1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cubus Jenkins Diary

Discussion in 'Dear Diary' started by cubusjenkins, Jun 12, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. cubusjenkins Members

    Offline

    Joined:
    Apr 17, 2012
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    Nyoba buat nulis disini. Mohon bantuannya​
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. cubusjenkins Members

    Offline

    Joined:
    Apr 17, 2012
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    2 guardian angle

     
  4. cubusjenkins Members

    Offline

    Joined:
    Apr 17, 2012
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    hi, how are you

     
  5. cubusjenkins Members

    Offline

    Joined:
    Apr 17, 2012
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    that is really hell

     
  6. cubusjenkins Members

    Offline

    Joined:
    Apr 17, 2012
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    THEY!!!

    Dan ketika sesak ini muncul dengan amarah sang waktu yang bergitu menyulitkan. Kutukan yang sepertinya doa untuk setiap perjalanan. Ketika mereka berubah menjadi batu dalam sekejap hanya diam dan terasa sunyi sendiri. Apakah aku yang terlalu dibenci? Atau hanya semua doa terucap pada melantun begitu sengit dan busuk? Hanya gelap terangi jiwaku. Hingga kapan aku berada nyaman dalam lubang ini. Hanya merasa seakan aku ini tak ada. Tak pernah perduli aku hidup atau mati. Perjuangan yang terasa sia-sia untuk setiap bagiannya mengucurkan tetesan darah segar. Bermandikan dosa yang teramat sangat begitu kental terbungkus bau amis yang teramat sangat membekas. Aku, hanya masa lalu yang kelam. Masa lalu yang tak akan pernah ingin orang lain alami. Dimana pencarian diri hanyalah omong kosong. Kesendirian selalu menjadikan arti hidup ini begitu kekal. Seperti reruntuhan bangunan suci dimana mata ku terperangkap pada satu bagian dan itu sangatlah sakit.

    One eyes on one year, put hand`s together make a symbolic and you are feel dissapear and fear. Kadang aku ingin mencopot satu mata ini. Menjadikannya sebuah ilusi bagi sebagian orang. Jiwa kekal yang tak terbuang. Satu mata untuk satu tahun. Dimana aku merasa terkucilkan, dibuang, tak dilihat. Bahkan oleh satu mata. Terbuang dari segalanya. Membuang diriku percuma. Apa kau tahu bagaimana satu mata ini bisa bertahan dalam waktu dan kesakitan begitu lama. Ingin rasanya aku bebaskan jiwa dari belenggu ini. Aku hanyalah lingkaran setan dimana labirin tak berujung ditengah sebagi pusat. Gelap.

    Makian seperti puisi indah untuk ku. Menusuk hingga jantung lalu kemudian aku termakan dalam dan tak ingin melepaskan tombak menancap. Aku bungkam seluruh mulut yang ada. Ku kutuk setiap bagian dari tubuh ku. Agar orang tak ingin berada disekitar ku. Hanya tak ingin mereka menangis untuk ku kelak. Aku hanya takut mati sendiri. Aku hanya tak ingin merasa sepi nanti. Setiap jengkal pun sepertinya aku berbeda. Apa aku manusia? Hati ini berasa panas dan menaruh amarah yang teramat sangat. Dimana Neraka dan Surga hanyalah ilusi tapi ku percaya. Apa aku bukanlah malaikat? Aku takk bersayap, tak juga aku dibanggakan. Aku hanya terusung dalam bagian dimana mereka menerka dan membuat aku bingar dalam hening.

    Dan apakah manusia itu? Aku hanya bertanya. Mereka seperti binatang. Membunuh jika tak ingin dibunuh. Itulah hukum alam. Aku percaya dimasa ini. Masa lalu munafik dan masa depan adalah Riot! Apakah angin masih berhembus disana? Aku takut hanya api yang akan menjangkau ku nanti. Aku tak akan sendiri. Aku tak akan merasa sepi. Aku berdosa, sangat. Aku selalu mengumpat dalam bisikan yang teramat pelan. Terlalu mendengarkan distorsi yang tak seharusnya mereka dengar. Aku hanya muak dan aku menjelma menjadi tak terbatas. Aku hanya lelah. Lelah. Lelah.

    Seperti bangunan itu. Aku akan hancur dengan sendirinya. Tak akan ku bawa kamu, kamu, atau pun kamu untuk hancur bersama ku. Bersabarlah, suatu saat kalian akan hancur. Percaya, itu akan terjadi. Diasaat itu aku akan ada. Aku akan berbisik dalam mimpi mu yang lelap. “Jangan menyerah, bangkit!”
     
  7. cubusjenkins Members

    Offline

    Joined:
    Apr 17, 2012
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    YOUR NOSE, YEAH, YOUR NOSE!!!

    Karena kamu, aku bisa tertawa. Saat kamu terluka, sebenarnya aku ingin ucapkan “Jangan kamu menangis, aku disini!” tapi sungguh, aku tak bisa ucapkan itu. Hanya bisa membuatmu merasakan bahwa aku lah orang yang paling tak mengerti. Kadang aku hanya ingin berbicara padamu. Diam mu hanya sebuah kunci dimana aku merasa ingin tahu, apa kamu sebenarnya. Kadang perasaan ini terlalu. Mungkin, kita tak tahu satu sama lain. Aku suka kamu apa adanya, tapi kamu itu sangat menyebalkan. Tak tahulah, aku tak pernah berucap. Tak pernah mampu untuk bisa berbicara lebih dari hati ku ke hati mu. Aku tahu siapa aku dan kamu. Posisi kita. Dimana kita berdiri saat ini. Di blok sekutu atau blok opposite.

    Sungguh, kamu, aku jadi tak mengerti. Dimana kamu sebelum ini? Disinikah? Dimana organ satu ini menyaring darah. Apa disini? Dimana organ yang satu ini memompa darah. Atau disini? Dimana organ yang satu ini membuatku tetap hidup. Aku tak mengerti, dimana kamu sebelum ini.

    Hidungmu. Aku sangat suka sebenarnya. Tapi didepan mu, aku selalu menjadikan itu sebuah candaan, tapi sebenarnya tidak. Itulah bagian dimana aku memperhatikan kamu special. Aku suka kamu. Disini, aku dikamar gelap dimana kamu tak bisa melihat dan menemukan ku.

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Dan kembali lagi aku berpikir tentang waktu. Tentang semua yang telah menjadi masa lalu sedetik kemarin dan masa depan sedetik nanti. Bagaimana bisa aku merasa bosan dengan orang-orang baru disekitarku. Merasa muak untuk ucapkan salam perkenalan. Aku, memang tak terlalu ingin membuka diri pada mereka, yang belum ku kenal. Aku serasa hampa tak punya pegangan dikala aku tersungkur. Tapi mengapa hanya aku yang rasakan. Aku lelah sebenarnya, ingin berhenti sejenak. Terlalu sunyi, hingga aku rasakan sepi. Dimana kamu saat aku ingin berbincang. Kamu seperti menangkis rintik air dikala hujan. Aku hanya bisa katakan iya saat itu. Disaat kau akan terlalp dari tidur mu. Bagai lontaran batu menghujam dan tak berhenti. Aku tak bisa terlelap walau datang pagi.

    Jelas, aku tak dapat mengingat bilang. Hanya mengumpat pada bahasa dan sastra. Dan aku suka kamu yang apa adanya. Selalu seperti itu. Entah kapan ini datang. Kemarin atau esok. Aku tak terlalu memikirkan. Yang jelas ini hanya menjadi fakta dan realita. Dimana kamu sekarang? Aku rindu. Sangat rindu mungkin. Mungkin ada benteng diantar kita yang terlalu menjulang. Hingga kita tak bisa saling menatap penuh. Kapan kau akan tersadar? Kapan kau akan sedikit melihat? Aku disini menunggu tanpa kau sadari. Memperhatikan dari sedikit celah dalam kegelapan hati. Berkerudung hitam pekat sampai kau tak bisa lihat. Aku hanya tak ingin berada dijarak yang terlalu jauh darimu sebenarnya. Maaf kan aku yang sedikit pecundang ini.

    Mungkin kamu akan menjadi seseorang yang tak bisa mengerti dan aku pun akan selalu berusaha menutup diri. Agar kau tak usah untuk mengambil pikiran pada setiap keputusan yang mungkin akan sedikit banyaknya membingungkan. Aku hanya ingin kau menjawab sebuah pertanyaan “Kamu dimana?”. Dan aku akan selalu menunggu, bersama kuda merahku, untuk datang, kehadapan, lalu aku bercerita, tentang seorang Joker dan Pencuri.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.