1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Kisah Karpet

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by Nawainruk, Jun 18, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Nawainruk M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 3, 2007
    Messages:
    1,042
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +98,678 / -0
    Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki.
    Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.


    Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

    Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

    Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.
    Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

    "Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya.

    "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?" Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

    Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.

    Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

    Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak.


    Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

    "Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".


    Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

    "Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya
    "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

    Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.


    "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

    Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

    Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming). Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

    Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

    Saya BERSYUKUR;
    1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain
    2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
    3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan
    4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi
    5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman
    6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan
    7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras
    8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat
    9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup
    10. Untuk dst...
    [​IMG]
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. nadia_exe Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 2, 2009
    Messages:
    50
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +77 / -0
    Paling suka gue bagian yang ini...bener tuh kata c ibu, hal yang kelihatan negatif kalo kita bisa melihatnya dengan sudut pandang yang tepat akan berubah jadi positif..:shifty:
     
  4. Winoko21 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 11, 2008
    Messages:
    2,820
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +211,273 / -0
    bener tuch... gw juga suka bagian itu... ijin copas ya....
     
  5. Gradient M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 23, 2009
    Messages:
    869
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +59 / -0
    hmmm....thanks broo....masalah emang harus dipandang dari banyak sudut pandang....
     
  6. dianutami87 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 21, 2009
    Messages:
    895
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +475 / -0
    Suka bgt cerianya, kita harus selalu bersyukur
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.