1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Menghidupkan Kembali GBHN & Repelita Di Masa Reformasi

Discussion in 'Education Free Talk and Trivia' started by helloyud, Aug 21, 2018.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. helloyud Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 13, 2016
    Messages:
    30
    Trophy Points:
    31
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +54 / -0
    Penulis ingin menjelaskan mengenai pembangunan negara di Masa Reformasi melalui analogi cerita berikut :

    o - - - - - -
    Ada seorang kaya bernama Revo yang ingin membangun sebuah rumah yang megah. Rumah megah ini ia targetkan akan selesai dalam jangka waktu 4 tahun ke depan.
    Lalu Revo mulai menyewa seorang kontraktor untuk membangun rumahnya. Kontraktor ini pun segera merancang desain rumah dan mulai melaksanakan pembangunan fisik rumah sesuai dgn desainnya sendiri. Setelah 1 tahun berlalu dan pembangunan fisik dari rumah telah rampung 25%, kemudian kontraktor ini mengundurkan diri dari pekerjaannya dan digantikan dengan kontraktor lain (kontraktor ke-2).
    Kontraktor ke-2 tidak setuju dengan desain rumah yg telah dirancang oleh kontraktor sebelumnya. Jadi ia pun mengabaikan pembangunan fisik dari rumah yang telah dibuat oleh kontraktor sebelumnya dan mulai merancang desain rumah baru (rumah ke-2) yang sesuai dengan keinginannya sendiri. Kemudian ia pun mulai melaksanakan pembangunan fisik rumah ke-2 yg sesuai dengan impiannya. Setelah 1 tahun berlalu dan pembangunan fisik dari rumah ke-2 telah rampung 25%, kontraktor ke-2 mengundurkan diri dari pekerjaannya dan digantikan oleh kontraktor lain (kontraktor ke-3).
    Sebagaimana kontraktor ke-2, kontraktor ke-3 juga tidak setuju dengan desain rumah-rumah yg telah dirancang oleh kontraktor sebelumnya. Jadi ia mengabaikan pembangunan fisik rumah-rumah sebelumnya dan mulai merancang dan membangun rumah baru (rumah ke-3) yang sesuai dengan impiannya. Setelah 1 tahun berlalu dan pembangunan fisik dari rumah ke-3 telah rampung 25%, kontraktor ke-3 mengundurkan diri dari pekerjaannya dan digantikan oleh kontaktor lain (kontraktor ke-4).
    Sebagaimana kasus-kasus sebelumnya, kontraktor ke-4 juga tidak setuju dengan desain rumah-rumah kontraktor sebelumnya dan mulai merancang dan membangun sendiri rumah baru (rumah ke-4) yg sesuai impiannya. Setelah 1 tahun berlalu dan pembangunan fisik dari rumah ke-4 telah rampung 25%, kontraktor ke-4 mengundurkan diri dari pekerjaannya.
    Setelah 4 tahun berlalu semenjak Revo mulai menyewa kontraktor ke-1 hingga kontraktor ke-4, pada akhirnya rumah megah yang diimpikan Revo tidak ada satupun yang berhasil dibangun secara tuntas.
    - - - - - - o

    Melalui analogi cerita di atas, kita dapat menyimak bahwa kegagalan Revo dalam membangun rumahnya identik dengan kegagalan pembangunan negara di Masa Reformasi.

    Semenjak dimulainya Masa Reformasi di tahun 1998 hingga tahun 2018 sekarang, arah pembangunan negara semakin lama semakin kabur (tidak memiliki kejelasan arah). Kebijakan di bidang pendidikan yang selalu berubah-ubah, bidang pertanian yang diperhatikan pada pemerintahan yang satu tetapi terabaikan pada pemerintahan yang lain, visi pengelolaan ekonomi yang saling berbeda antara pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lain, minimnya perhatian pada usaha pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk, gagalnya pembentukan generasi muda yang berbudi pekerti dan memiliki rasa nasionalisme, merupakan gambaran dari keadaan negara dan masyarakat sekarang ini. Belum ada kepastian mengenai masa depan dari negara & bangsa Indonesia di Masa Reformasi sekarang ini.

    Dapat kita amati bahwa pembangunan di Masa Orde Baru jauh lebih baik dibanding pembangunan di Masa Reformasi. Hal ini terjadi karena pemerintahan di Masa Orde Baru memiliki desain (blueprint) pembangunan negara jangka panjang yang tersusun dengan rapi pada ketetapan GBHN (Garis Besar Haluan Negara) & program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahunan) I – VI, sedangkan pemerintahan-pemerintahan di Masa Reformasi tidak memiliki blueprint pembangunan negara jangka panjang sehingga setiap pemerintahan di Masa Reformasi berjalan sendiri-sendiri dan proses pembangunan tidak dapat saling berkelanjutan antara pemerintahan yang satu dengan pemerintahan berikutnya.

    Pemerintah-pemerintah di Masa Reformasi tidak boleh lagi memandang proses pembangunan di periode pemerintahannya secara individual (contohnya pembangunan versi Habibie, atau pembangunan versi Gus Dur, atau pembangunan versi Megawati), akan tetapi pemerintah-pemerintah di Masa Reformasi wajib memandang proses pembangunan di periode pemerintahannya sebagai salah satu bagian dari sebuah perjalanan pembangunan yang utuh, di mana perjalanan pembangunan yg utuh ini sudah memiliki kejelasan alur dari awal hingga akhir perjalanan pembangunannya. Untuk itu, dibutuhkan sebuah blueprint pembangunan negara jangka panjang yang dapat menjadi acuan bagi setiap pemerintahan yg berjalan di Masa Reformasi sebagaimana adanya ketetapan GBHN & program Repelita I - VI di Masa Orde Baru.

    Jadi, setiap pemerintahan yang berjalan di Masa Reformasi tidak boleh lagi berjalan menurut visi-misinya dan program kerjanya sendiri-sendiri, akan tetapi wajib menjalankan pemerintahannya sesuai dengan visi-misi dan program kerja yang telah tersusun secara rapi dalam blueprint pembangunan negara jangka panjang. Dengan demikian, pembangunan negara dapat dilakukan secara terarah dan berkelanjutan dari suatu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya di Masa Reformasi.

    Adanya blueprint pembangunan negara jangka panjang tentu saja akan membuat demokrasi yang berjalan menjadi tidak menarik karena nantinya di dalam pilpres atau pilgub, baik calon presiden ataupun calon gubernur sudah tidak dapat lagi menjual visi-misi & program kerja yang baru karena wajib mengikuti semua visi-misi dan program kerja yang sudah tercantum di dalam blueprint pembangunan negara jangka panjang. Akan tetapi demi kepentingan negara dan hayat hidup orang banyak, maka baiklah para pemangku kekuasaan mau mengorbankan gengsi berdemokrasi. Jadi sesungguhnya dalam hal ini, demokrasi (pilpres & pilgub) bukan lagi ditujukan untuk ajang beradu visi-misi & program kerja antar calon pemimpin, akan tetapi demokrasi (pilpres & pilgub) hanya akan menjadi sarana untuk membatasi jumlah periode kepemimpinan seseorang dalam menjalankan pemerintahan (maksimal 2 periode) agar kekuasaan absolut sebagaimana yang terjadi di Masa Orde Baru tidak terulang kembali di Masa Reformasi.
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Aug 21, 2018
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. astadarryl M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2012
    Messages:
    1,425
    Trophy Points:
    101
    Ratings:
    +160 / -2
    Adanya blueprint cmn bakalan jadi alasan buat nge-garong duit rakyat. Say hi to Hambalang.
     
  4. creator_tm Members

    Offline

    Joined:
    Apr 7, 2009
    Messages:
    8
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +1 / -0
    mantap nih bro infonya thx yah
     
  5. helloyud Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 13, 2016
    Messages:
    30
    Trophy Points:
    31
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +54 / -0
    trima kasih utk komennya.

    Memang proses pembangunan tidak bisa dilakukan secara individual oleh masing-masing pemimpin, tetapi harus saling berkesinambungan antara pemimpin yg satu dengan pemimpin yg lain.

    Untuk itu, negara Indonesia mutlak butuh GBHN sebagai pedoman tunggal pembangunan negara yg menjadi acuan kerja bagi setiap pemimpin yg ada, dan dengan demikian, proses pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan hingga tuntas dan memberikan hasil yg dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia pada akhirnya.
     
    • Like Like x 1
  6. mandrakes M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 24, 2009
    Messages:
    1,390
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,076 / -6
    pantas generasi jaman now lack of morality and attitude pada orang yang lebih tua, GBHN Repelita kangen masa masa presiden "piye kabare sek enak zamanku tho"

    Era reformasi presiden ganti, kebijakan ganti bagusan era soeharto sorry sorry to say, tapi iklim politik, benturan / gesekan antar umat beragama tidak separah sekarang, biang k-rock nya udah di auto target:gatling:
     
    Last edited: Jan 30, 2019
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.