1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Shin no Sekai

Discussion in 'Fiction' started by XtracK, Jul 25, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. araishi93 M V U

    Offline

    Joined:
    Jun 20, 2011
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +102 / -0
    ceritanya makin bagus kak,:top:
    Tapi belom nampak konfliknya,
    jadi belum tau mau coment apa..:swt:

    O ya kk, ada sedikit salah penulisan d bagian
    "Mama udah masah makanan kesukaanmu buat syukuran hari pertamamu sekolah.
    harusnya masak:hmm:


    tetap semangat kk:cheers:
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Aug 20, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    emang blom ada konflik, kok, kk. :haha:
    btw, thank koreksinya. Maklum, dah, ngetik pake hp, post juga pake hp. Jadi, harus 4x update baru bisa terbentuk cerita panjang. :sigh:
    :hahai:
    thanks atas komennya, kk araishi! :maaf:
     
    • Thanks Thanks x 1
  4. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    Aku bisa melihat tubuhku!!! Wow.. pertama kalinya aku melihatnya. Aku menelengkan kepalaku ke sebelah kiri, dan berlari ke sungai yang ada disana. Aku berlutut di tepinya, dan melongok ke permukaan air yang tak bergerak itu. Menatap pantulan diriku. Aku menilik dengan sempurna setiap detail tubuhku. Mula-mula, dari rambut. Oke, masih tetap coklat. Hanya saja, kali ini rambutku agak lebih pekat dan dikepang lebih rendah dari biasanya. Mata… masih sama warnanya seperti rambutku. Kulitku juga masih tetap sama. Sehat. Mataku menjalar ke arah leher. Aku memakai scarf panjang, lembut, dan berwarna kuning pucat. Baju.. HAH??!!

    “Kenapa aku pakai tanktop?” aku mengernyitkan alis dan kembali mematut-matut di permukaan air sungai yang tenang tersebut. Tapi.. baju ini lumayan cocok untukku. Aku bangkit dari posisiku dan menatap rok mini selutut belah pinggang yang kukenakan. Dibawahnya, aku mengenakan celana panjang sebetis dengan warna yang serupa bajuku, hitam. Model yang kupakai ini benar-benar mempermudahkanku bergerak. Kupastikan aku bahkan bisa ikut lomba marathon dengan memakai kostum ini. Aku tersenyum lega dengan selera berpakaianku yang lumayan ini.

    Aku mengedarkan pandangan dan hanya melihat hutan, hutan, dan hutan. Jalan setapak kecil tempatku berada tadi juga kelihatannya sudah lama sekali tak dilalui orang. Aku mendesah dan berjalan ke arah jalan tersebut. Aku berusaha melihat ujung jalan tersebut, dan tetap tak melihat apapun selain hutan.

    “Uh.. lewat mana, nih.. kiri atau kanan??” aku bergumam kesal. Putus asa, akhirnya aku mengambil sepucuk ranting dan menjatuhkannya ditengah-tengah jalan. Ranting tersebut mengarah ke kanan. Aku tak mau mencoba lagi dan mengambil langkah ke kanan. Sekitar 4 meter dari titik awal, tiba-tiba saja terdengar suara mendesis dari samping kiriku. Buluku mulai bergidik. Jangan-jangan.. ular??!

    Aku baru membuka mulutku dan teriak panik saat sesosok manusia menutup mulutku dan menarikku masuk lebih dalam lagi ke hutan bersamanya. Gerakannya begitu cepat. Kakiku bahkan melayang diatas tanah, melambai-lambai seperti nyiur di pantai. Jantungku bekerja tiga kali lipat dari normalnya. Badanku rasanya kaku dan otakku beku.

    Setelah tiba di sebuah gua yang entah dimana ini, akhirnya ia menurunkanku.. lebih tepatnya, melemparku ke sudut gua, dan mengacungkan pisaunya ke arahku.

    “Kalau kau berani bersuara, kepalamu akan kulempar ke sungai, mengerti??!!!” bentaknya keras. Aku terperanjat kaget, dan cepat-cepat mengangguk sampai aku terasa pening. “Bagus..” gumamnya pelan. Dari sudut suaranya, aku tau persis kalau dia tersenyum puas. Setelah mengancamku, ia mengambil posisi duduk tepat diseberangku, dan memantauku seperti singa lapar. Takut-takut aku memberanikan diri melihat ke arahnya, dan… uhm.. aku.. terpesona.

    Rambutnya hitam lembut dengan dua garis putih disisinya, dan di bagian kiri ujung rambutnya, terdapat warna ungu pekat yang berkilau indah bila ditimpa cahaya matahari. Matanya berwarna emas cair dan pupilnya seperti pupil kucing yang bersinar tajam dan waspada. Kulitnya sedikit pucat, tapi jelas bukan karena dia berpenyakitan. Telinganya sebelah kanan beranting metalik dan hiasannya tak tampak jelas. Ia mengenakan pakaian hitam senada dengan warna rambutnya. Tak lupa juga dengan aksesoris yang dikenakannya tak kalah mengagumkannya. Membaur sempuna dalam warna hitam-hitam yang sepertinya merupakan ciri-cirinya.

    Tapi, yang paling mencolok darinya adalah… ia bersayap. Hitam. Mulai dari punggung, terus memanjang sampai ke batas betis. Bulunya pekat seperti malam, dan anehnya, kelihatan lembut sekali. Tanganku gatal ingin mengelus sayapnya itu.

    “Ai Shiraishi..” tiba-tiba saja mulutku bersuara. Aku cepat-cepat menutup mulutku, tapi ia terlanjur mendengarnya. Ia menyipitkan matanya waspada terhadapku.

    “Apa?”

    “Uhm.. namaku.. Ai..” aku memutuskan ia tak perlu tau nama keluargaku. Menatapnya ragu-ragu, akhirnya aku memberanikan diri menunjuk ke arahnya, dan bertanya. “Namamu siapa?”

    Ia mulanya hanya diam menatap ujung jariku, dan akhirnya pandangan matanya yang waspada melembut.

    “Mirage van Ruthizerkl,” jawabnya tak melepaskan pandangannya dariku. Aku berkedip mendengar namanya yang aneh itu. Panjang dan… sulit diucapkan. Kuputuskan aku akan memanggilnya Mirage-san kalau nanti aku jumpa dengannya dijalan.

    Kalau.

    “Kh..”

    Aku mendongakkan kepala melihat Mirage-san. Ia menggigit bibir bawahnya dan memegang lengan kirinya kuat. Aku menajamkan mata, berusaha melihat lebih jelas kondisinya karena ia duduk membelakangi arah matahari. Darah. Aku terkesiap, dan merangkak cepat ke arahnya. Dalam detik itu juga, ia mengibaskan pisaunya ke leherku.

    “Jangan coba-coba melakukan hal yang mencurigakan atau..” suaranya hilang. Ia memejamkan mata kesakitan. Meremas tangannya kuat. Aku tetap berusaha merangkak ke arahnya, melawan ujung pisaunya yang sekarang jadi tak fokus. Lukanya jelas sangat dalam. Aku merogoh tas pinggangku dan menemukan perban didalamnya serta obat merah. Matanya menyipit melihat benda di tanganku. Sepertinya ia mengenali benda tersebut dan apa gunanya karena ia membiarkanku meraih tangannya dan berusaha membersihkan lukanya.

    Ukh!! Sebenarnya aku ini lagi ngapain, sih?! Bisa-bisanya aku menawarkan diri merawat lelaki yang jelas-jelas menculikku, bahkan berniat melempar kepalaku ke sungai atau kemanalah ini.. ukh…. aku sudah gila.

    Mirage-san menarik tangannya dariku setelah kubalut dengan perban dan aku kembali merangkak ke tempat asalku. Aku meletakkan daguku dilutut, dan memandang keluar gua. Matahari mulai condong ke sebelah kiriku, dan dari warna langit yang mulai kemerahan, kutebak sebentar lagi ia akan terbenam. Satu hari ini aku pertama kalinya melihat wujudku setelah sekian lama memimpikan hal yang sama, dan satu hari ini pula aku berada antara hidup atau mati. Besok.. apa yang akan terjadi padaku?

    Apakah aku… masih bisa hidup??
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Aug 23, 2011
  5. a23 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 15, 2009
    Messages:
    466
    Trophy Points:
    146
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +1,205 / -0
    wah uda masuk ke crita utama...
    baru pertama baca yang beginian:hehe:
    lanjutan-y ditunggu....
    adain adegan berantem donk....:watta:
     
    • Thanks Thanks x 1
  6. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    huo... :terharu: ada komen pembaca baru!! Asli seneng! :cheers:

    adegan selanjutnya masih ditulis. Okelah, sesuai permintaan kk a23, ak tambah adegan berantemnya. :hehe:
    keep check it out! :lalala:
     
  7. araishi93 M V U

    Offline

    Joined:
    Jun 20, 2011
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +102 / -0
    Maaf baru d check sekarang,, :maaf:
    Waaaaaw,, :shock:
    ceritanya makin seru aja ni kk,

    Dunia dalam mimpi:angel3:
    Keren Kk Xtrack,
    penggunaan bahasa dan penggambaran karakternya mantap
    ditunggu kelanjutannya...
    :terharu:
     
    • Thanks Thanks x 1
  8. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    Aku melempar tatapan kosong keluar gua. Pemandangan indah penuh warna kehijauan yang tadi memikat mata kini berubah menjadi hitam dan desiran angin menggoyang pohon-pohon semakin menaikkan bulu kudukku. Bulan yang bentuknya nyaris penuh itu anehnya sama sekali tak membantu menerangi gua. Temaram. Aku menggeser dudukku semakin masuk ke dalam gua. Sepertinya tadi aku lupa menjelaskan, gua tempatku berada ini tepat berada di dinding tebing jurang yang dibawahnya mengalir deras sungai. Bukan saatnya untuk sok berani dengan duduk persis di bibir gua. Aku menarik nafas panjang, kembali menggeser lebih dalam ke dalam gua. Setiap dua menit sekali, aku mengerling ke arah cowok antah berantah yang duduk persis di bibir gua itu diam-diam. Dari tadi ia sama sekali tak membuka mulut sejak aku membantunya dengan lukanya. Bukankah setidaknya aku berhak mendapat kalimat ‘terima kasih’?

    Aku kembali menarik nafas panjang.

    “Kenapa?” tanyanya yang tiba-tiba membuatku sontak melihat ke arahnya. Aku membuka mulut mau menjawab pertanyaannya, tapi yang keluar malah suara bodoh ‘ha?’

    Ia menatapku lurus, membuatku sungguh-sungguh ingin menampar mulutku… atau apapun agar ‘ha?’ tadi masuk kembali ke dalam ujung tenggorokanku dan kutelan bulat-bulat. Setelah beberapa detik yang terasa berabad-abad, ia mengulang pertanyaannya. Aku mengeluarkan nafas lega. Tanpa kusadari ternyata aku menahan nafas dibawah tatapan matanya yang bagai pisau itu.

    “Hutan ngeri kalau malam…” jawabku melontarkan isi kepalaku. Dia mengeluarkan tawa kecil angkuh yang ajaibnya menenangkan atmosfer intimidasi dalam gua ini.

    “Kau tak pernah ke hutan sebelumnya?” tanyanya ringan. Tak kusangka suaranya bisa berubah jadi begini enak didengar. Santai, merdu, dan tanpa unsur racun atau intimidasi di dalamnya seperti sebelumnya.

    Aku menggelengkan kepalaku. Merapatkan kakiku ke dada menahan dingin. Scarf panjang yang kini membalut tubuhku masih belum cukup menahan terpaan angin.

    “Sama sekali?” ia menatapku aneh. Aku mengangguk. Kini tak lagi sanggup bicara. Kalau aku membuka mulut, gigiku pasti bergemeletuk kedinginan. Temperatur udara semakin turun seiring jalannya malam. “Lalu, gimana bisa kau berada di tengah-tengah hutan? Bahkan tidak dijalan yang biasanya orang-orang lewati. Di jalan rahasia itu??” nada bicaranya kembali mengintimidasi.. dan berat dengan ancaman yang kutau serius seratus persen.

    Aku berusaha mengumpulkan tenaga untuk membuka mulutku dan menjawab pertanyaannya, tapi yang ada malah gigiku bergemeletuk nyaring. Mataku juga semakin berat. Aku telah menggosok-gosok kedua tanganku dan kaki. Berusaha memanaskan badan, tapi sejauh ini sama sekali tak berhasil.

    Tiba-tiba, ada benang bersinar putih kebiruan yang melilit pergelangan tanganku, dan menarikku ke arah Mirage-san. Kulihat asal benang itu dari tangannya sebelah kiri, tangan yang tak terluka. Aku berusaha melihat ekspresinya saat berjalan ke arahnya, tapi tak menemukan apapun. Akhirnya, aku sampai di tempatnya dan duduk berjarak 1 meter darinya dengan canggung. Namun, sayapnya yang hitam bergerak dibelakang punggungku dan menarikku lebih dekat ke arahnya. Sekitar 2 inci dari tempatnya duduk, sayapnya berhenti menarikku meskipun masih tetap melingkariku badanku.

    “Tidur,” perintahnya singkat tanpa melirikku. Jantungku masih berdebar kencang, dan pipiku memanas. Sikapnya yang serba tiba-tiba membuat kepalaku pening. Aku berusaha bernafas normal dan menenangkan jantungku kalau aku masih mau hidup. Kakiku kurapatkan ke dadaku, dan aku semakin meringkuk dalam balutan sayapnya yang kini kusadari memberiku kehangatan. Dalam hitungan detik aku langsung terbuai dalam alam mimpi...

    Pik! Pik!

    Pik! Pik! Pik!

    Pik! Pik! Pik! Pik!!!!!

    Aku mengerang panjang dan membalik badanku. Suara aneh apa yang bisa ada dalam gua?? Ugh..

    “Aiii!!!!”

    Hm? Suara mama. Kenapa ada suara mama disini? Aku kembali membalikkan badanku, berusaha masuk lebih dalam ke sayap hitam Mirage-san yang hangat. Tapi, yang mengelilingiku bukanlah bulu, tapi..

    Kain??

    Aku membuka mataku spontan, bangun, dan terpeleset jatuh dari tempat tidur karena aku tepat berada di tepinya. Aku memandangi sekelilingku berulang kali. Memastikan bahwa aku ternyata hanya bermimpi. Tak cukup dengan itu, aku mencubit tanganku kuat, dan jeritan sakit keluar dari mulutku. Aku tersenyum lebar, dan akhirnya tertawa keras.

    Aku HANYA bermimpi!!!!

    Mimpi!!! Ya ampun, aku HANYA bermimpi!!!!

    Masih sambil tertawa, aku membuka gorden sekaligus jendela kamarku. Udara segar segera menyambutku. Tak pernah dalam hidupku aku merasa begitu gembira bangun pagi. Setelah selesai memenuhi paru-paruku dengan udara pagi, aku berbalik dan suara mama kembali terdengar.

    “Aiiiii!!!! Banguuunn!!!!”

    “Ya, maaa!!!” balasku ceria. Karena kali ini aku bisa bangun cepat, kuputuskan lebih baik aku menyusun tempat tidurku dulu sebelum mandi. Aku benar-benar merasa seperti terlahir kembali. Selesai merapikan bantal, aku mengelilingi tempat tidurku dan memungut selimut yang kini ada di lantai. Aku menyibakkannya dan satu benda melayang jatuh dari selimutku.

    Aku menaikkan alisku heran, membungkuk memungut benda yang kini tergeletak di bawah tempat tidur, dan aku…

    Terpaku.

    Benda itu ringan. Berwarna hitam dengan sedikit siluet keunguan di ujungnya. Tanganku bergetar, dan aku berusaha keras menelan ludah. Aku mengenali benda ini.

    Benda yang tak lain dari… bulu sayap Mirage-san.
     
    • Thanks Thanks x 2
  9. red_rackham M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 12, 2009
    Messages:
    757
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +355 / -0
    :maaf:

    Saia baru baca yang ini sekarang (>____<)

    So far so good. Bikin saia penasaran perkembangan selanjutnya seperti apa. Tapi rasanya saia pernah lihat konsep cerita seperti ini dimana ya???

    Anyway...keep on writing....

    PS: u'r lucky saia lagi ga mood ngasih cabe...soalnya ada beberapa hal yang masih terasa janggal....:hehe:
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    weh! Ada kk red! :kaget:
    selamat datang di duniaku, kk.. :lalala:

    hehe.. cabe atau terasi tetep diterima dengan lapang dada, kk.
    Emang sih, ak juga ngerasa ada banyak kejanggalan. Tapi, karna ak masih ijo n gk terlalu berpengalaman, maklumin aj, deh :haha:

    hmm.. untuk konsep cerita, emang banyak (pasti) ngerasa pernah liat dimana, gitu. Yang bercerita tentang dunia mimpi emang ada dimana2. E.g, komik, anime, novel, dll. Tapi, cerita SnS ini 1000% asli original karya xtrack. : top:

    thanks udah dikomen, kk red :onegai:
    ayo, ayo, kasih komentar berikutnya!! :toa:
     
  11. a23 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 15, 2009
    Messages:
    466
    Trophy Points:
    146
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +1,205 / -0
    wah sip deh....
    si mirage jadi punya sayap gitu......:onion-86:
    wah nunggu pertarungan di langit nih.......pasti seru..:yahoo:

    wah jgn2 ntar temen2-y yg kehidupan nyata ngikut ke dunia mimpi.:peace:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  12. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    wehehehe.
    Welcome back, kk a23. :hehe:

    untuk yang dari dunia nyata ke dunia mimpi, kita liat aj dulu perkembangannya. :hehe:. Tapi, chapter2 sebelumny, lo diperhatikan baek2, ak ada ngasih hint untuk cerita berikutny, lho.. :tampan:
    ayo dimari, cari dimana.. :hihi:
     
  13. ShadowPhantom M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 3, 2009
    Messages:
    16,751
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +6,229 / -0
    Shin no Sekai artinya apaan ya :???:
    Klo Shn artinya "dewa atau TUHAN" dan Sekai itu artinya "dunia", berarti Shin no Sekai artinya "Dunia TUHAN" atau "Dunia Para Dewa" ya :unyil:
     
    • Thanks Thanks x 1
  14. a23 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 15, 2009
    Messages:
    466
    Trophy Points:
    146
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +1,205 / -0
    bukan-y dewa tu biasa-y disebut "kami":bloon: diliat dulu kanji-y, lo liat romaji-y bikin:bingung:....shin tu biasa tuh untuk kebenaran, jadi ya dunia yg sebenar-y...sori kalo salah..:haha: kalo beda kanji lagi bisa diartikan "baru":unyil:
     
    • Thanks Thanks x 1
  15. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    kanjinya "truth", kk a23 n kk shadowPhantom. :unyil:
    secara keseluruhan, ak artiinnya the world of truth :hehe:. Niat awalnya buat hikari no sekai, tapi gk jadi karna rasanya jelek banget pas dibaca.. :tampan:
    btw, kenapa jadi bahas judul, nih? :???:
     
  16. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    “Woi!! Bangun, pemalas!!!” teriak Mirai sambil membanting terbuka pintu kamarku, membuatku hampir copot jantungku. Bulu sayap Mirage-san terlepas dari tanganku, dan melayang pelan ke arah kakinya. Ia membungkuk dan mengambil bulu tersebut, dan memandangnya. “Wow, bulu hitam yang cantik..” ucapnya sambil melihatku, dan mulai membulatkan matanya. "Boleh ini untukku?”

    “Nggak boleh!!” aku melangkah lebar-lebar ke arahnya, dan merebut bulu tersebut dari tangannya. “Ini barang edisi terbatas. Kalau kau mau, tukar dengan kalung sayap hitam metal yang Mirai beli kemaren!!" senyumku licik, tau pasti bahwa dia takkan rela menyerahkan kalung tersebut meskipun dia harus mati. Dia tipe cewek gothic yang menyenangi barang-barang metalik hitam dan berkilau. Demi mendapatkan barang tersebut, dia rela memecahkan tabungannya selama 10 tahun. Mirai mengerucutkan bibirnya, dan berjalan menandak-nandak keluar dari kamarku.

    "Kalungku labih mahal dari bulu jelek itu!!" teriaknya dibawah tangga. Aku tertawa menang, dan menyelipkan bulu Mirage-san ke dalam buku diariku yang selalu kubawa kemana-mana. Sepulang sekolah nanti aku pasti pergi ke peramal, atau apapun itu agar aku tau apa maksudnya sayap Mirage-san di tempat tidurku. Bukannya itu semua hanya mimpi??

    Aku melihat jam wekerku sekilas, dan langsung menyesalinya karena angka yang ditunjukkan oleh jarumnya merupakan horor bagiku. Dengan gedebak-gedebuk aku menyiapkan segala peralatan sekolahku, mandi, dan sarapan sambil berlari ke arah sekolahku yang menawan. Aku tiba di sekolah tepat saat petugas disiplin menutup pintu gerbang. Fiuhh... save!!

    Aku berjalan ke arah kerumunan yang berdiri di depan papan pengumuman. Setelah menyingkirkan beberapa orang dari jalanku, aku mencari namaku dan menemukannya di daftar tabel kelas 1 D. Mataku beralih ke brosur yang pertama kali dibagikan, dan mencari dimana wilayah kelas 1 D. Sambil bertanya-tanya arah yang lebih pasti, akhirnya aku sampai ke depan pintu kelas 1 D. Aku menarik nafas panjang, dan membuka pintu kelas perlahan. Dalam sekejap seluruh mata beralih ke arahku. Aku terpaku di depan pintu sampai sebuah suara di belakangku mengejutkanku.

    "Kau mau masuk atau keluar?"

    Aku berpaling ke belakang dan menemukan seorang cowok bertampang awut-awutan sedang melemparkan pandangan galak padaku. Aku segera menyingkir dari pintu dan saat itulah aku tau bahwa pandangan mereka bukanlah ditujukan padaku, tapi pada cowok galak tadi. Aku bersyukur dalam hati, dan segera mencari kursi kosong yang nyaman. Oh, itu ada satu dekat jendela. Tak terlalu depan dan tak terlalu kebelakang. Perfect. Aku melangkah ringan dari posisiku, dan sampai di meja tersebut tepat 3 detik lebih cepat dari gerakan cewek kuncir dua yang ternyata juga menginginkan meja ini. Fiuhh.. save episode dua!!

    Aku meletakkan buku tulis dan peralatan lainnya dalam laci meja dan tiba-tiba cewek berambut ikal panjang yang dicat highlight merah mengulurkan tangannya padaku.

    "Hai, aku Renata. Shinouin Renata. Kamu??" ucapnya sambil memancarkan senyuman 1000 watt. Aku balas senyumannya walau secara menyedihkan tak sampai 100 watt, dan menyambut tangannya. Wow, kulitnya halus. Tipikal anak manja.

    "Aku Shiraishi Ai.. sa-"

    "Shiraishi dari perusahaan dagang peralatan indoor dan outdoor yang itu?" potongnya cepat. Aku membelalakkan mataku tak percaya. Oh, bagus... bagus. Ternyata orang yang pertama kali mengajakku kenalan adalah tipe yang sangat kubenci. Apakah nama sebuah perusahaan begitu hebatnya?? Aku akui kalau aku termasuk golongan atas. Tapi, kedua orang tuaku sama sekali tak melayangkan kepalanya tinggi-tinggi ke atas awan sampai tak lagi nampak permukaan bumi. Mereka hidup layaknya orang biasa, dan rumah kami juga biasa-biasa saja dengan lantai satu dan lantai dua, dan 6 kamar untuk masing-masing orang (orang tuaku, aku, Mirai, dan dua orang pembantuku yang pekerjaannya lebih sedikit dari pembantu manapun di muka bumi ini karena mama bersikeras untuk menjadi seorang ibu yang baik dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga).

    Aku menggelengkan kepala kecewa.

    "Bukan Shiraishi yang itu?" tanya Renata sambil menarik tangannya dengan cepat dariku. Aku memandangnya nanar dan berkata..

    "Aku Shiraishi yang kau sebutkan tadi. Tapi sayangnya, aku tak berminat berteman atau apapun denganmu.."

    Dapat kulihat dari sudut mata peripheralku bahwa ia ternganga kaget dan setelah beberapa detik, dia menyisir rambutnya dengan tangan dan bergumam "Oh, ya udah. Aku cuma basa-basi aja denganmu..", dan pergi dari mejaku. Aku menyelongsorkan badanku ke kursi dan berharap aku membawa headset dan hp. Setidaknya aku bisa menyibukkan diri. Fuhh...

    "Hei, kau hebat tadi."

    Aku berpaling ke asal suara dan didepan mejaku, cewek berambut lurus kecoklatan berbinar padaku. Aku balas tersenyum canggung.

    "Aku Miyami Sayaka. Salam kenal, Shiraishi.." ia mengelus rambutku layaknya aku berumur lima tahun, dan tersenyum tulus. Wow, aku menyukai sifatnya yang santai dan tak kelihatan seperti gold digger. "Shinouin Renata itu selalu bertingkah seakan dunia miliknya sejak aku pertama kali mengenalnya. Tapi, sampai kapanpun juga aku paling senang melihat mukanya saat ada yang mencacinya, de-el-el.." ucapnya makin mengambang dan sesaat dia seperti mengenang masa-masa dulu, dan tertawa terbahak. Sayaka berusaha keras menghentikan tawanya dan menepuk-nepuk mejaku brutal. "Aduh, Shiraishi.. hahaha.. harusnya kau lihat wajahnya saat smp dulu waktu aku menjatuhkan mangkuk bakmi ke kepalanya!! Hahahaha!!!!"
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Oct 15, 2011
  17. angel_sweetsnow4 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 26, 2011
    Messages:
    17
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +8 / -0
    dunia baru...
    baru baca 1 part.. di-hold dulu...
    bosen sama background anak SMA.
     
  18. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    wehehehe...
    teruslah membaca, jangan putus asa!! :onfire:
     
  19. araishi93 M V U

    Offline

    Joined:
    Jun 20, 2011
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +102 / -0
    maaf :maaf: baru bisa nongol dah sekian lama absen..
    ceritanya makin bagus kak,
    background SMAnya bagus kak..
    ceritanya mengalir..
    tapi, kelanjutan dari kebeneran keberadaan mirage san belum terkupas kak..
    jadi penasaran :matabelo:
    d tunggu kelanjutannya:hmm:
     
    • Thanks Thanks x 1
  20. hanamaru MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 18, 2009
    Messages:
    4,882
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +94,604 / -0
    pembaca baru... :malu:

    ane dah baca ke-6 chapternya, sayang belum ada tanda-tanda menuju konflik sebenarnya ya. pas di scene mimpi, itu ceritanya bagus sekali. coba pas scene itu ditambah edegan serunya. si Ai dikejar monster, orang misterius atau makhluk apapun itu, jadi ada nuansa tegangnya, sebelum masuk ke nuansa romantis lagi :hehe: (biasa pembaca ngarep lebih :XD:) Oh ya, saran saya, kalo ada istilah2x yang gak umum macam gold digger, dll, tolong diisi catatan kecil entah di akhir cerita tiap chapternya, jadi pembaca lebih understand apa yang dimaksud sama sang pengarang. Dikasih ilustrasi gambar lebih bagus lagi, (gambar bisa search via google, gak musti mirip sekali. setidaknya mendekati) sekian dulu "cabainya", hehehehe... maaf kalo ada kata-kata saya yang gak enakin situ :maaf:
    Ditunggu lanjutannya ya :top:
     
    • Thanks Thanks x 1
  21. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    yang penting :nongol:

    thank you, :kisss:

    mirage memang masih belum dikupas. ini masih bagian awal cerita..:peace:

    pembaca baru... :malu: [/QUOTE]yatta!!!
    ada pembaca baru!!! :yahoo:

    wehehehehe.... ini masih awal, kk.:peace:
    pembukaannya memang lumayan panjang :swt:

    oke, kk!!! :top: masukan diterima :top:

    ilustrasi tempatnya masih susah dicari... mohon bersabar..
    :madesu:
    lo gk dapet juga, di bayangin aja :hihi:

    pedasnya wuenak!!!:top:
    dinanti komen selanjutnya :siul:

    sekian balesannya :lalala:
    update selanjutnya, DONE!!!! :siul:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.