1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Unjuk Rasa Pro Demokrasi Myanmar Berujung Tragedi Berdarah

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Mar 4, 2021.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    Unjuk rasa akan kudeta militer di Myanmar berujung pertumpahna darah setelah para pengunjuk rasa ditembaki oleh pihak militer dengan peluru asli dan menimbulkan korban puluhan jiwa.

    Setidaknya, 38 orang dilaporkan meninggal pada unjuk rasa hari Rabu (3/3/2021) di Myanmar, menurut laporan utusan khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) seperti dilansir dari The Age.

    Ribuan warga Myanmar turun ke jalanan demi memprotes aksi kudeta yang dilakukan oleh pihak militer Myanmar pada 1 Februari 2021 dengan menculik pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan anggota-anggota senior partainya (Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau NLD), termasuk presiden terpilih Myanmar, Win Myint yang menjadi terpilih menjadi presiden baru dalam pemilu akhir tahun 2020.


    [​IMG]
    Para pengunjuk rasa berbaring di jalanan setelah kepolisian Myanmar membuka tembakan untuk membubarkan unjuk rasa di Mandalay, Myanmar, 3 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Stringer)

    Semakin hari, unjuk rasa pro demokrasi itu semakin intens, dan begitu pula dengan reaksi dari pihak militer. Sampai pada akhirnya pihak militer menembaki para pengunjuk rasa dengan peluru asli, gas air mata, dan flash bang dan granat kejut dalam beberapa hari terakhir menurut laporan CNN.com.

    Foto-foto dan rekaman video dari tragedi penembakan terhadap pengunjuk rasa pada Rabu (4/3/2021) beredar di internet memperlihatkan genangan darah dan para pengunjuk rasa yang lari ketakutan.


    [​IMG]
    Seorang pengunjuk rasa menggunakan tabung pemadam api dalam unjuk rasa di Yangon, Rabu, 3 Maret 2021. (Foto: CNN.com)

    "Hari ini adalah hari paling berdarah sejak kudeta [Myanmar] terjadi," kata Utusan Khusus PBB Christine Schraner Burgener pada Rabu (3/3/2021). Setidaknya, sekitar 1.200 orang juga ditangkap oleh pihak militer dan keluarga dari orang-orang yang ditangkap itu bahkan tidak tahu di mana mereka ditahan. PBB juga menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa telah naik menjadi 50 orang.

    Menurut laporan Reuters, pihak militer Myanmar juga mengaku telah siap menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka, termasuk isolasi dan sanksi dari berbagai negara. Schraner Burgener yang telah berbicara dengan deputi ketua militer Myanmar, Soe Win, mengungkapkan bahwa ia telah memperingatkan konsekuensi-konsekuensi tersebut, namun Soe Win mengaku pihaknya siap menerimanya.


    [​IMG]
    Para pengunjuk rasa pro demokrasi melarikan diri dari tembakan gas air mata dari kepolisian Myanmar pada Rabu, 3 Maret 2021. (Foto: CNN.com)

    "Kami terbiasa dengan sanksi, dan kami telah bertahan [dari sanksi]," jawab Soe Win merespon peringatan Schraner Burgener.

    Unjuk rasa di Myanmar telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir, di mana rakyat Myanmar menuntut pihak militer membebaskan tokoh-tokoh pemerintahan yang terpilih lewat demokrasi pada akhir tahun lalu, termasuk Aung San Suu Kyi.

    Dalam satu kejadian, anggota-anggota pasukan keamanan dari militer Myanmar tertangkap kamera menghajar tiga petugas layanan gawat darurat dengan popor senapan, tongkat, dan menendang kepala mereka menurut grup aktivis AAPP (Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik), yang merilis video itu pada Rabu kemarin. Tempat kejadian disebutkan terjadi di North Okkalapa, Yangon. Dalam video itu, sekelompok petugas kepolisian yang menenteng perisai serta beberapa anggota militer disebut juga ikut serta menghajar ketiga petugas gawat darurat yang bekerja secara sukarela itu.

    "Militer Myanmar menganggap unjuk rasa di Yangon sebagai zona perang. Mereka menciptakan teror lagi," kata AAPP.



    Sumber: Portal IDWS
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. esbeyee M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 10, 2014
    Messages:
    422
    Trophy Points:
    41
    Ratings:
    +148 / -37
    Sorry Myanmar, kamu aku cuekin, karena kamu ga kaya minyak.

    Quotes US-NATO​
     
  4. zaRIza M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 26, 2010
    Messages:
    345
    Trophy Points:
    41
    Ratings:
    +91 / -2
    Hahahahha, si us ngincer timteng om
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.