1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Menteri Nadiem: Tutup Sekolah Salah, Buka Sekolah Salah, Enggak Apa-apa Sudah Biasa

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Sep 28, 2021.

  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    Menteri Pendidikan, Kebudyaaan, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makariem mengklaim rela dikritik atas kebijakan penutupan maupun pembukaan sekolah di masa pandemi COVID-19.

    Hal ini karena menurutnya, dirinya sudah terbiasa dikritik dan menyebut dikritiknya dirinya atas kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran tatap muka (PTM) sebagai pengorbanan.

    “Enggak apa-apa kalau saya sedikit dikritik-kritik atau apa-apa. Tutup sekolah kan saya disalahkan, sekarang buka sekolah saya disalahkan, enggak apa-apa, sudah biasa. Namanya pengorbananlah,” kata Nadiem di Talkshow – Bangkit Bareng yang disiarkan di YouTube, Selasa (28/9/2021).


    Menurut Nadiem, saat ini ada 80 hingga 85 persen masyarakat yang mendukung kebijakan PTM di sekolah. Hal tersebut yang kemudian menjadi pegangannya dalam mendorong kebijakan PTM terbatas.

    “Mayoritas 80 sampai 85 persen dari masyarakat kita menginginkan kita kembali tatap muka. Itu jadi pegangan saya, saya di sisi orangtua dan murid-murid kita,” ujarnya.

    Selain itu, Nadiem mengatakan, sebelum varian Delta virus corona menyebar di Indonesia, banyak sekolah yang juga sudah mulai menerapkan PTM terbatas. Saat itu, menurutnya, pelaksanaan PTM terbatas di masa pandemi sudah dilakukan di 30 persen sekolah. Ia juga mengungkapkan kekhawatiran terbesarnya apabila PJJ terus dilakukan, mulai dari learning loss hingga dampak psikis yang bisa menerima peserta didik.

    “Jadi ini orang-orang tuh suka lupa gitu loh, suka lupa bahwa ini sudah kita laksanakan sebelumnya. Tapi, yang lebih menyeramkan lagi buat saya adalah dampak permanen daripada PJJ. Ini yang saya wanti-wanti setiap kepala daerah, setiap pemerintah daerah,” ungkapnya.



    Sumber: Portal IDWS
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.