Berinvestasi di P2P Lending Bisa dari Rp100 ribuan?

​

Bagaimana cara berinvestasi di P2P Lending? Apa saja keunggulan berinvestasi di P2P Lending? Kali ini Finansialku akan membahas tentang berinvestasi di P2P Lending.

​

Pengertian P2P Lending

P2P Lending merupakan singkatan dari peer to peer lending atau suatu kegiatan di bidang ekonomi, dimana terjadi proses peminjaman uang secara perorangan. P2P Lending umumnya memiliki perjanjian informal.

Seiring dengan majunya teknologi, P2P Lending saat ini juga bisa dilakukan secara online dalam bentuk platform yang mirip e-commerce dan didanai beberapa orang sekaligus. P2P Lending yang dilakukan secara online dibantu oleh website mempunyai platform, produk, serta teknologi dalam menganalisis kredit.

Peminjam dan pemberi pinjaman hanya melakukan transaksi online. Jauh lebih ringkas daripada transaksi tatap muka. Karena itu, P2P Lending sangat berbeda dan tidak termasuk dalam suatu institusi finansal tradisional seperti deposito atau asuransi. P2P Lending adalah produk finansial alternatif.

​

Berinvestasi di P2P Lending

Hingga saat ini, P2P Lending merupakan jenis produk finansial yang tergolong baru. Jadi, pemerintah secara resmi belum mengatur P2P Lending secara hukum. Badan usaha yang bisa memulai P2P Lending diperbolehkan asal tetap sesuai pengawasan dan prosedur yang memadai. Berinvestasi di P2P Lending sudah dapat dilakukan di negara ASEAN.

Investasi yang dilakukan di P2P Lending mengikuti beberapa aturan tertulis. Meskipun demikian, ada beberapa aturan tidak tertulis yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jenis investasi yang dilakukan biasanya mengacu pada mekanisme pinjaman. Pinjaman di P2P Lending biasanya tidak memiliki agunan dan nominalnya bergantung pada jenis usaha serta produk.

Selain dalam bentuk pinjaman, investasi di P2P juga bisa melalui platform lain. Contohnya adalah pinjaman benda berharga seperti rumah, toko, maupun perhiasan. Meskipun ada investasi jenis itu, namun saat ini masih jarang dilakukan pilihan tersebut.

​

Karakteristik P2P Lending

Secara umum, P2P Lending memiliki karakteristik yang serupa dengan produk finansial lainnya. Akan tetapi ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara P2P Lending dari produk finansial yang lebih umum di masyarakat.

P2P Lending tidak mengenal ikatan maupun hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Artinya, sangat mungkin bahwa 2 pihak yang menjalin kerja sama di bidang ini tidak memiliki keterikatan apapun. Untuk itu, dibutuhkan pihak ketiga sebagai intermediasi.

Karena memanfaatkan kemajuan teknologi, P2P Lending memberikan fasilitas transaksi secara online. Pemberi pinjaman bisa memilih calon peminjam. Jika Anda akan melakukan investasi, pilihan peminjam dana harus jelas dan terpercaya.

P2P Lending tidak dilindungi oleh pemerintah. Jadi pihak investor atau pemberi pinjaman harus ekstra hati-hati dalam menyurvei dan memantau proses pinjaman dana. Sebelum benar-benar yakin, jangan lakukan transaksi meminjamkan dana. Jika sudah pasti bahwa peminjam adalah pihak yang bertanggung jawab, Anda baru bisa mentransferkan dana tersebut.

​

Layanan P2P Lending

Salah satu penggiat P2P Leading adalah Co-Founder Koinworks, Benedicto Haryono. Menurutnya, layanan P2P Lending akan banyak bermanfaat karena bersifat konstruktif. Selain itu, sistem online juga memudahkan layanan P2P Lending.

Tujuan layanan P2P Lending adalah meningkatnya infrastruktur dan ekosistem kewirausahaan maupun bisnis kecil di Indonesia. Selain itu, pelayanan P2P Lending juga bersifat transparan sehingga peminjam akan dibantu untuk memenuhi kebutuhan modalnya dari kerjasama beberapa investor. Lalu, apa saja layanan P2P Lending di Koinworks? Berikut ulasannya.

​

Layanan 1: Terfokus Pada UMKM

Untuk pemilik UMKM, banyak akses dan peluang yang bisa dimanfaatkan dalam mencari tambahan modal usaha. Pemilik UMKM bisa melakukan registrasi secara online. Caranya cukup mudah, seluruh data di-screening dan dikirim. Lalu pihak pemberi pinjam akan melakukan uji kelayakan kredit. Pemilik UMKM dapat menunggu persetujuan. Setelah disetujui, dana tersebut akan bisa membantu permodalan atau pengembangan bisnis.

Layanan 2: Merambah Dunia Pendidikan dan Kesehatan

Tidak hanya UMKM yang menghasilkan kerajinan, layanan P2P Lending juga menilik sektor kesehatan dan pendidikan. Bahkan agar perkembangan e-commerce Indonesia semakin meningkat, akan terjadi kerja sama antara pemberi pinjam dengan lembaga pendidikan.

Layanan 3: Pengembangan Keterampilan

Keterampilan juga menjadi fokus tujuan pengembangan layanan P2P Lending. Tidak heran, banyak produk jenis kerajinan menjadi semakin berkembang karena modal usahanya mencukupi. Dalam hal ini, peran P2P Lending sangat penting sebagai konektor antara peminjam dengan pemberi pinjaman.

​

Layanan 4: Menjadi Pemilik Modal dengan 100 Ribu

Bayangkan saja, dengan Rp100.000 Anda sudah menjadi investor P2P Lending. Pendaftarannya pun gratis. Anda hanya perlu menyetorkan data diri berupa kartu identitas yang menjelaskan bahwa usia Anda sudah 21 tahun ke atas.

Modalnya benar-benar Rp100.000. Jumlah yang sangat sedikit untuk investasi. Jadi, jika Anda tertarik untuk menjadi investor P2P Lending, pilihan Anda akan sangat potensial dan berisiko kecil karena modalnya juga kecil.


Jadi, apakah Anda berminat untuk melakukan investasi di P2P? Bagaimana langkah yang akan Anda tempuh dalam berinvestasi selanjutnya? Jelaskan pemikiran Anda terkait pembahasan di atas dengan melakukan diskusi kontinu bersama rekan yang memiliki keinginan investasi serupa, terima kasih.


Sumber:
Berinvestasi di P2P Lending Bisa dari Rp100 ribuan?

Baca Juga:
Apakah Investasi di P2P Lending Aman dan Terdiversifikasi?
Bagaimana Cara mulai Berinvestasi di P2P Lending?
Apa yang Harus Diperhatikan Jika Berinvestasi di P2P Lending?
Mau Investasi P2P Lending, Coba Lihat Dulu Peraturannya
Aturan OJK Fintech Lending Resmi Dirilis




Tentang Finansialku:
Finansialku.com adalah portal perencanaan keuangan individu dan keluarga. Kunjungi kami di:
Website: Finansialku.com
Facebook: @Finansialku
Twitter: @Finansialku
Google+: +Finansialku