Lounge Datangkan Messi, Presiden PSG Tegaskan Tak Langgar FFP

Kesuksesan Paris Saint-Germain (PSG) memboyong Lionel Messi diiringi kabar kurang sedap terkait regulasi Financial Fair Play (FFP). Nasser Al-Khelaifi selaku presiden klub pun bereaksi.

Messi diboyong secara gratis oleh PSG. Itu setelah Barcelona terbentur regulasi untuk memperpanjang kontraknya sang megabintang.

Messi tercatat menjadi bintang keempat yang didapatkan PSG secara cuma-cuma pada musim panas ini. Tiga lainnya yaitu Sergio Ramos, Georginio Wijnaldum, dan Gianluigi Donnarumma.

Meski tak mengeluarkan biaya transfer, gaji keempat pemain tersebut tentu di atas rata-rata. Messi bahkan langsung merebut status Neymar sebagai pemain dengan bayaran termahal di PSG.

Wajar jika tuduhan pelanggaran FFP ditujukan kepada PSG. Kondisi finansial mereka seolah tak terpengaruh dengan pandemi virus corona.

Anggota klub Barcelona bahkan menuntut UEFA untuk mengaudit keuangan PSG. Mereka menilai beban gaji raksasa Prancis tersebut jauh lebih besar ketimbang klubnya.

Namun tuduhan tersebut dengan tegas dibantah Al-Khelaifi. Ia mengaku selalu memperhitungkan berbagai hal termasuk regulasi FFP sebelum mendatangkan pemain bintang.

"Kami selalu mengikuti FFP, kami selalu berkonsultasi semuanya dengan pengacara kami. Jika kami menandatangani Messi itu karena kami memiliki kemampuan untuk mengontraknya," kata Al-Khelaifi pada sesi perkenalan Messi, Rabu (11/8).

"Jika tidak mampu, kami tidak akan melakukannya. Saya harap Messi tidak meminta gaji lebih, tetapi kami selalu menghormati aturan FFP."

Bicara Keuntungan

Dalam kesempatan yang sama, Al-Khelaifi justru membeberkan dampak positif dari kedatangan Messi. Ia yakin nilai keuntungan PSG akan meningkat secara signifikan.

"Saya berharap hak siar televisi dan mitra komersial akan naik. Sekarang semua orang ingin melihat PSG," tambahnya.

"Kami telah meningkatkan nilai klub dan minat kami. Kami memiliki kesempatan untuk bekerja untuk semua orang, untuk tim, para penggemar, dan kota ini."

Sumber