1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Murasaki LINE

Discussion in 'Fiction' started by murasaki, Mar 14, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    INDEX

    --- under reconstruction ---​

    Resha
    Category: Romance...
    Cerita tentang 1 geng yang isinya 3 cewe, gimana cerita kehidupan mereka dari masa akhir SMA sampe beberapa tahun setelahnya...
    Pastinya ngelibatin cowo-cowo cakep, masalah dateng dan pergi...
    Bagaimana cara mereka mengatasinya?
    :lalala:
    Part 1
    Part 2
    Part 3
    Part 4
    Part 5
    Part 6
    Part 7 - END

    A Man Named Angel
    Category: Romance
    A mysterious man...
    Is he a real person or an angel?

    --- This story was written in English ---

    Part 1 - Translation
    Part 2
    Part 3
    Part 4 - END

    Surat Cinta Dari Neraka
    Category: Romance (?)
    Cerita tentang rasa kehilangan seseorang. Keberadaan seseorang itu menjadi berarti saat kita telah kehilangan orang tersebut. Sebuah penyesalan yang selalu datang terlambat.

    Surat Cinta Dari Neraka
     
    • Like Like x 3
    Last edited: Dec 14, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Tiga cewe SMA lagi nonton latihan basket di sekolahnya. Sekalian cuci mata katanya. Banyak cowo cakep sih.
    “Kamu tahu? Betapa tampannya dia...”
    “Res, Res... bangun! Lo ngelindur apa sih?” tanya Melly.
    “Gw ngga ngelindur kok. Gw Cuma ngga ngerti kenapa sih Alvin tuh cakep banget. Gw sampe tergila-gila gini.” jawab Resha.
    “Ye... mana gw tau. Lagian apa cakepnya sih? Cowo dingin banget gitu?” Melly balik bertanya.
    “Ihh... ya ngga lagi. Karena cool-nya itu loh yang bikin menarik. Tul ngga, Res?” tiba-tiba Lulu ikutan menjawab.
    “Tul, Lu. Hehehe... Eh, tapi... bukannya lo sukanya ma Leo? Lo ngga ada rasa ma Alvin kan? Awas aja klo ada. Hehehe... Ngga dink, becanda. Lo suka juga boleh kok. Kita kan fren.” kata Resha sambil nyengir.
    “Ngga donk Res. Gw tetep cinta kok ma Leo. Dia tuh pujaan hati gw. Belahan jiwa tau!” kata Lulu dengan polosnya.
    “Lo berdua udah sinting deh. Lu, apa bagusnya sih... cowo playboy gitu?” Melly heran melihat kedua temannya itu.
    Gitu lihat muka Lulu yang udah siap-siap berpuisi, Melly langsung teriak, “Ampun... Ngga usah dijawab deh!”
    Tapi tetep juga dijawab sama Lulu biarpun tanpa puisi-puisinya, “Apa yang kurang sih? Mereka jago ngeband, gank terpopuler di sekolah kita, cakep-cakep lagi, terus anak basket. Liat kan? Ngga tahan nih... Oh... Leo kenapa sih kamu bukan pacar gw?”
    “Mel, lo kenapa ngga suka ma Michael ajah? Biar pas gitu. Gw sama Alvin, Lu sama Leo. Jadi lo sama May gitu.”
    “Gila lo. Mana mau gw!” Melly terlihat sedikit kesal ketika menjawab pertanyaan Resha
     
    Last edited: Mar 14, 2011
  4. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    benar2 singkat!!! [​IMG]
    tapi udah di bilang sih di lonje :keringat:

    aq langsung komen ya? :blink:

    -----------------------------------oOo-----------------------------------​


    :belajar:.......................:beku:..........ini cerita cewek kan?
    entah kenapa aq merasa sulit membayangkan karakter yang sedang berbicara :keringat: (apa karena aq cowok ya? :swt:). aq harus berulang-ulang bacanya baru bisa mengerti aliran dialognya nih kk. :suram:

    saran: mungkin perlu di tambahkan keterangan pembicara setiap beberapa kalimat langsung yang diurutkan kk, soalnya pembicaranya lebih dari 2 orang, walaupun ada disebutin panggilan nama pada kalimat, pembaca baru (seperti aq) tetap aja bingung ngikutinnya :unyil:

    untuk isi...aq udah mencoba memahami...tapi tetap aja ga paham sense full nya....:suram:..jadi ga berani ngomentari isi nih....takut salah...:swt: <-- cowok

    nb: saran ga harus diikuti :hihi:
     
  5. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    iya ini crita buat cewe...
    saya cewe c :haha:

    beda genre sama orifict ny kk

    makasi buat saran nya~!
    nti saya coba lebih detail lagi soal keterangan pembicara
    btw, maksud ny keterangan pembicara tu...
    'siapa yg lagi bicara ke siapa' kan?

    maklum ini cerpen yang saya tulis jaman SMA
    :lalala:
     
  6. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    pantas mematikan buat saia :haha:

    maksudnya seperti pada potongan dialog ini:
    bagian yang di bold membantu menjelaskan kalimat sebelum dan sesudahnya dengan lebih mudah kepada pembaca, so sesekali harus di buat (jangan di bantai terus dengan rentetan kalimat langsung tanpa bantuan penjelasan itu, pembaca seperti aq bisa tambah stress bacanya :haha:)

    tapi kalo ntar kita udah terbiasa sama karakternya, kalimat beruntun seperti kk buat sepertinya bukan masalah lagi :unyil:

    karena ini potongan cerpen yang pertama aq baca, maka penilaiannya seperti itu, bisa aja berubah kalo seandainya keseluruhan cerpennya secara beruntun mendukung format dialog seperti itu, sepertinya begitu kk :unyil:

    nb: saran ga harus diterima :hihi:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  7. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Itu kenang-kenangan waktu SMA. Sekarang tiga sohib itu masih bareng sih. Cuma mereka udah sibuk masing-masing. Resha sekarang jadi anak kuliahan. Kulitnya yang tadi putih jadi kecoklatan gara-gara seringnya bolak-balik dari kampus ke rumahnya. Sibuk banget sama tugas-tugasnya.

    Sedangkan Lu, dia di rumah ajah jadi anak kesayangan ortu. Maminya terlalu sayang sama dia sih. Kata maminya, “Kamu nda usah kuliah. Mendingan di rumah saja, biar kamu nda suka keluyuran.” Jadinya kulit Lu bener-bener putih pucet banget deh.

    Yang disayangkan hanya Mel seorang, dia ngebantuin usaha ortunya. Ngurusin segala macem urusan keuangan di restoran Padangnya. Padahal dia sebenernya jenius banget, sayang ngga nerusin kuliah.

    Tapi anehnya Res sama Lu yang tadinya cinta mati sama ganknya Alvin, sekarang jadi benci banget sama mereka. Ngga tau kenapa. Mungkin karena Alvin cs sudah terkenal sekarang. Pergi dari kota, ngebentuk grup band gituan lah. Tapi mereka masih pulang satu tahun sekali ke kota kecil itu.

    “Res... Resha! Oii... jalan yu?”
    “Sapa sih yang teriak-teriak?” tanya Resha dalam hati. Dia keluar rumahnya. Ada Alvin dengan mobil barunya di depan rumah ada juga cowo yang dia ngga kenal naik motor di dekat Alvin. “Ada apa lo nyari gw?” tanya Resha ketus.

    “Kita mo ngajak lo jalan lah.” Kata Alvin sambil tanpa permisi masuk pekarangan Resha. Tahu-tahu dia sudah menggenggam lengan Resha, setengah menarik, dia menuntun Resha ke mobilnya. Resha protes, ”Mau ngapain?!” Alvin berhenti sebentar, “Ya jalan-jalan donk.” Sambil menarik tangan Resha lagi. “ Bentar donk! Gw kan belum ganti baju.” kata Resha sambil masuk ke rumahnya.

    @ spinx04
    saran d terima kk

    soal ny baru kali ini saya publish cerpen

    terima kasih~ :lalala:

    di tunggu saran2 berikut ny
     
    Last edited: Mar 14, 2011
  8. pippo09 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 1, 2010
    Messages:
    1,235
    Trophy Points:
    266
    Ratings:
    +9,748 / -0
    berasa banget aura2 SMAnya.. :hehe:

    dilanjutkan Unnie.. :top:

    kritik dan saran udah diambil kak spinx semua. :ngupil:

    saya suka yang cerita yang pendek2.. :ngacir:
     
  9. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    Resha pt. 2 mantap kk! :top:, santai alurnya n enak ngertiinnya :top:

    tapi kok rasanya di cut pada saat yang terlalu gantung ya? :keringat: langsung mau siap2 pergi padahal dia belum nanyain tu cowok tak dikenal siapa, apa dia ga penasaran? :???:
    tapi bagusnya ga usah di perhatiin deh pendapat aq...takut salah..:keringat: <-- cowok

    btw, si Alvin seram juga maksa2 gitu ngajaknya :lol:
    belum pernah lihat di sini yang gituan..:keringat:
     
  10. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Di dalam mobil Resha diam saja. Ketika mobil berhenti, Alvin mengajaknya turun. Ternyata mereka di depan restauran Padangnya Melly. Alvin menggandeng tangan Resha. Resha emang cewe cuek banget. Jadi dia ngga protes di gandeng gitu. Melly yang kebetulan ada di depan kaget juga melihat Resha digandeng Alv. Soalnya dia tahu Resha sudah ngga suka sama Alv.

    Melly sempat bengong sebentar... Mau ngomong sesuatu tapi Alvin sudah ngomong duluan, “Mel, jalan yu?” Melly langsung ok-ok ajah, dia ikutan naik ke mobil. Terus mereka pergi ke rumah Lulu.

    Semua turun dari mobil, masuk ke rumah Lu. Lu juga sama kagetnya kayak Mel. Jadi dia tetap duduk di sofa ruang tamunya tanpa menyambut tamu-tamunya. Michael yang mulai ngomong duluan, “Hai, Lu. Ko jam segini masih kusut? Belom mandi yah?” Tapi sebenernya Lu udah dandan kok. Ngga tau kenapa May ngomong gitu. Garing amat. Lagian ngga ada yang ketawa lagi. Kasian amat. Lulu yang sedikit lelet masih juga belum tanggep. Masih bengong.

    “Everyone, kenalin ni Sena.” kata May sambil menunjukkan Sena. Cowo mungil yang sebenarnya rada cantik sih. Resha setuju banget, Sena emang cowo imut. “Eh, jangan salah, biar cewe kecil ini pake dandanan cowo and tomboy banget, tapi dia cewe tulen kok.” Garing lagi. Sok inggris juga. Tapi Resha kaget juga tuh, soalnya tadi dia sempat ngira Sena tuh cowo. “Klo yang ini Mario, tapi kata dia panggil Rio aja.” sambung Leo. “Klo dia cowo tulen loh.” Siapa lagi yang bisa ngomong segaring itu kalau bukan May.

    “Ah, maaf. Gw lupa. Kalian mau minum apa nih?” Tuan rumah baru nyadar nih.
    “Ngga usah Lu. Kita langsung jalan ajah sekarang.” kata Alvin.
    “Oh... Iya deh. Sebentar yah? Gw pamit dulu sama ortu gw.”

    gomawo pippo~ :lalala:
    kerasa nge-gantung y?
    sengaja c biar penasaran dikit
    :peace:
    ngga sempet nanya, apalagi buru2 gitu d ajakin pegi ny
    alvin ny berasa versi dao ming se yg suka maksa2
    :haha:
     
    Last edited: Mar 15, 2011
  11. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Dalam perjalanan, mereka semua kebanyakkan diam saja. Resha hanya memandangi rumah-rumah yang mereka lewati. Alvin ngobrol sama Rio. Tapi bahasanya terlalu canggih. Kayaknya hanya mereka berdua saja yang mengerti. Perjalanan yang cukup jauh. Jalanan menanjak.

    Tiba-tiba Alvin menghentikan mobilnya di tengah-tengah tanjakan. May turun. Dan Leo juga turun dari mobil. Jadi Resha cs pun ikutan turun. Alv dan Rio memarkir mobilnya. Yang lain masuk ke rumah makan yang cukup sederhana, menunggu Alvin. Rio masuk. “Alvin?” tanya May. Rio cuma membuat gerakan menunjuk keluar.
    “Na? Lo kenapa ngga parkir motor lo di atas ajah?”
    “Alv, gw ngga segila lo. Jalanan miring gitu.” jawab Sena.
    “Ok. Klo gitu.”

    “Alv, lo mau pesen apa? Cuma lo berdua yang belom pesen.” tanya Rio
    “Gw sama ajah sama Resha.” Alvin langsung duduk di sebelah Resha. “Ada apa nih?” tanya Resha dalam hati.

    Lalu makanan datang. Mereka makan sambil ngobrol. Tanya kabar masing-masing. Lulu yang penasaran sama kabar Leo mulai sok akrab, sok nanya-nanya, “Le, lo sekarang nge-band gini pasti banyak fans-nya donk? Klo lo punya cewe, penggemar lo pada sedih donk?” Yang ditanya malah diem ajah. May yang duduk di sebelah Lu menyikut lengan Lu. Isyarat supaya Lu diem. Tapi Lu belum juga ngerti dan pasang tampang penasaran sampe May berbisik sesuatu. Tampang Lu jadi kaget dan ngga berani tanya-tanya lagi. Semua jadi diam lagi.

    “Klo lo Res gimana? Udah punya cowo?” tanya Sena.
    “Gw belom punya.” Jawab Resha sambil nerusin makannya.

    Sehabis makan, mereka jalan-jalan. Di sekitar daerah itu ada tempat pemancingan. Leo dan May mau nyobain mancing katanya. Yang lain hanya menemani. Mario menggandeng Sena menjauh. “Na, kenapa lo malah nanya Resha punya cowo atau ngga. Itu kan bikin Alv punya info baru. And gw tau, perasaan lo sama Alv. Apa ini semua ngga ngeganggu perasaan?” Sena cuma menjawab, “Demi Alvin. Biar gw sakit tapi klo Alvin seneng sih gw rela.” Rio cuma bisa membisu.

    Resha kaget banget waktu dikasih tahu kabar terbaru tentang Leo. “Ternyata dia ada rasa sama Alvin. Gila ngga tuh?” kata Lulu.

    berasa ni part terlalu aneh klo di liad dari sisi logika
    tp...
    yah... yg penting d post dulu
    silahkan d comment
     
  12. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Itu lima tahun yang lalu waktu Alvin cs pertama kali pulang ke kota itu. Tiap tahun selalu sama, mereka selalu mengajak para gadis itu dengan cara yang sama, maksa. Tiap Resha libur kuliah. Sepertinya mereka tahu pasti jadwal kuliahnya. Dan selalu dengan orang yang sama. Bahkan tempat yang sama pula.
    Kecuali setahun yang lalu. Ada perubahan.
    Di tempat pemancingan yang sama.
    “Res, gw suka sama lo. Lo mau ngga jadi pacar gw?” kata Alvin. Resha cuma bisa diam, tak mampu berkata-kata.

    Di warung dekat situ.
    “May, gw ngga sanggup bareng-bareng Alv lagi. Saat ini gw ngga butuh hiburan lo. Tinggalin gw sendirian. Plis..” kata Leo lirih.
    Tiba-tiba turun hujan deras.
    Michael pergi, meninggalkan Leo. Michael menjauh dari warung malahan berpapasan dengan Lulu yang mau berteduh.
    “Le, lo ngga pa-pa? Gw ngerti lo lagi sedih, tapi lo jangan sampe ngebenci temen lo sendiri, yah? Kan masih ada gw?” kata Lulu yang melihat Leo sendirian.
    “Thanx Lu. Gw ngga pa-pa kok. Cuma butuh waktu sebentar.” Jawab Leo dengan sedikit senyum.
    Setelah beberapa saat terdiam, Lu akhirnya buka mulut juga. Perasaan yang dia pendam sejak masih SMA, “Le... ada yang gw mo omongin ke lo. Dengerin yah?”
    “Sebenernya dari pas SMA ... gw, gw ...” Grogi juga dilihatin sama Leo nih.
    “Le, sebenernya gw suka sama lo.” kata Lu sambil merona merah.
    “Le, yang gw omongin ke lo ngga usah lo tanggepin juga ngga pa-pa kok. Gw ngerti perasaan lo sama Alvin. Gw cuma mo kasih lo semangat. Alvin emang bukan untuk lo. Tetapi masih ada orang yang sayang sama lo kok...” Omongan Lu sebenernya masih belom selesai. Tapi Leo udah keburu pergi duluan. Lu bengong aja di tinggal sama Leo.

    “Na, gw pinjem motor lo boleh?” tanya Leo. Dibales senyum manis Sena.

    Setelah Leo balik dari pinejm motor ke Sena
    “Lu...? Lo mau ngga nemenin gw jalan-jalan? Naek motor sih?” tanya Leo ragu-ragu.
    “Ujan-ujanan? Boleh deh.” jawab Lu sambil tersenyum.
     
  13. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Di tempat pemancingan.
    Sena, cewe mungil, lagi dihibur sama Rio. Dia juga patah hati sebenernya, cuma gadis mungil itu suka sok kuat.
    “Na, gw ngerti lo juga sedih. Lo boleh nangis ko.” kata Rio tersenyum. Senyum yang jarang banget keluar itu, tapi manis banget.
    “Iya, Na. Ngga pa-pa kok klo lo mau nangis. Itu wajar kok.” Melly menambahkan.
    “Gw bener-bener ngga pa-pa kok. Kalian ngga usah sibuk ngurusin gw gitu. Gw mo sendiri dulu. Jangan ganggu!” kata Sena, sedikit ketus. Dia meninggalkan mereka berdua. Naik ke mobil.

    “Mel, lo kayaknya kedinginan nih. Kita ke warung situ aja yah? Minum teh anget deh.”
    Melly hanya diam saja mendengar ajakan Rio. Dia terlihat sedang melamunkan sesuatu. Entah dia sedang melamunkan apa.
    “Tenang aja, Mel. Gw yang bayar kok.” kata Rio lagi.
    Dan tiba-tiba melly tersadar dari lamunannya, “Ohh.. Bole-bole.” katanya sambil tersenyum. Tapi tampaknya dia masih setengah melamun.

    Sesampainya di warung, Rio memesan segelas teh manis hangat untuk Melly dan segelas kopi panas untuknya.
    Sambil menunggu pesanan, mereka berbincang-bincang tentang Sena dan Leo.
    Di meja ada dua gelas yang isinya tinggal setengah. Tak terasa obrolan mengalir begitu saja. Padahal sebelumnya mereka hampir tak pernah bicara. Seakan hanya hari ini mereka cocok satu sama lain. Aneh...

    ko ngga ada yg comment lagi ya?
    hei, silent reader
    minta comment ny donk :peace:
     
  14. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Hari itu, turun hujan deras. Sama seperti beberapa bulan yang lalu, ketika Alv cs pulang ke kota kecil itu. Tapi tidak ada rencana pergi seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami semua berkumpul di rumah Lulu. Tetapi ternyata ada satu orang yang tidak hadir. Sena. Sejak kejadian tiga bulan yang lalu, dia tidak pernah berbicara lagi pada Alv. Band mereka mulai retak karena banyaknya perselisihan. Dia tak pernah memberi kabar lagi.

    Kini Lulu berbaring di atas tempat tidurnya, terlihat sakit. Resha duduk di kursi di sebelah tempat tidur Lulu. Sedangkan Rio berdiri di dekat pintu, menggandeng tangan seorang Melly. Ternyata obrolan di warung beberapa bulan lalu memberi tahu mereka bahwa mereka saling mengagumi satu sama lain. May berdiri di dekat mereka, melamun sendirian, meratapi nasibnya. Alvin berdiri di sebelahnya. Dan Leo di sampingnya. Sekarang dia sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadap Alvin.

    Lulu yang pertama berbicara, “Gw hamil.” Pernyataan itu membuat semua yang ada di situ terkejut.
    “Sama siapa? Kok bisa? Udah berapa bulan?” Resha bertanya tanpa henti.
    Hening sejenak sampai Leo berkata, “Gw.”
    Semua yang ada di situ terheran-heran dan tak dapat berkata-kata. Bahkan seorang May pun tidak dapat membuat lelucon garing.

    “Gw yang bikin Lu hamil.” kata Le melanjutkan omongannya sambil melangkah mendekati Lulu. “Tiga bulan yang lalu waktu gw sama Lu ninggalin kalian di tempat pemancingan.”
    Melly dengan tenang bertanya, “Lo udah ngasih tau ortunya?”
    “Udah. Beberapa hari yang lalu. Sorry guys gw pulang tanpa ngasih tau kalian. And ortunya marah banget waktu tau anaknya gw hamilin.”
    “Ya, iyalah!” May nyeletuk juga akhirnya.
    Leo melanjutkan, “And gw udah janji sama mereka, gw bakal nikahin Lulu. Itu berarti gw udah ngga bisa aktiv lagi di band. Sorry guys.”

    “Kapan lo berdua mo nikah?” tanya Resha yang terlihat sedikit terguncang.
    “Bulan depan, tanggal 24.” Lulu yang dari tadi terdiam akhirnya ngomong juga.
    “Oke. Kalo gitu kayaknya kita harus bubar deh. Ngga ada alesan laen buat mempertahankan band ini lagi. May, Rio, lo setuju?”
    Rio cuma mengangguk. May juga mengiyakan.



    Hari ini, Resha sedang menuju ke tempat pemancingan. Dia bersama dengan Alvin. Mereka berbicara tentang Leo dan Lulu yang baru saja menikah kemarin.
    Tiba-tiba Resha bertanya, “Alv, May gimana kabarnya?”
    “Dia pergi juga. Ngga tau kemana. Terakhir dia cuma bilang dia mau nerusin maen basket. Kemaren juga dia ngga dateng kan?”
    “Yah... mungkin sekarang dia udah sibuk sendiri kali.”

    Sesampainya ke tempat pemancingan itu Alvin tidak segera turun. Dia malah menyalakan tape di mobilnya. Dan berkata, “Res, pertanyaan gw yang waktu itu belom lo jawab sampe sekarang. Apa gw masih harus nunggu lagi?”
    Bukannya menjawab, Resha malah turun dari mobil dan berjalan menuju warung di depannya. Alvin menyusulnya setelah mengunci mobilnya.
    “Alv, gw masih belom yakin tentang perasaan gw ke lo. Dulu gw emang suka sama lo. Tapi lo yang sekarang lain. Jadi... Please kasih gw waktu lagi.”
    Alvin hanya bisa termenung. Memikirkan cewe yang duduk di depannya itu. Sungguh membuatnya bingung harus bagaimana. “Jadi, kita masih sebatas teman saja?” tanya Alv masih tak mau menyerah juga.
    “Ya.” jawab Resha mantap.
     
  15. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    He sat on the corner of the room, watching at me. I was drinking coffee in a small café, where there is no costumer at all, only a few stewardesses. It happened a week ago.

    I was sitting on the same chair, drinking another coffee. He was still sitting on the same chair on the same corner, still staring at me. We never talk to each other, never smile to each other.

    The café owner always tells me not to drink so much coffee. He always offers me something sweeter like tea or milk. Sometimes I order a cup of milk tea. But the man in the corner doesn’t show up. But when I go with some friend, if I just order coffee, the man will show up just like he was there for a long time, for watching at me.

    I am right there, at the café again, drinking hot coffee while that man still staring at me. Sometimes I watch the man. Sometimes his eyes look so lonely. He closes his eyes and looks so tired. Sometimes we look into each other eyes. And I just see nothing in his eyes, no emotions at all.

    Still on the café, I will be here for long time today. My office was like hell. I can’t work there if my boss yelling to everyone. So I took all of my work right here. I’m a journalist of a newspaper publisher. I’ve got a deadline, tomorrow it is actually. So I hope that these papers will finish right away.

    Hours go by so quickly like nothing fastest than it is. It’s already 5.00 pm when I looked into my watch. I look around and find that man still in his sit. And for the first time I ever seen, he looked at me so kindly and smile at me. I think we will get to know each other right away. But the thought just fly away, because when I look into the corner again, the man already gone.

    perhatian:
    ini cerita ditulis dalam bahasa Inggris...
    silahkan dibaca jangan lupa kasih comment ya? :peace:nti dapet hadiah ijo2

    :lalala:
     
    • Thanks Thanks x 1
  16. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    beberapa hari ini aq ga bisa aktif..:stress:
    aq komen yang english version dulu ya?! (lagi istirahat ngarang cerita juga nih, masih setengah jalan untuk malam ni...:nikmat:)
    btw, aq ga ngerti grammar b.inggris, cuma feeling aja, boleh? :???:

    langsung aja,
    IMO versi b.ing nya sepertinya masih terlalu kering sastra kk :unyil:. ga masalah juga kalo diterjemahkan straight gitu ke dalam bahasa inggris, tapi kesan sastra nya bakal berkurang secara drastis, bahkan hilang! so kita seperti hanya membaca deretan kalimat, bukan menikmati cerita dan nuansa :unyil:. mungkin perlu di adaptasi lagi kk, dari pada translasi mungkin lebih ke transliterasi, agar feel yang dimaksudkan dalam versi bahasa indonesianya nyampe ketika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris, IMO ga masalah jika struktur kalimatnya berubah, tapi feel nya sama, bahkan bisa lebih. Bahasa inggris punya banyak sekali kemampuan n kelebihan untuk menekankan feel sastra lho kk! :elegan:

    misalnya pada kalimat ini:
    "My office was like hell'
    gimana kalo dibuat gini:
    "My office is hell!"
    gimana sense feelingnya? kk dapat merasakan perbedaan emosionalnya?:unyil:

    mungkin itu aja dulu, CMIIW :maaf:
    nb: sekali lagi, aq ga ngerti grammar ya, aq hanya merasakan, so jangan di dengerin kali :hihi:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Mar 25, 2011
  17. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    sebenernya saia bikin menurut grammar c...

    klo mo d bahas,
    translate-an nya jadi:
    masi d kafe yg sama, gw akan ada d sni dalam waktu yg lama hari ini. kantor gw ky neraka tadi. gw ngga bisa kerja d sno klo c boss triak2 lagi ke smua orang. jadi gw bawa aja kerjaan gw k sni.

    maksud ny dari kalimat2 ny tuh:
    tadi sebelum k kafe, bos kan lagi marah2, berasa kantor jadi ky neraka gt...
    makanya pake was like hell
    bukan ny is like hell = ngga tiap hari ky neraka kan?

    :peace:

    berasa trima side job buat jadi guru english kali ya?
     
  18. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    karena penasaran, aq coba translate, coba di cek benar or ga yang aq tangkap ya...:unyil:
    Dia duduk di sudut ruangan, melihat ke arahku. Saat itu aku sedang menikmati secangkir kopi dalam sebuah cafe, dimana tidak ada seorangpun di sana selain beberapa pelayan (cewek). Kejadiannya seminggu yang lalu.

    Aku duduk di kursi yang sama, meminum kopi tambahan (baru pesan lagi). Ia masih duduk di kursi yang sama dan di sudut ruangan yang sama, tetap melihat ke arahku. Kami tidak pernah saling berbicara, tidak pernah saling tersenyum.

    Sang pemilik cafe selalu menyarankanku untuk tidak terlalu banyak minum kopi. Ia selalu menawarkanku minuman lain yang lebih manis seperti teh atau susu. Terkadang aku memesan secangkir teh susu. Namun pria di 'sudut' itu tak kunjung tiba. Namun ketika aku pergi bersama beberapa orang teman, jika aku hanya memesan kopi, 'pria itu' akan muncul seolah-olah ia sudah lama berada di sana, untuk memperhatikanku.

    Aku berada di sana, di cafe itu lagi, sedang meneguk kopi panas ketika pria itu memandangiku. Terkadang aku melihat ke arahnya. Terkadang matanya terlihat begitu kesepian. Ia menutup matanya dan terlihat begitu lelah. Terkadang kami saling bertatap mata. dan aku tidak melihat apapun di matanya, tak ada perasaan sama sekali.

    Masih di cafe yang sama, hari ini aku akan tetap di sini untuk waktu yang lama. Kantorku seperti neraka. Aku tidak bisa bekerja kalau bos ku marah-marah pada semua orang yang ada di sana. Jadi aku membawa semua pekerjaanku kemari. Aku adalah seorang jurnalis sebuah penerbit surat kabar. Aku telah mencapai deadline, atau lebih tepatnya besok. Jadi aku berharap semua berita ini akan selesai secepatnya.

    Waktu berlalu dengan begitu cepat, seolah-olah tak ada yang lebih cepat darinya. Ketika aku melihat jam tanganku ternyata sudah pukul 5 sore. Aku melihat ke sekeliling ruangan dan aku dapati 'pria itu' masih di tempat duduknya yang biasa. Dan untuk pertama kalinya aku dapati, ia melihatku dengan lembut dan tersenyum kepadaku. Kupikir kami akan saling berkenalan saat itu. Namun khayalan itu terbang dan menghilang, karena ketika aku kembali melihat ke 'sudut itu', ia telah pergi.
    salah satu point dari komentar sebelumnya itu karena aq merasa dunia jurnalistik+penerbit tu memang selalu keras n bos2 nya biasa marah2 kk :unyil:

    CMIIW :maaf:
     
    Last edited: Mar 26, 2011
  19. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    wogh~
    makasi uda translate

    punya pengalaman kah d dunia jurnalistik?
    saya ngga punya c...
    cma yang ada d pikiran saia c
    "klo tiap hari d marah2in mulu, emg ny betah ya kerja ny" gitu
    makany cma d tulis tentang c bos yg d lagi marah2 doank pas hari itu ny

    trus klo dari translate-an ny
    secara garis besar c bener

    cma, yg paragraf 1 sama 2 itu beda hari
    tapi emg saia nulis ny ngga ada keterangan waktu yg jelas c
    emg saia yg salah

    pdhal alesan ny mo d bikin semisterius mungkin :haha:

    makasih~ #bow

    maap baru sempet bales :maaf:
     
  20. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    ^
    jadi pembahasan terjemahan komplit! :lol:

    btw, aq tau kok timing tiap paragrafnya beda2 :hehe: ga usah di kasih keterangan tambahan lagi, udah bagus gitu :unyil:
    saia cuma korban pilem n komik! :lol:
    ga lebih dari itu! :lol:
     
    Last edited: Mar 28, 2011
  21. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    ^ wkwkwk

    saia jg termasuk korban film
    cma d tambahin sama pengalaman d kantor (walopun ngga ada hubungan ny sama jurnalistik)
    abis cukup banyak orang d skitar saya bilang klo bos ny cma bisa marah2 doank d kantor kan jd ngga betah kerja
    LOL

    After I deliver a lot of papers to my office, I take a time to go to that small café again. I go straightly to the bar and order a cup of hot coffee. And then I see the man who always staring at me in the same corner as always. I grab my cup and walk across the café and sit next to the man.

    He is placing his chin on his hand, looking at me. I smile to him. He writes a note on a tissue paper on the table. He smile at me and give me the tissue. The note inside is, “You’re smile so incredible.” I want to thank him for the flatter, but when I look up again, I can’t find him anywhere.

    It’s been a week, the man on the corner never showed up again, even if I order a lot of coffee. Like today when I stop by to get some coffee in the café. And some curiosity came along, how about order bunch of coffee. And I think I will give it a try. So there I am, drinking coffee with three empty cups next my arm.

    And the next day I already forgot about him and his corner. I never go to the small café again. I am busy with my work, another paper emergency.

    skalian uda ada yg terjemahin part 1 ny
    ini translation buat part 2
    Setelah aku mengantarkan kertas-kertas itu ke kantorku, Aku menyempatkan diri untuk pergi ke kafe kecil itu lagi. Aku langsung menuju ke meja bar dan memesan secangkir kopi panas. Lalu aku melihat pria yang selalu memperhatikanku di sudut yang sama seperti biasa. Aku membawa cangkir kopiku dan berjalan melintasi kafe lalu duduk di sebelah pria itu.

    Dia menopang dagunya, memperhatikanku. Aku tersenyum padanya. Dia menulis sesuatu di kertas tisu di meja. Dia tersenyum padaku dan memberiku tisunya. Tulisan di dalamnya, "Senyummu sangat menawan." Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk sanjungannya, tetapi ketika aku melihat kearahnya, aku tak dapat menemukannya dimanapun.

    Sudah lewat 1 minggu, pria di sudut itu tidak pernah muncul lagi, bahkan ketika aku banyak memesan kopi. Seperti hari ini ketika aku mampir untuk secangkir kopi di kafe. Dan rasa penasaran itu datang, bagaimana jika memesan beberapa cangkir kopi. Dan aku berpikir untuk mencobanya. Jadi di sinilah aku, meminum secangkir kopi dengan 3 cangkir kosong di sebelah tanganku.

    Lalu hari berikutnya aku sudah lupa tentang pria itu dan sudut khususnya itu. Aku tidak pernah pergi ke kafe itu lagi. Aku sangat sibuk dengan pekerjaanku, kertas-kertas bermasalah itu lagi.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.