News Kaum Homoseksual di Palembang dari Pelajar, Oknum TNI-Polri sampai Anggota Dewan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebuah pemukiman padat penduduk menjadi salah satu tempat beberapa orang gay berkumpul. Dalam petak kamar berukuran 5x6 menter itu, mereka biasa bercengkerama, melepas lelah di sela-sela rutinitas kerja, hingga menjadikan tempat tersebut sebagai saksi bisu hubungan percintaan mereka.
A (24) mengenakan pakaian batik dengan corak warna merah yang mendominasi saat Sripoku.com menemuinya, Jumat (20/12/2013). Penampilan, sikap, gerak tubuh hingga gaya bicaranya tak menunjukkan bila A adalah gay sejak tahun 2005 silam. Bahkan jauh sebelum itu, saat dirinya masih duduk di bangku sekolah, A sudah memiliki ketertarikan dengan sesama jenis.

“Sudah senang dengan sesama pria saat kelas 2 SMA. Selalu kagum melihat seorang teman, ada perasaan senang. Saat bekerja menjadi penyiar, pas bertemu dengan pria yang ternyata juga punya perilaku yang sama menyukai pria, baru lah perasaan ini terungkap,” ujarnya.

A pun dikenalkan dengan seorang pria dari rekan kerjanya yang juga seorang gay. Jalinan cinta berlanjut pada sebuah hubungan badan keduanya. “Aku jadi B sementara pasanganku berperan menjadi T. Dia minta or*l dan ML. Saya pun sempat muntah-muntah karena pertama kali dan merasa jijik,” terangnya.

Pengalaman A berhubungan dengan sesama gay dari berbagai profesi, mulai dari pekerja biasa, seorang perawat, oknum TNI dan polisi bahkan oknum legislatif salah satu daerah di Sumsel hingga anak sekolah yang masih duduk di bangku menengah pertama.

Ia mengungkapkan bila perkenalannya dengan sesama gay dari sebuah halaman di Facebook yang berlanjut di pesan instan BBM. Namun, A juga ternyata sering menjalin hubungan dengan orang yang awalnya pria normal bahkan sampai berhubungan badan. Menurutnya hal itu disebabkan perhatian yang ia berikan kepada pria tersebut.

“Aku suka sama pria normal misalnya, kemudian aku kasih perhatian lebih ke mereka. Aku selalu mengkomentari tentang status yang ditulis mereka di BBM, menanyakan keadaan atau kegiatan mereka. Dari itu lah mereka merasakan perhatian lebih dariku,” ujarnya.

A memposisikan dirinya sebagai teman dalam suka maupun duka. A memberi perhatian lebih kepada pria incaranya itu hingga saatnya tiba si pria pun merasa nyaman. “Mereka pun jadi penasaran dengan saya, lalu mengajak bertemu. Bahkan sering di antara mereka mau tidur bareng, entah apa itu bentuk rasa terima kasih setelah diperhatikan atau memang mereka menginginkannya,” terangnya.

Menurut E, teman A sesama gay, para pria normal bisa menjadi seperti dirinya menyukai sesama jenis. Rasa penasaran, mudah terangsang dan ingin dipuaskan menjadi salah satu alasan pria normal menjalin cinta dengan dirinya.

“Pria itu mudah horny dan ingin dipuaskan. Seorang gay bisa memberikannya kepada pria normal, makanya jadi ketagihan. Bahkan mereka menjadi gay juga pada akhirnya. Kebanyakan yang seperti itu berperan jadi T ketika berhubungan badan, sedangkan kita yang lebih lama menjadi gay mengalah untuk berperan sebagai B,” katanya mengakui.
Ketertarikan R (21) menyukai sesama pria membawanya menjadi murid yang beprestasi di sekolah.

Ia mengagumi sosok pria teman satu kelas yang selalu meraih nilai bagus dalam setiap pelajaran. Karena ia ingin dekat dengan pria tersebut, R pun menargetkan untuk menjadi murid sekolah yang pintar.

“Aku hanya sebatas kagum dengan seorang pria yang menjadi bintang kelas saat itu. Agar punya kesempatan untuk dekat, aku pun harus seperti dia soal nilai pelajaran. Tapi hanya sebatas kagum saat itu,” ungkapnya.

R adalah anak bungsu di keluarganya. Lima saudara di atasnya merupakan perempuan. Ayahnya yang telah lama meninggal, membuat R mendambakan sosok pria yang melindungi dirinya. Ketertarikan R dengan sesama jenis baru terlampiaskan setelah mengenal seorang pria yang juga gay.

“Setelah itu menjadi-jadi. Apa yang belum terungkapkan akhirnya lepas dan meledak seperti firework (kembang api-red). Sampai sekarang orang tua tidak tahu seperti apa saya di luar, karena memang saat di rumah banyak menghabiskan waktu di kamar. Perilaku pun diubah agar keluarga tidak mengetahuinya,” ungkap R.

sumber

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS