1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

bikin mumi buatan untuk penelitian

Discussion in 'Education Free Talk and Trivia' started by ichreza, Aug 3, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. ichreza M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 8, 2009
    Messages:
    838
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +8,787 / -0
    [B

    Demi ilmu pengetahuan, ada orang rela sibuk berkutat melakukan eksperimen pemumian sesuai cara Mesir. Berkat mereka, ilmuwan seluruh dunia jadi lebih mudah meneliti mumi-mumi lama.
    Apa yang terbayang segitu mendengar kata "mumi"? Jasad manusia kering kerontang, yang bagi kalangan tertentu bisa membangkitkan rasa takut. Tapi tidak demikian halnya dengan Bob Brier, profesor filsafat dan ahli Mesir Kuno di Universitas Long Island, New York. Pria ini justru tergila-gila pada mumi. Bahkan, saking cintanya terhadap mumi, ia sampai menempel mobil jipnya dengan nomor polisi "Mummy - 1". Semua itu dimulai saat ia menekuni studi Mesir. Ia yakin bahwa studi itu akan sempurna apabila telah berhasil diketahui cara pembuatan mumi seperti yang dilakukan orang-orang Mesir dulu. Cara memumikan gaya Mesir penting, karena hal itu menyangkut kehidupan di alam baka. Mumi yang baik berarti punya kehidupan di akhirat yang baik pula. Maka tak heran para firaun takut makam mereka diganggu pencuri.
    Selain itu memumikan raja Mesir bukan hanya masalah teknis, melainkan soal cara berpikir Mesir kuno. Tapi bagaimana cara mereka melakukannya?
    Bertemu teman satu ide
    Untuk menguak rahasia itu, satu-satunya jalan adalah dengan membuat mumi itu sendiri. Bob Brier, harus menanti lama untuk mewujudkan cita-citanya sampai ia bertemu dengan seseorang dengan kesamaan ide. Bersama Ronn Wade, ahli anatomi dari Universitas Maryland, ia melaksanakan Operasi Mumi tahun 1994.
    Mereka menemukan jasad yang pas, yakni seorang pria berusia 70 tahun yang meninggal akibat gagal jantung. Pria itu telah merelakan tubuhnya dipakai untuk penelitian ilmu pengetahuan. "Kami tidak sembarangan memperlakukannya. Kami memperlakukannya seperti raja Mesir," jelas dua ilmuwan Amerika ini lagi.
    Namun, mereka ini masih terbentur berbagai kendala. Pasalnya, catatan tentang teknik pemumian Mesir kuno amat sedikit. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan mengikuti catatan yang berasal dari tahun 450 SM milik ahli sejarah Yunani, Herodot dan Diodorus Siculus. Kesulitan yang dihadapi adalah saat mengosongkan rongga otak. Herodot dan Siculus tidak menjelaskan secara terinci. Akhirnya kedua orang ilmuwan itu mengikuti petunjuk ahli Mesir Kuno Jerman, Karl Sudhof, yang melakukan studi pengosongan rongga otak mumi di Mesir tahun 1911.
    Langkah berikutnya adalah mengeluarkan organ bagian dalam kecuali jantung. Sebuah sayatan di perut sepanjang 7 cm dilakukan untuk menjadi "pintu" ke organ bagian dalam. Langkah pertama dengan mengeluarkan usus bagian atas dan pankreas, sesudah itu limpa, kandung kemih, ginjal, dan semua organ pencernaan. Semua harus dilakukan dengan hati-hati agar sayatan tidak bertambah lebar dan perut tidak robek. Mengeluarkan paru-paru lebih mudah daripada menangani hati.
    "Paru-paru itu basah dan lentur seperti spons, sedangkan hati adalah organ yang besar dan keras. Rasanya, mengeluarkan hati sama seperti melihat kelahiran bayi," kata Ronn Wade.
    Jantung adalah pusat jiwa
    Tidak seperti anjuran Siculus, Wade juga menyingkirkan ginjal. "Orang Mesir pada masa itu tidak mengenal ginjal. Tidak ada kata ginjal dalam bahasa Mesir Kuno," kata Wade. Namun jantung tetap di tempatnya. Bagi orang Mesir Kuno, jantung adalah pusat jiwa dan pikiran. Di dunia alam baka nanti, jantung mereka akan ditimbang. Bila jantungnya ringan, ia memperoleh kesempatan diterima para Dewa.
    Selanjutnya, oleh Brier dan Wade di tempat organ dalam yang kosong ditaruh 29 kantung kain lena berisi natrium. Tubuh jadi kelihatan berisi, karena orang Mesir Kuno juga menginginkan bentuk yang bagus di alam baka sana.
    Setelah itu dimulailah fase pertama pemumian yang lama: tubuh diletakkan di atas papan dan ditaburi dengan 262 kg bubuk natrium, sama seperti organ dalam tubuh. Natrium akan mengeringkan dan melindungi jasad dari serangan bakteri. Tubuh dan organ yang dikeluarkan didiamkan selama 35 hari dalam ruang bertemperatur 40oC, seperti di padang pasir.
    Setelah itu natrium jadi basah dan berbau seperti pasir basah. Tubuh mumi kehilangan 35 kg cairan. Itu berarti setengah dari berat sebelumnya. Pada tahap ini jasad berwarna coklat kehitaman seperti yang biasa terjadi pada proses pemumian. Selain itu tubuhnya jadi amat kaku sampai-sampai Brier dan Wade kesulitan untuk mengambil kantung natrium yang disusupkan dalam perut.
    Selanjutnya, Brier dan Wade menggosok tubuh mumi dengan campuran minyak, dupa, kemenyan, kayu sedar (sejenis cemara), lotus, dan tuak. Lalu membalutnya dengan kain lena yang telah dicelup getah kayu sedar.
    Sekali lagi tahap "tenang" selama 35 hari bagi mumi. Brier dan Wade malah menambah masa itu jadi empat setengah bulan sebelum mereka memasuki tahap akhir. Di tahap ini, mumi kehilangan cairan tubuh lagi. Pria yang semula berbobot 84 kg kini tinggal 31 kg beratnya.
    Di tahap terakhir Brier dan Wade menyadari kesalahan mereka. Saat mereka hendak menyilangkan tangan mumi di dada, tangan itu sudah sedemikian kaku. "Seharusnya kami melakukannya di tahap 35 hari pertama," aku mereka.
    Sementara organ tubuh bagian dalam mumi yang telah dibersihkan ditaruh di empat tempayan yang pada tutupnya berhiaskan empat dewa pelindung Mesir. Dewa itu disimbolkan berupa manusia, kera, elang, dan anjing.
    Dengan penuh kehati-hatian, kedua ilmuwan ini membalut lagi mumi. Setiap jemari, entah jari kaki atau tangan, dibalut. Brier pun tak lupa melantunkan doa seperti yang tertera dalam bahasa Mesir Kuno. Tampaknya, semua berjalan baik.
    Kini, setelah enam tahun berlalu, mumi tersebut dites lagi. Segalanya berjalan mulus. Mumi tidak mengalami kerusakan. Brier dan Wade melakukan proses pemumian dengan benar, kecuali masalah tangan mumi yang terlambat ditangkupkan di depan dada.
    Berkat Operasi Mumi, seluruh ilmuwan di dunia kini jadi tahu bagaimana proses pengawetan mumi cara Mesir berlangsung. Itu akan bermanfaat dalam melakukan penelitian terhadap mumi tua yang diketemukan. Para ilmuwan jadi lebih mudah menguak misteri bagaimana orang zaman dulu hidup, penyakit apa yang mereka derita, serta mengapa mereka meninggal.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.