Wawancara Menteri Pendidikan Nasional M Nuh (Tentang UN)

H1p000 · May 3, 2010

w mah paling gx suka ma UN,, mana standar nilai kelulusan naik mulu tiap tahun
ntar pas w kelas XII standarnya mungkin 6.00,, bisa stress w
semoga UN ditiadakan

Ramasinta

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS

SoA · May 3, 2010

sebaiknya sarana dan prasaran yg diperbaiki..
bukan hanya sebatas mengetahui dan tidak ada upaya yg berarti..

blueplanetto · May 4, 2010

terlihat bebalnya mentri pendidikan indo presiden juga diem aja padal banyak alternatif selain kelulusan ditentukan dengan nilai UN doang, knpa itu gak dipake

alasan mentri begok: UN untuk pemetaan keadaan pendidikan indo &mendorong siswa rajin bljar dan mengetes kemampuan siswa
jawaban : 1. klo untuk survey adain aja UN tapi tak mempengaruhi kelulusan, 2. mana ada sih siswa yang mau ke PT/kerja abis lulus SMA dapat nilai UN jelek. Klo alsannya buat mendorong belajar siswa STAN aja batas min nilai UN 7, mana mungkin siswa yang mau ke STAN/PT gak blajar

cacat nih mentrinya.......pecat aja________

klo gw presnya pasti udah gw pecat

silfumus · May 4, 2010

cuman menurut gw UN walaupun katanya nasional kan tetep tergantung daerahnya masing masing.
dlu gw UN SMP buat masuk SMA negeri kyknya kerasa beda bobot soalnya yg di DKI keliatannya lebih susah daripada ditempat gw (depok).

@atas:
hah, STAN batas nilai minimal UAN 7?

takur21 · May 4, 2010

yah pemerintahan sekarang emang udah gagal total mendingan mundur aja deh sebelum ada gerakan massa

test_coba · May 4, 2010

Tahun ini masih banyak peserta Ujian Nasional yang tak lulus?
Gimana tanggapan kalian kalau lulusnya 100 persen? Nanti kan dia bilang nggak mungkin, masak lulusnya 100 persen. Jadi kalau 100 persen pun juga tidak mungkin. Yang paling penting, ujian kan ada teorinya, namanya teori kemungkinan, probability, tidak ada kepastian dalam ujian. Kalau kita ujian terus pasti lulus, untuk apa ujian? Atau kalau ujian, pasti tidak lulus, ya untuk apa lagi diuji. Selalu ada space masuk ke wilayah kemungkinan tadi.
Click to expand...

ya bener pak dgn Ujian Nasional ini selalu ada kemungkinan antara lulus/tidak lulus jadi bsa dpelajari hal2x apa yg menyebabkan 2 kemungkinan itu terjadi

Tentang hasil UN yang turun secara nasional?
Memang turun hasil UN, kira-kira sekitar 4 persen secara nasional. Itu ibaratnya seperti kalau kita pergi ke dokter, begitu dicek, loh kok kolesterolnya tinggi, ya nggak apa-apa, sekarang bagaimana menurunkan kolesterol itu, kan gitu. Jangan sampai begitu kolesterolnya tinggi, ya sudah bubar saja. Justru checking itu menjadi penting karena kalau kita tidak menguji secara nasional, kita juga tidak tahu, berapa yang nggak lulus di sebelah sini, sebelah sana dengan standar yang sama, di situlah salah satu kelebihan UN.

Kalau itu sudah ketahuan petanya kayak apa, maka seperti apa intervensi yang kita lakukan untuk penguatan ke depan. Intervensi kebijakan itu mulai dari penguatan para guru, disebabkan kualitas guru, atau karena fasilitasnya. Jadi seluruh kemungkinan, sebab itu kita analisis dan kita siapkan intervensi kebijakannya. Sebelum itu semua yang penting akan ada 1-2 minggu yakni tanggal 10-14 Mei untuk ujian ulangan.
Click to expand...

nah gini jelas jdi peta pendidikan yg tdk-belum merata bsa danalisa mngkin dri fasilitas/SDM/aspek psikologis siswa dmasing2x daerah.....

terpaksa UN djalani kyk gini akibat pemerintahan2x yg lalu gk pernah/berniat membuat grand design pendidikan yg jelas utk generasi muda kita

Ada kritik, siswa yang sudah diterima di Perguruan Tinggi, tapi tak lulus UN …
Betul. Ada yang mengkritik, bagaimana itu sudah diterima di Perguruan Tinggi Negeri kok malah UN-nya nggak lulus. Ini yang salah siapa, yang brengsek ini UN-nya atau PTN-nya. Kalau saya tanya itu pasti sampeyan pasti bilang UN-nya yang brengsek. Padahal posisi kita seharusnya tidak boleh apriori. Kalau toh ada anak yang diterima di PTN tapi dia tidak lulus UN, maka perlu dicek, pertama apa mata pelajaran yang diuji. Mata pelajaran yang diuji ada berapa, ada 6, 4 atau berapa harus dicek dulu. Kedua, bisa jadi prosedur atau teknik yang dipakai Perguruan Tinggi itu apakah berdasar pada nilai raport, karena ada juga jalur PMDK itu pakai nilai raport, tentu akan berbeda.
Click to expand...

lah ini yg susah mana mngkin segala aspek mapel UN yg duji, dpake smuanya pas SNMPTN...hrusnya ada koordinasi pemerintah dgn PTN walo kyknya sulit

Apakah penurunan tingkat kelulusan karena naiknya kualitas kejujuran?
Saya lebih pas mengatakan tingkat pengawasan memang lebih tinggi. Itu bisa dibuktikan dari beberapa tindakan yang langsung saat itu bisa dilakukan. Yang penting sekarang adalah tindak lanjut dari ketidaklulusan itu jauh lebih penting.

Jadi peta sekarang itu tidak boleh dibuang. Nilainya berapa pun silakan apa adanya, sehingga yang harus saya rampungkan 1-2 hari ini itu adalah nilai yang di bawah 5,5 itu ada berapa karena passing grade-nya 5,5. Setiap mata pelajaran, setiap kabupaten/provinsi/ kota. Dari yang di bawah 5,5 itu di-breakdown lagi, yang di bawah 4. Karena bisa jadi nilai 4 tapi bisa lulus karena rata-ratanya di atas 5,5. Dari situlah nanti dalam waktu sesingkat-singkatnya kami melakukan intervensi tadi.
Click to expand...

karna oengawasan lebih ketat ya terpaksa pada jujur tpi ak suka ini jdi jelas mana generasi yg pantas lulus dri segi moral

Paling rendah di mana, wilayah timur Indonesia?
Betul memang faktanya seperti itu. Yang penting sekarang peta sudah kita dapatkan. Tahun 2010-2011 harus kita perkuat.
Click to expand...

saia tnggu janjinya klo msah menjabat smoga daerah timur indonesia mkin meningkat kelulusannya

lagi2x apa kerja pemerintah sebelum 2004-2010 ini kok bsa bagian timur indonesia pertiwi ini dlm segi pendidikan bsa dkatakan kurang mendapat perhatian??????pemerintah daerahnya jga berusaha gk??

Bukankah sudah ada putusan MA soal UN. MA melarang UN?
Tidak ada hubungannya dengan keputusan MA karena keputusan MA tidak melarang dan tidak menyuruh diberhentikan. Justru dari UN inilah kita bisa tahu kalau begitu daerah sana yang harus diperkuat. Kita bisa tahu karena ada peta dengan standar sama. Justru melalui UN itulah kita bisa menemukan kebijakan lebih kuat. Paling tidak ada empat penguatan. Pertama, bisa penguatan infrastruktur. Kedua, bisa jadi yang perlu dikuatkan guru-gurunya. Mata pelajaran yang paling banyak tidak lulus itu apa dan bab apa. Soal nomor 1 berapa yang benar jawabannya secara nasional. Soal nomor 10 berapa yang benar. Semua soal itu kita analisis.

Dari itu kita tahu misalnya bab soal persamaan kwadrat itu paling banyak nggak bisa. Jadi pelatihan atau penguatan guru lebih difokuskan pada penguatan bab itu. Ketiga, bisa jadi karena perpustakaan, bahan-bahan ajar terbatas. Keempat, bisa jadi karena anak-anak disamping sekolah ya kerja karena persoalan ekonomi jadi kebijakannya digerojok bea siswa.
Click to expand...

problem infrastruktur=dana sebaiknya cepat dselesaikan sekaligus pemerataan...kasian sekolah/siswa terpencil

Banyak siswa dilaporkan stres karena ujian nasional. Bagaimana?
Logikanya karena ada ujian ulang, beban stres berkurang. Kita bisa bayangkan kalau ujian itu pasti lulus untuk apa. Tentu kami tetap siapkan, kami sudah instruksikan ke sekolah-sekolah untuk mengaktifkan Bimbingan Penyuluhan. Perguruan-perguruan tinggi yang punya jurusan dan laboratorium psikologi untuk turut membantu. Itu solusinya. Kalau kita ujian nggak boleh stres, sampeyan kalau diuji juga mesti stres.
Click to expand...

kebijakan Ujian ulangnya jgn dhapus dulu sblum smua hal menyangkut infrastruktur+SDM+ dll terpenuhi dmasing2x daerah

Siswa yang tak lulus karena faktor apa?
Kebanyakan yang nggak lulus itu satu mata pelajaran, karena nilainya di bawah empat. Antara lain Bahasa Indonesia. Ini perenungan juga di kementerian, tahunya Bahasa Indonesia kita bagus atau tidak itu ya dari ujian ini. Jadi jangan sampai seperti seseorang yang karena takut sakitnya ketahuan, nggak usah ke dokter, nggak usah tes laboratorium, kan nggak betul juga. Tahu-tahu jebles.

Apakah gara-gara yang nggak lulus 10 persen lantas salah ujiannya? Kalau memang kemampuannya segitu, kolesterolnya 200 terus mau diapain? Yang penting alat ukurnya sama, jangan di sini dimodifikasi plus minus 5 persen, di sana plus minus 10 persen, sehingga nggak standar. Ya sudahlah kalau memang faktanya begitu, ya sudah.
Click to expand...

soal bhs indonesia bahkan bsa lbh menjebak dri bhs inggris

Jika mereka tidak lulus UN, tapi bagus di kriteria lain, apa mereka tetap tidak lulus SMA atau SMK?
Syarat kelulusan ada 4. Kalau salah satu tidak dipenuhi, maka kelulusannya tidak bisa dipenuhi. Lantas kesempatan apa yang masih dimiliki adik-adik kita. Bisa paket C, SMA/SMK. Itu bisa dipakai untuk masuk ke perguruan tinggi. Justru yang menarik, nanti bisa dibuktikan, setelah ujian ulang nanti. Pasti ada yang tidak lulus, kira-kira kalau dicermati betul ada berapa persen dari yang tidak lulus disebabkan UN yang tidak lulus? Apa penyebab ketidaklulusan?

Saya yakin yang paling dominan disebabkan UN tidak lulus. Kira-kira begitu prediksinya. Kalau itu dikedepankan, oh kalau begitu ketidaklulusan paling banyak disebabkan karena tidak lulus UN, betul kan? Sehingga kalau logika terbalik, kalau begitu, andai ujian dilakukan oleh sekolah, hampir bisa dipastikan lulus. Kalau begitu kalau tidak pakai UN, diserahkan ke sekolah, hampir dipastikan lulus. Kan begitu logikanya.

Itu maknanya kalau ujian masuk wilayah kepastian, pasti lulus, pasti lulus, pasti lulus, ruh ujiannya hilang.
Coba dilihat, kalau yang dipakai itu PMDK, tes masuk tidak menggunakan tes tulis, tapi nilai raport. Tentu nilai raport berbeda. Kedua, tidak semua mata pelajaran yang diujikan oleh UN diujikan oleh ujian masuk di perguruan tinggi. Kita kan ada 6 mata pelajaran yang diujikan. Bisa jadi perguruan tinggi hanya uji 3 mata pelajaran. Yang tidak diujikan, bisa jadi yang dia jeblok.
Click to expand...

butuh brapa abad lagi yah syarat kelulusan bsa dserahkan ke sekolah masing''

yah sementara ini pake UN dululah buat meningkatkan kualitas pendidikan secara luas

Intervensi yang dilakukan pemerintah seperti apa?
Bahasa Surabaya-nya gini, kalau tidak bisa bantu jangan merepotkan. Kira-kira bahasa sekolahnya gini: Pak, betul kami tidak lulus 100 persen. Tapi mau saya kan lulus, tapi kok malah tutup sekalian. Saya kira pendekatannya, tentu kita tidak menutup. Tapi justru kita perkuat. Bagaimanapun sekolah itu telah ikut mencerdaskan kemampuan bangsa, hanya saja kemampuannya terbatas. Tentu bersama dengan itu harus ada pengetatan pendirian sekolah-sekolah baru. Yang ada kita perkuat, yang baru jangan bereksperimen. Sehingga di situ persyaratan diperketat.
Click to expand...

bnyk sekolah terpencil kurang siswa,minus peralatan belajar penunjang,fisik jga dah rusak

hrusnya memang salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan ya membantu sekolah sperti itu bukannya malah beri ijin pendirian sekolah baru demi urusan perut

Banyak yang tidak lulus pada tahun ini. Boleh kita sebut UN gagal?
Syukur itu ketahuan. Masih ada kesempatan tanggal 10 -14 Mei besok, ada kemungkinan naik, hitung-hitungan probabilitas. Dengan pendekatan 40 ribu anak yang mengulang hanya satu mata pelajaran, itu kalau pakai presentase sekarang, 80 persen. Maka ada 32 ribu yang lulus. Berarti tinggal 120 ribu siswa, turun lagi. Siswa itu pasti punya effort, ikhtiar luar biasa.
Click to expand...

kegagalan kesuksesan yg tertunda jgn patah arang msh ada Ujian ulang,jalani aja dgn optimistis+doa

jgn lupa jujur klo gk pnya kejujuran ntar kyk generasi tua skrg yg lagi berusaha merongrong pemerintah dgn segala tetek bengek piciknya.

Red_Tomato · May 4, 2010

Apakah daerah2 yang pendidikannya tertinggal, dibuat percobaan untuk mengetest dan mencari tahu, daerah mana yang tertinggal dalam pendidikan...
FFS, hal seperti itu kan bisa lewat survei dan semacamnya, bukan dengan UN yang menentukan amsa depan seorang anak...masa depan generasi muda dibuat sebagai
Click to expand...

kasian donk

bnyk kpntingan yg bermain di sini

Ichrans · May 4, 2010

Kebanyakan yang nggak lulus itu satu mata pelajaran, karena nilainya di bawah empat. Antara lain Bahasa Indonesia. Ini perenungan juga di kementerian, tahunya Bahasa Indonesia kita bagus atau tidak itu ya dari ujian ini.

Bahasa sendiri gak lulus !?!?!??!?!

silfumus · May 5, 2010

@atas:
makanya itu, bahasa sendiri aj di remehin

cuman konyol bgt, ujian PTN lulus cuman UN ny engga... pengen coba gw ujian PTN ny kyk gmn...

rmwahyud · May 6, 2010

sebenenya ane gak setuju sama UN.. masa sekolah 3 tahun ditentuin sama ujian 3 hari.. gak masuk diakal.. tapi untung gw udah lulus SMA.haha. lumayan pas UN dapet contekan banyak..

joefrizz · May 6, 2010

untung dah lama gw lulus SMA....klo dulu pake standar yg skrg gw ga bakal lulus..

tp kesian jg yg pada masih SMA...dijadiin kelinci percobaan kynya...
tingkat stress pelajar makin tinggi...bisa tambah aneh2 aja kelakuan mereka nantinya..semoga kalian tabah ade2

blood_Y_HOLE · Jul 17, 2010

saia jadi penasaran, tahun depan, langkah2 aneh apalagi yang dipake para politikus untuk bermain2 dengan sistenm pendidikan kita

ddil_fany · Dec 5, 2010

UN tetap bobrok, selalu, dan semakin bobrok.
kenapa?
setiap tahun PASTI ada kasus bunuh diri karena gak lulus UN
setiap tahun PASTI ada anak yg berprestasi di sekolah, bisa-bisanya gak lulus UN
setiap tahun PASTI ada SMA2 yang jadi peringkat teratas di Indonesia, karena menerima bocoran
setiap tahun PASTI depdiknas banyak omongan optimis, tapi tetap saja hasilnya sama

masih ada lagi yg mau ditambahkan..?

echiikid · Dec 5, 2010

sebetulnya bukan sistim pendidikan aja yang dibenahi tapi pola hidup masyarakat sekarang yang makin menipis norma sopan - santun bahkan rasa percaya sama negara ini aja sudah nyaris nggak ada lagi.

kenapa begitu?seharusnya hal terkecil inilah yang harus diteliti dan dibenahi.

Helmifzn · Dec 5, 2010

ga tau setuju atau engga sih.. tp masa UN itu jadi penentuan lulus/engga seorang siswa sih...
sebenernya sih boleh2 aja, cuma klo mau enak diliat aja perkembangannya dari 3tahun dia belajar..
tp gw sih ga masalahin UN jg sih .. ya ikutin aja lah pokoknya

endlessrain · Dec 6, 2010

soalnya standar dinaekkin trus
tapi malah bikin banyak tindak2 curang, banyak guru yang bantu pula harusnya kualitas pendidikan yang bner2 dinaikkan, dan juga siswa2nya
ato gak sekalian aja gak usah diadain, biar2 siswa2nya bner2 ngerasa ntar, klo bner2 butuh belajar buat masuk PT

lucaviend · Dec 7, 2010

saia ga pduli gan .

sena2121 · Dec 7, 2010

keuntungan UN adalah, mau nilai kita jeblok, sering bolos,,,selama 3 tahun itu

dalam 1-3 hari klo kita bisa dapet nilai tinggi pasti

dan pling miris klo anak yg bisa di blang "berprestasi"
tapi hanya teledor dlm mengisi Lembar jawaban
gara2 sistem komputer yg sensitiv itu kan psati bkn anak sakit hati

Puucho · Dec 8, 2010

untung udah lulus

tapi intinya, kalo dia ngemeng "UN jadi acuan untuk melihat daerah mana yang kurang atau yang berpendidikan" itu salah.
yang bener "UN jadi acuan untuk melihat daerah mana yang kurang atau yang pintar menyembunyikan jawaban"
lha wong dari dulu pasti ada serangan fajar, ada orang dalem, etc. etc.

Maap2 ya, orang bego pun pasti lulus =_=

katshura007 · Dec 8, 2010

asal belajar gk papa

Log in or Sign up

Wawancara Menteri Pendidikan Nasional M Nuh (Tentang UN)

Ramasinta Tukang Iklan

About Forum IDWS

IDWS Networks

Connect with us