Greetings Memperingati Jumat Agung 2024

kak dahlia, lagi di Narogong sakti raya kah?

Mana jadi ga ikut komunitas most,

 

mbak dahlia ikatan kita belum selesai,

 

PASKAH DAN KETAATAN MANUSIA BARU

Paskah bagi orang percaya bukan sekedar melewati (passover) kesulitan yang mencekam; Paskah adalah pergumulan kita yang telah meninggalkan manusia lama menjadi manusia baru (easter) yang dinyatakan melalui ketaatan kita kepada Allah Tritunggal.

Ελωι, ελωι, λεμα σαβαχθανι: menunjukkan kedekatan sebuah hubungan yang sempurna antara Yesus Kristus dengan Bapa-Nya; Panggilan Allah-Ku membuktikan sebagai Anak, Dia tidak kompromi untuk tidak taat dan menghormati tugas dan kehendak Bapa-Nya agar terjadi atas diri-Nya bagi manusia yang dikasihi-Nya. Seruan Allah-Ku, membuktikan bahwa sekalipun Allah adalah Bapa-Nya, Dia harus menundukkan diri-Nya demi kita; Surat Ibrani 2:9 mengatakan untuk waktu yang singkat Dia, yaitu Yesus dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami penderitaan maut bagi semua manusia.

Seruan “Allah-Ku, Allah-Ku” adalah penghormatan-Nya, yang melalui suara itu kita dapat melihat bagaimana Allah tidak berkompromi dengan dosa anda dan saya, dosa kita semua. Allah membiarkan Anak-Nya menghormati-Nya dengan meminum cawan pahit itu, karena kita. Dengan jalan demikian Dia telah menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, yaitu setelah Dia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Dia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus, dan sebagai Anak, Dia sendiri juga menaklukkan diri-Nya di bawah Allah (1 Kor. 15:24-28).

Rasul Paulus menyatakan bahwa ucapan Ελωι, ελωι, λεμα σαβαχθανι: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” adalah ucapan penghormatan Anak Allah kepada Bapa-Nya yang telah mengutus-Nya, agar Anak menggenapi seluruh rencana yang telah Allah tentukan (proetheto), dan sebagai Anak Tunggal Allah, Dia membuktikan diri-Nya taat menjalani rencana Allah bagi kita, sampai Dia mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus yang telah rela dibiarkan sendirian, tanpa campur tangan Allah Tritunggal untuk melepaskan-Nya dari penderitaan maut karena kita, bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, sehingga segala lidah mengaku “Yesus Kristus adalah TUHAN”, bagi kemuliaan Allah, Bapa! Haleluyah!

Sumber:
“BENARKAH YANG DISALIB YESUS YANG LAIN?”
“Allah-Ku, Allah-Ku, Mengapa Engkau Meninggalkan Aku?”
ηλι ηλι λεμα σαβαχθανι (Matt. 27:46 BGT); Penulis:
Yan Suhendra, M.Th

YESUS KRISTUS YANG MENDERITA DI BAWAH PEMERINTAHAN PONTIUS PILATUS.

"ecce homo" (Jn. 19:5 VUL); ἰδοὺ ὁ ἄνθρωπος. (Jn. 19:5 NA28); Ἴδε, ὁ ἄνθρωπος. (Jn. 19:5 BYZ); "Lihatlah! manusia ini." (LAI).

"Ecce homo" yang digunakan oleh Vulgata berbahasa Latin, sebuah ungkapan dari Pilatus yang berisi sebuah ajakan atau upaya mempengaruhi massa untuk melihat kepada sosok manusia Yesus Kristus, maka tepat jika "ecce homo" diterjemahkan sebagai "Lihatlah! manusia ini.";

Sedangkan NA28 dll menuliskan kata "idou" sebuah interjection atau sebuah kata yang menyatakan perasaan, emosi; Interjection tidak berurusan dengan kata lain dalam struktur gramatikal bahasa, oleh karena itu kata "idou" yang diucapkan Pilatus dapat kita pahami dengan bunyi seperti ini: "Neh! Orangnya." bisa juga "inilah manusia";

Tetapi Byzantium teks mengguanakan sebuah kalimat perintah "Ide" yang artinya mengajak massa untuk melihat dengan seksama kepada orang yang dimaksud oleh Pilatus.

Yang menarik dari ketika bentuk kata perintah dan interjection dari kata "Horao" tersebut, sebelum kalimat itu diucapkan oleh PIlatus, disalinkan ke dalam berbagai manuskript, konteks sejarah mencatat, bahwa kronologis sebelum kalimat itu terucap, Yesus diadili dan dianiaya oleh serdadu Roma.

Maka ketika PIlatus mengatakan "Neh orangnya!" bukan maksud untuk membuat wajah Yesus tidak dikenali sehingga kemungkinan ditukar oleh Pilatus, selama pengadilan, investigasi Pilatus kepada Yesus Kristus, tidak pernah sedikitpun ada kemungkinan yang dihadapannya, yang dianiaya, ditampar, ditinju, ditendang mengatakan bahwa dia bukan Yesus, atau dia adalah Yudas! Itulah sebabnya Pilatus meyakinkan bahwa Yesus Kristus yang telah melewati masa investigasi dan aniaya itu tidak bersalah (Yoh. 19:4), sehingga ketika Pilatus mengatakan "Ecce Homo" - "idou" - "Ide" artinya INI DIA MANUSIA ITU, tidak mungkin bukan Yesus Kristus! Tidak mungkin! "ECCE HOMO".

By: Yan Suhendra