1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Pemkab Boyolali Gelar Simulasi Hajatan Drive-thru Untuk Edukasi dan Panduan Bagi Masyarakat

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Oct 27, 2020.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menggelar simulasi pelaksanaan hajatan di masa pandemi COVID-19 yang nantinya akan jadi panduan bagi masyarakat.

    Simulasi ini dibuat semirip mungkin dengan pelaksanaan hajatan pernikahan drive-thru sesungguhnya. Ada sepasang pengantin, among tamu hingga hiburan musik. Mereka juga mengenakan pakaian pengantin layaknya di sebuah acara pernikahan. Simulasi yang dilaksanakan yakni hajatan model drive-thru atau banyu mili.

    "Ini (simulasi) menjadi bagian tak terpisahkan dari surat edaran (Forkopimda) yang nantinya akan segera diterbitkan dan Insya Allah diberlakukan pada awal bulan November 2020," ujar Kepala Kesbangpol Boyolali, Suratno, di sela-sela acara simulasi di halaman kantor Kesbangpol, Komplek Kantor Terpadu Pemkab Boyolali, Selasa (27/10/2020), seperti dikutip dari Wolipop.


    [​IMG]
    Simulasi Hajatan Drive Thru Ditengah Pandemi Corona. (Foto: dok. Ragil Ajiyanto)

    Pemkab Boyolali mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 49 tahun 2020. Perbup itu mengatur kegiatan masyarakat termasuk hajatan di masa pandemi virus Corona ini. Perbup tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan surat edaran Forkopimda.

    "Ini sekaligus juga sebagai bentuk solusi alternatif dari Pemkab dalam rangka mewujudkan masyarakat yang tetap produktif dan memulihkan ekonomi masyarakat, tetapi tetap dalam koridor aman COVID-19," katanya.

    Surat Edaran Forkopimda dan video simulasi yang akan segera diterbitkan, menurut Suratno, juga menjawab aspirasi dari para pekerja seni. Sehingga mereka dapat kembali beraktivitas meskipun belum maksimal seperti di kondisi normal.

    "Nah untuk itu, harapannya jika video simulasi ini sudah kami terbitkan untuk disebarluaskan kepada masyarakat, ini dapat menjadi pedoman (pelaksanaan hajatan)," imbuhnya.


    [​IMG]
    Simulasi Hajatan Drive Thru Ditengah Pandemi Corona. (Foto: dok. Ragil Ajiyanto)

    Menurutnya, ada empat bagian dalam pembuatan video simulasi hajatan ini. Masing-masing video adalah kegiatan rewangan sebelum hajatan sesuai dengan rekomendasi. Kemudian terkait dengan pelaksanaan ijab qobul dan upacara pernikahan yang dilaksanakan sebelum jadwal tamu undangan mulai hadir. Selanjutnya video penyelenggaraan hajatan sesuai protokol kesehatan dan contoh hajatan yang dilarang karena tidak sesuai protokol kesehatan.

    "Harapannya ini dapat menjadi panduan bagi masyarakat di dalam menyelenggarakan hajatan di tengah keprihatinan adanya pandemi COVID-19," kata Suratno.

    Menurut dia, dalam penyelenggaraan hajatan di masa pandemi ini ada batasan-batasannya. Antara lain, hajatan tidak boleh digelar pada malam hari. Kemudian dilaksanakan dengan model banyu mili.


    [​IMG]
    Simulasi Hajatan Drive Thru Ditengah Pandemi Corona. (Foto: dok. Ragil Ajiyanto)

    "Tidak ada resepsi, tidak ada standing party," tegasnya.

    Tamu yang hadir sebelum masuk dicek suhu tubuh, kemudian menggunakan hand sanitizer, berlanjut memasukkan angpau dan pemberian souvenir (jika ada). Selanjutnya menuju panggung pelaminan untuk memberikan ucapan selamat namun tetap jaga jarak dan tidak salaman. Tamu kemudian diberikan konsumsi dalam kemasan dan pulang.

    "Jadi tidak ada makan di tempat, tidak ada sesi foto, karena sesi foto dikawatirkan akan menimbulkan antrean," terangnya.

    Lebih lanjut Suratno mengatakan, penyelenggara hajatan juga harus mengajukan proposal ke Satgas Penanganan COVID-19 tingkat kecamatan dan sebelumnya juga disetujui oleh Jogo Tonggo dan Satgas tingkat desa. Nantinya Satgas kecamatan akan melakukan verifikasi.


    [​IMG]
    Simulasi Hajatan Drive Thru Ditengah Pandemi Corona. (Foto: dok. Ragil Ajiyanto)

    "Disetujui atau tidak akan sangat tergantung kondisi di lapangan yang dihadapi oleh masing-masing satuan tugas tingkat kecamatan. Jadi soal batas maksimal (jumlah undangan), tentu akan sangat relatif dan tergantung kepada kondisi di lapangan di masing-masing kecamatan," ungkapnya.

    Proposal tersebut harus disampaikan ke Satgas paling lama 30 hari sebelum hari hari hajatan. Pelaksanaan hajatan yang diperbolehkan, selain model banyu mili atau pernikahan drive-thru, juga ijab qobul dan upacara adat perkawinan dilaksanakan sebelum jadwal tamu hadir. Kemudian juga harus membentuk pengawas internal penerapan protokol kesehatan. Mendapat persetujuan satgas jogo tonggo dan Satgas tingkat desa.



    Sumber: Portal IDWS
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.