1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Mahou Shoujo Haruka Magica

Discussion in 'Fiction' started by LLy_BosHi, Mar 7, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    Title:
    - Mahou Shoujo Haruka Magica
    - Puella Magi Haruka Magica

    Genre:
    Magic, Magical Girl, 'Heartwarming', Action, Shoujo-ai

    Story By:
    - LLy_BosHi
    *Original Mahou Shoujo Madoka Magica Script by Urobochi Gen

    Illustration By:
    - TBA

    Editor:
    - Irvan "Vahn" Fardani

    Proof Reader and QC:
    - JunoPhoenicia

    ______________________

    Ini adalah fanfic yang dibuat berdasarkan Mahou Shoujo Madoka Magica namun tidak ada hubungan secara langsung dengan cerita asli Mahou Shoujo Madoka Magica.

    Mohon maaf kalau ada kesalahan typo, grammar, dll...
    Mohon Kritik dan Sarannya, karena jujur saya masih belajar untuk hal ini.
    Tapi saya berjanji dengan sepenuh hati untuk memberikan Cerita yang 'Heartwarming' untuk kalian semua..

    Untuk sementara belum ada Illustrasi karena saya belum menemukan orang yang dapat membantu saya untuk mengerjakan Illustrasinya (karena saya tidak bisa menggambar sama sekali). Tapi rencana nya sih memang bakalan ada Illustrasinya.

    ____________________________


    [​IMG]


    Pengenalan Karakter:
    Himemiya Haruka (15 Tahun, Perempuan)
    Gadis yang cantik dan periang tapi pemalas selalu berusaha menarik perhatian disekitarnya. Siswi Kelas 1 SMU Mitakihara, yang berteman baik dengan Kaguya sejak kecil dan menaruh perasaan padanya.

    Shirogami Kaguya (15 Tahun, Perempuan)
    Gadis parasnya terlihat sangat dewasa dan menawan, sangat lembut dan juga perhatian pada Haruka. Ia terkesan seperti pemalu tapi baik hati. Selalu membantu Haruka saat kesusahan walaupun terkadang ia jadi ikut terbawa masalah bersamanya. Ia adalah pewaris keluarga Shirogami dan seorang Miko utama kuil Shirogami, sehingga ia sering disibukan oleh aktivitasnya di kuil.

    Kyubey
    Ia memperkenalkan diri sebagai makhluk yang dapat mengabulkan suatu permintaan, namun sebagai gantinya, seseorang yang melakukan kontrak dengannya harus bertarung berbagai Mahou Shoujo untuk mengalahkan para Witch.

    ---

    Yonekawa Chihiro (15 Tahun, Perempuan)
    Teman sekelas Chihiro yang cukup dekat juga dengan Haruka, sangat sekali menyukai olah raga. Tubuhnya yang tinggi menjadikan ia dapat bermain basket dengan baik. Kebiasaannya adalah mengoda Haruka. Walaupun ia terlihat ceria seperti Haruka tapi sebetulnya ia sangat pemalu.

    Daftar Witches:
    menyusul..

    ______________________________________

    INDEX

    PROLOGUE

    Chapter 1 - First Encounter
    PART 1
    PART 2
    PART 3

    Chapter 2 - Revelations
     
    • Thanks Thanks x 2
    • Like Like x 1
    Last edited: Mar 20, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    PROLOGUE
    Dunia ini pernah mati…



    Ketika sesuatu yang tidak biasa mengubah hidup dan takdirku..

    Saat itu… yang tidak akan pernah terlupakan olehku..



    Jeritan demi jeritan menghiasi symphony di malam kehancuran ini…

    Apakah takdir itu bisa di ubah?, seseorang pernah berkata padaku bahwa kita tidak boleh mempermainkan takdir, tetapi kita sendirilah yang menentukan takdir itu.

    Keajaiban hanya terjadi ketika pengorbanan telah dilakukan. Sisi gelap dari hati manusia akan menutup sinar harapan yang sebelumnya pernah ada dalam jiwa. Ini memang terlalu berat bagiku tapi tidak ada jalan lain. Harapan yang ku miliki hanyalah ada padanya. Tetes darahku yang mengalir terasa hampa ketika ku melihat sosok wajah nya yang pucat. Bayangan disekelilingku semakin menyelimutiku hingga tak terhitung lagi sudah berapa lama ku bertarung. Tawa dan tangis serasa tidak ada bedanya lagi.

    Tatapan kematian….. Terasa perasaan takut semakin mencabik-cabik ragaku.

    Namun… Aku masih berusaha untuk dapat berdiri dengan tegar disini…

    Sekonyong-konyong kegelapan pun semakin pekat dan pusat kengerian di malam itu pun mulai terlihat.

    “Kau…”

    Tidak.. itu tidak mungkin.. sesuatu yang tidak kuduga dan kuinginkan pun ada di hadapan ku. “Ini semua bohong kan?!”. Gemetar terasa di seluruh badan ku namun hati ini lah yang paling tidak sanggup untuk menerimanya..

    “Kenapa? kenapa kau ada disana?.. jangan katakan bahwa semua ini adalah ulah mu! Apa yang membuat mu menjadi seperti ini?” aku mulai panik dan mulai berteriak dan terus berteriak, dengan harapan suara ku sampai kepadanya.

    Teriakanku sangatlah keras dan dapat terdengar walau dalam keadaan seperti ini.. Namun dia tetap diam dan lalu membalasku dengan sebuah senyuman dingin yang tidak ingin ku lihat. Dengan segenap kekuatanku, ku berusaha mendekati nya namun bayangan kegelapan yang menyelimuti di sekelilingnya masih tetap menghalangiku..

    “Buka matamu dan jawablah aku!” dengan segenap sisa kekuatan aku berteriak dan terlihat raut mukanya mulai berubah dan pada akhirnya ia pun membuka mata nya. Tatapannya terlihat kosong dan wajahnya pun masih menunduk tapi perlahan-lahan ia mengangkat wajahnya.

    Di saat tatapan kita telah bertemu, sekejab suasana menjadi hening dan seakan-akan waktu berhenti berputar. Atmosfir kegelapan pun meningkat. Tubuh pun terasa kaku tidak dapat digerakan. Lalu dengan sekejab aku terhempas jauh ketika ia menggerakan jari nya dengan di iringi dengan suara tawa yang lantang..

    “Tidak mungkin... sudah terlambatkah aku untuk dapat menyelamatkannya?” perasaan putus asa lah yang kurasakan saat ini. Terlihat, ia sudah sepenuhnya bangkit dan sekarang menatapku dengan tajam.

    “Hahahahaha… bergabunglah dalam kegelapan ini bersamaku……” hanya itulah yang ia katakan sambil terus tertawa, sepertinya tidak satupun kata-kata ku didengar olehnya. Kegelapan ini sudah semakin pekat, jiwanya sudah tersesat sejauh ini.

    Namun Aku masih belum menyerah dan tidak akan menyerah. “Tidak.. aku pasti akan membawa mu kembali… aku berjanji..” hanya itulah kata-kata terakhir ku yang sempat terucap, sebelum segalanya tertelan oleh kegelapan dan dunia pun berakhir pada saat itu.

    Pada akhirnya, hanya akulah yang tersisa. Semuanya telah hancur luluh lantah tidak berbentuk lagi. Di sekelilingku hanyalah bidang kosong yang tak berarti. Dan saat itulah harapanku menyelamatkanku sekaligus menghancurkanku.

    “Aku telah mewujudkan keinginanmu, dan kau pun sudah menerimanya. Dengan ini kontrak denganku sudah terpenuhi dan kau pun sudah mendapatkan kekuatan untuk bertarung di jalanmu sebagai seorang Mahou Shoujo” itulah yang dikatakan oleh sesosok makhluk putih itu..

    Tapi, aku sudah tidak peduli dengan perkataan nya lagi, yang tersisa di dalam diriku hanyalah penyesalan yang mendalam.

    Penyesalan itu masih tersimpan di hati dan tidak akan pernah pudar…

    Akankah ku dapat menepati janji itu ataukah memang semuanya sudah terlambat sudah…

    Luka yang membekas sampai saat ini masih belum bisa terobati…

    Saat kejaiban datang… semua yang tidak mungkin terjadi harus dibayar dengan pengorbanan akan harapan yang berubah menjadi keputusasaan…

    Itulah takdir Mahou Shoujo yang harus kuhadapi..

    Aku masih bertarung sampai saat ini..

    Dan masih terus bertarung…



    Seseorang…

    Selamatkanlah aku…

    Ku mohon…

    …..








    Suara alarm pun masih berdering. Jam pun tepat sudah menujukan waktu yang telah ku atur sebelumnya. Hawa dingin pagi terasa menyapa tubuh ku, pertarungan dengan godaan untuk kembali tidur akhirnya dimenangkan oleh tekat untuk bangun. Jendela kamar yang akhirnya ku buka adalah pertanda dimulainya aktifitas di hari ini.

    “Haruka kamu sudah bangun? cepatlah sarapan kamu bisa telat, kasihan Kaguya juga pasti menunggu mu…” Ibu ku memanggilku sambil mengetuk pintu kamar ku.

    “Iya.. iya bu…” kukatakan sambil mulai melangkah keluar dari kamar. Yang pertama kali akan aku tuju adalah wastafel untuk mencuci muka ku yang kusut serta membersihkan gigi ku. Setelah itu aku pun mulai mengganti piyama bergambar kelinci lucu yang ku pakai dengan seragam sekolah yang tergantung di pojok kamar.

    “Yup, sempurna!” Itulah yang kukatakan di depan cermin sebagai tanda aku sudah selesai berpakaian dan berdandan dengan sempurna. Hari ini pun aku akan kembali bersinar dan menarik perhatian orang disekitar ku, walau sebenarnya dalam hati hanya satu orang saja yang aku harapkan terus memperhatikanku. Karena tidak boleh berlama-lama lagi aku mulai turun menuju ruang makan untuk sarapan. Aku melihat ibuku sudah menyiapkan sarapan diatas meja makan yang siap kapan saja untuk disantap. Dengan sekejab sarapan pagi ini pun habis tak tersisa.

    Sekarang sudah saatnya untuk berangkat. Sebelum pergi seperti biasa tidak lupa untuk pamit dengan Ibuku.

    “Aku pergi dulu ya bu…”
    “Iya, hati-hati ya Haruka, salam dari Ibu buat Kaguya..” balas Ibuku sambil melambaikan tangannya dan memberikan senyuman manis dan hangat.

    Suasana pagi ini sangatlah indah tapi hatiku tak tergoda dengan lingkungan sekitar di pagi ini, karena hanya satu lah yang paling indah bagiku yang sudah tidak sabar lagi untuk melihatnya. Dengan sedikit berlari, aku mulai menyisir komplek dan para tetangga pun menyapaku. Lingkungan sekitar ku memang ramah, apalagi Nenek Yasuko yang tinggal di dekat toko bunga itu tidak bosan-bosannya beliau memujiku sebagai cantik dan periang.

    Tidak lama aku sudah dekat dengan tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya. Ya, tempat itu sudah terlihat di depan ku. Di persimpangan jalan dibawah pohon besar itu, Kaguya dengan setia menantiku.

    “Kaguya!” teriakku sambil berlari menghampirinya, ia pun menoleh kepada ku dengan senyuman hangatnya. Kaguya terlihat bagaikan malaikat dengan mahkota rambut putih panjang lurus yang mengkilap bagaikan perak serta dihiasi paras cantik yang memancarkan aura kedewasaan dan kelembutan disekelilingnya. Tidak hanya karena aku tidak pandai untuk berkata-kata tapi memang hanya dengan kata-kata saja tidak cukup untuk menggambarkan sosok Kaguya.

    “Selamat pagi Haruka..” Kaguya menyapaku dengan lembut.
    “Pagi… Ayo kita berangkat Haruka..” kukatakan sambil ku meraih tangannya dan kita berdua pun mulai berlari bergegas untuk menuju sekolah bersama. Perasaan bahagia ini selalu ada ketika aku bersama Kaguya sehingga aku ingin tetap bersamanya.

    Sampailah kita berdua di depan gerbang sekolah dan saat itulah bel masuk pun berbunyi.



    Namaku adalah Himemiya Haruka, 15 tahun. Siswi kelas satu di SMU Mitakihara. Kaguya adalah teman baikku sejak kecil dan kita selalu sekelas sejak SD. Ya, kita memang selalu bersama sampai saat ini....



    ....
     
    Last edited: Mar 20, 2011
  4. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    kayanya udah cocok masukknya ke bab 1..
    kl yg kk baca.. bab nya kasi nomor aja.. jgn nulis
    bab 2. {nama judul}
     
  5. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    hmm.. tadinya sih gw mau ikutin gaya light novel jadi per chapter dan tiap chapter dikasih judul..

    kalau untuk pemotongan per chapternya sih.. di forum sebelah sih ada yg kritik juga katanya pemotongannya ga enak karena terkesan di potong..
    jadi mungkin nanti mau gw coba rearrange lagi.. tapi sementara lanjut dulu aja..

    chapter 1 masih dalam pengerjaan.. soalnya kmaren terhambat gara2 sakit... :sedih1 (sekarang juga masih sakit)
     
  6. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    utamakan kesehatan kamu dahulu..
    lagian disini khan baru.. jd kk sarankan ikuti style yg u sukai.. kl u suka style demikian.. lanjutkan

    mengenai bab.. potong2 aja kayak di topik lainnya
    jadi nanti bakalan begini
    bab 1.1
    bab 1.2
    yg sebenarnya masih 1 bab.. alasannya krn disini ada batas 15rb huruf.. jadi kl dipotong seh kk merasa ngak masalah krn keterbatasan.. tetapi juga kl panjang akan susah bacanya krn scroolnya panjang banget..
    gk semua user yg baca kuat lho scroll panjang banget..
     
  7. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    iya... emang ada rencana gitu juga...

    untuk kedepannya sambil cerita ini juga akan berlanjut, akan gw arrange perchapterannya lebih baik dan rapi lagi..
     
  8. zerto M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 21, 2009
    Messages:
    2,591
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +2,821 / -0
    ayo om lanjutkan ! :onfire:
    dha ga sabar nih kelanjutannya.. :onfire:

    ga maksud junk :peace:
     
  9. siegecross M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 21, 2009
    Messages:
    823
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +266 / -0
    heh mahou shoujo haruka magica?? ini side storynya puela madoka kah?? :???: kk bilang ga ada hubungan secara langsung berarti mepet2 iya??
     
  10. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    ya side story, tapi bisa di bilang alternate universe..

    jadi secara tema, mahou shoujo, witch, dll berdasarkan madoka magica
    tapi ga ada hubungannya ama storyline madoka magica


    ----

    chapter 1 masih on progress..
     
  11. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    ini credits lho
    tambahkan credits ke perusahaan yg bikin.. ini udah jadi anime,manga/game khan??
    ama gbr referensinya :D
     
  12. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    :top: benar2 fantasi nih ceritanya
    IMO deskripsi karakter n lingkungannya kereeen! :top:
    belum lagi style prolog openingnya, super kereeeee!!! :top: :top: :top:
    saran: apa ga sebaiknya di pisah aja jadi dua bagian prolognya, satu yang versi current, 1 flash back (itu flash back kan? :???:)

    saran: IMO disini mungkin akan lebih cocok jika kita diganti kami (or kami berdua) kk :unyil:
     
  13. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    Chapter 1 - First Encounter

    PART 1

    Akhirnya kami sampai juga di sekolah. Sesampainya di gerbang, langkah kami tertahan oleh sergapan penjaga sekolah yang tidak memperbolehkan kita masuk. Setelah beberapa kali memohon untuk masuk dengan alasan datang disaat bel tepat berbunyi, hati penjaga sekolah pun luluh. Derap langkah kami lanjutkan memasuki bangunan sekolah. Beruntung ruangan kelas kami ada diurutan pertama dari deretan kelas 1 di lorong, sehingga tidak memakan waktu lebih lama lagi. Akhirnya Sampai juga di depan kelas 1-A. Kubuka pintu kelas dan perasaan lega menyelimuti kami berdua karena ternyata pelajaran belum dimulai.

    “Selamat pagi semua..”Kukatakan sambil melangkah masuk ke kelas, diikuti oleh Kaguya.

    “Seperti biasa kamu hampir terlambat lagi ya Haruka?… Malang sekali nasib Kaguya harus terlambat karena menunggumu..” sahut Chihiro sambil tertawa yang diikuti pula seisi kelas mentertawaiku.

    “Jahat kamu Chihiro! kamu sendiri kan sering telat datang ke sekolah juga…” balasku pada Chihiro sambil memasang raut wajah kesal dan berjalan menuju tempat dudukku di pojok kiri bawah ruangan tepat di belakang Chihiro.

    “Bercanda..bercanda.. oh ya Haruka, bagaimana rencana kita untuk pergi ke tempat karaoke yang baru dibuka di dekat stasiun itu?” Tanya Chihiro padaku sambil menoleh ke arah ku yang baru saja duduk di tempat dudukku.

    “Iya… iya..kita bicarakan lagi nanti.. lihat Ibu Shimotsuki sudah datang..” sambil menunjuk ke arah Ibu Shimotsuki yang sedang berjalan masuk ke kelas. Ibu Shimotsuki adalah wali kelas kami, beliau adalah guru matematika yang kebetulan mengisi jam pelajaran pertama di kelas.

    “Anak-anak sebelum Ibu mulai pelajaran hari ini, ibu mau mengingatkan bahwa akhir-akhir ini banyak terjadi kasus orang hilang. Oleh karena itu Ibu harap kalian hati-hati, sepulang sekolah diusahakan cepat pulang ke rumah.” Ucap Ibu Shimotsuki.

    Seluruh isi kelas pun mulai berbisik-bisik, memang rumor tersebut sedang ramai dibicarakan baru-baru ini. Ibu Shimotsuki pun mulai melanjutkan pelajaran, dan lagi-lagi aku tertidur selama pelajaran. Aku memang kurang baik dalam belajar dan kejadian seperti itu sudah biasa terjadi dan sepertinya teman – temanku pun sudah tidak menghiraukanku lagi. Aku tertidur sampai bel istirahat berbunyi dan Kaguya pun membangunkan aku.

    “Haruka bangun, ini sudah jam istirahat. Ayo kita makan siang” Kaguya berkata sambil menggoyangkan tubuhku untuk membangunkanku. Mataku masih terasa berat sehingga butuh beberapa detik untukku mengetahui keadaan disekitarku.

    “Ah..eh.. sudah waktunya makan siang yah? Hehehe..”Kukatakan sambil tertawa kecil dan menyeka mataku. Sementara Haruka hanya tersenyum saja melihatku.

    “Kau ini Haruka tidak pernah berubah… Ayo Haruka, Kaguya kita makan siang di tempat biasa..” ucap Chihiro sambil beranjak dari tempat duduknya.

    “Eh, sebentar tunggu…” Aku panik sambil membongkar Tasku, dan benar saja ternyata setelah semua isi tas aku bongkar, bekal makanan yang sudah Ibuku siapkan sebelumnya tidak ada di dalamnya.

    “Ada apa Haruka? ”Tanya Kaguya kepadaku.

    “Sepertinya bekal makananku tertinggal di rumah…” Jawabku dengan sedikit nada sedih.

    “Dasar kau ini…” Sahut Chihiro sambil menghela nafasnya.

    “Hmm.. tidak apa kebetulan aku membuat bekal terlalu banyak jadi bisa ku bagi denganmu. Lagipula aku ingin kamu mencobanya..”Balas Kaguya kepadaku.

    “Ah, aku mau sekali, Terima kasih Kaguya kamu memang selalu menjadi penyelamatku” Kukatakan dengan nada suara dan raut muka yang terlihat senang sekali. Tapi memang tidak ada hal yang bisa membuatku lebih bahagia selain mencicipi bekal yang dibuat Kaguya, apapun makanannya pasti terasa nikmat.

    “I-Iya…” Terlihat muka Kaguya sedikit memerah.

    “ Aah,, Seperti biasa kalian pasangan mesra selalu membuatku cemburu” Chihiro berusaha menggodaku dan Kaguya. Mendengarnya, raut muka Kaguya pun semakin memerah.

    “Sudah-sudah kalau kita terus-terusan bicara disini kapan kita mulai makan siangnya?” jawabku sambil beranjak dari tempat dudukku dan menarik tangan Kaguya.

    “Ayo Kaguya…” Kukatakan pada Kaguya yang masih terlihat seperti melamun.
    “I-Iya..” balas Kaguya dengan nada yang seperti sedikit terkejut.

    Kami bertiga mulai berangkat menuju atap gedung sekolah, kami memang sering makan siang di sana karena memang pemandangan dan situasinya menyenangkan. Tempat itu pun sudah dipadati siswa-siswi lain yang juga menggunakan tempat itu untuk makan siang bersama. Beruntung sekali kami masih bisa mendapatkan tempat disana.

    Disana telah tersedia barisan bangku yang memang telah disediakan pihak sekolah. Kami bertiga duduk di bangku yang masih kosong di pojok sebelah kanan. Aku sudah tidak sabar untuk mencicipi bekal Kaguya yang akan ia bagikan untukku. Kaguya pun mulai membuka bekal makan siangnya dan terlihat beberapa potong sandwich yang terlihat sangat menggiurkan.

    “Si-silakan Haruka…” Sambil Kaguya menyuguhkan bekalnya padaku.

    Dengan penuh perasaan senang, aku langsung mengambil satu potong sandwich milik Kaguya dan langsung mencicipinya.Walaupun hanya sebuah sandwich tapi rasanya begitu nikmat.

    “Haruka, bagaimana rencana kita untuk pergi ke tempat Karaoke itu loh?, tadi pagi kan pembicaraan kita masih belum selesai” Tanya Chihiro kepadaku.

    “Iya, Iya aku ikut.Tapi masa cuma kita berdua saja yang pergi? ”Jawabku sambil membalikan pertanyaan kembali pada Chihiro.

    “Aku sudah mengajak teman seklub ku, Harumi” Jawab Chihiro. “Kaguya ikut juga kan?” Sambil menoleh ke arah Kaguya, Chihiro pun mengajaknya.

    “Maaf tapi sepertinya aku tidak bisa…” Jawab Kaguya dengan nada sedikit menyesal.

    “Chihiro, Kaguya kan ada tugas di kuil” Ucapku pada Chihiro, terlihat raut muka Kaguya seperti merasa bersalah.

    “Yah sayang sekali, sudah tidak apa-apa Kaguya, tidak perlu merasa bersalah begitu” Sahut Chihiro.

    “Kalau kamu ikut, pasti kamu tidak akan tahan dengan suara nyanyian Chihiro yang tidak enak” Dengan sambil tertawa sinis aku berusaha mengoda Chihiro sambil merubah keadaan.

    “Enak saja!” balas Chihiro dengan nada sedikit tinggi dan kesal. Namun tidak lama kemudian tawa pun tidak dapat kami bendung lagi, dan kami bertiga pun tertawa terbahak-bahak.

    Kami melanjutkan makan siang sambil bersenda gurau dan akhirnya tanpa terasa makan siang kami pun sudah habis dilahap. Saat bel masuk berbunyi kami beranjak masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.

    Masih ada sisa pelajaran kimia sebelum akhirnya pulang dari sekolah. Pada pelajaran kali ini pun aku tidak bisa konsentrasi dan waktu banyak kuhabiskan dengan melamun. Akhirnya, bel pun berbunyi dan aku bisa terbebas dari segala kebosanan ini.

    Sesuai rencana, sepulang sekolah ini aku, Chihiro serta teman seklubnya Harumi, akan pergi ke tempat karaoke yang baru saja dibuka di dekat stasiun Kota Mitakihara. Walaupun Kaguya tidak bisa ikut tapi ia ikut pulang bersama kami. Chihiro pun mulai mengenalkan Harumi kepada kami saat kami bertemu dengannya yang sudah menunggu di tangga dekat kelas kami. Chihiro dan Harumi adalah adalah satu klub dari klub basket, meskipun Harumi tidak setinggi Chihiro tapi Chihiro pernah bercerita bahwa ia cukup lincah ketika bermain basket. Mereka berdua adalah Ace klub basket sekolah kami walaupun masih sama-sama kelas 1.

    Kaguya pamit di persimpangan jalan sebelum sampai ke dekat stasiun. Setelah kami bertiga melambaikan tangan tanda berpisah kepada Kaguya, kami melanjutkan perjalanan. Tidak lama kemudian, karena memang jaraknya yang juga tidak terlalu jauh, kami sampai di dekat stasiun. Tinggal berjalan beberapa blok lagi, dan sampailah kami di tempat karaoke tersebut.

    Sesampainya disana kami langsung memesan satu ruangan. Karena hanya bertiga kami hanya memesan tempat ukuran yang kecil saja.Tempatnya terlihat sangat nyaman dan peralatannya pun masih baru. Lagu demi lagu kami nyanyikan dengan tidak lupa meniru gerakan-gerakan seorang idol atau penyanyi terkenal yang sering muncul di TV. Rasa canggung dan kaku banyak mengundang gelak tawa diantara kami bertiga. Walaupun hanya bertiga ternyata karaoke itu sangat menyenangkan.
     
  14. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    Chapter 1 - First Encounter

    PART 2

    Tidak terasa waktu berjalan cepat dan waktu sewa karaoke kami sudah habis. Kami berjalan ke arah kasir untuk membayar. Dua jam kuhabiskan untuk bernyanyi yang berakhir dengan seraknya suaraku. Setelah selesai membayar kami langsung keluar dari tempat karaoke itu dan mulai bergegas untuk pulang.

    Karena tempat tinggal Harumi ada pada arah yang berlawanan, maka Harumi pun pamit terlebih dahulu.

    “Terima Kasih semuanya, hari ini sangat menyenangkan sekali. Sampai jumpa” Sahut Harumi sambil melambaikan tangannya.

    “Iya, terima kasih juga ya Harumi. Hati-hati dijalan” Aku membalasnya sambil ikut juga melambaikan tangan. Sekarang tinggal aku dan Chihiro dalam perjalanan untuk pulang.

    “Hey Haruka, menurutmu aku terlihat menarik tidak?” Chihiro tiba-tiba memberikan pertanyaan di tengah perjalanan kami.

    “Eh, apa maksudmu?” Balasku dengan heran dan langkahku pun terhenti.

    “Aku selalu merasa bahwa diriku tidak menarik dan terlihat membosankan. Aku selalu tidak percaya diri kecuali ada orang yang mendampingiku” Chihiro berkata sambil sedikit menunduk, sepertinya ini memang sedikit serius.

    “Menurutku kamu terlihat menarik kok, menarik atau tidaknya biarlah orang lain yang menilai tapi yang penting percayalah pada dirimu sendiri. Ada atau tidaknya orang yang mendampingi yang terpenting adalah jadilah dirimu sendiri” Jawabku sambil berusaha menghibur Chihiro.

    “Aku iri padamu Haruka yang bisa mudah terbuka kepada orang lain dan selalu percaya diri. Kamu bisa dengan jujurnya terbuka kepada Kaguya, sedangkan aku… kepada H-Harumi..” Ucap Chihiro sambil terlihat air mata pun membasahi wajah Chihiro.

    “Eh?.. Chihiro…” Walaupun sebetulnya aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi tapi aku berusaha menghibur Chihiro sebisaku.

    “Sudahlah tidak perlu pikirkan.. lupakan saja apa yang sudah kukatakan..” Ujar Chihiro sambil menyeka air matanya. Ia pun melanjutkan langkahnya dan aku pun mengikutinya. Dengan masih terdiam, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk Chihiro.

    Hari semakin gelap, walaupun waktu masih menunjukan senja. Lampu-lampu penerangan jalan mulai menyala sehingga suasana pun kembali menjadi terang. Akan tetapi tiba-tiba aku merasakan seperti ada bayangan hitam yang melintas dan perasaan pun semakin tidak enak. Hawa negatif apa ini sebenarnya?. Tubuhku terasa gemetar dan langkah kaki menjadi berat seakan-akan ada yang menarikku kebawah, tapi Chihiro terlihat seperti tidak merasakannya dan masih terus berjalan.

    Situasi menjadi semakin aneh ketika Chihiro ternyata berjalan tidak sesuai arah jalan kami untuk pulang. Berkali-kali aku bertanya dan memanggil Chihiro namun seperti tidak dihiraukan olehnya. Aku semakin terkejut ketika melihat raut muka Chihiro yang tanpa ekspresi, tatapannya terlihat kosong dan tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Sekilas kulihat tanda aneh di lehernya yg sama sekali belum pernah kulihat sebelumnya. Aku masih mengikutinya sambil terus memanggilnya, walaupun sudah melenceng jauh dari jalur jalan pulang menuju rumahku, tapi aku tidak dapat meninggalkannya. Rasa khawatir mendorongku untuk terus mengikuti kemana Chihiro pergi.

    Akhirnya, sampailah kami pada sebuah lorong, disana aku melihat beberapa orang lain berjalan kearah yang sama dengan Chihiro. Keadaan mereka sama seperti Chihiro, raut wajah tanpa ekspresi dan tatapan mata yang terlihat kosong. Situasi semakin menjadi tidak jelas dan tidak mengenakan. Semakin lama kususuri lorong itu, perasaan negatif yang kurasakan tadi sedikit demi sedikit terasa makin kuat, sepertinya aku berjalan mendekati pusatnya.

    Lalu perlahan keadaan sekelilingku mulai berubah, tempat yang sebelumnya adalah sebuah lorong jalanan yang gelap sudah berubah menjadi tempat asing yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Tapi perlahan aku mulai sadar bahwa tempat ini seperti sebuah festival. Aku terus berjalan mengikuti Chihiro, terlihat banyak papan petunjuk dengan simbol atau tulisan aneh yang tidak aku mengerti. Di hadapanku berdiri tenda yang mirip dengan tenda sirkus. Keadaan sekitarku tiba-tiba berubah dengan cepat dan tanpa aku sadari, aku sudah berada didalam tenda sirkus tersebut.

    Tenda sirkus itu penuh sesak oleh banyaknya penonton, namun bukan penonton berbentuk manusia yang kulihat, melainkan seperti kumpulan dua telapak tangan berwarna putih yang sedang bertepuktangan. Suasana di dalamnya terdengar meriah, tapi mencekam. Tidak lama kemudian munculah makhluk-makhluk kecil yang seperti badut kecil memenuhi arena mulai menggelilingi dan memegang tubuhku. Aku terus meronta dan berusaha melepaskan dari mereka, tapi akhirnya aku tidak bisa berkutik. Makhluk- makhluk badut kecil itu seakan mengikatku.

    Chihiro dan sekumpulan orang-orang lainnya yang terperangkap dengan ku mulai memasuki arena sirkus tersebut. Terhitung ada delapan orang termasuk Chihiro disana. Saat itulah muncul makhluk raksasa yang terlihat sangat menyeramkan. Makhluk itu terlihat seperti prajurit raksasa dengan wajah seperti badut namun berwarna hitam. Kedua matanya terlihat menyala dan seperti mengeluarkan api, sementara di tangan kanannya menggenggam pedang panjang. Tak terhitung sudah berapa kali aku berteriak memanggil Chihiro, namun ia tetap diam seakan tak mendengar apapun walaupun makhluk raksasa mengerikan itu berada tepat di hadapannya.

    Tak kunjung lama setelah makhluk raksasa itu muncul, makhluk-makhluk menyerupai badut kecil yang bertindak sebagai bawahannya itu, membawa sesuatu yang mirip sebuah korek api yang akhirnya mereka gunakan untuk membakar dua orang lainnya yang ikut terperangkap bersama Chihiro. Mereka berdua pun berteriak kesakitan sampai akhirnya habis terbakar, lalu hal serupa pun terjadi kepada kedua orang lainnya.

    Kengerian ini masih belum berakhir, para makhluk itu pun mulai menarik kedua tangan Chihiro. Chihiro pun berteriak dan terus berteriak kesakitan tapi tidak kunjung melawan. Makhluk-makhluk itu pun terus menarik kedua tangannya dengan sekuat tenaga hingga kedua tangan Chihiro pun akhirnya putus. Aku terus berteriak dan berteriak menyebut nama Chihiro. Sambil mengerang kesakitan darah segar menyembur dari tubuh Chihiro. Sampai akhirnya munculah tiga buah belati yang turun dari langit dan langsung menghujam tubuh Chihiro. Chihiro pun tewas seketika. Melihat hal itu terjadi aku hanya bisa diam. Berada dalam kengerian yang begitu hebatnya rasa mual mulai menderaku, sehingga akhirnya aku pun muntah dan sekujur tubuhku bergetar.
    Menyelamatkan diri? ya yang sekarang terlintas dibenakku hanyalah itu. Namun makhluk-makhluk kecil itu masih terus membelengguku walaupun aku terus meronta-ronta untuk berusaha lepas. Sementara itu pertunjukan penyiksaan yang dilakukan oleh makhluk-makhluk itu masih berlanjut dihadapanku. Makhluk-makhluk itu pun semakin banyak mengelilingiku sehingga aku semakin takut.

    “Tolong… tolong selamatkan aku” Aku terus berteriak dengan segenap kekuatanku. Namun kali ini sepertinya teriakanku terbalas, tidak lama kemudian aku melihat cahaya terang yang menerobos masuk dan menghancurkan makhluk-makhluk itu. Dari kejauhan, sang penyelamat itu terlihat seperti malaikat, dengan sayapnya yang putih dan bersenjatakan sebilah pedang ditangan kanannya. Saat ia mengibaskan sayapnya, bulu-bulu putih dari sayapnya itu berterbangan dan berubah menjadi pisau yang menghancurkan seluruh makhluk yang berada disekelilingku.

    “S-siapa sebenarnya dia?”Aku masih tertegun sambil memandangi gerakannya yang cepat sambil menghancurkan makhluk-makhluk kecil itu satu persatu. Saat itulah dari sampingku terdengar suara yang menjawab pertanyaanku.
    “Tenang saja kamu aman sekarang, dia adalah Mahou Shoujo” Makhluk putih yang mirip seperti kucing namun mempunyai telinga yang lebar dan panjang berkata padaku.

    “K-kamu siapa dan makhluk apa?” tanyaku dengan penuh rasa ingin tahu.

    “Aku adalah Kyubey, aku dapat mengabulkan sebuah permintaan mu. Akan tetapi kamu harus bertarung sebagai Mahou Shoujo untuk membasmi semua Witch” Jawab Makhluk yang bernama Kyubey itu.

    Witch?, maksudmu makhluk-makhluk menyeramkan itu?” Aku pun kembali bertanya kepadanya untuk memastikan keadaan. Sementara seseorang yang Kyubey sebut sebagai Mahou Shoujo masih terus bertarung.

    “Ya, itu adalah Witch dan para bawahannya.”Balas Kyubey dengan santainya.

    Serangan demi serangan dilakukan oleh Mahou Shoujo itu terhadap mahkluk yang disebut Witch itu. Ia pun terlihat sangat cepat dan tangguh. Ketika seluruh serangan dari Witch tersebut dipatahkan olehnya, ia memanggil cahaya yang mengikat sang Witch. Witch tersebut sudah terikat dan tidak bisa bergerak, ia pun segera mengambil ancang-ancang untuk melakukan serangan terakhirnya.

    “Heaven’s Impact!!”
    Pedang yang digenggam oleh Mahou Shoujo itu menjadi semakin bersinar dan secepat kilat ia pun menghujamkan pedangnya dari atas, menuju Witch tersebut yang berakhir dengan ledakan yang menyilaukan. Witch tersebut berhasil dikalahkan dan keadaan sekitarku kembali seperti semula. Tidak ada lagi sebuah tempat sirkus menyeramkan, yang tersisa hanyalah sebuah lorong jalan yang sepi seperti sebelumnya.

    Namun saat semua keadaan sudah kembali seperti semua, aku menjadi teringat kembali kepada Chihiro. Aku mulai memeriksa keadaan sekelilingku namun aku tidak menemukan adanya Chihiro dan orang-orang lainnya baik dalam keadaan hidup atau mati, disini hanya ada aku, Kyubey, dan Mahou Shoujo yang telah menyelamatkanku dihadapanku.

    “Aku terlambat…” Mahou Shoujo itu berkata dengan nada pelan seperti bergumam dan terlihat sedang memungut sesuatu. Saat itulah aku mencoba untuk menghampirinya dan ia pun mulai berbalik menoleh ke arahku.
     
  15. LLy_BosHi Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 26, 2008
    Messages:
    3,030
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +59,770 / -0
    Chapter 1 - First Encounter

    PART 3

    Dan ternyata sosok itu adalah seseorang yang aku kenal, dan sangat aku kenal hingga aku pun sangat tidak mempercayainya, ia pun terlihat sangat terkejut ketika melihatku.

    “K-Kaguya…”
    “H-Haruka… kenapa kamu ada disini?..”

    Tatapan mata kami saling bertemu dengan ekspresi yang terlihat sangat terkejut. Kaguya pun sedikit demi sedikit melangkah mundur sambil terlihat tubuhnya gemetaran.

    “Gadis ini ikut terperangkap di labirin witch tersebut, beruntung ia masih selamat tidak seperti manusia lainnya yang bernasib buruk” Kyubey pun berkata sambil menghampiri kami berdua ditengah perasaan yang sedang berkecambuk ini.

    “Kaguya kau…” kukatakan sambil berusaha mendekatinya.

    “Tidak Haruka… ini tidak seperti yang kau bayangkan.” Kaguya terlihat seperti menghindar dariku.

    “Ah, jadi ternyata kalian sudah saling kenal. Aku melihat potensi pada dirimu, Haruka apakah kamu mau menjadi seorang Mahou Shoujo seperti Kaguya?” Dengan santainya Kyubey berkata dan lalu berusaha mengajakku.

    “Jangan dengarkan dia Haruka!, enyahlah kau Kyubey sudah ku bilang aku tidak ingin melihatmu!” Teriak Kaguya dengan lantang. Baru kali ini aku melihat Kaguya sepanik dan ketakukan seperti ini.

    “Seperti biasa kamu seperti itu kepadaku, baiklah aku pergi sekarang tapi aku pasti akan selalu ada di tempat dimana Mahou Shoujo berada.” Ujar Kyubey sambil melangkah pergi meninggalkan kami berdua.

    “Haruka, pikirkan lagi tawaranku tadi. Dengan potensi mu aku yakin kamu bisa menjadi seorang Mahou Shoujo yang hebat dan aku dapat mengabulkan satu permintaanmu untuk itu” Itulah kata-kata terakhir Kyubey kepadaku sebelum akhirnya pergi menghilang. Namun yang sekarang menjadi perhatianku adalah Kaguya. Kaguya pun terus menghindar saat aku menghampirinya, aku pun terus berusaha meraih tangannya tapi ia terus menepisnya.

    “Maafkan aku Haruka, lupakanlah semua yang telah terjadi hari ini” Kaguya pun akhirnya pergi terbang dengan kedua sayapnya, meninggalkanku dengan tatapan penuh dengan air mata. Aku berusaha mengejarnya namun tidak sanggup hingga akhirnya ia pun sudah tidak terlihat lagi.

    “Kaguya!!”

    Terlalu banyak yang terjadi hari ini hingga aku sudah tidak tahu apalagi yang akan kulakukan sekarang. Dengan perasaan bingung dan kosong aku pun kembali berjalan untuk menuju pulang ke tempat tinggalku. Sesampainya di rumah aku hanya terus berjalan menuju kamarku, Ibuku melihatku dengan penuh keheranan dan sempat bertanya apa yang terjadi kepadaku namun tidak aku hiraukan. Di kamarku aku hanya bisa terbaring lemas di kasur sambil memikirkan apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Saat itulah air mataku terus mengalir dan aku pun menangis sekeras-kerasnya untuk meluapkan semua perasaanku. Sampai disini pun sebetulnya aku masih belum memercayai apa yang telah terjadi. Apa ini semua mimpi atau hanyalah lelucon belaka?

    “Apa yang harus ku lakukan sekarang?”

    Aku terus mengurung diri di kamar sampai pagi menjelang, tidak sedetik pun kupejamkan mata untuk sekedar beristirahat. Aku sangat takut untuk tidur, perasaan ini sudah membuatku tidak karuan. Ibuku berulang kali memanggilku sambil mengetuk pintu kamarku tapi masih tetap saja kubiarkan. Jam weker di meja dekat kasurku memang sudah menunjukan waktu untukku segera berangkat ke sekolah, tapi semangatku untuk pergi ke sekolah hari ini sudah tidak ada.

    Namun setelah lama berdiam diri aku pun berpikir bahwa diam saja tidak akan menyelesaikan masalah, dan yang teringat olehku adalah Kaguya. Ya, aku harus menemui Kaguya hari ini. Dengan berbekal niat itulah aku bangun dan segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Selesai berpakaian kuturuni anak tangga rumahku untuk pergi ke ruang makan. Dengan wajah kusut dan pucat aku duduk di kursi untuk melahap sarapan pagi ini.

    Ibuku memang sudah menyiapkan sarapan seperti biasanya dan ia pun mulai bertanya padaku dengan perasaan cemas karena melihatku seperti ini.
    “Haruka apa yang terjadi denganmu?” Tanya Ibuku kepadaku. Namun aku hanya membalasnya dengan senyuman hampa dan berkata “Aku baik-baik saja”. Ibuku tidak memercayainya dan terus menanyaiku dengan cemasnya.

    “Aku tidak apa-apa kok Bu, tenang saja” Setelah cukup dengan sarapanku yang tidak aku habiskan aku pun pamit dan mulai pergi berangkat ke sekolah.

    Aku mulai menyisir jalan yang biasa ku lewati tiap paginya seperti biasa, namun kini dengan perasaan yang tidak bersemangat. Aku tidak melihat Kaguya di persimpangan jalan tempat biasa ia menungguku. Dengan bertambah perasaan kecewa aku melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Bel masuk sudah berbunyi dan aku sudah terlambat, tapi tidak seperti biasa petugas sekolah pun membiarkanku masuk dengan mudahnya. Mungkin aku terlihat pucat dan mereka berpikir bahwa aku sedang sakit.

    Sampai di kelas pun aku hanya membuka pintu dan langsung duduk di tempat dudukku tanpa berkata sepatah katapun. Namun ketika aku sadar aku langsung terkejut bahwa tempat duduk di depanku yang sebelumnya di tempati oleh Chihiro sekarang sudah ditempati oleh orang lain, tapi bukan orang asing melainkan Harumi.

    “Ini tempat duduk Chihiro kan?, H-Harumi kenapa kamu ada disini kelas mu kan bukan disini?” kukatakan kepada Harumi yang duduk didepanku dengan nada sedikit tinggi dan terkejut sehingga seluruh kelas berpaling padaku.

    “Apa yang kau katakan Haruka?, kamu hari ini terlihat aneh sekali dan juga aku tidak kenal siapa itu Chihiro” Balas Harumi pun dengan heran, seluruh kelas pun semakin memandangiku dengan aneh.

    “Jangan bercanda!” kukatakan sambil memukul meja dengan keras.

    “Kamu sepertinya sedang sakit ya Haruka?, disini tidak ada yang namanya Chihiro dan seperti biasa tempat ku adalah disini. Perlu aku antar ke ruang UKS?” Balas Harumi.

    Apa sebetulnya yang sudah terjadi disini?. Situasi ini semakin membuatku bingung, aku hanya bisa kembali duduk sambil kedua tanganku memegangi kepalaku. Guru untuk jam pelajaran hari ini telah memasuki ruangan kelas, seluruh teman-teman ku dikelas kembali duduk di tempatnya masing-masing dan sudah tidak menoleh kepadaku lagi. Harumi yang masih menatapku dengan penuh rasa heran perlahan-lahan membalikan pandangannya dariku.

    Apa yang sebenarnya terjadi pada Chihiro? Apakah dia selamat? Ataukah dia sudah tewas?. Memang masih tersimpan diingatanku bagaimana kejadian menyedihkan yang menimpa Chihiro yang ku saksikan sendiri, tapi aku tidak ingin mengingatnya lagi. Namun setelah Kaguya mengalahkan Makhluk yang disebut Witch itu semuanya menghilang. Kaguya, ya Kaguya dapat menjelaskan semuanya dan aku memang harus menemuinya.

    Kaguya memang tidak datang ke sekolah hari ini, Guru pun sempat bertanya kepadaku tentang Kaguya karena memang kami selalu datang bersama dan Kaguya jarang sekali absen. Teman-teman sekelas juga mungkin bertanya-tanya dan merasa heran, apalagi ditambah kejadian pagi ini. Sepulang sekolah ini aku akan pergi ke rumah Kaguya untuk menemuinya, harus.

     
  16. Shuuya Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 15, 2008
    Messages:
    1,553
    Trophy Points:
    277
    Ratings:
    +7,374 / -0
    Not bad, dari segi bahasa lagi lagi udah kena. keknya udah semakin membaik dari prologue. just keep up the good work.
    feelnya udah berasa pas baca :haha: tinggal sempurnain aja, fanfic yang baik adalah fanfic yang bisa membius orang untuk membaca serius :top:
     
  17. Jars27 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 16, 2010
    Messages:
    437
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +21 / -0
    :top: ceritanya keren....
    walaupun cuma fanfic, tapi pas dibaca yang terbayang seperti adegan yang ada di anime MS Madoka.

    btw Ceritanya lumayan dark, baru chapter 1 udah ada yang mati.
    Lanjutkan terus ya kk..:cheers:
     
  18. haris88 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 15, 2011
    Messages:
    111
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +83 / -0
    Pas baca udah ada peraasaan seperti nonton MS madoka...
    lanjutkan terus kk.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.