Waspadai Torsio Testis, Penyebab Penis Bengkak Pada Anak yang Sangat Serius

Beberapa hari sebelumnya, anak laki-laki Anda masih tampak sehat dan ceria. Namun tiba-tiba pagi ini ia mengeluhkan penisnya bengkak dan merasa nyeri yang sangat parah.
Kondisi di atas merupakan gejala torsio testis, penyakit testis serius yang harus segera ditangani dokter. Torsio testis paling sering terjadi pada remaja laki-laki, tapi bisa juga terjadi selama perkembangan janin atau segera setelah bayi baru lahir.

Apa penyebab torsio testis?
Dua testis di dalam skrotum terhubung ke seluruh tubuh dengan pembuluh darah yang disebut korda spermatika. Pembuluh darah ini berfungsi mengalirkan darah dan oksigen ke testis. Torsio testis terjadi ketika pembuluh darah tersebut terpelintir, dan menyebabkan suplai darah dan oksigen tidak sampai ke testis.
Torsio testis adalah keadaan darurat urologi pediatrik umum yang mempengaruhi 3,8 per 100.000 laki-laki di bawah 18 tahun setiap tahun. Torsio testis yang terdeteksi pada janin terjadi ketika perkembangan kantong pelindung yang mengelilingi testis di dalam skrotum tidak menempel pada bagian dalam skrotum.
Pada anak laki-laki dan remaja, torsio testis terjadi karena adanya perlekatan testis yang tidak lengkap di dalam skrotum sehingga memudahkan testis untuk banyak bergerak dan terpelintir.
Kebanyakan kasus torsio testis terjadi akibat riwayat genetika. Namun juga bisa terjadi karena cedera olahraga.

Tanda dan gejala
Nyeri dan penis bengkak tiba-tiba adalah tanda umum dari penyakit penis, termasuk torsio testis. Untuk itu orang tua harus mengetahui perbedaan gejala torsio testis dengan penyakit lainnya.
Setiap anak mungkin mengalami gejala yang berbeda, namun gejala biasanya mempengaruhi salah satu atau kedua testis, termasuk:

• Nyeri parah pada skrotum yang cenderung datang tiba-tiba
• Skrotum membengkak, merah, dan lunak
• Testis membesar atau letaknya lebih tinggi dari yang lain
• Sakit perut
• Mual atau muntah
• Hilangnya refleks kremaster (refleks yang mengendalikan gerak testis ke dalam rongga panggul. Biasanya dipicu oleh rasa dingin, sentuhan, kegembiraan, atau olahraga)

Terkadang korda spermatika yang terpuntir akan terlepas dengan sendirinya, yang disebut dengan torsi dan torsi. Perawatan tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya torsio testis di masa mendatang.

Diagnosa dan pengobatan
Gejala torsio testis ringan mirip dengan penyakit lain, sehingga dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis, meliputi:

• Pemeriksaan fisik
• USG Skrotum Doppler
• Tes urin atau tes darah
• Apabila dari pemeriksaan fisik ditemukan gejala yang sangat khas, maka pasien akan langsung disiapkan untuk menjalani pembedahan.

Torsio testis adalah kondisi darurat yang harus ditangani dalam waktu 6-12 jam. Pengobatan menjadi lebih sulit jika semakin lama korda spermatika tetap terpelintir. Tingkat puntiran (apakah satu putaran atau lebih) menentukan seberapa cepat testis akan rusak dan mati:

• 4-6 jam sejak torsi dimulai, 90% jaringan testis masih bisa diselamatkan
• setelah 12 jam, kerusakan meningkat hingga 50%
• setelah 24 jam, jaringan yang bisa diselamatkan hanya 10%
• Jika torsio berlangsung lebih dari 24 jam, maka testis dikatakan mati dan harus diangkat dengan prosedur pembedahan yang disebut orchiectomy.

Catatan
Rasa sakit yang ditimbulkan akibat torsio testis sangatlah menyiksa. Meski begitu, banyak orang tua atau penderita mengabaikan gejalanya. Sering ditemukan anak laki-laki yang malu untuk bilang kepada orang tuanya mengenai nyeri penis yang dirasakan dan berakhir pada testis rusak dan mati.
Orang tua harus menjelaskan kepada anak untuk bersikap jujur dan terbuka terkait masalah kesehatan, terutama penyakit kelamin. Penis bengkak yang disertai nyeri bukan suatu hal yang bisa dibiarkan dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Agar lebih mudah, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play Store.