OK,once again about nice guys

[FONT=&quot]Ok. Saya telah banyak menjelaskan segala hal tentang nice guys. Jika kamu masih awam; saya rekomendasikan, baca ebook saya lebih mendalam yang judulnya nice guys finish last. Kali ini saya akan membahasnya dalam bab khusus. Dalam dunia romansa, menjadi nice guys ada untung dan sialnya. Pertama, mengapa banyak orang mengatakan, nice guys finish last? Biasanya nice guys sangat perfeksionis, mereka mengharapkan cewek yang spesial. Nice guys sangat baik pada pasangannya. Mereka tidak ingin menyakiti hati pasangannya. Oleh karena itu, biasanya nice guys menyerahkan otoritas pada pihak cewek. Nice guys bisa menjadi teman sekaligus pacar. Lalu apa masalahnya? Saya minta kamu membaca kembali strategi kedua dalam mendapatkan popularitas. [/FONT]
[FONT=&quot] Pria yang memiliki pasangan, sangat diinginkan oleh cewek lain, karena dia lebih berpengalaman daripada pria jomblo. Pria yang jomblo tidak diinginkan semua cewek, karena pria jomblo sering dicurigai memiliki motif tersembunyi, sedang mengalami keputusasaan, sering menggantung hubungan, atau memiliki agenda pelampiasan hasrat seksual yang selama ini terpendam. Dan kabar buruknya adalah, kebanyakan pria yang kesepian, mereka tergolong nice guys. Mereka adalah pekerja keras, mereka jarang keluar rumah bahkan hanya sekedar untuk hang out. [/FONT]
[FONT=&quot] Kerugian lain menjadi seorang nice guys, mereka tidak memiliki cewek alternatif jika mereka putus dengan pacarnya. Karena pada dasarnya nice guys adalah tipe pria yang setia dan takut kehilangan pasangannya. Kitalah yang menentukan kehidupan, mau jadi apa kita. Ada dua pilihan, bad boys atau nice guys. Faktanya, masih banyak pria yang clueless dalam hal romansa, kurang bisa memikat para cewek, atau tidak mendapatkan warisan ilmu romansa dari orangtuanya. Bagi kebanyakan orang, romansa adalah proses trial and error, belajar dari kesalahan dan pengalaman sepanjang hidup.[/FONT]