1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

News Tragis, Siswa SD di Binjai Meninggal di Pelukan Ibu, Diduga AKibat Dianiaya 6 Murid Sekolahnya

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Jun 11, 2022.

  1. IDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,404
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +105 / -0
    Seorang siswa sekolah dasar di Kota Binjai, Sumatera Utara, meninggal dunia diduga akibat dianiaya sejumlah teman sekolahnya.

    Anak malang berinisial MIA itu meninggal dunia pada 23 Mei 2022 di usia 11 tahun. Tragisnya, MIA meninggal di pelukan ibunya, Santi Citra Dewi (37).

    Santi kemudian mengadukan kematian putranya ke Polres Binjal pada Kamis (9/6/2022). Sambil menggendong anak keduanya, Santi menceritakan kronologi kematian MIA yang merupakan anak pertamanya.

    Di hari kejadian, MIA terlihat murung dan diam sepulang dari sekolah. Bahkan ia menolak saat diajak makan oleh sang ibu.

    MIA beralasan tak enak badan. Santi pun bergegas membeli obat ke apotek. Namun kondisi MIA terus menurun. Ia muntah-muntah dan tetap menolak makan.

    "Saya belikan dia obat. Karena muntah-muntah," ucap Santi sambil menangis, seperti dikutip dari Kompas.com.

    Sang ayah, Adi Syhaputra kemudian meninggalkan pekerjaannya dan mengajak anaknya ke rumah sakit. Namun MIA menolak permintaan orangtuanya.

    Lantaran tidak makan apapun setelah dua hari, kondisi korban mulai semakin parah.

    "Saya tanyakan kenapa muntah-muntah terus. Dia bilang tidak apa-apa. Saya suap makanan, tapi kondisi tidak berdaya. Dia tetap tidak mau dibawa ke bidan," jelasnya.


    [​IMG]
    Ilustrasi perundungan anak. (Pixabay)

    Kondisinya semakin parah, mulut korban tidak bisa dibuka untuk makan. Di jelang akhir hidup, korban sempat menangis dan menatap ayat suci Al-Quran yang terbingkai di dinding rumah. Hingga akhirnya Ikhasan meninggal dunia di pelukan sang ibu pada Selasa, 24 Mei 2022.

    "Kami peluk dan sambil bertanya kenapa kau Ikshan, kenapa gak mau bicara, sakit apa ? Setelah kami peluk dia meninggal," ungkapnya.


    Tubuh korban penuh luka lebam

    Menurut Santi, keluarga menemukan luka lebam di tubuh MIA sewaktu memandikan jenazahnya.

    "Begitu dimandikan punggungnya ada memar, dada memar merah kebiruan. Kuping juga terlihat biru," ungkapnya.

    Santi dan keluarga belum menaruh curiga bahwa korban mengalami kekerasan fisik. Namun, tak berapa lama, setelah dikebumikan, kawan sekelas Ikhsan datang membeli dagangan Santi. Di saat itu, kawan sekelas korban bercerita kepada Santi jika korban sempat dipukuli oleh enam murid laki-laki sekelasnya.

    Kawannya bilang, mau bicara tapi takut sama yang pukuli anak saya. Tapi saya tanya terus. Dan ternyata, anak saya dipukuli oleh enam orang kawannya di sekolah," jelas Santi.

    Mendengar pernyataan dari teman sekolah korban, Santi dan Adi langsung mendatangi sekolah. Di sana mereka bertemu dengan Kepala Sekolah SD 023971. Namun, kepala sekolah tidak mengetahui adanya penganiayaan di sekolah. Namun, ia yakin anaknya meninggal karena dianiaya teman sekolahnya.


    Mengaku diancam kepala sekolah

    Pada pertemuan dengan kepala sekolah, Santi mengaku mendapatkan ancaman. Kepala Sekolah yang meminta Santi dan keluarga tidak menceritakan kejadian ini ke orang lain.

    "Kami bertanya kepada pihak sekolah kenapa tidak ada pengawasan di sekolah ini. Kata kepala sekolah, jangan kemana-mana dulu. Besok orang tua akan panggil," kata Santi.

    Setelah bertemu dengan para orang tua murid yang diduga menganiaya anaknya, Kepala Sekolah berjanji akan mencari kebenaran terkait dengan peristiwa tersebut.

    Namun setelah itu Kepala Sekolah malah balik mengancamnya. Lantaran, pihak sekolah seakan mendiamkan kasus ini, agar selesai begitu saja.

    "Setelah itu kepala sekolah dan orang tua murid yang diduga memukuli anaknya bilang bahwa tidak mungkin anaknya memukuli Ikshan. Sontak kepala sekolah bilang, kalau gak senang lapor aja ke polisi. Kalau tidak benar ini, Kepala Sekolah akan melaporkan saya ke Polisi juga," ungkapnya.

    Merasa tidak puas dengan sikap ini, Santi dan suaminya Adi Syahputra (40), melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Kota Binjai.


    Penjelasan polisi

    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Binjai Iptu Junaidi membenarkan bahwa orangtua MIA telah membuat laporan ke pihak kepolisian.

    "Kedua orangtua korban langsung membuat laporan ke SPKT Polres Binjai. Sedang berproses," bebernya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/6/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.

    Junaidi menjelaskan, sebelumnya, Kapolres Binjai AKBP Ferio Sano Ginting sempat mengunjungi kediaman almarhum dan bertemu orangtua MIA. Usai pertemuan itu, pihak keluarga membuat laporan ke Polres Binjai.


    Sumber: Portal IDWS
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. fuikisama MODERATOR

    Offline

    Saya innocent kaka~

    Joined:
    Mar 24, 2012
    Messages:
    20,750
    Trophy Points:
    328
    Ratings:
    +24,421 / -184
    Vangkeh sekali ini bocil2 jaman now [​IMG]
    Demennya bully kroyokan pula ampe tewas korbannya
    Pihak sekolah jg dari dulu rata2 malah nutupin kjadian mulu + malah ancam balik biasanya pake pencemaran nama baik dll
    Dari situ dah klihatan klo institusi pendidikan sudah gagal dalam mendidik [​IMG]
     
  4. nazarrudin Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 7, 2010
    Messages:
    67
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +5 / -0
    bully.. keroyokan.. fenomena ini sebenarnya sudah ada dari zaman baheula.
    Bedanya zaman now adanya teknologi lebih mudah memviralkan segala hal dibanding zaman dulu.

    sangat disayangkan saja jika hal ini terjadi di lingkungan sekolah yang merupakan wadah pendidikan pengetahuan, moral dan spiritual :oghero:
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.