News Lansia dan Perokok Aktif Lebih Rawan Terjangkit Virus Corona, Menurut Ahli

Virus corona telah masuk ke Indonesia. Tercatat ada 6 kasus infeksi di Nusantara yang telah diumumkan pemerintah. Dari beberapa fakta yang ada, terdapat kesimpulan yang bisa kita ambil dan pelajari dari virus yang diberi nama resmi COVID-19 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) itu.

Melansir Tempo, dari data yang dikumpulkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) menunjukkan bahwa mayoritas kasus infeksi COVID-19 di China sebagai negara tempat munculnya virus viral itu adalah laki-laki, menurut Michael Mina — asisten profesor epidemiologi di Harvard T.H, Chan Publick Health School.

Dari data tersebut, kasus kematian akibat virus corona didominasi pria yang jumlahnya mencapai dua kali lipat dari wanita. Mina menjelaskan bahwa fakta itu kemungkinan besar disebabkan karena pria di China umumnya adalah perokok aktif.

Para penumpang mengenakan masker saat memasuki gerbang di stasiun kereta api Juanda seiring dengan munculnya kasus infeksi virus corona di Indonesia menurut pemerintah. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)​

Dari studi WHO pada 2019, setidaknya 47.6 persen pria China adalah perokok aktif sedangkan wanita hanya 1,8 persen. Selain itu, secara genetis, imunitas tubuh wanita juga lebih kuat dari pria. Mina juga menambahkan bahwa usia juga menjadi faktor dari penyebaran virus corona. Dari data yang ia pelajari, hampir tidak ada korban jiwa virus corona di bawah usia 35 tahun

"Kita melihat peningkatan kematian pada orang-orang di usia 40 hingga 80 tahun," terang Mina. Selain itu ia juga menambahkan bahwa dari penelitian lebih lanjut, orang-orang dengan masalah jantung dan paru-paru serta diabetes memiliki resiko lebih besar terjangkit COVID-19.

Bila kamu termasuk dalam kriteria orang-orang rawan terkena virus corona seperti di atas, mulai sekarang kamu bisa lebih berhati-hati serta menerapkan pencegahan sedini mungkin. Tidak perlu panik, namun tidak ada salahnya menjaga diri sendiri bukan?


Sumber: Portal IDWS