1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.

Economy Nasib Mengenaskan Garuda Indonesia, Dikejar Utang Rp 196 Trilun dari Ratusan Kreditur

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Jan 11, 2022.

  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +106 / -0
    Kreditur maskapai Garuda Indonesia mengajukan klaim penagihan utang hingga US$ 13,8 miliar dollar atau setara Rp 196,9 triliun (kurs Rp 14.269).

    Jumlah utang sebesar itu merupakan data yang ada dari tim pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia sampai 5 Januari 2022.

    Mengutip pemberitaan detikcom melansir Bloomberg, Selasa (11/1/2022), ada lebih dari 470 kreditur yang mengajukan klaim berdasarkan laporan tim PKPU Garuda Indonesia yakni Martin Patrick Nagel dan Jandri Siadari. Untuk selanjutnya, pihaknya akan memverifikasi klaim yang masuk.

    Setelah tahapan verifikasi selesai, tim PKPU akan memutuskan secara resmi pada 19 Januari 2022. Hal itu terkait nominal atau jumlah yang valid dan dapat dimasukkan dalam proses restrukturisasi.

    Garuda Indonesia juga sudah mengambil cara untuk mencoba mengulur waktu. Perusahaan sedang berusaha untuk memperpanjang jatuh tempo kepada para pemegang sukuk atau surat utang syariah selama 10 tahun senilai US$ 500 juta.

    Garuda Indonesia berencana mengurangi kewajibannya lebih dari 60% melalui proses restrukturisasi untuk bertahan dari pandemi. Berdasarkan proposal yang diajukan, perusahaan berencana untuk mengurangi kewajibannya dari US$ 9,8 milar menjadi US$ 3,7 miliar.


    [​IMG]
    Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Pixabay/Fariz Priandana)


    Penyebab krisis keuangan Garuda Indonesia

    Garuda Indonesia yang pernah jadi simbol kebanggaan rakyat Indonesia, kini berbalik menjadi seperti kanker dengan utang menggunung yang melilit perusahaan maskapai penerbangan berstatus BUMN itu.

    Melansir pemberitaan IDWS pada 10 Juni 2021, leasing pesawat menjadi salah satu faktor utama neraca keuangan Garuda Indonesia minus parah. Hal ini disebabkan karena Garuda Indonesia menyewa pesawat dengan harga lebih tinggi dari seharusnya, ditengarai karena adanya oknum-oknum di internal Garuda yang melakukan kongkalikong untuk keuntungan pribadi. Praktik leasing rugi ini sudah terjadi selama bertahun-tahun hingga menjadi kanker.

    Dan kemudian pandemi COVID-19 membuat penerbangan dihentikan, otomatis membuat Garuda Indonesia makin menjerit karena tidak memperoleh pemasukan sedangkan perawatan pesawat dan perlengkapan juga memakan biaya, memperparah kondisi keuangan Garuda Indonesia.


    Sumber: Portal IDWS
     
  2. Alvonsso M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 14, 2009
    Messages:
    267
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +8 / -0
    Bila apa yang diberitakan benar, kenapa pemerintah dan penegak hukum negeri ini tidak pernah memberikan hukuman pada para koruptor dengan cara memuntahkan semua hasil korupsinya?
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.