Info Sekolah yang Ambruk Akibat Gempa ini, Siap Dibangun...!

​

PIDIE JAYA – Komplek bangunan Sekolah Dasar Negeri/SDN Peulandok Tunong, Trienggadeng, Pidie Jaya, kini tak tampak lagi ‘gagah’ berdiri. Sekolah yang mejadi kebanggaan warga Gampong (Desa) Peulandok Tunong ini sekarang tampak luluh lantak, akibat beberapa hari yang lalu, tepatnya Rabu (7/12) pukul 05.03 WIB, dihantam gempa tektonik berkekuatan 6,4 SR, yang mengguncang Pidie Jaya dan sekitarnya.

​

Meskipun 80 persen bangunan sekolahnya sudah ambruk (roboh) diguncang gempa tekktonik berdurasi 15 detik, namun kegiatan belajar mengajar (KBM) masih terus berlangsung. Meskipun KBM tidak bisa dilakukan di komplek sekolah, karena hampir seluruh bangunan sekolahnya ambruk. Ada beberapa lokal sekolah yang masih berdiri, namun dengan kerusakan yang cukup parah tembok bangunannya sudah banyak retakan, yang jika dipergunakan akan beresiko roboh.

​

Setiap harinya 93 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 bersama 17 guru SDN Peulandok Tunong terpaksa harus melakukan KBM-nya di dalam tenda besar di lahan perkebunan milik warga, yang berada tepat di depan sekolahnya yang roboh.
Menurut Kepala Sekolah SDN Peulandok Tunong, Tihajar S.Pd (49), meskipun ada 3 lokal kelas yang masih berdiri, dengan retakan dan kerusakan temboknya cukup parah, namun dirinya tak mau mengambil resiko, untuk menempatkan anak didiknya belajar di sana. Selain sudah tak layak lagi digunakan, juga berpotensi roboh apabila terjadi gempa susulan.

​

“Ya terpaksa anak didik kami harus belajar di lahan kebun milik warga dengan memakai tenda besar yang disediakan ACT. Alhamdulillah warga pemilik kebun mengijinkan kebunnya digunakan belajar anak didik kami,”tuturnya.
Dari pengamatan Tim ACTNews dilapangan, terdapat 3 lokal kelas yang masih berdiri dengan keadaan tembok penuh dengan retakan. 3 lokal kelas lainnya roboh bersama 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1 ruang gudang, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang parkir dan 6 toilet sekolah.
Kini Komplek SDN Peulandok Tunong sudah tidak direkomendasikan untuk dibangun kembali di tempat yang sama, karena kontur tanah sekolah yang merupakan daerah jalur gempa (retakan gempa), yang jika dibangun kembali di lokasi yang sama, dikhawatirkan akan roboh lagi.

​

“Menurut aparat pemerintah setempat, sekolah kami harus direlokasi ke tempat lainnya yang lebih aman, karena kontur tanahnya sudah berlubang dan merupakan jalur gempa. Kalau mau dibangun kembali, kemungkinan akan bisa dibangun di tempat lain yang lebih aman,”terang Tihajar.
Tim Recovery ACT untuk Gempa Pidie Jaya, selain tengah fokus membangun puluhan meunasah, saat ini juga tengah mempersiapkan rencana pembangunan shelter (bangunan sementara) sekolah, yang akan dilanjutkan dengan pembangunan bangunan permanen SDN Peulandok Tunong.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Tim Konstruksi ACT, Muhammad Nur Solihin, saat ini timnya sudah menyelesaikan desain untuk pembangunan shelter dan pembangunan sekolah permanen.
“Rencana ijin pembangunan SDN Peulandok Tunong yang baru, saat ini sedang diproses dengan pihak terkait, termasuk dengan pemerintah setempat bersama mitra ACT lainnya. Ijin penetapan wilayah relokasi dan yang lainnya, mudah-mudahan segera selesai,”terang Nur.
Untuk pembangunan shelter (bangunan sementara sekolah) kemungkinan akan dibangun di depan sekolah di wilayah perkebunan warga. Menurut Nur pembangunan shelter sangat urgen untuk segera dibangun, karena tidak baik anak-anak terlalu lama belajar di tenda, apalagi saat ini sedang musim hujan.
“Untuk awal kami akan bangun shelter terlebih dahulu, karena sangat mendesak untuk para siswa. Selanjutnya, baru kami bangun bangunan sekolah permanen,”tegasnya.
Nur menambahkan seperti pembangunan dimasa recovery pascagempa beberapa tahun yang lalu di Padang dan Yogyakarta, pembangunan sekolah pemanen untuk SDN Peulandok Tunong nantinya juga akan dirancang pembangunannya yang tanggap gempa (tahan gempa).
“Kami akan bangun bangunan sekolah permanen nanti yang tahan gempa, terutama di pondasi dan struktur bangunannya,”tekadnya.
SDN Peulandok Tunong dibangun di Gampong Peulandok Tunong yang merupakan salah satu desa tertinggal di Kabupaten Pidie Jaya, yang menjadi kawasan Program Inpres Desa Tertinggal /IDT dari Pemerintah.
“Mayoritas anak didik kami, Hampir 90 persen adalah buruh tani (petani). Gampong Peulandok Tunong adalah salah satu desa tertinggal di Kabupaten Pidie Jaya, dari sisi ekonomi mereka hidup prasejahtera,”jelas Tihajar.
Seluruh anak didiknya bersekolah tidak berbayar (gratis), dana operasional pihak sekolah mengandalkan dana BOS. Meskipun sekolah yang dibangun tahun 1982 Ini berdiri di salah satu desa tertinggal, namun sekolah ini mempunyai kualitas yang mumpuni, terbukti SDN Peulandok Tunong sudah berakreditas A.
“Walau sekolah kami berdiri di desa tertinggal, namun sekolah kami mempunyai kualitas, sekolah kami berakreditasi A. Administrasinya lengkap, seluruh pengajar kami merupakan lulusan S1 semua dan disiplin dalam KBM disekolah kami sangat baik,”tuturnya.
Semoga rekonstruksi (pembangunan kembali) SDN Peulandok Tunong, yang akan dibangun Tim Recovery ACT segera terwujud, hingga para siswa kembali bisa belajar dengan nyaman,amien..! []

Penulis: Muhajir Arif Rahmani

Ayo Berpartisipasi
Jadi Relawan Indonesia(Get Involved)
Info Kebencanaan
Global Qurban - Kurban Mudah, Murah, Memberdayakan
Global Wakaf - Wakaf Solusi Kehidupan ​

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS