1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Other Kenapa sih Negara tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya Untuk Mengatasi Kemiskinan

Discussion in 'Education Free Talk and Trivia' started by curiousboy, Aug 27, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. curiousboy M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 5, 2008
    Messages:
    396
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +3,259 / -0
    [​IMG]
    [​IMG]



    [​IMG]
    Mencetak uang sebanyak banyaknya, ini dia logikanya
    [​IMG]
    Sejak kecil saya selalu berfikir seperti itu, kemiskinan dimana mana kenapa tidak mencetak uang sebanyak banyaknya lalu dibagikan kepada orang yang tidak mampu? selesai kan masalahnya? karena penasaran dari dulu saya ingin mencari info tentang ini tetapi selalu lupa tapi tadi saya lihat ada thread di kaskus yang membahas ini jadi ya dicopas aja deh ini dia alasannya kenapa suatu negara tidak mencetak uang sebanyak banyaknya :

    Dalam menerbitkan atau mencetak uang, terdapat dua macam sistem, yang disebut “pseudo gold” dan “uang fiat”. Dalam sistem pseudo gold, uang yang dicetak dan beredar didukung dengan cadangan emas atau perak yang dimiliki badan yang menerbitkannya. Sedangkan dalam sistem uang fiat, uang yang beredar tidak didukung aset yang riil, bahkan tidak didukung apa-apa. Artinya, dalam sistem fiat, pemerintah atau badan yang menerbitkan uang bisa mencetak uang sebanyak apa pun sesuai keinginan.

    Dalam ekonomi, kita tahu, harga barang akan tergantung pada perbandingan jumlah uang dan jumlah persediaan barang. Jika barang lebih banyak dari jumlah uang yang beredar, maka harga akan cenderung turun. Sebaliknya, jika jumlah barang lebih sedikit dibanding jumlah uang yang beredar, maka harga-harga akan cenderung naik. Karena itulah, pencetakan uang secara tak langsung juga ditentukan oleh hal tersebut, agar tidak terjadi inflasi.

    Apabila suatu negara—dengan alasan miskin—mencetak uang sebanyak-banyaknya, yang terjadi bukan negara itu menjadi kaya, tetapi justru akan semakin miskin. Karena, ketika jumlah uang yang beredar semakin banyak, harga-harga barang akan melambung tinggi, dan inflasi terjadi. Akibatnya, meski uang dicetak terus-menerus, uang itu tidak bisa disebut kekayaan, karena nilainya terus merosot turun.

    Indonesia juga pernah melakukan pencetakan uang dalam jumlah banyak, pada masa kepresidenan Soekarno. Karena pemerintah belum bisa maksimal memungut pajak dari rakyat waktu itu, Soekarno pun mengambil kebijakan untuk mencetak uang secara berlebih. Hasilnya tentu inflasi. Semakin banyak uang dicetak, harga barang semakin tinggi, dan terjadi hiperinflasi. Finish-nya, kita tahu, adalah demonstrasi yang terkenal dengan sebutan Tritura (tiga tuntutan rakyat), yang salah satunya permintaan agar harga-harga diturunkan.

    Kasus yang terbaru terjadi di Zimbabwe. Pada 2008, pemerintah Zimbabwe mengeluarkan kebijakan untuk mencetak uang dalam jumlah sangat banyak, yang ditujukan untuk memperbanyak pegawai negeri yang diharapkan akan mendukung pemerintah. Hasilnya adalah inflasi yang gila-gilaan. Negara itu bahkan memegang rekor dalam hal inflasi tertinggi di dunia, yaitu 2.200.000% (2,2 juta persen) pada 2008.

    Sebegitu cepatnya tingkat inflasi terjadi, hingga kenaikan harga di Zimbabwe tidak terjadi dalam hitungan minggu atau bulan, tetapi menit bahkan detik. Dalam setiap beberapa detik, para pegawai di toko-toko Zimbabwe terus sibuk mengganti label-label harga pada barang-barang yang mereka jual, karena terus terjadi pergantian harga akibat inflasi yang menggila.

    Pada 20 Juli 2008, bank Zimbabwe bahkan menerbitkan pecahan uang senilai 100 milyar dollar, yang merupakan rekor pecahan uang dengan nominal terbesar di dunia. Uang dengan nominal besar itu, ironisnya, tidak memiliki nilai yang sama besarnya, karena digerus oleh inflasi akibat harga-harga yang melambung luar biasa tinggi. Untuk membeli sembako, misalnya, orang di Zimbabwe harus membawa uang sampai seember.

    Jadi, negara miskin (ataupun negara yang tidak miskin) tidak mencetak uang dalam jumlah berlebihan, karena adanya pertimbangan seperti yang digambarkan di atas.


    [​IMG]
    Kenapa Suatu Negara Tidak Mencetak Uang Sebanyak-Banyaknya?
    [​IMG]
    Saya yakin anda pasti sering mendengar tentang hutang negara yang menumpuk serta angka kemiskinan yang sangat besar, baik di TV ataupun media massa lainnya. Mungkin sebagian dari anda pernah berpikir atau kepikiran bagaiman kalau Indonesia mencetak uang saja semaunya, untuk melunasi hutang negara maupun memberantas kemiskinan ataupun mengembalikan uang korupsi yang hilang. Dengan begitu semuanya beres, kan??

    Saya juga pernah berpikir seperti itu, kemudian saya sempat kepikiran apa resiko dan konsukensi di balik semua itu. Oke, misalkan Indonesia mencetak uang sebanyak banyaknya, semua rakyat dapat hujan uang, perorangnya bisa dapat goni-an. Pertanyaan sekarang, siapa yang mau capek kerja sedangkan sudah ada jaminan uang untuk hari kedepannya??Siapa yang mau sukarela jadi petani kerja di siang hari padahal uang sudah ada di tangan??

    Oke, kita misalkan, rakyat Indonesia tidak ada yang mau jadi petani. Pertanyaan kedua, kita mau maka apa sedangkan makanan pokok berasal dari sektor pertanian??

    Selain yang diatas tadi, saya juga dapat akan terjadi inflasi, yaitu kenaikan harga barang barang di pasaran. Nemu juga yang seperti ini:

    “uang itu bukanlah semata-mata kertas yang dicetak atau metal yang dibentuk menjadi koin, tapi juga memerlukan jaminan yang bersifat riil. jadi untuk setiap rupiah resmi yang beredar ada sejumlah barang berharga (biasanya berbentuk emas, Emas dipilih karena sifatnya yang stabil, tahan cuaca, tidak berkarat, dll, dll dan juga karena mudah dipecah tanpa mengurangi nilainya) sebagai bentuk riilnya, yang disimpan di bank nasional (BI).
    rasio antara uang yang dicetak dan jumlah uang yang beredar adalah salah satu cara menentukan nilai suatu uang. oleh karena itu bila uang yang beredar ditambah tapi jaminannya tidak ditambah maka nilai uang akan turun (inflasi). akibatnya bila biasanya Rp. 1.000 bisa membeli x barang, setelah uang mengalami inflasi Rp.1.000 hanya bila membeli 1/2 x.
    dengan kata lain jumlah uangnya banyak tapi nilainya enggak ada, kalau nilainya enggak ada maka negara lain tidak mau menerima uang kita. ujung-ujungnya utang tidak terbayar dan bbm tak terborong.”​


    http://www.cpartikel.com/2013/08/ken...etak-uang.html
     
    • Like Like x 3
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. renren M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 7, 2010
    Messages:
    565
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +4,331 / -0
    oh jadi gitu alesannya kenapa ga nyetak uang banyak banyak..
    ane juga dulu mikir gitu koq..

    tapi kalo yang soal negara zimbabwe ane baru tau juga.. kemana aja ya gw padahal kejadiannya 2008..
    tapi parah banget ya di sn..
    masih bersyukur indonesia ga sampai kaya gitu..
     
  4. joevanhurkaz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 13, 2010
    Messages:
    847
    Trophy Points:
    172
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +632 / -0
    ane dulu pas masih kecil mikirnya gitu juga, bikin uang aja yang banyak buat ngatasi itu semua
    selain itu juga kalau uang terlalu banyak di luar, nilai tukar dari mata uang tersebut bisa turun juga

    prihatin juga liat zimbabwe, inflasinya gak kira2 gara2 terlalu banyak uang negara tsb diperedaran
    walaupun Indonesia lebih baik dibanding negara2 kek zimbabwe, masih terasa mencekik rakyat..
     
  5. caturCatur M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 17, 2013
    Messages:
    1,400
    Trophy Points:
    177
    Ratings:
    +2,948 / -1
    udah kok gan...
    ane punya banyak dirumah tapi gambar Soekarnonya diganti ama aladdin :lol:
     
  6. lagoedjadoel Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 10, 2011
    Messages:
    274
    Trophy Points:
    27
    Ratings:
    +601 / -0
    Kalo uang mbuat ribet, kita pake sistem barter aja lagi, balik kejaman dulu...
    Sapa yang mau barter bini?
    :hahai:
     
  7. ARTana_Gie M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 25, 2011
    Messages:
    1,099
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +22,926 / -0
    yup bener..
    dengan mencetak uang sebanyak2nya, masalah kemiskinan dalam negara ini blm tentu teratasi..
    malahan akan menyebabkan banyak masalah..
    makanya itu, cetak uang juga gak bisa asal :niceinfo:
     
    • Like Like x 1
  8. trafalgar21 M V U

    Offline

    Silent_Reader

    Joined:
    Jan 14, 2011
    Messages:
    569
    Trophy Points:
    172
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,823 / -17
    betul sekali,
    karena mata uang tiap negara berbeda, negara lain mana nerima rupiah. nilai tukarnya kan berupa emas/perak. :niceinfo:
     
  9. green9uyz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    555
    Trophy Points:
    127
    Ratings:
    +633 / -0
    alasannya masuk akal. dlu prnh baca tapi uda lupa jadi baca lagi.
    inflasiii man
     
  10. trafalgar21 M V U

    Offline

    Silent_Reader

    Joined:
    Jan 14, 2011
    Messages:
    569
    Trophy Points:
    172
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,823 / -17
    karena uang bukan sekedar kertas bergambar :hihi:
     
  11. nebukanedzar Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 28, 2011
    Messages:
    166
    Trophy Points:
    67
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,361 / -0
    ahirnya pertanyaan gue selama ini terjawab sama thread ini
    cuma bisa bilang oh gitu toh...
     
  12. syakuron M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 29, 2010
    Messages:
    251
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +22 / -0
    Itu yg di zimbabwe parah bener, harus make uang seember klo mo beli sembako....
    Jangan sampe deh di Indonesia kaya gitu
     
  13. derwiners M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 2, 2010
    Messages:
    592
    Trophy Points:
    82
    Ratings:
    +152 / -0
    yup.... karna uang yang beredar kan ada jaminanya berupa emas di central bank

    kalo nga gitu bisa senenaknya aja nyetak uang. CMIIW
     
  14. alotez M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 6, 2008
    Messages:
    1,000
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +627 / -0
    Yaps bener banget gan...:peace:

    Pemerintah tidak bisa langsung saja mengedarkan/mencetak uang yg banyak,
    jikalau perekonmian negeri kita msh belum stabil...
     
    • Like Like x 1
  15. TimeToKill M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Aug 11, 2011
    Messages:
    207
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +63 / -0
    ya wajar lah kalo BI seenaknya cetak uang pasti akan inflasi dan malah juga akan membuat nilai tukar rupiah ke Dollar US akan gak seimbang...
    Dan walaupun uang rupiah dicetak ampe satu pulau tapi kita harus bayar utang negara dengan dollar US(karena yang dianggap sebagai uang di dunia international saat ini adalah Dollar US dan itu juga sebabnya US disebut negara maju yang paling bisa mengatur seluruh dunia walaupun harga Poundsterling lebih mahal daripada Dollar US)
     
  16. Rafinha M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 26, 2012
    Messages:
    249
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +3 / -0
    wah ane juga pernah dulu berpikiran kaya gini
    kenapa negara gak cetak uang2 sebanyak banyaknya aja
    kan bisa nglunasin utang Indonesia yang seabrek itu
     
  17. kiki31 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 22, 2009
    Messages:
    527
    Trophy Points:
    127
    Ratings:
    +3,011 / -3
    ane udah lama denger sih. tp memang cuma tau garis besarnya aja.
    terima kasih buat TS. nice info banget.

    walaupun gw kurang setuju penggunaan uang kertas. kenapa ga pake logam aja ya sebagai currency. ga ada tu ceritanya inflasi.
    pake aja emas, perak, perunggu, berlian , etc...
     
  18. screamstar53 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 22, 2011
    Messages:
    29
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    Oh... gitu toh gan terima kasih atas postnya.
    CUman yang ane bingung menentukan jumlah barang dengan jumlah uang it darimana yah gan?? barang seperti apa yang diperhitungkan untuk dibandingkan dengan jumlah uang?
    :ogohno::ogohno::ogohno::ogohno:
    Tolong jawabannya Terima kasih
     
  19. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,397
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,277,674 / -7
    gak bisa, itu barang nilainya akan terus meningkat,,
    kalo dibuat dalam bentuk uang yang ada tulisan nominalnya,
    maka percuma, ketika naik harga emasnya, tapi nilainya tetap kecil = rugi juga :p
     
  20. kiki31 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 22, 2009
    Messages:
    527
    Trophy Points:
    127
    Ratings:
    +3,011 / -3
    naik dan turun kan itu tergantung dibandingkan terhadap apa. secara umum logam mulia lebih tahan inflasi karena memang harganya cenderung naik. bayangin aja kalau seandainya indonesia pake emas & perak sebagai mata uang. ga ada cerita mata uang turun terhadap dolar. malahan naik kan? tapi memang ada kelemahannya.
    logam cenderung berat dan susah dibawa tapi bisa teratasi dengan kartu.
    kita juga bisa mencetak uang yang banyak tanpa takut penurunan nilai mata uang karena memang nilai barang tersebut (uang logam) memang segitu nilainya bukan uang kertas yang harganya tergantung supply and demand pasar, keadaan ekonomi, dll.
     
  21. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,397
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,277,674 / -7
    ^
    ^
    plus, jumlah logam mulia itu terbatas, dan gak bisa dibuat ulang oleh alam (di bumi khususnya),
    padahal dulu emang menggunakan logam mulia sebagai alat jual beli, tapi karena berat makanya dialihkan ke sertifikat emas,
    dan sertifikat emas inilah yang sekarang di kenal dengan uang, tapi nilainya sudah beda dengan yang dulu / sertifikat emas sekarang,

    bagaimana kalo yang terjadi harga barang naik belum tentu harga emas ikutan kan,
    jadi rasanya mau pake uang dari logam mulia, tetap aja gak akan bisa menekan tingkat inflasi !
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.