Info Familiar dengan Kaos Polo? Yuk Kita Simak Sejarahnya!

Kaos polo adalah salah satu jenis pakaian yang sangat popular. Saking populernya, hampir semua orang yang ada di dunia memiliki pakaian yang satu ini. Kesan Rapid an Smart akan selalu melekat pada semua orang yang mengenakannya. Kaos polo, biasanya digunakan untuk acara yang semi-formal. Selain itu juga, kaos ini bisa digunakan untuk bersantai ria.

Akan tetapi tahukah anda? Sejarah kaos polo sebelum ia popular seperti sekarag? Atau bagaimana bisa dinamakan sebagai “Kaos Polo”? Yuk mari kita simak sejarah kronologisnya.

Asal-usul Nama (Akhir Tahun 1800-an)

Pada akhir abad ke-19, seorang cucu dari pendiri Perusahaan Brooks Brothers di US, John E Brooks berkunjung ke Inggris. Ketika itu, ia memperhatikan kerah baju yang di pakai pemain pada sebuah pertandingan polo.

Kerah tersebut, bisa dilipat kebawah dan dilapisi dengan kading untuk menghindari tiupan angin. Terkesan dengan hal tersebut, maka Brooks langsung menambahkan bagian tersebut pada bagian kaos.

Setelah diaplikasikan kedalam kaos pada tahun 1896, kaos tersebut mampu menjadi ikon pakaian formal dan mengubah wajah Fashion pria untuk selama=lamanya. Kaos ini bisa dibilang sebagai “barang yang paling banyak ditiru sepanjang sejarah fashion”. Ini adalah asal-usul bagaimana kaos polo dibuat.

Tahun 1920

Tahun 1920 merupakan tahun yang paling bersejarah di dalam perkembangan kaos polo. Pada tahun tersebut, seorang pedagang berketurunan Argentian-Irandia bersama dengan seorang pemain polo Lewis Lacey berinisiatif untuk membuka toko baju pria.

Kedua orang ini menggunakan kaos polo sebagai dagangan utamanya. Dengan gambar bordiran seorang yang sedang bermain polo.

Perkembangan Desain Kaos Polo (Tahun 1926)

Orang yang paling berpengaruh dalam perkembangan desain kaos polo ialah sang legenda tennis prancis yakni Kean Rene Lacoste (1904-1996). Kebanyakan orang, menjuluki dirinya sebagai pencetus kaos polo modern. Ia membuat desain kaos polo dengan lengan pendek karena pada saat itu kaos polo masih bermodel lengan panjang.

Hal ini sangat menyulitkan karena dengan model tersebut akan membuat sang pemakai menjadi sulit untuk bergerak. Selain itu, ia juga membuat kerah polo menjadi tidak kaku dan bagian belakangnya dibuat agak lebih panjang agar tidak mudah terselip (yang sekarang kita kenal sebagai Tennis Tail)

Salah satu inovasi penting dalam sejarah ialah penggunaan bahan katun pique untuk kaos polo. Lacoste menggunakan bahan tersebut pada kaos yang ia kenakan saat pertandingan US Open Championship pada tahun 1926. Kemenangan tersebut memberikan sensasi pada pakaian yang dikenakannya.

Sekarang, bahan katun pique ini menjadi salah satu bahan yang popular digunakan oleh para penyedia layanan Jasa Sablon Kaos atau Konveksi Kaos.

Berdirinya Perusahaan Kaos Lacoste (Tahun 1933)

Pada tahun 1933, Lacoste bersama dengan temannya Andre Giller (produsen pakaian rajut) mendirikan sebuah perusahaan kaos. Mereka memberi nama La Société Chemise Lacoste. Perusahaan ini memproduksi kaos lembut yang memiliki tekstur yang sangat mirip dengan kaos yang ia kenakan pada tahun 1962.

Hingga pada akhir tahun 1940-an, istilah ‘polo’ sudah tidak hanya diguakan untuk kaos kerah yang digunakan pemain polo. Akan tetapi sebutan ini juga ditujukan kepada siapa saja yang mengenakan kaos lembut berkerah ini.