Waspada Gaslighting: Manipulasi Emosi yang Bisa Merusak Mental

Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi psikologis yang sering terjadi dalam hubungan, baik itu dalam keluarga, pertemanan, maupun hubungan romantis.

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka menjadi korban gaslighting karena manipulasi ini dilakukan secara halus dan perlahan.

Yuk, kenali lebih dalam tentang gaslighting dan tanda-tandanya agar kita bisa lebih waspada!

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting merupakan bentuk manipulasi emosional yang membuat seseorang meragukan ingatan, persepsi, atau kewarasannya sendiri.

Pelaku gaslighting sering kali memutarbalikkan fakta, menyangkal kebenaran, dan membuat korban merasa bersalah atau tidak percaya pada dirinya sendiri.

Istilah “gaslighting” berasal dari drama panggung Gas Light (1938) yang kemudian diadaptasi menjadi film.

Dalam cerita tersebut, seorang suami memanipulasi istrinya dengan membuatnya percaya bahwa ia mulai kehilangan kewarasannya, salah satunya dengan meredupkan lampu gas di rumah mereka dan menyangkal bahwa ada perubahan pencahayaan.

Gaslighting bisa terjadi dalam berbagai konteks, misalnya dalam hubungan romantis, lingkungan kerja, atau bahkan dalam ranah sosial dan politik.

Hati-hati, Ini 5 Pertanda Kamu Terkena Gaslighting

Jika kamu merasa sering mempertanyakan diri sendiri setelah berbicara dengan seseorang, bisa jadi kamu sedang mengalami gaslighting.

Ini beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1. Merasa Selalu Salah
Korban gaslighting sering kali merasa bahwa dirinya selalu salah, bahkan ketika ia yakin telah melakukan sesuatu dengan benar.

Pelaku akan terus menanamkan rasa bersalah agar korban merasa rendah diri.

2. Sering Mendengar Kalimat yang Meragukan Realitas
Pelaku gaslighting sering menggunakan kalimat seperti:

• “Kamu terlalu sensitif.”
• “Kamu cuma mengada-ada.”
• “Itu nggak pernah terjadi, kamu cuma mengingatnya salah.”
• “Kamu gila, deh. Kok bisa mikir begitu?”

Tujuan dari kalimat-kalimat ini adalah membuat korban ragu terhadap ingatan dan emosinya sendiri.

3. Dibuat Merasa Bersalah
Pelaku sering membalikkan keadaan dan membuat korban merasa bersalah atas sesuatu yang bukan kesalahannya.

Misalnya, ketika korban mengungkapkan perasaannya, pelaku akan mengatakan bahwa korban berlebihan atau malah menyalahkan korban atas masalah yang terjadi.

4. Merasakan Kebingungan dan Ragu Terhadap Diri Sendiri
Korban gaslighting sering kali merasa bingung, tidak percaya diri, dan ragu terhadap keputusannya sendiri.

Ini terjadi karena pelaku terus-menerus merusak persepsi korban terhadap realitas.

5. Dijauhkan dari Dukungan Sosial
Pelaku gaslighting bisa saja membuat korban menjauh dari keluarga atau teman-teman yang bisa memberikan dukungan.

Mereka mungkin mengatakan bahwa orang lain tidak bisa dipercaya atau mencoba “mengadu domba” agar korban merasa hanya bisa bergantung pada pelaku.

Gaslighting bisa berdampak buruk pada kesehatan mental korban, seperti menyebabkan stres, kecemasan, bahkan depresi.

Bila kamu merasa mengalami gaslighting dalam hubungan, penting untuk mencari dukungan dari orang-orang terpercaya atau profesional agar tidak terus terjebak dalam manipulasi ini.

Jangan ragu untuk membela diri dan menetapkan batasan agar tidak terus-terusan dikendalikan oleh pelaku gaslighting.

Referensi
BBC. 2025. Where does the term ‘gaslighting’ come from?. Dikutip dari https://www.bbc.co.uk/programmes/ar...kFG/where-does-the-term-gaslighting-come-from

Halodoc. 2025. Mengenal Gaslighting, Ini Tanda dan Cara Menghindarinya. Dikutip dari https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-gaslighting-ini-tanda-dan-cara-menghindarinya

Monima Wellnes Center. 2025. 10 Examples & Signs of Gaslighting. Dikutip dari https://www.monimawellness.com/10-examples-of-gaslighting

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS