1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Official Writting Clinic ~ Tutorial, Tips, Help Centre, and Inspirational

Discussion in 'Fiction' started by MaxMarcel, Mar 7, 2011.

  1. Irenefaye M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 15, 2010
    Messages:
    278
    Trophy Points:
    77
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +444 / -0
    Dari 3 pertanyaan yang dilontarkan saya hanya akan jawab pertanyaan yang pertama:
    Yaitu sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional tahun 2009

    Sumber

    dan ini alasan saya kenapa saya tidak menjawab pertanyaan no. 2 dan 3:
    Begini, dalam dunia kepenulisan untuk pertanyaan ke-2 dan ke-3 itu sebenarnya tidak ada jawaban yang benar.
    Penulis mungkin ada yang menulis dengan tulisan yang bagi banyak orang terkesan bertele-tele dan melelahkan, tapi bagi banyak sastrawan hal ini sangat dihargai. Bayangkan rasanya melihat buku angkatan Pujangga Baru tahun 45, apakah gaya kepenulisan mereka terkesan melelahkan untuk dibaca? Sebagian besar anak muda angkatan 90-an pasti menjawab: Ya!
    Tapi apa benar demikian? Jawabannya adalah tidak pasti.
    Pembaca sebuah cerita atau buku walaupun dikatagorikan oleh penerbit sesuai genre umur, namun tidak dapat menahan orang-orang diluar genre umur tersebut untuk membaca buku/cerita tersebut. Dan sekalipun angkatan 90-an kebanyakan menganggap bahasa penulis tahun 45 membosankan, hal itu belum tentu dianggap sama bagi pembaca dari angkatan 45.

    Istilah narasi panjang bertele-tele sebenarnya tidak dapat dibenarkan. Setiap penulis berhak menggambarkan ceritanya sebebas mungkin. Apakah suatu cerita/narasi itu terlalu panjang atau melelahkan, semua itu bergantung pada pembacanya.
    Penulis yang berusaha menarik perhatian pembaca dari golongan tertentu jelas punya cara untuk menggambarkan ceritanya.
    Penulis dengan tujuan untuk menyenangkan dirinya juga memiliki cara mereka sendiri untuk menggambarkan ceritanya.
    Dan apakah cerita itu terkesan melelahkan untuk dibaca, semua itu bergantung pada pembacanya sendiri, bukan penulisnya.

    Jawaban untuk pertanyaan dari nomor 3 juga saya jawab dengan tidak ada cara yang mudah bagi penulis pemula untuk belajar menulis apakah itu plot based atau chara based.
    Ini semua bergantung sepenuhnya kepada pribadi penulis tersebut, tergantung dari bagaimana dia pertama kali ingin menulis.
    Kebanyakan orang yang mulai menulis karena gemar membaca komik--yup, saya pernah survey--biasanya senang mulai belajar dari chara based story. Karena mereka sering dimanjakan oleh perkembangan karakter sebagaimana yang biasa digambarkan di komik-komik.
    Orang yang gemar membaca novel--sekali lagi saya pernah survey--kecil-kecilan tapi paling nggak sih pernah survey--kebanyakan cendrung senang mulai belajar menulis dari plot based, karena mereka terbiasa dimanjakan oleh permainan plot yang tersembunyi dalam barisan narasi.
    Saya gak bilang ini mutlak, tapi memang setiap individu punya cara berbeda. Ada yang gemar menulis bukan dengan chara based/plot based melainkan secara spontan, apa yang muncul di kepala mereka langsung mereka tulis, tanpa benar-benar memikirkan perkembangan karakter atau perkembangan ceritanya.
    Jadi yah, saran saya sih, kalau anda pemula, maka tips saya hanya satu:
    Jangan takut gagal! Beranikan diri untuk mengeksplorasi sejauh apa kamu dapat mengembangkan ceritamu, dan jangan takut atau marah saat orang mengkritik atau menjelek-jelekkan ceritamu. Mereka mungkin tidak sepenuhnya benar, tapi kamu juga mungkin bisa mempelajari kira-kira apa yang diharapkan pembaca dari karyamu.

    GOOD LUCK
     
    Last edited: Mar 11, 2014
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. dimasaputera Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 10, 2014
    Messages:
    18
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +27 / -0
    Terima kasih kk GiandeGiande; dan kk IrenefayeIrenefaye; atas penjelasannya. :D

    Pengetahuan saya dalam hal menulis bertambah lagi setelah mendapat jawaban dari kk berdua. :D

    Makasih kk irene atas motivasinya. :D
     
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  4. dimasaputera Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 10, 2014
    Messages:
    18
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +27 / -0
    Halo semuanya... :hi:

    Saya pengen nanya lagi nih... :hmm:
    Maaf ya sepuh semua kalo saya kebanyakan nanya. Saya nggak malu di cap sebagai orang bodoh karena kebanyakan tanya. Saya lebih malu kalo saya nggak tau tapi diem aja dan nggak mau nanya. Dan berhubung ada tempat nanya yg kaya gini, saya akan memanfaatkannya untuk bertanya. Biar saya jadi pinter. :elegan:

    TBH, gw ini beneran nggak tau apa2 tentang menulis. Gw nyari info tentang ini itu dalam menulis ya cuma dari internet.
    Dan yg mau gw tanyain adalah:
    - Prolog itu harusnya gimana ya?
    Soalnya gw juga ngerasa sih kalo prolog yg gw bikin buat cerita yg udah gw posting itu terlalu detail. Jadi yg pengen gw tanyain sama sepuh2 di sini, apa sih sebenernya prolog itu? soalnya gw baca di wiki penjelasan tentang prolog ya cuma cerita pembuka. Dan kalo kasusnya kaya cerita yg gw posting itu, apakah harusnya detail dari latar belakang jangan ditulis kaya gitu ya?

    Jujur gw malu... ternyata tulisan gw masih acak-acakan gitu... :hiks:

    Tolong dong sepuh disini bantu gw... maaf juga kalo gw sering nanya ya puh. :maaf:
    Mohon bimbingannya kk... biar saya bisa bikin tulisan yg bagus... :maaf:
     
  5. orange_doughnut M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 28, 2013
    Messages:
    1,738
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +427 / -0
    klo yg aku searching di google, coba ini:


    Does your novel truly require a prologue? Unnecessary prologues are a dangerous lot: at best they are ignored, at worst they turn the reader off. Remember, it's there to do a certain job for you, so make sure that a) that job is essential, and b) no one else can do it.

    Essential means that the prologue has to contribute to the plot. It has to reveal significant, relevant facts, without which the reader will be missing something. You cannot afford to have your prologue idling away under the pretence of creating an atmosphere. Its first duty is to supply information that is or will be vital to the understanding of the plot.



    mudahnya, kita langsung bandingkan aja dengan prolog nyanyian surga kk dimas.

    yg dimerahin itu, aku ngerasa prolog NS itu bener2 terlalu kompleks dan rumit. ada meteorid, trus terjadi penyelamatan, terus warganya mengungsi dan terakhir terbentuk koloni di luar angkasa. itu udh loncat2 berapa tahun coba.

    trus nggak nyampe disitu. ternyata masih disambung dgn teknik mentransfer jiwa, trus diakhiri dgn pemberlakuan uu kyk gitu.

    nah, kompleks kan? terlalu padat ceritanya masuk ke dalam sebuah bagian yang namanya 'prolog'. Prolog itu awal cerita. emang harus dijelasin latar belakangnya, tapi lihat juga proporsi informasi yang diberikan. ini mah dump info semua ke pembaca.


    selain itu, prolog juga harus dibikin semenarik mgkin, kan sebagai pembuka, dimana pembaca bisa menjudge apa ini akan menarik atau nggak. nah, seperti yg dikatakan kk seven, agak tipikal juga settingannya. di film holliwood atau seri SF juga sering kyk gini kan.


    A background prologue can usually be found in the science-fiction and fantasy genre, where the settings may differ so wildly from our own world, that without a proper explanation the reader might get lost. Trying to explain such settings as you go along might slow your pace to a trudge. The line is hard to draw. On one hand, you cannot require the reader to wade through an essay of history (or future-history) as soon as he picks up the novel. On the other hand, you cannot throw him into deep space and expect him to start flying. Of all types of prologue, this one is the most risky.


    kan, dibilang, jangan bikin pembaca itu kyk baca essai sejarah. :lol:




    itu aja sih, tapi klo aku mah fine2 aja klo prolog kyk gitu, blum bisa menilai baik atau buruknya, kan blum masuk ke cerita juga.
     
  6. dimasaputera Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 10, 2014
    Messages:
    18
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +27 / -0
    Makasih pencerahannya kk donat... :peluk:
    Baiklah... ini jadi PR yg harus gw kerjain.

    Sekali lagi terima kasih sudah mau berbagi ilmu dengan saya. Maaf banget kalo gw banyak nanya... :maaf:
     
  7. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    IMO, cara termudah adalah dengan menetapkan seberapa jauh dan detail kita sebagai author ingin agar pembaca memahami atmosfir/lingkungan cerita yang ingin kita ceritakan, lalu coba untuk posisikan diri kita sebagai new reader. kalo dalam bayangan kita mereka sulit paham karena minim penjelasan, atau stress karena ceritanya terlalu menjelaskan, di atur aja :elegan:

    langkah selanjutnya adalah pertimbangkan tingkat kedewasaan dan kecerdasan calon reader yang kita harapkan. untuk cerita anak2 mungkin kita perlu menjelaskan secara utuh sebelum masuk ke penceritaan karakter dan fisiknya n perilaku nya. sedangkan untuk pembaca dewasa, sepertinya lebih enjoy kalo deskripsi nya sambil jalan, so ga perlu terlalu detail di awal2, yang penting gambaran kasarnya dapat.

    tapi yang namanya cerita baru, pasti ada aja salahnya. so jangan terlalu stuck mikirin ini itu dengan detail di awal2, tumpahin aja dulu semua kata dan kalimat dalam kepala tanpa memikirkan kohorensinya. ntar baru di susun ulang setelah selesai. n bahkan setelah ceritanya dirasa rampung, kita bisa nanyain sudut pandang orang lain mengenai kekurangan2 yang harus ditambal dari cerita kita kan? don wori :hehe:

    aq coba ikut komen pertanyaan nomor 2 n 3 aja y :malu

    2. bagi aq cerita yang bikin capek tu kalo
    • selama bacanya ga ada kesan yang terbangun, atau kesannya terbentuk, tapi kelamaan karena terlalu bertele-tele a.k.a basa basi busuk :hahai:
    • paragraf2 nya hanya berisi jajaran kata dan kalimat tanpa tujuan yang jelas, tanpa makna, tanpa kohorensi
    • tanda baca seperti titik, koma, tanda seru, tanda tanya, spasi, alinea, diletakkan sembarangan, ini yang paling parah n yang paling bikin capek, yang lain mungkin masih bisa dimaklumi...tergantung mood :dead:

    3. untuk pertanyaan ini, berhubung aq juga masih nubi dalam skill nulis2, aq ga tau mana yang paling efisien :keringat: tapi kalo gaya aq sendiri sih mungkin bisa dikatakan paduan kedua nya. biasanya kalo ide ceritanya ga terencana, aq langsung bergerak ke klimaks cerita yang aq inginkan, baru mikirin gimana kira2 awalnya untuk bisa ngalir sampai ke klimaks, baru di tutup dengan meditasi untuk bikin anti klimaks n penutup cerita.

    tapi kalo untuk cerita yang di planningkan, misalnya seperti cerita2 aq di anthology, aq mulai dengan membayangkan lokasi cerita secara utuh, baru mulai membangun karakter yang terhubung dengan lokasi yang aku bayangkan di awal. selanjutnya biasanya kalimat2 aneh bermunculan di kepala aq n aq tinggal nulis random. ntar aq nentuin kalimat2 tersebut akan berada dimana dalam cerita, apakah sebagai pembuka, klimaks, atau ending, tergantung dari mood yang ke bangun waktu baca kalimat2 tersebut. baru kemudian aq mikirin pesan dari cerita yang akan aq bangun sebelum meditasi bikin ending :siul:
     
    Last edited: Mar 13, 2014
  8. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    cara paling gampang itu asal just do it aja. sering2 nulis cerita, lama kelamaan juga bakal keasah sendiri sense nya.

    jangan terlalu stuck di teori dan prinsip, bikin seenak udel aja yang penting hepi.

    paling kalo dicabe penghuni sini keep cool aja dan hadapi dengan senyum elegan :elegan:
     
  9. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    tepat sekali :top:

    yang di bold, soalnya walau cabe, di sini udah jadi sambel ijo, biar pedes wuenak n bikin ketagihan :elegan:
    #bagi yang suka sih :lol:
     
  10. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    yup banyak maniak cabe. terutama pada doyan cabe ala merpati98 :D
     
  11. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    cabe merp tu ga enak, tapi uenak tenan :top:

    ------------------------

    welp, prolog.

    sebelum nulis prolog kalo aku sih breakdown dulu ceritanya sampe batesan mana. yang penting dari prolog kalo menurutku itu menusuk n mengantar keseluruhan inti cerita.

    kalo di fic buatanmu dimasaputeradimasaputera;, mungkin aku fokusin prolognya ke kehidupan masyarakat di luar angkasanya dulu, bagaimana pandangan mereka terhadap kasus bencana asteroid yang menimpa bumi, dll. jadinya dari situ dua hal bisa diketahui : latar belakang adanya manusia angkasa luar itu n pandangan mereka terhadap diri mereka sendiri n makhluk bumi :iii:

    [qoute]para manusia nirvana takkan mungkin ada yang tidak tahu tentang tabrakan asteroid mahadahsyat itu, karena hal itulah yang menyebabkan mereka terlempar ke luar angkasa, hidup diantara bintang-bintang, dan beranggapan bahwa mereka bisa mengubah takdir dengan apa yang mereka miliki.

    bencana dahsyat itu bermula pada...[/quote]

    mungkin kurang lebih kek gitu :iii: intinya jangan sampe pembaca dibikin pusing dengan garis besar cerita setelah lewat satu bab :hmm:
     
    Last edited by a moderator: Apr 25, 2015
  12. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    singkat aja.

    prolog coba dimulai dari sesuatu yang simpel.
    satu gagasan tentang pertikaian, masalah, atau suatu momen yang tidak terselesaikan.
    prolog itu bukan trivia atau selebaran infio bla-bla. prolog itu jembatan antara ketidak tahuan pembaca menjadi tahu.

    terpujilah author yang bikin prolog. karena dari situ keliatan cerita itu menarik atau gak.
    klo mau nulis detail di isi.
     
  13. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    sepenggal kisah mengenai kepenulisan

    sedikit cerita...

    pernah ada yang tahu kalau ternyata seorang penulis itu sebaiknya tidak menjadi editor di waktu yang bersamaan? :unyil:

    gw berbincang-bincang sama editor tetap di penerbitan depok dan dia bilang klo emang berniat jadi penulis yang baik, fokus jadi penulis. belajar cara yang baik untuk menyampaikan gagasan cerita dengan gaya penulis sendiri. Editor itu adalah pembaca yang baik yang tugasnya memahami naskah mentah untuk akhirnya diperbaiki kalimat efektif dan tanda baca tulisan yang diserahkan padanya (editor eyd). Seorang penulis sebaiknya menuliskan cerita tanpa takut merevisi dan ngalir semengalir ide yang ada. dia bilang klo penulis terpaku sama perbaikan kata-kata dari satu lembar tulisan, itu artinya penulis jadi editor juga secara gak langsung.

    tapi ini bukan berarti penulis bisa seenaknya nulis tanpa tahu eyd yang benar gimana.
    gw nangkepnya seorang penulis jangan liat ke belakang dalam artian ketika dia menulis haruslah teliti sehingga gak harus re-read ulang untuk proff-read (yang tentu gak musingin editor juga nanti klo ngasihin naskah). sang editor, implisit nyaranin ketelitian dalam menulis klo wa tangkep.

    Selain itu ada juga yag disebut editor gagasan.
    biasanya editor ini merangkup sebagai penulis juga. dia bisa mengomentari isi tulisan karena memiliki pengalaman menulis cerita.
    dualisme job sebagai editor dan penulis itu sebaiknya dihindari karena berkemungkinan membuat penulis kehilangan gaya tulisannya (lebih parah mengambil isi tulisan orang lain, atau idea-idea yang sudah ada). karena bagaimanapun juga editor adalah orang yang diberi keharusan banyak baca jenis buku, memperbaiki, dan menyajikan kemasan yang dikira sesuai selera pasar.

    gw dilema juga sih dibilang gitu. karena wa pengen belajar jadi editor juga. :stress:
    *karena selama kita komen cerita di trit, anggapan wa kita berperan jadi editor juga.

    bagi para penulis wa saranin tempa diri dulu cari pengalaman sebagai penulis murni...
    belajar membuat plot, pengkarakteran tanpa takut macem-macem tembok penghalang seperti komentar kurangnya eyd, miskin gagasan, hingga penyampaian makna yang belum baik. tulislah apa yang mau ditulis dan biarkan reader nanti yang memberikan saran/kritik. jangan bertanya bagaimana cara menulis sempurna. karena tiap penulis hebat di masa lalu punya keunikan gaya masing-masing dalam tulisannya.

    dengan pengalaman dan latihan, tulisan akan berubah.
    jangan pernah patah semangat lalu berhenti menulis. :yahoo:



    ~Heilel_Realz012​
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Mar 15, 2014
  14. Tamabersama M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 27, 2012
    Messages:
    222
    Trophy Points:
    152
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5,141 / -0
    Well, saya pingin berbagi pengalaman saja

    Susah yah dapat inspirasi ? saya juga susah sekali.:oghoho:

    Saya penulis pemula, jadi susah banget dapat inspirasi
    cita cita ku bukanlah seorang penulis, tapi hobi yang dapat dijadikan bakat.

    Bagaimana kalau imajinasi tiba tiba meledak ? tiba tiba saja banyak ide yang kau dapat dan segera langsung mengerjakannya, kalau tidak kau langsung lupa.

    ckckck, itu salah. Langkah yang mudah adalah :
    1. Catat semua ide yang kamu tangkap dari imajinasi tersebut.
    2. Cukup Fokuskan 1 atau 2 imajinasimu. Kalau berlebihan bisa error, segeralah ke dokter, *Eh*
    3. Rasa malas/boring itu pasti ada. Jadi kamu bisa membuat sinopsis dari cerita imajinasimu.
    4. Kalau menurutku, imajinasi itu akan berjalan sendiri ketika kamu mengerjakannya di depan komputer (pribadi), dan kalau menulis dibuku, kamu dapat membuka imajinasi mu lebih luas
    5. Jangan terlalu serius mengerjakannya.

    Well, itu pengalaman saya dan berbagi tips dengan kalian semua member :idws:, supaya tidak ada terlular :oghero:
     
    • Like Like x 2
  15. are M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 22, 2009
    Messages:
    645
    Trophy Points:
    67
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +87 / -0
    nanya kakak,
    saya butuh inspirasi nih, kalo boleh adakah rekomendasi novel dari kakak?
    saya nyari novel petualangan (assassin's creed) atau sejenis detektif gitu (sherlock holmes).
    plus bahasa indonesia. sebutin aja judul dan pengarannya, ntar saya nyari sendiri.

    terima kasih
     
  16. es_krimcoklat Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 15, 2013
    Messages:
    29
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +12 / -0
    Pertama, salam kenal bro and sis

    Kalau liat2 koment2 disini, sepertinya banyak PENULIS, bahkan mungkin ada yg udah berhasil terbitkan bukunya.

    Sy sendiri juga niat banget untuk terbitkan novel, tapi sampai koment ini sy tulis, tak satu pun yg jadi. Biasanya kalau udah mulai lebih 20 hal, ada-ada saja ide2 cerita baru yg muncul yg kalau tidak dikembangkan nanti takut kelupaan, so novel yg semula biasanya sy tinggalin. Dan begitu seterusnya......wussss, mungkin ada sekitar 10 novel yg berhenti di tengah jalan itu.

    Lalu sy dapat ide..... intinya mau eksperimen
    Barangkali sy harus patungan, kerja bareng atau pakai kata yg kren BERKOLABORASI

    Sy udah punya ide cerita baru lagi untuk eksperimen kolaborasi ini

    Nah bro and sis, ada yg pengen coba ga?
     
  17. Irenefaye M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 15, 2010
    Messages:
    278
    Trophy Points:
    77
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +444 / -0
    Klo kirimin saya idenya mungkin saya minat bantu

    tapi harus tau juga sih, kolaborasi nggak selalu bisa mencapai ending juga ...
    *mengingat cerita-cerita kolab saya juga gak menemukan akhir yang jelas*
    jadi harus kasi tau idenya dulu ...
     
  18. frick M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 1, 2008
    Messages:
    3,641
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,734 / -0
    Saya pengen nyoba tapi mungkin gak bisa banyak membantu karna dah lama gak nulis hehe.
     
  19. es_krimcoklat Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 15, 2013
    Messages:
    29
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +12 / -0
    Ok deh, thank's untuk responnya

    Ide ceritanya gini kk

    Genrenya : Sci-Fi

    Suatu waktu, oleh karena pengrusakan lingkungan yg terus menerus oleh manusia, bumi berada pada titik kritisnya.
    "Oksigen menjadi berkurang drastis"
    Mulai saat itu, oksigen bukan lagi sesuatu yang mudah dihirup begitu saja, tetapi harus dibeli.
    Maka bisa ditebak kemudian, hanya orang-orang yg memiliki kekuasaan dan uang yg dapat bertahan hidup.

    Selanjutnya.... bla...bla...bla...

    Masih ada sih lanjutannya, karena itu sy butuh kolaborasinya

    ============================================

    Sorry kalau idenya agak muluk-muluk kk, namanya juga Sci-Fi

    Nanti sy pm bagaimana cara kolaborasinya kalau kk @Irenefaye dan @frick setuju bikin barengan
     
  20. Irenefaye M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 15, 2010
    Messages:
    278
    Trophy Points:
    77
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +444 / -0
    I still need more than that ...
    Sejauh ini idenya hanya ngebawa otak saya ke The Lorax--film based on dr. Seuss books. Tapi itu baru settingnya doang
    Cerita gak bisa brkembang dengan hanya setting doang ...

    Well, who knows it might be good
    I think I'm IN
     
  21. es_krimcoklat Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 15, 2013
    Messages:
    29
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +12 / -0
    The Lorax?....wah sy belum pernah nonton atau baca bukunya

    Ok, kk nanti sy pm cara kolaborasinya dan sekaligus masukannya untuk cara kolaborasinya

    Nanti juga sy pm ke kk @frick
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.