Tales of Didietz

Keep Fighting Spirit on The Fire​

Nama saya Didit Alizar Firman. Saya lahir di Kota Blitar tanggal 23 Agustus 1987. Semenjak kecil, saya tinggal di Kota Denpasar. Kok bisa di Denpasar? Karena kedua orang tua saya merantau ke Denpasar saat awal-awal membangun rumah tangga mereka, maka otomatis saya juga ikut ke Denpasar.

Pendidikan yang pertama kali saya tempuh adalah bangku pendidikan TK di TK Bustanul Atfal Aisyiah 3. Begitu mengenyam pendidikan di TK ini, saya langsung di masukkan ke kelas 0 besar. Kenapa tidak kelas 0 kecil dahulu? Karena saat ibu saya memdaftarkan saya ke TK tersebut, pihak sekolah menyatakan kalau saya terlalu besar (kelebihan umur) untuk ukuran anak kelas 0 kecil.

Selang setahun kemudian saya melanjutkan pendidikan di SD Muhammadiyah 3. Lokasi sekolahnya tidak begitu jauh, tepat di sebelah TK saya dahulu. Dari kelas 1 sampai 4, saya bukanlah murid yang menonjol. Hanya anak kecil bandel yang sering membuat pusing para guru. Bahkan, sampai saat ini guru-guru SD saya masih ingat dengan saya. Mungkin ingat karena kenakalan saya. Begitu saya menginjak di kelas 5, saya mulai tertarik dengan pelajaran IPA. Saya jadi sering membaca buku yang berkaiatan dengan pelajaran IPA dan semangat belajar saya meningkat saat mengikuti pelajaran IPA. Hal inilah yang mendasari saya untuk lebih tertarik pada sains dan teknologi, yang pada saat saya dewasa ternyata lebih ke arah teknologinya, lebih tepatnya teknologi informatika.

Tahun 1999, saya melanjutkan pendidikan di SMP PGRI 1. Di sekolah ini, saya cenderung menjadi murid yang penyendiri dan pendiam. Hal ini dikarenakan saya tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Dulu saya terbiasa dengan lingkungan sekolah bernuansa Islami serta teman-teman dari keluarga perantauan. Namun, saat bersekolah di SMP ini, saya mendapati sekolah saya lebih cenderung ke nuansa Hindu, agama mayoritas di Bali. Teman-teman saya juga kebanyakan adalah warga asli Bali yang kesehariannya menggunakan Bahasa Bali. Keterbatasan bahasa inilah yang membuat saya jadi lebih sering mendengarkan obrolan teman-teman daripada berbiacara pada mereka.

Tahun 2002, saya melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1. Keahlian yang saya ambil adalah Elektronika Komunikasi karena saya suka dengan peranti-peranti elektronika terutama komputer. Namun dipertengahan semester 1, saya malah ingin pindah ke Informatika karena saya baru mendapati bahwa ternyata Informatika itu berhubungan langsung dengan komputer. Kenapa tidak dari awal saya ambil Informatika? Karena saat saya daftar ulang di sekolah tersebut, saya bertanya pada bapak saya: "Pak, teknik informatika itu apa?". Dengan santai (atau lebih tepatnya ngawur) bapak saya menjawab: "Oh, informatika itu yang ngurusik iklan-iklan itu lho". Dan akhirnya saya pun berpaling ke Elektronika Komunikasi.

Tahun 2005, saya berhasil menyelesaikan pendidikan di SMK Negeri 1. Sempat terpikir untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun karena kondisi keuangan keluarga, saya lebih memilih untuk bekerja di salah satu toko komputer. Berbekal pengalaman magang di toko komputer milik guru saya saat masih SMK dulu, saya pun menjadi teknisi handal di tempat saya kerja. Wajar saja, saya satu-satunya karyawan yang lebih memahami komputer dibandingkan dengan karyawan lainnya yang rata-rata awam dengan komputer. Berbagai pengalaman pun saya dapatkan di sana. Mulai dari yang menyenangkan sampai yang pahit.

Hampir dua tahun sudah saya bekerja, tidak terasa sudah berapa pundi-pundi uang yang mengalir ke kantong. Keinginan untuk berkuliahpun saya urungkan karena saat itu saya sudah memiliki penghasilan sendiri. Akan tetapi pemikiran ibu saya berbeda, beliau ingin saya tetap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi seperti kedua kakak saya.

Bulan Mei 2007 merupakan akhir dari perjalanan karir saya di toko tersebut. Kedua orang tua saya sepakat untuk mengkuliahkan saya di Kota Malang dengan alasan dekat dengan kampung halaman saya. Universitas pilihan saya adalah Universitas Brawijaya, namun pada akhirnya saya diterima di Universitas Negeri Malang.

Tahun 2007, saya resmi menjadi mahasiswa Universitas Negeri Malang. Tentunya dengan melalui serangkaian ritual, seperti: ospek, inaugurasi dan sebagainya. Program studi yang saya ambil adalah D3 Elektronika, dengan konsentrasi matakuliah informatika. Kenapa tidak S1 saja? Karena saat proses seleksi calon mahasiswa, saya tidak diterima di prodi pilihan pertama saya, yaitu S1 Pendidikan Informatika. Sehingga oleh pihak universitas saya dimasukkan ke prodi pilihan ke-dua.

Awal perkuliahan saya masih belum bisa beradaptasi dengan materi yang ada. Maklum, belum terbiasa dengan kegiatan belajar. IP semester pertama pun tidak begitu memuaskan. Namun di semester ke-dua, saya berhasil mengejar ketertinggalan saya. Saya pun mengikuti beberapa kegiatan organisasi kampus. Sempat terjadi penurunan prestasi karena saya belum bisa mengatur jadwal antara kelas kuliah dengan kegiatan organisasi. Namun, saya berhasil mengatasinya. Perjalanan saya mengenyam pendidikan perkuliahan tidak selamanya berjalan mulus. Saya sempat molor kuliah selama beberapa semester. Namun, pada akhirnya saya berhasil bangkit dan lulus dengan IPK yang memuaskan.

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS