striz

BAB 5
Tanya ?
"when it rains the soul of the death pour down to earth"
.............................................................................................................
bermimpi tentangnya.. aku bermimpi membawa wanita yang sempat singgah di dalam lubuk hatiku masuk kedalam rumahku dan bercengkramah dengan keluargaku. Dalam mimpi itu dia hanya tersenyum manis, diam namun tetap cantik, dia terlihat sangat akrab dengan keluargaku, sejenak ingatanku memudar tentangnya. Ito' salah satu dari mereka menyadarkanku, "Arti dari mimpi itu adalah dia masih memikirkanmu meski hanya secuil, mungkin masih ada harapan kalau kamu mau kembali mengejar cintamu padanya". Aku tersenyum, aku berkata padanya, "Lalu? sekali lagi? tidak.. aku sakit dan dia lebih tersakiti itu akan terulang jika aku mengejarnya sekali lagi". Ito' terdiam, tapi Mia menamparku dengan mengeluarkan isi hatinya. "Kamu itu sama kayak aku!!!. Sama-sama melarikan diri.. jelas-jelas waktu itu dia memberimu kesempatan!! Andai aku memiliki kesempatan sepertimu, pasti aku akan menggunakannya dengan sebaik mungkin." "Aku tidak melarikan diri, aku melihatnya, aku menunggunya, aku memanggilnya, tapi dia tidak menoleh sedikitpun. Daripada, dia yang terlihat bersalah, lebih baik aku. Hidupnya akan lebih indah jika dia tidak memiliki perasaan bersalah." "Lalu kamu??" sentak Vica. Aku hanya tersenyum, perbincangan di dalam kamar itu membuat seolah terjadi suatu pertengkaran antar RW. Hal itu membuat ibuku bertanya-tanya kenapa dalam satu kamar itu seolah terdapat kerja kelompok di dalamnya. Arugur, hanya diam dengan perangainya yang seolah tidak menghiraukan percakapan tadi. "Begini.. ini khan masalah hati seseorang, kenapa kita malah ikut campur? Kita terperangkap juga kurang mengerti kenapa? Seharusnya kita sudah dialam lain bukan? Apalagi kenapa juga kita, yang seorang teman saat SMA?" tiba-tiba arugur berkata sesuatu yang seharusnya mereka cari selama ini, hal itu membuat keheningan dalam kamar, hingga membuatku menyadari arugur untuk pertama kalinya. Menurutku dia diam selama ini memendam pertanyaan-pertanyaan itu, dan kami tidak menyadarinya sedikitpun. Kami bertujuh selama 2 tahun ini, tidak pernah mengungkit apa yang diutarakan oleh Arugur. tiba-tiba, Ibu berteriak dari lantai bawah. "Kiiiii... kamu gak apa-apa nak? kok jadi sepi?" "WAAAAAAAAHHH!!!!!!" kami berteriak dengan kencangnya, tak luput Ibu yang berada di lantai bawah juga ikut berteriak. Dantine, pria berumur 36 tahun itu, seketika menyadari satu hal. "Hei, tunggu.. Kii, kamu ingat pertama kali kita bertemu?" tiba-tiba dia mengingatkanku dimana awal kami bertemu. "Di seberang jalan, ada seseorang khan? mukanya sangat aku kenal, tapi aku tidak tahu dia siapa?" Mia terkaget, "Pria? Eh!?!? waktu aku pertama kali bertemu dengan riski juga ada satu pria yang sepertinya aku kenal? dan aku tidak ingat dia siapa?" "pertama kali? aku bertemu dengan dantine? saat itu hujan deras. kalau Mia hanya rintik-rintik, Aku tidak terlalu memperhatikan?" Pikirku menjadi aneh, sesaat tadi kami membicarakan tentang kisah tentang mimpiku, sekarang tiba-tiba seperti suatu misteri yang menakutkan. Tapi kenapa aku gak takut dengan mereka =_=
-----------------------------------------------------------------------------------------

LOL.. datane korup, wanjeeer -_-
cuman ini yang kuingat :v

 

Regret~
Last Chapter


........................................
........................................
"Ayah yang melukisnya?"
"tentu saja ^^"
"mereka siapa?
"teman ayah ^^"
"ayah, mas anto' ngajak jalan-jalan ke taman kota!"
Seketika aku menangis, disanalah S 36, A 40, M 32, V 78, T 68, K 55 , ? terakhir kali aku bertemu dengan mereka. 7 Tahun kenangan bersama mereka muncul dengan sendirinya. Jika dihitung, selama 66 tahun mereka lenyap, tak pernah lagi muncul dihadapanku hingga disaat aku berumur 77 tahun seperti ini, aku berjalan-jalan dengan keluargaku di sekitar taman kota. Ada 7 remaja yang terlihat sedang bertengkar merundingkan sesuatu. Salah satu diantaranya menatap diriku dan tersenyum sambil mengucapkan salam, Aku mengingat sesuatu dia sangat mirip, tidak hanya mirip tapi memang dia orang yang berada di seberang saat aku beremu dengan sardantine, orang yang berada di atas tebing saat aku bertemu dengan Mia, orang yang berpapasan denganku di gedung perpustakaan saat aku bertemu dengan Arugur, orang yang memberiku saran untuk berjalan melewati pantai dimana aku bertemu dengan vika, orang yang memberiku kunci toilet dimana aku bertemu dengan Ito', orang yang sama saat aku bertemu Theo di planetarium.
Aku ingat itu semua namun hanya dia yang aku tidak pernah tahu siapa namanya. Tiba-tiba dia berkata "Kakek, ini aku Trias!!! kenalin, ini Sardantine, Kak Arugur, Kak Mia, Vika, dan Theo." Aku terdiam, tanpa terasa butiran air jatuh membasahi pipi ini saat aku berkata dan tersenyum. "Iya, kakek tahu Mereka semua, termasuk kamu ada di dalam lukisan kakek"
.......sebagian teks hiang........
...........................................
...........................................