1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Glodok: Romantisme Sejarah Pecinan di Ibu Kota,Lets Enjoy Jakarta

Discussion in 'Lifestyle' started by enjoyjakartaap, Jan 30, 2015.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. enjoyjakartaap Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 27, 2014
    Messages:
    69
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +3 / -0
    [​IMG]
    Glodok: Romantisme Sejarah Pecinan di Ibu Kota


    [​IMG]

    Romantisme sejarah Pecinan di tengah hiruk-pikuk modernitas Ibu Kota akan menarik untuk diulik. Apalagi jika jejak sejarah itu tampak jelas terpampang pada banyak bangunan yang bisa ditelusuri dengan hanya berjalan kaki.

    Dalam sejarahnya, kawasan Pecinan selalu menjadi penopang sekaligus jantung perekonomian suatu kota. Sebagai kawasan yang disebut-sebut sebagai Pecinan terbesar di Indonesia, kawasan Pecinan Glodok dikenal sebagai salah satu pusat roda perekonomian Ibu Kota, terutama sebagai sentra penjualan elektronik di Jakarta.

    Glodok yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat kini juga menjadi salah satu daya tarik wisata sejarah di kawasan Kota Tua Jakarta. Glodok memiliki nilai sejarah tinggi sebagai saksi kehidupan etnis Tionghoa sejak zaman Kolonial. Dapati jejaknya dari ragam bangunan tua, vihara, dan tentunya juga denyut kehidupan etnis Tionghoa yang masih terasa kental di kawasan ini.

    Awalnya, pada zaman kolonial, Glodok ditunjuk sebagai kawasan khusus bagi etnis Tionghoa agar Belanda lebih mudah mengawasi mereka setelah terjadinya tragedi yang dikenal dengan nama Geger Pacinan pada 1740. Pada masa itu, tercatat salah satu sejarah paling hitam di Batavia dimana lebih dari 10 ribu etnis Tionghoa terbunuh. Kali Angke yang letaknya berdekatan dengan Glodok pada saat itu menjadi merah karena darah dari para korban. Dalam Bahasa Mandarin, Angke sendiri bermakna kali merah.

    Apabila lebih tertarik pada wisata belanjanya, Pasar Petak Sembilan, Pasar Glodok atau sentra elektronik Glodok cukup menarik untuk dikunjungi. Sentra elektronik Glodok sudah terkenal karena menawarkan ragam barang elektronik dengan berbagai model. Barang-barang tersebut dijual dengan harga yang lebih kompetitif dan masih bisa ditawar. Barang elektronik di pasar ini sebagian besar diimpor dari Singapura, Cina, Jepang, Eropa, dan Amerika.

    Sementara Pasar Petak Sembilan menawarkan nuansa pasar tradisional dengan produk yang beragam, mulai dari pangan hingga sadang kebutuhan sehari-hari. Beberapa bahkan merupakan produk langka di pasar lain, seperti kura-kura yang banyak dicari oleh keturunan Tionghoa untuk upacara sembahyangan. Ornamen atau benda-benda khas oriental juga turut meramaikan pasar ini.

    [​IMG]

    Lihatlah kesibukan di Pasar Petak Sembilan; toko-toko grosir, obat, bahan sandang, kuliner, rumah makan dengan ciri khas Tionghoa yang mencolok berderet di sepanjang jalan. Hiruk-pikuk arus lalu lintas yang padat menjadi penanda betapa sibuknya kawasan ini.

    Dari pasar ini, perjalanan dapat dilanjutkan menelusuri kawasan Pecinan Glodok. Beberapa orang lebih suka memulai telusur Pecinan dari Kota Tua atau Pasar Asemka yang disebut sebagai pintu masuk kawasan ini. Tapi dari mana pun tak jadi soal. Berjalan kaki bisa menjadi pilihan bijak saat menelusuri jejak-jejak oriental yang kental di kawasan ini.

    [​IMG]

    Di antara deretan toko dan ruko Pasar Petak Sembilan, tampak beberapa gang kecil yang akan mengantar langkah Anda ke beberapa bangunan khas Tionghoa yang antik. Apabila Anda melangkah ke Jalan Pintu kecil I maka akan ditemukan rumah antik berhias ornamen khas Tionghoa yang kabarnya merupakan milik saudagar tembakau. Tulisan plat “Vervonding” tampak masih menempel di dinding rumah. Tidak jauh dari rumah ini, temukan rumah kuno lain yang tepat berada di titik tusuk sate. Uniknya, selain nampak antik meski agak tidak terawat, pada bagian atap rumah ini terlihat sebuah guci. Menurut kepercayaan Tionghoa, yang mengadopsi konsep feng shui dalam membangun rumah, guci ini dipercaya bisa menangkal hal buruk terkait letak rumah pada tusuk sate.

    [​IMG]

    Keantikan bangunan tua tidak hanya terlihat dari bangunan yang menjadi hunian atau pertokoan. Jejak sejarah Pecinan juga dapat dinikmati di beberapa vihara berusia ratusan tahun yang masih berfungsi hingga kini. Ada tiga vihara tua di daerah ini, termasuk vihara tertua bernama Dharma Bakti yang dibangun tahun 1650.

    Dari Jalan Pintu Kecil 1, Anda hanya perlu belok kiri hingga menemukan jalan raya. Dari sana, tinggal menyeberang dan menelusuri Jalan Kemenangan III. Sebuah plat besi berwarna kuning menjadi penanda menuju vihara pertama dan termuda usianya, yaitu Vihara Tanda Bhakti. Vihara berusia sekira 256 tahun ini tampak megah dengan dominasi warna merah dan kuning pada pilar dan atap vihara. Di bagian depan, terdapat bangunan terbuka tempat sembahyang yang menaungi hio-louw untuk menancapkan hio atau dupa lidi. Pada bagian atap bangunan utama, tampak 4 bentuk naga dan sebutir mutiara tepat di tengah.

    Interior Tanda Bhakti cukup menarik. Di ruang utama, warna merah mendominasi tempat pemujaan. Di bagian dalam, terdapat beberapa area sembahyang yang memuja beberapa dewa. Pada beberapa sisi dinding bangunan, tampak pula relief dewa penuh warna.

    Masih di Jalan Kemenangan III, terdapat Vihara Dharma Jaya (Toasebio) yang tampak luar terkesan cerah oleh warna dominan merah. Tempat sembahyang bagian luar dinaungi 2 atap dengan ornament naga dan burung di sudut terluar atapnya. Puncak atap menjunjung bunga teratai.

    Vihara ini tengah berhias untuk menyambut perayaan ulang tahunnya yang ke-259. Pada ruang utama vihara, tampak lampion merah memenuhi langit-langit. Di beberapa sudut terdapat tempat pemujaan. Lilin-lilin kecil yang berjajar rapi juga menambah nuansa tersendiri pada vihara yang memiliki bangunan tambahan hingga beberapa lantai ini.

    Tak jauh dari Vihara Dharma Jaya, Anda dapat melihat arsitektur Gereja St. Maria de Fatima yang atapnya mengadopsi gaya atap vihara atau bangunan khas oriental. Gereja ini dulunya merupakan kediaman kapiten China di Batavia.

    Teruskan perjalanan Anda hingga tiba di vihara tertua di Jakarta, Dharma Bhakti, yang dibangun pada 1650. Tahun 1740, kelenteng ini sempat dibakar pada Tragedi Geger Pacinan namun kembali dibangun pada 1755.

    Sebelum ke bangunan utama, terdapat 3 bangunan berjajar yang juga merupakan tempat sembahyang. Tampak para pengemis berjejer di depan pintu masuk vihara utama yang juga dikenal dengan nama Jin de Yuan atau Kim Tek Le yang berarti Kelenteng Kebajikan Emas ini.

    [​IMG]




    Artikel diambil dari : http://www.indonesia.travel/id/destination/937/glodok
    Foto diambil dari berbagai sumber

    Itulah sebagian spot-spot menarik yang ada di Jakarta,dan kami punya kabar baik lho untuk agan semua,kini kamu bisa mendownload aplikasi bernama Enjoy Jakarta di gadget android atau IOS kamu.
    Hanya dengan satu sentuhan kamu bisa mengakses informasi all about destinasi wisata,spot-spot menarik,event-event seru serta happening things yang ada di Jakarta kita tercinta.Ga cuma itu aja,kamu juga bisa melakukan virtual tour dengan tampilan 3D interactive ke berbagai tempat menarik di Jakarta dengan aplikasi yang bernama Jakarta 360.
    Download and enjoying amazing experience in Jakarta with this Apps.
    #EnjoyJakartaApps

    [​IMG]
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. michelangelo Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 28, 2014
    Messages:
    20
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    keren bro hahahah
     
  4. shewrd Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 14, 2014
    Messages:
    39
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +0 / -0
    keren2 nice info hahahahahaah
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.