oleh Fighter. Semua pesawat torpedo Amerika berhasil disikat oleh pesawat fighter Jepang Zero. Selain itu pesawat torpedo dari kapal induk Enterprise sebanyak 14 buah juga menyerang dan dihancurkan pula oleh Zero. Setelah serangan ini berakhir datanglah serangan berikutnya pada jam 10.00 dari kapal induk Yorktown dan dari 12 pesawat torpedo dan 6 pesawat fighter (jenis Wildcat) hanya 2 yang kembali. Tidak ada satupun torpedo yang kena sasaran.

    Namun kegagalan serangan ini berguna bagi serangan berikutnya karena pesawat Zero Jepang terpaksa terbang rendah untuk menghadang kemungkinan serangan torpedo Amerika. Sementara Zero terbang rendah, 37 pesawat SBD-Dauntless dive bomber Amerika terbang tinggi dan mulai melakukan serangan terhadap kapal induk Jepang. Zero yang tidak bisa segera terbang tinggi tidak bisa mencegah serangan ini pada jam 10.20

    Pukul 10.26 Akagi dengan 40 pesawat yang sedang mengisi bahan bakar di geladak terkena 3 bom dari ketinggian 500 meter. Kapal Induk Akagi yang menjadi kebanggaan Jepang terbakar hebat yang menurut awaknya laksana neraka. Pukul 10.47 Nagumo terpaksa melakukan evakuasi dan meninggalkan Akagi. Awak Akagi dipindahkan ke kapal destroyer dan Nagumo sendiri pindah ke kapal Cruiser. Keesokan harinya Akagi yang tidak bisa diselamatkan ditenggelamkan oleh Jepang.

    Kapal induk Kaga yang sedang mengisi bahan bakar pada pesawatnya menerima 4 buah bom dan mengalami kebakaran hebat. Setelah awaknya dipindahkan ke kapal Destroyer, kapal induk Kaga meledak dan karam pada jam 19.25.

    Kapal induk Soryu yang baru selesai mengisikan bahan bakar bagi pesawatnya dan siap lepas landas pada jam 10.25 menerima 3 bom seberat 1000 pond dan membuat kebakaran hebat yang tidak bisa dipadamkan. Awak Soryu dievakuasi. Kapal induk Soryu pun meledak dan tenggelam.

    Serangan balasan Hiryu-Jepang
    -------------------------------

    Kapal induk Hiryu yang tersisa dari armada kapal induk Jepang pada jam 11.00 melakukan serangan balasan ke pihak Amerika dengan melepaskan pesawat Dive Bomber "Val". Serangan Jepang ini diketahui berkat radar dari Midway. Segeralah Fletcher yang berada di Yorktown memerintahkan kapal induknya untuk bermanuver mencegah serangan pesawat Jepang.

    Serangan pertama Jepang ditahan oleh pesawat fighter Wildcat Amerika, tetapi 6 buah Val berhasil lolos dan menyerang Yorktown. 3 buah bom menghantam Yorktown. Kebakaran yang terjadi bisa dipadamkan, tetapi Yorktown mengalami kerusakan. Selagi Yorktown dibetulkan datang lagi serangan kedua Jepang dan kali ini 2 buah bom mengenai Yorktown. Yorktown miring dan pada jam 15.00, Yorktown ditinggalkan oleh anak buahnya.

    Kemenagan Hiryu kali ini harus dibayar mahal karena Spruance kali ini mengetahui posisi Hiryu. Segeralah Spruance mengirimkan pesawat 24 dive bomber untuk menggempur Hiryu. Walau Hiryu dilindungi oleh kapal-kapal Jepang lainnya, 24 pesawat hanya fokuskan serangan ke Hiryu. Empat buah bom mengenai Hiryu. Kebakaran hebat yang dialami Hiryu tidak bisa dipadamkan dan pada tanggal 5 Juni jam 03.15, evakuasi dilakukan lalu Hiryu ditenggelamkan oleh Jepang.

    Jepang mundur
    ---------------

    Yamamoto yang berkedudukan di Yamato mendengar nasib kapal induknya akhirnya memerintahkan untuk melakukan mundur secara teratur pada jam 02.55 tanggal 5 Juni karena melihat Jepang telah kehilangan seluruh kapal induknya sementara Amerika kapal induknya masih memiliki 2 kapal induk.

    Dalam proses mundur ini, Jepang mengalami kemalangan. 2 kapal penjelajahnya Mikuma dan Mogami beradu sehingga kecepatan kedua kapal ini menurun sehingga terpaksa ditinggalkan setelah Yamamoto meninggalkan 2 Destoyer untuk mengawal Mikuma dan Mogami. Keadaan ini diketahui oleh pihak Amerika dan segeralah dilancarkan serangan ke empat kapal ini pada tanggal 6 Juni. Serangan pesawat pembom Amerika tidak serta merta merusakan kapal-kapal ini karena tembakan anti pesawat, setelah serangan kedua dari Amerika kapal Cruiser bisa menenggelamkam Mikuma dan menewaskan 1.000 awaknya. Mogami sendiri berhasil meloloskan diri dengan kawalan 2 Destroyer.

    Dan berakhirlah Perang Laut Midway ini.


    Penilaian
    -----------

    Pertempuran kali ini menegaskan kembali arti dari sebuah kapal induk yang awalnya dipandang rendah dan peranan penting pesawat dalam pertempuran laut.

    Dan kegagalan Jepang kali ini merubah peta perang Pasifik sebab setelah ini Jepang tidak bisa lagi membentuk lagi armada kapal induk yang sedemikian kuat karena selain kehilangan 4 kapal induknya, Jepang juga kehilangan para pilot dan awak kapal yang handal. Sesudah ini ekspansi militer Jepang terhenti dan berubah dari bersikap ofensif menjadi defensif. Jepang sendiri Shinano yang awalnya hendak dibuat super-battleship sekelas Yamato langsung diubah menjadi kapal induk raksasa.

    Mengapa Jepang kalah? 1. Kegagalan intelijen Jepang karena bocornya rencana operasi Midway oleh intelijen Amerika, 2. Kesalahan Yamamoto dalam memecah kekuatannya untuk memancing Nimitz dengan menyerang Aleut (Nimitz sendiri tidak terpancing karena bocornya rencana Jepang). Aleut sendiri sebenarnya tidak memiliki nilai strategis, 3. Yamamoto berada terlalu jauh di belakang armada kapal induknya. Semua penilaian ini berdasarkan pengamat baik dari pihak Amerika dan Jepang.

    Jepang sendiri merahasiakan kegagalan operasi Midway ini dan fakta kekalahan ini dicap sebagai Top-Secret hanya segelintir orang saja yang mengetahui. Para awak dan pilot yang terluka dalam operasi ini diasingkan dari dunia luar.

    Pertempuran Laut Midway ini membuat jatuh moril pihak Jepang tapi sebaliknya membuat semangat dan percaya diri bagi pihak Sekutu.
     
  16. dark_chris M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 22, 2008
    Messages:
    2,100
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,081 / -0
    panjang bener....

    nice inpo..
    buat nambah" ilmu sejarah...
     
  17. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Foto Dokumentasi Operation Midway


    Admiral Frank J. Fletcher
    [​IMG]

    Admiral Raymond Spruance
    [​IMG]

    Midway Atoll
    [​IMG]

    Midway Atoll -US Airbase-
    [​IMG]

    Cruiser Mikuma sebelum tenggelam
    [​IMG]

    Kapal Induk Hiryu yang terbakar
    [​IMG]
     
  18. kulocaki M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 1, 2008
    Messages:
    5,004
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +49,861 / -2
    bener banget ini...... licik n dah kehabisan akal sekutu :sleep1:
     
    • Like Like x 1
  19. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    coming soon: Pertempuran di Kepulauan Solomon
     
  20. erha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 4, 2008
    Messages:
    1,386
    Trophy Points:
    146
    Ratings:
    +949 / -0
    Pertempuran di Kepulauan Solomon


    Pertempuran di Kepulauan Solomon
    --------------------------------------------------------



    Setelah kekalahan Jepang pada perang Midway, armada kapal induk Jepang sebagai kesatuan yang utuh sudah tidak ada lagi karena Jepang mesti menunggu industrinya untuk membuat kapal-kapal baru dan pesawat-pesawat baru. Namun yang lebih penting adalah pembuatan pilot-pilot baru yang handal karena pada pertempuran sebelumnya Jepang kehilangan banyak pilot-pilot handal dan berpengalaman.

    Yamamoto melancarkan sebuah strategi untuk memutuskan lalu lintas laut antara Australia dan Amerika dengan cara merebut kepulauan Solomon yakni dengan cara merebut pulau dan membuat lapangan terbang.

    Upaya Jepang untuk merebut Port Moresby yang gagal sebelumnya dalam peperangan Laut Karang terus diupayakan bahkan ketika Laksamana Inouye digantikan dengan Laksamana G. Mikawa. Setelah gagal melalui laut maka diupayakan invasi melalui darat. Namun sulitnya medan darat membuat jalur komunikasi dan perbekalan sulit dipelihara sehingga pasukan Mikawa sering dipukul mundur oleh pasukan Jenderal Douglas MacArthur. Maka itu dilaksanakanlah strategi merebut kepulauan Solomon.

    Jepang yang melakukan pendudukan di pulau Tulagi, Solomon pada Mei 1942 segera membuat lapangan terbang tanpa diketahui oleh pihak sekutu. Pulau Guadalcanal direbut pada Juli 1942, Jepang akan terus merebut pulau demi pulau sampai mendekati pulau New Caledonia dan Estafe yang merupakan pangkalan udara sekutu. Sekutu akhirnya menyadari akan kehadiran Jepang di Solomon melalui pesawat pengintainya. Hal ini membuat kaget Laksamana Ernest King, pimpinan armada AS, maka diadakanlah sebuah operasi untuk merebut kembali pulau yang direbut Jepang di Solomon.

    Pendaratan Amerika di Guadalcanal
    Pada 7 Agustus 1942 didaratkanlah 11.000 marinir AS di Guadalcanal pada malam hari di tempat yang tidak diduga Jepang dan tanpa bisa dicegah oleh Jepang. Pasukan Jepang dan marinir AS berperang dengan sama-sama ulet dan merupakan pertempuran dalam hutan dalam perang pasifik untuk pertama kalinya. Pasukan Jepang di Guadalcanal kalah jumlah dan persenjataan memilih mundur.

    Disaat 11.000 marinir mendarat di Guadalcanal, pulau Tulagi juga didaratkan pasukan Amerika dan sama halnya di Guadalcanal kedua pasukan berperang dengan ulet. Tapi berbeda dengan Guadalcanal, di Tulagi ini pasukan Jepang berperang sampai titik darah penghabisan.

    Laksamana Mikawa yang mendengar pendaratan pasukan Amerika segera memanggil kapal-kapal penjelajahnya (Cruiser) untuk ke Rabaul. Dari Rabaul ini berlayarlah armada Jepang yang terdiri dari tujuh Cruiser dan satu Destroyer. Pada tanggal 8 Agustus 1942 jam 18.40 kapal-kapal Jepang itu tiba di sebelah utara pulau Guadalcanal dan akan dimulai pertempuran malam menyerang markas musuhnya di pulau Savo.

    Pertempuran pertama
    Cuaca buruk dan malam yang gelap pada saat itu adalah hal yang menggembirakan bagi Mikawa karena Jepang telah sering mengadakan latihan dalam kondisi serupa di laut Pasifik Utara dan memakan korban jiwa yang banyak. Setelah melakukan persiapan, Mikawa memerintahkan penyerangan pada tanggal 9 Agustus pada jam 01.33.

    Bagaimana dengan pasukan Amerika? Waktu itu para laksamana dan para awaknya sedang tidur lelap dan hanya sebuah kapal yang mengirimkan pesan bahaya ke markas. Namun semua itu telah terlambat karena disaat yang bersamaan kapal-kapal Jepang telah melakukan tembakan ke kapal-kapal Amerika. Pihak Amerika yang kaget dengan serangan ini terbangun dengan penuh kepanikan dan kalang kabut hendak melakukan serangan balasan tapi karena cuaca yang gelap pihak Amerika tidak bisa membedakan kapal kawan dan kapal lawan.

    Pada jam 02.40 Mikawa mundur dari medan pertempuran dengan memberikan kerusakan kepada pihak Amerika dan Sekutu: sebuah kapal Cruiser Canberra dari Australia, tiga kapal HeavyCruiser dari pihak Amerika dan ditambah 1000 jiwa. Pertempuran pertama kepulauan Solomon telah berakhir.

    Kekalahan Amerika ini dikarenakan: Kurangnya semangat bertempur dari pihak Amerika dan kesalahan dari Laksdya Fletcher yang terburu-buru menarik armada kapal induknya dari Solomon dikarenakan ketakutan akan kehilangan kapal induknya (Fletcher kehilangan 2 kapal induk di Laut Karang dan Midway) dan bahkan Fletcher mundur dari Savo-Guadalcanal tanpa berunding dengan laksamana yang ada disana. Sejak saat itu Fletcher (walau memenangkan pertempuran Laut Karang dan Midway) dicopot jabatannya dan tidak lagi mendapat tugas penting lagi dan dikirim ke medan Pasifik Utara (Attu - Kiska) yang tidak lain adalah daerah buangan karena tidak ada kesempatan untuk menorehkan kejayaan.

    Pertempuran Ke-2, ke-3, dan ke-4
    Pertempuran kedua terjadi di sebelah timur kepulauan Solomon pada akhir Agustus. Niat Jepang untuk mendaratkan 1.500 pasukannya digagalkan. Pertempuran ketiga terjadi pada awal Oktober 1942 di tanjung Esperance dan Jepang berhasil mendaratkan pasukannya. Pertempuran keempat terjadi di kepulauan Santa Cruz pada akhir Oktober 1942 dimana Laksamana Nobutake Kondo menyerang diterima oleh Laksaman Halsey dengan mengirim kapal induk Hornet dan Enterprise. Walau di pertempuran keempat ini Hornet dikaramkan tetapi Jepang telah kehilangan 100 pilot-pilot handal dan pesawatnya. Dalam perekrutan dan pelatihan pilot ternyata Amerika jauh lebih unggul dan cepat daripada Jepang.

    Sementara itu para marinir yang menjaga Guadalcanal di bombardir oleh Laksamana Kurita yang pernah bertempur melawan Hindia Belanda tanpa belas kasihan dengan Battleshipnya.. Jepang juga berhasil menambah pasukannya menjadi 22.000 jadi hampir seimbang dengan jumlah marinir Amerika 23.000. Tapi karena pasukan Jepang lebih segar maka pihak yang unggul berada di Jepang.

    Pertempuran-pertempuran sebelumnya merupakan pertempuran yang tidak menentukan di kepulauan Solomon, namun pertempuran kelima yang terjadi pada tanggal 12 - 15 November ini merupakan pertempuran yang menentukan posisi Jepang di kepulauan Solomon ini.

    Pertempuran Kelima -pertempuran penentuan-
    Setelah kegagalan dalam merebut lapangan terbang di Guadalcanal pada bulan Oktober, Jepang berencana menghancurkan lapangan terbang tersebut sebelum didaratkan pasukan yang bertempat di Rabaul. Jepang mengirimkan kapal-kapal Destroyer dan Cruiser hampir setiap malam.

    Pihak Amerika yang menerima kabar ini pada tanggal 12 November berencana mempertahankan dengan mati-matian dibawah komando Laksda Daniel C. Callaghan agar lapangan terbangnya tidak dihancurkan dengan bombardir kapal-kapal Jepang.

    Pada tanggal 13 November, kedua pihak saling berpapasan dan terjadi pertempuran malam yang sangat kacau. Amerika kehilangan 2 kapal Cruiser dan 4 Destroyer sedangkan kapal-kapal yang lain rusak. Laksda Callaghan gugur dalam pertempuran ini. Di pihak Jepang, Battleship Hiei yang dibuat di Inggris (ketika Jepang tidak bisa membuat kapal besar sendiri) karam beserta 2 Destroyer.

    Terlihat kerugian ada di pihak Amerika, namun pengeboman berhasil dicegah yang sangat bermanfaat karena pesawat udara yang ada disana akan menghancurkan kapal-kapal transpor Jepang dua hari kemudian.

    Dua malam kemudian, pertempuran kembali terjadi. Battleship dari Amerika, South Dakota dan Washington, dibawah komando Laksda Wills A. Lee turut hadir ditambah kapal induk Enterprise dari Laksamana Halsey. Di pihak Jepang turut hadir Battleship Kirishima.

    Medan pertempuran terjadi di sebelah utara pulau Savo. Suara-suara meriam masing-masing kapal menggelegar hebat. Kirishima mengalami kerusakan hebat sehingga ditinggalkan awaknya. Tiga Destroyer Amerika dan sebuah Destroyer Jepang turut tenggelam. South Dakota juga mengalami kerusakan tetapi bisa mundur dengan selamat.

    Setelah ini Jepang tidak lagi bisa memperkuat garnisunnya di Guadalcanal. Semua kapal transpornya ditenggelamkan dan dua battleshipnya. Jepang hanya berani mengirimkan supply ke Guadalcanal dengan kapal Destroyer pada malam hari yang muatannya tentu tidak banyak. Jelas disini terlihat Jepang telah kalah dalam pertempuran di Guadalcanal-Solomon.

    Pertempuran Keenam
    Namun pada minggu kedua November 1942, terjadi lagi pertempuran keenam dibawah komando Laksda Raizo Tanaka yang memajukan 2 kapal Destroyer melawan 5 kapal Cruiser dan 6 Destroyer Amerika. Sebuah Cruiser Amerika dikaramkan sedangkan di pihak Jepang sebuah Destroyer tenggelam. Kemenangan Tanaka ini menerbitkan pujian dari pihak Amerika tetapi kemenangan ini sudah tidak lagi memutuskan jalur pertempuran Solomon secara keseluruhan karena Jepang telah kalah.

    Akhir
    Dalam Februari 1943 ketika perhatian Amerika tertuju pada medan tempur lain, Jepang melakukan evakuasi sebanyak 12.000 pasukannya yang menderita kelaparan dan sakit Malaria dari Guadalcanal. Evakuasi ini tidak diketahui oleh Amerika dan mendapatkan pujian dari Nimitz.

    Dari 60.000 tentara dan marinir Amerika yang bertempur di Guadalcanal, hampir 1.600 tewas. Dari pihak armada 2.000 orang. Namun di pihak Jepang mencapai 24.000 orang, dan pasukan Jepang yang tertawan (pertama kali) 1.000 orang.

    Kerugian perkapalan Jepang 134.839 ton dan Amerika 126.240 ton. Dimana Jepang kehilangan: 1 kapal induk ringan, 3 HeavyCruiser, 1 LightCruiser, 11 Destroyer, dan 6 Kapal Selam. Di pihak Amerika kehilangan: 2 kapal induk berat, 6 HeavyCruiser, 2 LightCruiser, dan 14 Destroyer.

    Saat ini kepulauan Solomon yang sudah damai terutama di laut sekitar pulau Savo dinamakan Ironbottom Sound karena disanalah puluhan kapal Jepang dan Amerika karam beserta ribuan awaknya tewas tenggelam. Dan kapal Amerika yang melewati sana akan bermanuver berbelok-belok seperti huruf "S" sebagai penghormatan. "S" dari kata "Salute".

    next: Rabaul diserang, Yamamoto tewas
     
    • Like Like x 1
  21. Akatsuki_Rolan40 M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Feb 22, 2009
    Messages:
    18,275
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +109,128 / -1
    Wah2.....
    bner2 nice ipo.....
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.