1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Kenali Faktor dan Gejala Servisitis yang Mengintai Wanita

Discussion in 'Pengetahuan Penting Penunjang Kesehatan' started by serenamilka, Feb 11, 2021.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. serenamilka M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 10, 2020
    Messages:
    210
    Trophy Points:
    26
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3 / -0
    Serviks alias leher rahim merupakan salah satu bagian organ reproduksi yang penting untuk dijaga kesehatannya dan kebersihannya. Terlebih, sama halnya seperti berbagai jaringan lainnya di dalam tubuh, serviks juga bisa mengalami peradangan atau yang biasa disebut servisitis. Servisitis adalah peradangan, iritasi, atau luka pada leher rahim yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Penyakit ini perlu diwaspadai karena banyak menyerang kaum wanita. Mengenali servisitis lebih baik akan membuat kamu terhindar dari bahayanya serta mengetahui penanganannya.
    [​IMG]

    Apa saja yang menyebabkan servisitis?
    Penyebab servisitis terbagi dalam dua tipe, yaitu infeksi dan noninfeksi. Berikut ini penjelasannya:
    • Infeksi meliputi herpes simplex, chlamydia, trichomoniasis, HPV (human papillomavirus), gonorrhea, bakteri,
    • Iritasi atau cedera akibat alat pencegah kehamilan, tampon, maupun dari alat kontrasepsi seperti diafragma,
    • Alergi terhadap bahan kimia dalam spermisida, douche, atau karet lateks pada k*nd*m,
    • Ketidakseimbangan bakteri pada v*gina (vaginosis bakteri)
    • Ketidakseimbangan hormonal yaitu memiliki estrogen yang relatif rendah atau progesteron yang tinggi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menjaga kesehatan jaringan serviks,
    • Kanker atau pengobatan kanker.
    Kenali faktor servisitis
    Kasus peradangan yang parah biasanya disebabkan oleh infeksi yang ditularkan selama aktivitas seksual.
    Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berisiko lebih tinggi mengalami servisitis, diantaranya:
    • Melakukan hubungan seksual baru-baru ini tanpa k*nd*m,
    • Sering bergonta-ganti pasangan seksual,
    • Pernah mengalami servisitis sebelumnya karena penyakit ini dapat kembali lagi,
    • Pernah terinfeksi penyakit menular seksual,
    • Memiliki pasangan yang pernah mengidap penyakit menular seksual.
    Waspadai gejala servisitis
    Sebagian besar wanita mungkin tidak merasakan gejala apapun saat terkena radang serviks. Bahkan mereka juga tidak menyadari telah terkena penyakit servisitis ini. Sehingga kondisi ini mungkin baru ditemukan setelah pemeriksaan atau tes rutin. Namun, ada beberapa tanda dan gejala servisitis, yaitu:
    • Keputihan berwarna kuning keabu-abuan atau pucat yang tidak biasa dalam jumlah banyak,
    • Sakit saat buang air kecil,
    • Sakit saat melakukan hubungan seksual,
    • Perdarahan v*gina yang tidak normal, seperti pendarahan setelah berhubungan s*ks atau di antara periode menstruasi,
    • Nyeri panggul atau perut atau demam, dalam kasus yang jarang terjadi.
    Cara pengobatan radang serviks
    Meski tampak berbahaya, servisitis sebenarnya dapat sembuh jika Anda melakukan pengobatan yang tepat. Cara mengobati servisitis bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya.
    Kemungkinan dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Riwayat mengenai hubungan seksual dalam 2 bulan terakhir juga akan ditanyakan oleh dokter selama pemeriksaan. Pertanyaan biasanya mencakup pasangannya, apakah menggunakan k*nd*m atau kontrasepsi lainnya.
    Pemeriksaan juga akan dilakukan pada pelvis untuk menilai serviks. Dokter mungkin akan mengambil sampel usapan serviks untuk memeriksakan cairan v*gina dan memeriksa apakah serviks mudah berdarah. Cairan v*gina dapat menunjukkan adanya infeksi.

    Hindari servisitis, begini caranya
    Anda dapat menurunkan risiko terkena servisitis dengan mengambil langkah-langkah berikut:
    • Hindari berhubungan seksual dengan banyak pasangan atau bergonta-ganti pasangan,
    • Menggunakan pengaman, seperti k*nd*m, saat melakukan hubungan seksual,
    • Jangan berhubungan s*ks dengan pasangan yang mengalami luka genital, mengalami kencing nanah, atau kotoran penis,
    • Hindari memakai pembersih v*gina atau produk yang dapat menyebabkan iritasi pada v*gina dan leher rahim Anda,
    • Jika Anda menderita diabetes, cobalah untuk menjaga kontrol gula darah Anda dengan baik,
    • Mencegah servisitis karena dapat berulang.
    Jika servisitis tidak segera diobati, akan menyebabkan peradangan serviks yang akan berujung pada kondisi kronis hingga menyebabkan komplikasi.
    Untuk itulah menghindari pemicu servisis dan melakukan perawatan sedini mungkin sangatlah penting dilakukan. Apalagi servisitis dapat berlangsung bertahun-tahun lamanya. Penyakit ini juga dapat kembali muncul sekalipun sudah sembuh.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.