1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Official Cerbung Kolaborasi version III - Book #001

Discussion in 'Fiction' started by Zervo, Dec 18, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #11
    rapier Alice.jpeg anggap aja ada permatanya :lol:

    gosip dayang-dayang yang mengatakan bahwa Eleandriel memajukan tanggal pernikahannya hingga bertepatan dengan waktu perayaan. Bahkan ada kabar burung yang nyaris menghentikan detak jantung Alice, yaitu putri Rossette sedang mengandung anak pangeran Eleandriel.

    "Dasar gila!! Siapa yang membuat gosip itu?!" teriak Alice marah-marah sambil membanting pintu kamarnya. Ia begitu marah sampai nyaris tak menyadari bahwa rapier yang ikut dibawanya saat kabur tadi bersinar kembali. Ia sangat terkejut dan langsung melepaskan rapier itu. Namun, rapier aneh bin ajaib itu tidak terlepas dari tangannya. Alice mulai panik, dengingan melengking yang juga keluar dari rapier itu seperti memecahkan otaknya.

    "Ro...an.. apa kau bermaksud mengu... tukku?"

    Alice memegangi kepalanya dengan sebelah tangan dan menjauhkan tangannya yang lain. Perlu beberapa menit sampai akhirnya cahaya dan suara itu menghilang dan Alice bisa melepaskan rapier aneh itu ke dinding kamarnya. Nafasnya memburu. Ia mengepalkan dan membuka telapak tangannya berulang kali dan kembali terkaget saat dilihatnya simbol rumit seperti bentuk rapier aneh itu menghiasi telapak tangannya.

    "Apa... apaan, ini...??"
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ryuseirecca M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 1, 2011
    Messages:
    266
    Trophy Points:
    52
    Ratings:
    +946 / -0
    #12

    "Hei Alice, cepat buka jendelanya...."
    Tiba-tiba terdengar suara di luar jendela. Ternyata itu Roan yang masih belum pergi melainkan hanya bersembunyi.
    Alice pun membuka jendela dan sambil membuat isyarat untuk diam, dia menyuruh Roan untuk segera masuk. Roan pun segera masuk dan....

    "Dari mana kau dapatkan rapier itu???", tanya Alice sambil mendorong Roan ke tembok.
    "Lihat telapak tanganku, lihat perbuatan rapier itu kepadaku..."

    Alice memperlihatkan simbol rumit di telapak tangannya dan Roan terlihat sangat terkejut melihat simbol di telapak tangan Alice.

    "Suatu kebetulan yang sangat unik, rapier yang kubawa sepertinya berhubungan dengan gelang itu, coba kau bandingan simbol mereka," kata Roan sambil memegang kedua tangan Alice dan mendekatkan gelang dengan telapak tangannya.

    Alice diam beberapa saat, dan membandingkan simbol di telapak tangannya dengan corak di gelang yang diberikan Eleandriel....
     
    Last edited: Apr 12, 2013
  4. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    #13
    kakkoi :matabelo:
    "Lalu, apa kau punya jawaban yang memuaskan dari mana asalnya rapier dan arti simbol ini?" tuntut Alice.

    "I-itu," Roan sedikit tergagap dan ragu-ragu untuk memberi jawaban. "Rapier itu adalah milik seorang penyihir handal dari ras Dragonoid. Aku tidak tahu simbol apa itu, mungkin ada hubungannya dengan ras itu."

    "Dengan kata lain kau mencuri rapier itu dari seorang dragonoid?"

    "Tentu saja tidak!" dengan cepat Roan membantah. "Aku pernah bertarung dengan seorang dragonoid dan berhasil membunuhnya, karena senjata itu begitu indah dan..." Roan ragu untuk melanjutkan kalimatnya, wajahnya sedikit tersipu.

    "Dan apa?" Alice menuntut Roan untuk menyelesaikan kalimatnya.
     
  5. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #14

    "Pokoknya menurutku itu cocok untukmu jadi kuberikan padamu," sambung Roan cepat dalam satu tarikan nafas dan membalikkan badannya dari depan Alice, menyembunyikan wajahnya yang entah mengapa memerah hanya karena memikirkan hal itu. Alice sempat tidak tanggap, namun akhirnya sarafnya kembali bekerja dan seketika wajahnya memerah sampai kuping.

    "E, eerr... te... terimakasih, e.." ucap Alice, gantian tergagap. Keheningan singgah diantara mereka. Masing-masing sibuk dengan pikirannya masing-masing. Alice, yang masih memandang simbol ditangannya itu melirik rapier biru yang kini bertengger di dinding kamarnya. Ia tersenyum, tidak lagi merasa benci pada benda itu. Lagipula, batinnya sambil memindahkan bobot tubuhnya ke sebelah kaki, Roan telah sengaja menghadiahkannya sesuatu yang berharga seperti itu untuknya..

    "Lice.. hei! Kau dengar tidak, sih?" suara Roan memutuskan alur pikiran Alice.

    "Y.. ya, ya?"

    "Beberapa hari lagi, aku harus memimpin perang melawan klan Ziriyan," Roan memandang Alice dalam. "Jadi selama itu, aku ingin kau berlatih menggunakan rapier itu, bisa kan, Al..." kalimat Roan terputus saat dilihatnya wajah Alice yang terlihat sangat kecewa dan khawatir. Sahabatnya itu menggenggam erat kedua tangannya, seakan tak ingin membiarkannya pergi.

    "Kau..." Alice berhenti sesaat. "Apa kau akan kembali sebelum perayaan?" Alice mengucapkan kalimatnya dengan pandangan memohon. Jantung Roan sempat berdetak kencang, tapi ia menekan perasaan itu dan membelai wajah Alice lembut.

    "Aku akan kembali secepat mungkin," sahut Roan pelan. Alice menundukkan kepalanya. Roan tak bisa menjanjikan bahwa ia akan datang saat perayaan. Kenapa? Kenapa harus Roan yang memimpin? Alice menarik nafas berat dan menetapkan hatinya.

    "Janji padaku kau takkan mati, Roan," perintah Alice tegas. Roan tersenyum.

    "Aku janji, My Princess.."
     
    Last edited: Apr 13, 2013
  6. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    #15

    Dengan spontan dan tanpa peringatan, Alice langsung memeluk erat sahabatnya. Roan sempat tersentak dan berhenti bernafas selama beberapa detik, tetapi kemudian segaris senyum terukir pada wajahnya yang merasakan kehangatan dari perasaan Alice. Ia melingkarkan tangan, mendekap sahabatnya begitu erat seolah-olah gadis itu adalah sesuatu yang begitu berharga hingga ia tidak mau melepaskannya.

    "Al," kata Roan dengan lembut. "Maukah kau mendengarkan ku dan melakukan apa yang aku minta?" Alice mengangguk dalam dekapan Roan. "Maukah kau tidak mengenakan benda pemberian dari Eleandriel?"

    Alice segera melepaskan diri dari dekapan sahabatnya, "Apa maksudmu?"

    tapi katana keren dan sangar lho :watta: kayak roronoa zorro pake 3 katana, keren banget :matabelo:
    btw, ini kisah nya bener2 berkembang jadi romantis :malu1:
     
  7. ryuseirecca M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 1, 2011
    Messages:
    266
    Trophy Points:
    52
    Ratings:
    +946 / -0
    #16
    "Tentang gelang pemberian Eleandriel, perasaanku mengatakan ada yang tidak beres dengan gelang itu, apalagi setelah melihat kejadian yang menimpamu, aku rasa...", kata Roan dengan nada serius.

    Merasa penasaran Alice segera bertanya, "Kau merasakan apa? Ah, pasti kau cemburu kan? hahaha". Alice segera tertawa, membuat Roan terlihat kesal.

    "Hei apa maksudmu?? Aku khawatir dengan keselamatanmu.... Mengapa malah kau anggap tidak serius??", bentak Roan. Ekspresi Roan terlihat sangat marah, namun kemudian terlihat menyesal.

    "Ada yang aneh dengan Eleandriel...", kata Roan. Hal itu membuat Alice semakin penasaran. Roan melangkah menuju jendela. Tiba-tiba dia berbalik arah, mukanya terlihat bingung, sepertinya pikirannya menemukan sesuatu yang janggal.

    "Alice, bukankah Eleandriel sudah mati??", tanya Roan.
    "APA????", teriak Alice dengan kagetnya.

    bersambung

    di keterangan karakter di page one dijelasin Eleandriel itu elf cewek dengan status udah tewas, kok tiba2 muncul lagi dan jadi cowok??
    ane ga salah nebak karakter kan??
     
    Last edited: Apr 14, 2013
  8. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #17

    Alice melayang, menghindar dari sabetan guru pedangnya, Yuber.

    "Fokuskan pikiranmu, Putri!!" perintah Yuber sambil melesat maju dan mengayunkan pedangnya dari atas kepala Alice. Alice memindahkan beban tubuhnya ke kaki kanan dan menahan serangan YUber. Suara pedangn beradu dengan rapier terdengar nyaring di lapangan latihan ini. Alice melompat, menghindar, menerjang, dan berusaha memikirkan cara agar serangannya mengenai Yuber.

    Yuber adalah kenalan Roan saat perang Dinastry. Ia mempunyai keahlian berpedang yang sebanding dengan Roan. Selain itu, dia juga termasuk salah seorang dari sangat sedikit orang yang dipercayai Roan. Sudah hampir tiga minggu Roan pergi, dan selama itu pula Alice tak henti-hentinya berlatih dengan rapiernya. Hasilnya mulai kelihatan. Ia semakin gesit dan kemampuan analisisnya tidak lagi naif. Roan akan terkejut melihatnya nanti.

    "Cukup. Waktunya istirahat, Putri."

    Alice, masih ngos-ngosan, menegakkan badannya dan menyarungkan kembali rapiernya di ikat pinggang hadiah kak Rossette padanya. Ia menatap langit yang mulai memerah dan kembali teringat pertanyaan terakhir yang tak sempat dijawab Roan sebelum dia pergi.

    "Apa maksudmu?"

    "Eleandriel dan gelang itu.. kemungkinan..."

    "Putri Alice?" suara dayang Tirta terdengar seiring dengan irama ketukannya yang khas. Roan langsung bergerak cepat menuju ke jendela.

    "Tunggu!"

    "Putri? Saya akan masuk sekarang."

    Roan memalingkan kepalanya ke arah Alice dan mendekatkan bibirnya ke telinga Alice. "Pokoknya jangan pernah memakai benda itu. Yuber akan melatihmu besok," bisik Roan sebelum melompat keluar.

    "Putri? Anda melihat apa?" tanya dayang itu sambil meletakkan makanan di atas meja kayu yang dihiasi ukiran burung. Alice menggelengkan kepalanya pelan. Ia berbalik menghadap dayangnya dan mulai mencicipi makanan mewah yang disajikan untuknya. "Putri, anda tahu kalau Jenderal Tertinggi Roan akan pergi berperang?"

    Alice mengangguk. "Katanya dia akan pergi dalam beberapa hari lagi."

    Dayangnya terlihat kaget saat mendengar kalimat Alice. "Lho? Yang saya dengar Jenderal Tertinggi Roan harus pergi sekarang juga karena ada kajadian tidak tertuga berdasarkan laporan mata-mata kita.."

    Alice menghentikan makannya dan menatap dayangnya tak percaya. Ia segera berlari keluar kamar dan bergegas ke ruangan Roan yang terletak di sayap kanan istana. Jantungnya memburu. Ada firasat tidak enak yang mengganjal hatinya. Cepat!! Ia harus bertemu Roan!! Alice tak melambatkan kecepatannya walau ada tangga sekalipun. Peluh mengucur menuruni pelispisnya saat ia sampai di depan pintu kamar Roan. Setelah beberapa kali mengetuk dan tanpa jawaban, Alice membuka pintunya dan melihat kamar kosong. Dengan segera Alice membalikkan langkahnya menuju istal istana. Kuda perang berwarna hitam kesayangan Roan tak tampak lagi. Alice menggigit bibirnya kecewa dan hanya dapat berharap Roan akan baik-baik saja.


    "Putri," suara Yuber memecahkan pikiran Alice. "Raja memanggilmu."
    tapi katana keren dan sangar lho :watta: kayak roronoa zorro pake 3 katana, keren banget :matabelo:
    btw, ini kisah nya bener2 berkembang jadi romantis :malu1:
    karna yang cowok lagi pada nunggu giliran :hahai:
    yang cewek2 beraksi duluan biar jelas hubungan antar Roan dan Alice :lol:

    aish, telat... ah gk papa, tinggal ubah dikit aja :lol:
     
    Last edited: Apr 14, 2013
  9. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    :lol: saya juga bingung. di akhir bab 1 dan 2 Eleandriel muncul lagi. sepertinya dia emang uda dikira mati tp ternyata blm mati.
    :lol: masalah gender yang berubah nanti diakal2in aja, kebetulan bab 3 ini adalah flash back :hihi: entah ternyata kembar ato dia berubah karena terkena kutukan :hihi: rencananya sih konflik bab 3 ini pas acara festival :lol: pas saat itu mari kita rame2 mengutuk dia

    :gaswat: keduluan


    :hihi: inikah yang disebut ladies 1st
    #18
    Alice tersentak karena panggilan dari masternya. "Ah iya," dengan sedikit gugup wanita itu menjawab, ia mendapati sang raja tengah menghampiri dirinya.

    "Aku sudah mendengar mengenai perkembanganmu," raja Ervetal mulai pembicaraan dengan putrinya. "Sebenarnya aku tidak menginginkan seorang putri melakukan hal-hal berbahaya seperti bertarung, terlebih lagi harus menggunakan senjata mematikan."

    Alice hendak membantah keinginan sang raja, tetapi ayahnya langsung menyela. "Tetapi, setelah aku mendengar dari Roan dan Master Yuber mengenai kemajuanmu yang pesat, aku memberikan pengecualian untukmu. Sepertinya kau memiliki bakat dalam bidang ini."
     
    Last edited: Apr 14, 2013
  10. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    #19

    "Ayah, bolehkan aku meminta satu permintaan egois padamu." Alice berlutut di hadapan ayahnya.

    "Berdirilah, Alice. Kau adalah anakku, membuat permintaan egois adalah tugas seorang putri. Oleh karena itu, memintalah seperti kau meminta boneka saat kau kecil dulu." Jawab Evertal dengan nada suaranya yang rendah dan halus.

    "Tidak, ayah. Aku meminta kali ini bukan sebagai seorang Putri dari Empire, tapi seorang rakyat yang mengkhawatirkan kerajaan dan sahabatnya." Jawab Alice dengan lantang

    "Bolehkan aku berangkat menuju medan perang sekarang juga. Aku memiliki firasat buruk soal ini." Lanjutnya sambil menatap ayahnya dengan tatapan tajam, tatapan yang belum pernah Ayahnya lihat dari mata sang Putri semenjak dia lahir.

    :sigh: tadinya nggak mau ikut campur dulu di bab ini, pengen jadi penikmat doang.. :haha:
    tapi jadi stuck ya.. :sigh:
     
  11. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #20

    Sang raja diam selama beberapa saat. Pandangan putrinya tak sekalipun tergoyahkan. Akhirnya, sang raja tersenyum dan Alice juga ikut tersenyum. Ini pasti firasat yang bagus.

    "Tidak."

    Senyum Alice hilang. Ia terpaku selama beberapa saat, menyakinkan dirinya bahwa ia salah dengar. 'Tidak."?? Tak mungkin ayah mengatakan hal itu.. ini pasti karena aku sebenarnya masih belum siap.

    "Yang Mu... Ayahanda," ucap Alice sedikit kaku. "Saya.."

    "Tidak, Alice. Kau tidak salah mendengarnya. Maafkan ayah, tapi permintaanmu ini tak bisa ayah penuhi."

    "Ke.. napa?"

    :lol:
    makin rame makin asik!!!
     
  12. ryuseirecca M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 1, 2011
    Messages:
    266
    Trophy Points:
    52
    Ratings:
    +946 / -0
    "Kau memang berbakat dan sangat peduli dengan rakyat kerajaan, kau akan menjadi Putri yang dicintai rakyat Alice..... Tapi kau masih belum siap untuk maju ke medan perang. Pergilah bersama Yuber ke kota Saint, temui seseorang yang bernama Vahn dan katakan pesanku ini, 'Waktunya telah tiba untuk sang legenda bangkit kembali' ".

    Perkataan raja terus berdengung di pikiran Alice, mengapa harus ke kota Saint? Bukankah itu kota bekas ibukota kerajaan yang sudah lama ditinggalkan? Siapa Vahn dan apa hubungannya dengan sang legenda? Siapa sang legenda pun dirinya tidak tahu.

    "Yuber, apa kau tahu sesuatu tentang Vahn ini, siapa dia sebenarnya?", tanya Alice.

    "Sepertinya saya pernah mendengar nama itu Putri, tapi tenang saja , saya akan membantumu menemukan Vahn", kata Yuber menenangkan hati Alice. Dia merasa pernah mendengar bahwa Vahn adalah sang legenda yang hilang, tapi dia perlu memastikan kebenarannya.

    "Kau sepertinya menyembunyikan sesuatu Yuber, kau pasti mengetahui sesuatu tentang Vahn.", tanya Alice ketika melihat Yuber yang sepertinya penuh keraguan.

    "Tidak, Putri, hanya sekedar desas desus bahwa Vahn adalah sang legenda yang dikatakan Raja .....", jawab Yuber sambil menggelengkan kepala.

    "Benarkah itu?"

    "Saya juga tidak tahu Putri."

    "Berarti kita memang harus pergi mencari dia, firasatku mengatakan dia memiliki kaitan dengan perang ini".

    Alice dan Yuber pergi ke kota Saint untuk menemui Vahn, walaupun mereka sendiri tidak tahu siapa Vahn sebenarnya. Setelah beberapa hari menempuh perjalanan, tibalah mereka di kota Saint.

    wakakakaka
    muncul lagi tokoh baru, siapa Vahn itu???
    :fufufu: :fufufu:

    berharap cerita ane tentang hubungan rapier ma tanda di tangan Alice di lanjutin..... :blink:
     
  13. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Kota Saint dipenuhi bangsa Elf yang merupakan dalam kasta prayer, mereka memiliki tugas untuk berdoa menjaga kekuatan putih agar dapat membelenggu kekuatan hitam.

    Setidaknya itulah yang tertulis di gerbang kota ini.

    Alice dan Yuber terpaksa harus menunggu di kota ini untuk beberapa saat karena seorang yang dipanggil Vahn sedang pergi ke luar kota dan baru akan kembali malam hari, oleh karena itu Yuber membolehkan Alice untuk berwisata sejenak di kota Saint.

    Namun, dalam wisata kecilnya, Alice menemukan sesuatu yang membuatnya tidak bisa bergerak.

    "Apa--" Mulutnya menganga karena takut atau kaget.

    Sebuah simbol terpasang di sebuah altar, simbol yang sama dengan yang ada di tangannya, bekas rapier yang Roan berikan, simbol yang sama dengan gelang yang Eleandriel berikan.

    Di bawahnya, tertulis dengan tulisan kuno "Luka kegelapan (Dark Stigma)"

    :sigh: kelebihan lagi..
    oh iya.. harap ingat, usahakan lima kalimat per post... kalaupun lebih jangan terlalu banyak... kecuali buat ending chapter atau opening chapter.. :unyil:
     
  14. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    "Apa maksud ini semua?" pikir Alice. Ia mengulurkan tangan dan membiarkan jemarinya mengusap ukiran pada altar itu.

    Berbagai pertanyaan langsung mengisi pikirannya. Apa arti simbol ini? Altar apa ini? apa hubungannya para elf di kota Saint dengan penyihir yang dibunuh Roan?

    "Luka kegelapan? Terkesan seperti kata-kata kutukan," kata Alice pada dirinya sendiri.

    Begitu asiknya Alice memperhatikan simbol pada altar itu, hingga ia tidak menyadari seseorang menghampiri dia dari belakang.

    Orang itu mengangkat tangannya dan....

    :watta: balik lagi ikut partisipasi di cerkolab ya :hihi: saya bikin tambah ancur lg ceritanya
     
  15. ryuseirecca M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 1, 2011
    Messages:
    266
    Trophy Points:
    52
    Ratings:
    +946 / -0
    orang itu mengangkat tanganya dan berkata,

    "Ternyata kau juga terpilih."
    "Terpilih? Apa maksudmu? Dan siapa kau ini?", tanya Alice sembari membalikkan badannya.
    "Aku Vahn, aku juga orang terpilih.", jawab Vahn sambil memperlihatkan tanda di tangannya, tanda yang sama dengan milik Alice yang terpaku melihat kenyataan itu.

    Sembari Alice diam terpaku, datanglah Yuber.

    "Putri kemana saja? Saya sudah mencari Putri ke semua penjuru kota. Vahn telah kembali dan siap bertemu kita.", kata Yuber dengan nafas terengah-engah.
    "Vahn? apakah dia orang didepanku?", kata Alice sambil menunjuk kepada orang didepannya.

    Yuber diam tanpa bisa berkata-kata, didepannya berdiri Vahn sang Legenda.

    "Jadi kamu Putri Alice. Kita berdua adalah orang terpilih, kegelapan memilih kita untuk membunuh Sang Naga dan kerajaan ini.", kata Vahn yang mengejutkan Alice dan Yuber.

    maaf kelebihan lagi :maaf:
    susah bentuk ceritanya kalo dipendekin lagi...
     
    Last edited: Apr 26, 2013
  16. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #25

    Alis Alice berkerut. "Kerajaan ini? Apa maksudmu dengan kalimatmu tadi?" tanyanya sambil menatap tajam Vahn. Vahn balas menatapnya dan mendesah.

    "Kita tak bisa membicarakan hal riskan disini. Mari, ke ruangan saya," Vahn membalikkan badannya dan berjalan mendahului Alice. Sebenarnya, Alice tidak senang melihat betapa tidak sopannya kelakuan Vahn terhadapnya. Tapi, ia berusaha menahan rasa kesalnya. Nanti... nanti akan ada waktunya.

    Ruangan itu tidak besar. Perabotan yang ada hanyalah meja, dua kursi, dan lemari. Tambahan jendela yang hiasannya sama sekali tidak menarik. Tapi udara di dalam sini bersih walaupun ada kesan mistis yang sedikit meremangkan bulu tangan Alice. Alice mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Mencari jalan keluar bila ada kejadian tak terduga yang mungkin terjadi.

    "Jadi?" ucap Alice sambil tetap berdiri. Vahn mengayunkan tangannya ke arah salah satu kursi dan dengan patuh Alice duduk. Vahn duduk di seberangnya.

    "Maafkan saya, putri. Tapi ada satu hal yang harus anda ketahui dari makna sesungguhnya perang ini.. tolong jangan memotong ucapan saya," tukas Vahn cepat saat dilihatnya mulut Alice mulai membuka. "Pasti yang anda ketahui hanyalah bahwa perang ini merupakan hasil dari konflik panjang dengan negara Ziriyan, bukan begitu?" Alice mengangguk. "Sayang sekali, bukan itu. Klan Ziriyan mempunyai keturunan-keturunan penyihir yang langka. Mereka disebut processor. Kekuatan mereka sebanding dengan 100 tentara dan mereka memiliki alat unik yang disebut middle. Middle ini mampu menyimpan kekuatan seorang penyihir sepanjang hidupnya. Namun, sampai sekarang tak ada yang mengetahui wujud sesungguhnya dari middle dan tak ada lagi informasi yang bisa diperoleh akibat musnahnya keturunan-keturunan penyihir tersebut 200 tahun yang lalu." Vah berhenti sejenak dan mengamati ekspresi Alice. "Kurasa anda telah mengerti maksud saya, putri. Kerajaan menginginkan middle, dan bermaksud mengalahkan klan Ziriyan saat perayaan Naga nanti. Dengan bantuan terompet Naga, akan ada pertempuran besar. Apakah anda menginginkan hal ini, putri?"

    "Aku... Yang Mulia tidak mungkin..." Alice menegakkan kepalanya dan dengan pandangan menuduh, ia membuka mulutnya. "Dari mana kau tahu hal seperti itu? JANGAN MENGADA-ADA DAN MENJELEKKAN KERAJAAN!!!"

    Vahn menghela nafas dan..

    lebih dua paragraf :sigh:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.