Ibu Hipertensi Boleh Menyusui

BILA menderita hipertensi, pasien diminta terus minum obat. Tak jarang, ibu penderita hipertensi merasa ragu untuk menyusui bayinya. Dikhawatirkan, obat yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap si mungil.

Menurut Nur Fadilah, menderita hipertensi tak harus menghalangi ibu menyusui bayinya. Kegiatan menyusui justru dianjurkan tetap dilakukan. Hanya, ibu harus hati-hati memilih obat antihipertensi yang dikonsumsi.

''Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter obgin (spesialis kebidanan dan kandungan) serta spesialis jantung atau internist (spesialis penyakit dalam) sebelum menyusui,'' katanya.

Sebab, ada beberapa obat antihipertensi yang akan dikeluarkan lewat air susu ibu (ASI). Minum ASI yang tercampur obat antihipertensi membahayakan kondisi bayi. Salah satunya, bayi bisa mengalami shock karena penurunan tekanan darah. Denyut nadi bayi juga melambat akibat pengaruh obat antihipertensi tersebut.

''Bila konsultasi dulu, dokter akan memilihkan obat antihipertensi yang sesuai dengan kondisi pasien dan tak membahayakan bayi yang minum ASI,'' ungkap konselor laktasi dari RS Mitra Keluarga Surabaya itu.

Dila -begitu panggilan akrabnya- juga meminta ibu untuk memantau kondisi bayinya. Bila denyut nadinya cepat, keluar keringat dingin, dan lemas, segera bawa bayi ke rumah sakit (RS) terdekat. Ada kemungkinan tekanan darah bayi menurun akibat pengaruh obat antihipertensi yang dikonsumsi ibunya. ''Hal tersebut dapat dicegah dengan menyiasati jam menyusui,'' terangnya.

Perempuan 28 tahun tersebut mencontohkan, ibu minum obat sehari sekali, misalnya, pukul 06.00. Dalam rentang waktu 8-12 jam kemudian, ibu baru bisa menyusui bayinya kembali. ''Selama 8-12 jam diperkirakan efek obat tak akan memengaruhi kualitas ASI sehingga aman diberikan ke bayi,'' ujarnya.

Namun, bila minum obat tiga kali sehari, Dila menyarankan menyusui sebelum waktu minum obat pagi. Misalnya, minum obat pukul 08.00. Sebelumnya, ibu menyusui bayinya hingga puas. ''Setelah itu, ibu sebaiknya tak menyusui lagi. Sebab, dikhawatirkan obat tersebut berdampak kepada bayinya,'' terangnya.

Bila perlu, kata Dila, ibu meminta kepada dokter untuk mengganti obat antihipertensi yang diminum sehari sekali. Dengan begitu, kesempatan ibu untuk menyusui bayi lebih lama daripada konsumsi obat tiga kali sehari. ''Seaman apa pun, pasti ada dampaknya meski sangat kecil. Ini yang sebaiknya diantisipasi,'' ungkapnya. (ai/c13/nda)

sumber :jawapos
gak nolak klo or jg gpp

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS