Weapon G36 The German Assault Rifle

G-36

​

Negara Pembuat : Jerman
Kaliber :5,56x45mm NATO
Pabrik : Heckler & Koch
Diadopsi : 38 Negara dalam berbagai varian dan nama

Kelahiran G-36 diawali oleh keinginan Jerman barat untuk mengganti senapan serbu reguler G3 mereka dengan senapan serbu yang baru. Saat itu Jerman masih menggunakan G3 yang memiliki kaliber 7,62 X 51mm, sementara NATO telah menerapkan standar kaliber baru yakni 5,56 X 45mm. Dengan menurunkan kaliber peluru 7,62 X 51mm menjadi kaliber 5,56 X 45mm maka setiap prajurit bisa membawa lebih banyak peluru, walaupun dengan kompensasi jarak efektif senapan serbu yang lebih pendek dibanding pendahulunya. Hal itu sedikit banyak dipengaruhi oleh Amerika yang lebih dahulu terlibat dalam perang Vietnam, dimana tentara Amerika yang menggunakan M14 dan M16 bertempur dengan rivalnya NVA yang menggunakan AK-47. Dengan beban yang sama, tentara Amerika dapat membawa lebih dari dua kali jumlah amunisi 5,56 X 45mm dibanding rivalnya NVA yang menggunakan amunisi 7,62 X 51mm.

Rival NATO saat itu yakni Pakta Warsawa mengikuti langkah seterunya, pada tahun 1974 turut mengecilkan kaliber peluru senapan serbunya dari kaliber 7.62×39mm menjadi kaliber 5.45×39mm. Melihat hal itu dengan cepat bermunculan senapan serbu yang menggunakan kaliber 5,56 X 45mm, seperti M4, SA80, Steyr AUG, FAMAS dan lain-lain.

Menanggapi hal ini, perusahaan Heckler & Koch kemudian menghasilkan sebuah prototype senapan serbu revolusioner, G11. G11 tidak menggunakan peluru kaliber 5.56x45mm (yang saat itu menjadi standar peluru NATO) melainkan peluru baru kaliber 4,73 X 33mm caseless yang dikembangkan oleh perusahaan Dynamit Nobel, peluru baru ini di desain tanpa menggunakan selongsong, sehingga tak meninggalkan bekas selongsong saat ditembakkan. Cara memasukkan magazine peluru pun terbilang unik, magazine lurus berisi 50 peluru 4,73 X 33mm dimasukkan secara horizontal diatas laras dengan arah peluru menghadap ke bawah. Desain G11 pun tak kalah uniknya, berbentuk kotak kaku dengan fasilitas periskop bawaan pabrik dan tanpa lubang ejection untuk keluar selongsong (karena penggunaan peluru caseless). Jika G11 lolos dan menjadi senapan serbu baru Jerman, maka senapan ini mencatatkan diri sebagai senapan serbu reguler pertama yang menggunakan peluru caseless di dunia.

Namun saat itu Jerman barat keburu bersatu dengan Jerman timur, sehingga anggaran militernya dipotong oleh pemerintah, yang kemudian turut mempercepat tamatnya riwayat prototype senapan serbu revolusioner ini (G11 saat itu termasuk senapan serbu termahal). Hanya 1000 unit yang sempat di produksi oleh Heckler & Koch sebelum produksinya dihentikan.

G11 ​

Gagal dengan proyek G11, Heckler & Koch kemudian merancang senapan serbu baru HK50. HK50 menggunakan desain konvensional senapan serbu saat itu, meninggalkan desain futuristik G11.

HK50 kemudian diadu dengan beberapa senapan serbu NATO lainnya, hingga akhirnya tersisa dua peserta, yakni HK50 dan Steyr AUG. Steyr AUG sendiri merupakan pesaing tangguh HK50, senapan serbu kelahiran Austria ini sudah terbukti andal di lapangan dan digunakan bahkan oleh SAS Inggris. Namun pada akhirnya HK50 berhasil lolos ujian dan diterima oleh Bundeswehr sebagai calon senapan serbunya, nama HK50 kemudian beralih menjadi Gewehr G36. Tahun 1997, Bundeswehr kemudian langsung memesan 33.000 pucuk G36, pesanan ini terus berlanjut dalam berbagai varian G36 hingga total keseluruhannya mencapai 180.000 pucuk G36.

Pada bulan Juli 1998, G36 terpilih menjadi senapan serbu standar tentara Spanyol, dengan beberapa modifikasi kecil, tak hanya itu negara-negara lainnya yang tertarik mulai mendatangkan atau memproduksi secara lisensi G36. Hingga saat ini tercatat 38 negara pengguna G36 dalam berbagai variannya, termasuk Amerika dan Inggris.

Khusus untuk G36 versi Jerman mendapatkan optik spesial dual sight system. Optik ini terdiri dari 3x telescopic scope untuk membidik sasaran jauh dan optik red dot sight untuk CQB. keduanya adalah bawaan standar setiap G36 Jerman dan istimewa hanya untuk G36 Jerman, versi ekspornya yakni G36E hanya dibekali single sight system dengan pembesaran 1,5X telescopic sight. Konon kebijakan ini membuat sejumlah negara kecewa, termasuk Amerika dan Inggris yang menego habis-habisan pemerintah Jerman untuk menjual G36 dual sight system kepada mereka.

Walau demikian optik red dot sight G36 ini memiliki kelemahan. Pada siang hari yang terang titik merah penanda tak terlalu jelas, sedangkan pada malam hari terlalu dominan. Ini karena optik red dot sight G36 menggunakan baterai dan tidak terpengaruh cahaya yang ada. Kelemahan ini tidak ada pada optik yang menggunakan tritium seperti SUSAT (Sight Unit Small Arms Trilux - Inggris) atau ACOG (Advance Combat Optical Gunsight - US). Hanya saja tritium termasuk bahan ilegal oleh undang-undang Jerman - siapapun yang kedapatan memiliki tritium dapat dijerat undang-undang, baik itu sipil maupun militer. Akan tetapi undang-undang ini hanya berlaku di Jerman, di luar Jerman para operator dapat memakaikan optik tritium pada G36 mereka.

G36 dibuat dalam berbagai versi, diantaranya G36K, MG36, G36C. Kesamaan parts antar versi membuat penyediaan suku cadang menjadi lebih efisien dan seandainya kondisi medan memaksa operator mengganti jenis senapannya (misalkan pertempuran jarak jauh menjadi CQB), ia hanya perlu mengganti G36 dengan G36K tanpa perlu bersusah payah mengetahui karakteristik senjata yang hampir sama itu. Untuk versi ekspornya diberi akhiran E seperti pada G36E & G36KE. Heckler & Koch juga membuat pelontar granat yang dapat dipasangkan ke G36 dengan kode AG36, pelontar granat ini diklaim lebih hebat dari M203 milik Amerika karena dapat memuat bermacam-macam jenis peluru. Berbeda dengan

Versi G36

-G36
Merupakan G36 varian dasar yang dilengkapi dual sight system. G36 menjadi senapan serbu reguler AD Jerman.
---

-G36A2
---

-G36K (Kurz)
G36 dengan laras pendek, biasa digunakan oleh unit-unit khusus Jerman seperti Fallschirmjager, Kommando Spezialkrafte (KSK), Grenzschutzgruppe 9 (GSG-9)
---

-G36C (Compact)
G36 dengan ukuran keseluruhan pendek dan satu-satunya variant G36 yang dibekali iron sight. Dilengkapi picatinny rail sebagai pengganti carrying handle + optik yang menjadi standar di G36.
---

-MG36 (MG—MaschinenGewehr / Machine Gun)
Ditujukan sebagai light machine gun dengan penggunaan heavy barrel untuk menambah daya tahan laras dan C-Mag berisi 100 butir peluru.
---

-G36E/G36V
G36 varian ekspor yang serupa dengan G36, hanya saja menggunakan optik single sight system antara X1,5 atau X3 pembesaran.
---

-G36KE/G36KV
G36K varian ekspor yang serupa dengan G36K, hanya saja menggunakan optik single sight system antara X1,5 atau X3 pembesaran. Biasa dipakai oleh unit-unit khusus kepolisian seperti SWAT
---

XM8 Variants
G36 versi Amerika yang kemudian batal di produksi karena gagal melalui tahap uji coba.


Tentara Jerman dengan G-36


Tentara Amerika mencoba G36


Spanish Future Solider program (COMFUT / COMbatiente FUTuro)


Tentara Mexico dengan G36E versi Mexico

Trivia
-Magazine peluru G36 terbuat dari polymer kuat transparan, sehingga operator senjata dapat dengan mudah melihat peluru yang tersisa di magazinenya. Ditambah lagi adanya sistem clamping yang membuat operator senjata bisa merekatkan dua magazine berdampingan, yang mempercepat proses penggantian magazine kosong dengan yang baru.
-G-36 mengadopsi teknologi AR-18 milik Amerika yang ironisnya justru tidak dipakai Amerika secara besar-besaran. AR-18 kalah populer dengan M-16 walaupun teknologinya lebih unggul karena M-16 muncul terlebih dahulu dan menjadi icon senjata Amerika di perang Vietnam.
-Magazine standar bawaan pabrik dapat memuat 30 peluru 5,56 X 45mm, akan tetapi operator bisa menggunakan magazine drum kapasitas besar seperti C-Mag yang dapat menampung 100 peluru 5,56 X 45mm.
-G36 memiliki popor yang dapat dilipat ke bagian kanan senapan
-Handcarry & optik bawaan G36 dapat diganti dengan picatinny rail sehingga operator bebas memilih aksesoris yang diinginkannya. Operator juga bisa mempertahankan handcarry & optik bawaan dengan memasangkan picatinny rail pada sisi samping handguard.
-G36 tidak memiliki iron sight seperti senapan serbu pada umumnya, sehingga jika optik yang tersedia rusak, operator G36 hanya bisa mengandalkan feeling untuk membidik sasaran.
-Optik red dot sight bawaan pabrikan sendiri punya kelemahan yang cukup mengganggu- pada siang hari titik merah tak terlalu nampak jelas, sedangkan pada malam hari terlalu kontras. Ini karena optik bawaan pabrik menggunakan baterai dan tak memiliki setelan. Hal ini tak terjadi pada optik yang menggunakan bahan tritium seperti ACOG & SUSAT, akan tetapi undang-undang Jerman melarang penggunaan tritium.
-Amerika mencoba membuat G36 versi mereka yang dinamai XM8. Berbeda dengan G36, XM8 mengalami banyak kendala saat uji coba dan akhirnya berujung pembatalan.
-G36 tampil dalam film-film Hollywood, tidak kurang dari 21 film action menggunakan G36 dan variantnya, diantaranya Mission Impossible III, Iron Man, Resident Evil dan Bad boys II.

Commando Magazine
world.guns.ru
www.defencetalk.com
wikipedia.com
world.guns.ru

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS