1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Kabar dari Jerman (2): Kewalahan, Kenyamanan, Ancaman

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by AksiCepatTanggap, Oct 2, 2015.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. AksiCepatTanggap Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 16, 2015
    Messages:
    381
    Trophy Points:
    57
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +170 / -0
    [​IMG]
    JERMAN – Jerman telah membuka pintu lebar-lebar bagi pengungsi Suriah. Namun kebijakan ini membuat Pemerintah Jerman kewalahan. Nyaris setiap hari, pengungsi datang berbondong-bondong masuk Jerman. Media Jerman terus memberitakan soal pengungsi, warga Jerman mulai bosan dengan berita-berita soal pengungsi. Ribuan pengungsi yang terlanjur masuk Jerman, terancam dipulangkan atau diserahkan ke negara Eropa yang mau menerimanya.
    Berikut catatan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Hastrini Uni dari Jerman, yang diamanahi memantau penanganan ribuan pengungsi Suriah di Jerman. Hastrini telah berkeliling kota di Jerman dimana ada pengungsi ditampung, seperti di Kota Berlin, Koln, dan Munster.
    Di Jerman, para pengungsi ditangani langsung oleh Pemerintah. Jerman mengeluarkan dana yang sangat besar untuk para pengungsi, terutama pengungsi Syria. Pengungsi yang diterima adalah pengungsi Syria, karena mereka mengungsi akibat perang. Di setiap wilayah, sudah ada jatah tempat penampungan masing-masing.
    Di dalam pelaksanaannya, Pemerintah menunjuk beberapa organisasi, umumnya organisasi yang ditunjuk adalah organisasi berbasis gereja, seperti Caritas, Deutsches Rotez Kreuz, Evangelisc, dan lain-lain. Organisasi-organisasi ini sangat mudah aksesnya ke para pengungsi, dibandingkan organisasi yang berbasis non gereja.
    Pemerintah saat ini mulai memperketat penerimaan pengungsi. Pasalnya, hampir setiap hari, ribuan hingga belasan ribu pengungsi Syria masuk Jerman. Pemerintah Jerman benar-benar kewalahan. Overload. Jerman pun sudah menutup perbatasannya.
    Salah satu koran setempat, Sachen Anhalt, menyebutkan, akibat kewalahan menerima pengungsi, 190 ribu pengungsi Syria akan dikeluarkan dari Jerman. Baru sekitar 10 ribu yang didata. Namun, koran tersebut menulis, 596 tiket pesawat hangus karena pengungsi yang mau dipulangkan ke Syria, tidak datang ke bandara.
    Arus pengungsi Syria besar-besaran sejak Jerman mengatakan bersedia menampung dan membuka perbatasannya, juga dimanfaatkan oleh pengungsi dari negara lain, yang datang bukan karena faktor perang tapi lebih ke faktor ekonomi seperti pengungsi dari negara-negara Balkan.
    Sangat mudah bagi mereka untuk mendapat pass sebagai pengungsi Syria, cuma bayar beberapa puluh Euro saja. Padahal, bagi pengungsi Syria harus bayar sampai belasan ribu euro/dollar kepada para penyelundup untuk bisa ikut dalam boat, belum lagi perjuangan dalam perjalanan darat dari Yunani sampai ke Jerman, berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan, dengan berjalan kaki, naik bis, atau menggunakan kereta.
    Harus diakui, kondisi para pengungsi jika sudah berada di Jerman atau Swedia jauh lebih baik. Ini adalah dua negara tujuan utama para pengungsi. Disini mereka didata, dapat tempat tinggal, dapat uang rutin dari pemerintah, dan terjamin kebutuhan hidup lainnya termasuk layanan kesehatan dan pendidikan. Makanya para pengungsi tidak mau masuk dan diregistrasi di negara Eropa lainnya. Terlebih negara selain Jerman dan Swedia cenderung menolak pengungsi. Padahal aturan normalnya adalah para pencari suaka harus registrasi di negara pertama dia sampai.
    Pengungsi yang datang akan ditempatkan di kamp atau barak terlebih dahulu sampai mereka selesai didata dan lengkap urusan administrasi (ini adalah salah satu tipikal Jerman, negara yang tertib admnistrasi). Jika sudah tuntas, baru diberikan apartemen unutk tinggal bersama anggota keluarganya.
    Kondisi barak-baraknya pun juga lumayan nyaman lumayan. Fasilitasnya cukup memadai. Ada beberapa kamar tidur, ruang tamu, dapur, kulkas, almari, dan sebagainya. Namun dengan arus pengungsi yang terus menerus, Pemerintah Jerman kehabisan tempat untuk menampung mereka. Jerman juga tak mungkin bisa membangun penampungan sementara secara cepat untuk mereka. Terlebih, adanya reaksi masyarakat Jerman yang membakar sejumlah tempat penampungan sebagai protes pendemo yang menolak kebijakan Kanselir Jerman membuka keran pengungsi dari Syria.
    Pemerintah Jerman meminta pengungsi untuk segera bisa berintegrasi dengan masyarakat Jerman. Pemerintah pun menyiapkan proses integrasi tersebut. Anak-anak Syria harus belajar bahasa Jerman dan ke sekolah. Demikian juga dengan orang dewasanya. Yang punya ketrampilan akan dipekerjakan sesuai ketrampilannya. Yang muda dikuliahkan. Percepatan penguasaan bahasa Jerman pun dilakukan oleh Pemetintah.
    Cerita duka kebanyakan berasal dari perjalanan para pengungsi. Mereka yang berada di negara transisi, terbilang sangat menderita. Kebijakan yang kurang welcome terhadap pengungsi, seperti di Yunani, membuat perlakuan tak layak harus diterima para pengungsi. Hal itu menjadi berita yang menyakitkan hati bagi siapa pun yang mengetahui. Namun, karena berita ini terus-menerus terjadi, bisa jadi, orang-orang pun mulai tidak peduli atau bosan. (bersambung)

    Sumber
     
    • Like Like x 2
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. gravh10z M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jun 28, 2009
    Messages:
    5,914
    Trophy Points:
    232
    Ratings:
    +5,412 / -521
    ada udang dibalik batu [​IMG]
     
  4. Kurauto M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 31, 2010
    Messages:
    1,914
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +96,352 / -1
    jerman baek bener yak... malah negara2 arab yg makmur sama sekali ga mw terima pengungsi suriah... :(
     
  5. ___Renata___ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    878
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +606 / -2
    Negara2 Teluk yg kaya, gak mau menampung pengungsi Suriah
    karena pertimbangan stabilitas politik di negara/kerajaan mereka masing2.

    Konflik di Suriah itu sedikit banyak terkait dgn gelombang Revolusi Arab (Arab Spring)
    yg menuntut pergantian rezim2 yg dianggap gak demokratis.

    Yg menjadi kekhawatiran Negara2 Teluk yg kaya itu adl:
    klo sampai mereka menampung para pengungsi Suriah yg notabene berasal dari wilayah konflik,
    maka dikhawatirkan kelak akan memicu pergolakan yg bisa mengancam rezim2 di negara2 Teluk yg kaya itu.

    Negara2 Teluk yg kaya itu juga punya pemikiran, bahwa klo mereka sampai membuat penampungan,
    maka sama aja artinya dgn membiarkan konflik di Suriah terus berlanjut.

    Toh, secara objektif gak bisa kita abaikan fakta bhw sekalipun negara2 Teluk yg kaya itu
    gak mau menampung pengungsi Suriah, tapi mereka masih tetap mau ngasih donasi jutaan dollar
    utk para pengungsi Suriah itu.

    Sedangkan demi alasan kemanusiaan,
    negara2 Arab lainnya seperti Lebanon, Irak, Yordania, dan Mesir tetap mau menampung
    ratusan ribu sampai jutaan para pengungsi Suriah itu.

    ~

    Situasinya mungkin kira2 mirip dgn kasus pengungsi Rohingya.
    Australia sbg negara yg udah meratifikasi konvensi internasional Wina thn 1951
    dan Protokol thn 1967 Tentang Status Pengungsi
    sebenarnya punya kewajiban langsung utk menampung para pengungsi Rohingya.

    Tapi pada kenyataannya, pemerintahan Australia menolak utk menampung para pengungsi Rohingya tsb.

    Justru Indonesia yg belum meratifikasi protokol tentang status pengungsi,
    malah mau menampung para pengungsi Rohingya itu.

    Tapi sekalipun menolak menampung pengungsi Rohingya, Australia tetap mau ngasih donasi utk para pengungsi tsb.
     
    • Like Like x 2
    Last edited: Oct 6, 2015
  6. Marischa_is_here Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 9, 2014
    Messages:
    24
    Trophy Points:
    37
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +104 / -0
    Solusi yg paling utama itu:
    Cepat akhiri konflik Suriah, supaya negara itu jadi tenang dan damai spt semula
    kalo bisa tenang lagi pasti para pengungsi itu akan balik lagi ke Suriah
    Mau sebaik apapun negara yg menampung para pengungsi kalo semakin banyak orang yg jadi pengungsi
    ya lama2 pasti bakal kewalahan juga
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.