1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Hari Ini Adalah Hari Anti Narkoba

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by obituary1987, Jun 26, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. obituary1987 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 17, 2011
    Messages:
    10
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +35 / -0
    [​IMG]

    Pada 26 Juni 2011 kita kembali memperingati Hari Antimadat atau Antinarkoba Sedunia. Seremonial ini masih relevan diadakan. Pasalnya, lingkungan kehidupan sosial kita akhir-akhir ini belum terbebas dari ancaman narkoba. Kasus penyalahgunaan narkoba makin marak, meski aparat keamanan, Badan Narkotika Nasional (BNN), Gerakan Antinarkoba (Granat) serta beberapa LSM makin gencar memerangi peredaran narkoba.

    Maraknya penyalahgunaan narkoba di Indonesia mengundang keprihatinan dari United Nations International Drugs Control Pro*gramme (UNDCP). Lembaga Anti-Madat PBB ini telah memberikan lampu kuning untuk masalah penyalahgunaan narkotika dan lampu merah atau status berbahaya untuk masalah penyalahgunaan psikotropika di Indonesia. Ini menuntut kita untuk selalu menggelorakan kepe*dulian terhadap bahaya narkoba, serta menyinergi-kan seluruh kekua*tan melakukan aksi nyata dalam memerangi narkoba.

    Kita mengakui, kasus penyalahgunaan narkoba bagaikan fenomena gunung es. Jumlah pelaku yang tampak ke permukaan jauh lebih kecil daripada jumlah pelaku yang sebenarnya. Maraknya peredaran narkoba makin memperkuat kesimpulan bahwa Indonesia bukan lagi sebagai tempat transit perdagangan dan peredaran, namun telah menjadi daerah pemasaran. Bahkan sudah menjadi produsen narkoba gelap.

    Implikasi hal itu, penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut belakangan ini kian serius dan mengkhawatirkan. Korbannya pun telah merambah ke kalangan anak sekolah dasar (SD), dan ini menyempurnakan informasi bahwa pengguna narkoba saat ini tidak cuma dimonopoli anak muda saja, melainkan oleh semua golongan usia. Asumsi bahwa korban narkoba cuma berasal dari keluarga broken home juga sudah patah, dan fakta menunjukkan bahwa pengguna narkoba dari ke*luarga yang harmonis pun tidak sedikit jumlahnya.

    Negeri kita ini memang ironis. Dalam situasi politik yang makin tidak menentu, krisis moneter yang ditandai dengan masa resesi ekonomi yang berkepanjangan, angka kemiskinan bertambah, tapi peredaran napza (narkoba) ternyata justru makin merajalela dan meningkat pesat. Dan yang lebih memprihatinkan lagi, hampir seba*gian besar pengguna napza tergolong dalam kelompok usia remaja.

    Anak-anak zaman sekarang terkesan menjadi lebih terbuka terhadap berbagai perkembangan. Dan hal ini adalah baik! Tapi di sisi lain, kebanyakan dari anak-anak dan remaja, bahkan yang sudah dewasa, masih kurang bisa mengerti dalam membedakan pilihan mana yang baik dan berguna, atau mana yang sebetulnya tidak baik dan berbahaya. Artinya, di satu sisi keterbukaan mereka dalam relasi, pergaulan, juga dalam menyerap berbagai unsur pengetahuan dari luar menjadi suatu kebanggaan, tapi di sisi lain mereka belum mampu menempatkan prioritas nilai bagi diri mereka sendiri.

    Realitas itu muncul karena adanya beberapa faktor penyebab, di antaranya mereka sedang memasuki masa pubertas. Dari sudut pandang psikologis, perkembangan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja ditandai dengan suatu usaha pencarian jati diri sehingga mereka menjadi kian terbuka terhadap berbagai kemungkinan yang menurut mereka cocok dan sesuai dengan diri mereka.

    Pada intinya, banyak dari mereka belum memperoleh pengetahuan dan pendidikan yang benar dan memadai mengenai napza dan bahaya*nya. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari kita masih memegang prinsip bahwa tidak baik membicarakan hal-hal yang negatif dan buruk. Selain itu, tingkat pengetahuan dan pemahaman kita tentang napza sendiri terkadang masih amat minim, bahkan mungkin tidak mengetahui sama sekali.

    Hal itu bisa disebabkan karena kita merasa bahwa persoalan napza bukanlah tanggung jawab kita. Padahal, persoalan napza yang banyak melanda anak-anak dan remaja juga menjadi problem kita. Bukan cuma kita yang putra-putrinya atau saudara atau temannya yang telah menjadi korban, tapi kita semua turut bertanggung jawab terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan pribadi anak menjadi lebih dewasa.

    Siapakah yang dimaksud ”kita”? Berkaitan dengan insti*tusi pendidikan, dikenal istilah formal dan informal, dan itu juga berarti bahwa “kita” mencakup keduanya. Demikianlah permasalahan napza bukan cuma milik pemerintah dan pihak-pihak lain yang berke*pentingan seperti polisi dan pengadilan, LSM dan rumah sakit, para dokter dan psikolog, melainkan juga menjadi milik para guru dan pengajar, orangtua, bahkan teman-teman sepermainan.

    Hanya kadangkala kita menemui banyak kesulitan kalau berhada*pan dengan institusi formal, katakanlah sekolah; tidak ada jatah pelajaran tentang napza dalam kurikulum, jam pelajaran yang sudah terlalu ketat dan padat, kesibukan para guru, belum lagi masalah birokrasi dan lainnya. Namun itu tidak berarti bahwa transformasi informasi seputar napza dan bahayanya tidak bisa dilakukan. Ingat, kita masih memiliki yang informal.

    Misalnya keluarga. Ia menjadi institusi pendidikan informal yang paling dekat. Kasus maraknya pengguna napza dalam tingkatan usia remaja, bisa jadi disebabkan oleh faktor pemahaman dan penge*tahuan para orangtua dan anggota keluarga yang lain tentang napza yang amat minim, sehingga anak-anak yang tumbuh dalam keluarga tersebut sangat kurang atau bahkan tidak memperoleh sama sekali informasi seputar napza dan bahayanya.

    Dengan begitu, sebagai solusi alternatif, mulai sekarang kita tak boleh memandang remeh institusi keluarga untuk mengatasi persoalan narkoba. Agaknya kita bisa berharap banyak dari institusi keluarga. Karenanya, kini sudah dipandang sangat perlu para orang*tua juga harus memahami dan sungguh mengetahui apa itu sebetulnya napza, termasuk macam dan jenisnya, serta efek dan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh penyalahgunaannya.

    Dengan cara demikian, kita bisa berharap tidak akan makin banyak lagi anak-anak dan remaja kita yang terjerumus dan menjadi korban narkoba. Tapi, sekali lagi, kita sangat berharap kian pedulinya para orangtua dalam proses pendidikan anak-anak mereka.

    Usaha pemahaman bahaya napza itu harus sejak dini diberikan, dan tak ada lagi istilah tabu untuk mengajarkan soal itu kepada anak-anak kita. Semoga strategi ini bisa bermanfaat sebagai cara alternatif menghindarkan bangsa kita hancur gara-gara narkoba.

    CEK TKP GAN

    ______________________________
    INFOEKITA
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.