1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Biography Tjilik Riwut Gubernur Kalimantan Tengah

Discussion in 'Indonesian History' started by blacksheep, May 19, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. blacksheep M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 23, 2008
    Messages:
    4,594
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +25,114 / -0
    Tentang Tjilik Riwut
    orang paling berjasa bagi Indonesia khususnya rakyat Kalimantan Tengah

    Tjilik Riwut salah satu ikon sejarah Indonesia, pelaku peristiwa sejarah yang memberikan andil perjuangan membela Republik Indonesia, tentang perjuangan menggalang Sumpah Setia Masyarakat Suku-suku Dayak sampai Pedalaman Rimba Raya Kalimantan kepada Pemerintah Republik Indonesia pada awal bangsa kita menegakkan kemerdekaan. Perjalanan sebuah misi Pemerintah Republik Indonesia yang waktu itu berpusat di Yogyakarta pada tahun 1946, dalam rangka upaya menyatukan Daerah Borneo (Kalimantan) berada di dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Perjalanan Rombongan 11 Oetoesan Pemerintah Repoeblik Indonesia (ROPRI) ke pulau Kalimantan ditengah-tengah berkuasanya Pemerintahan Sipil NICA dan kekuatan bersenjatanya yang terkenal dengan KL dan KNIL waktu itu.

    Beberapa ekspedisi dikirim ke Kalimantan, diantaranya adalah ROPRI II Pimpinan Mayor Tjilik Riwut yang bertujuan menghimpun badan*badan perjuangan, memberi penerangan kepada masyarakat Dayak di Kalimantan tentang arti dan makna kemerdekaan. juga membentuk satu kekuatan bersenjata berbentuk pasukan MN 1001 yang wilayah operasinya membentang di Kalimantan bagian Tengah hingga Selatan.

    Tjilik Riwut sebagai pelaku sejarah adalah salah satu diantara putera Kalimantan lahir di desa Kasongan, Kalimantan Tengah bersama-sama teman seperjuangannya adalah generasi 1945, selain merantau ke pulau Jawa untuk menuntut ilmu, bersama beberapa pemuda militan waktu itu diterjunkan ke pulau Kalimantan sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk. Rombongan-rombongan ekspedisi ke Kalimantan dari Jawa yang kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas ini pada jamannya disebut sebagai kaum ekstrimis oleh pihak Belanda.
    Misi diatas berhasil dilakukan dengan perjuangan dan tantangan yang berat menempuh medan yang sukar dibayangkan pada jaman ini, yaitu rimba belantara yang lebat, mengarungi laut dan sungai, melintasi riam-riam, dengan sarana transportasi tradisional seperti rakit dan perahu dan bahkan berjalan kaki. Perjuangan menyelusuri rimba belantara guna menghubungi suku-suku Dayak di berbagai pelosok Kalimantan berhasil menyatukan persepsi rakyat yang sudah bosan hidup di alam penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.


    -----------------------

    Tahun 1996. Penerbit ANDI Yogyakarta (Jl. Beo 34-40 Yogyakarta 53281) mempublikasikan Buku berjudul “Tjilik Riwut Berkisah”, Sumpah Setia Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Kepada Pemerintah Republik Indonesia.

    Penerbit meringkas: Tjilik Riwut bukanlah nama yang asing di masa-masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagai putera Kalimantan ia men*dapat tugas untuk menggalang kekuatan masyarakat suku Dayak pedalaman Kalimantan untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan di Jakarta, 17 Agustus 1945. Bersama teman-temannya yang lain, yang juga putera* putera Kalimantan, ia memasuki pedalaman Kalimantan. Tentu saja banyak pengorbanan yang mesti dialaminya. Bahaya pun selalu mengancam keselamatannya. Namun ber*bekal keyakinan teguh akan cita-cita kemerdekaan bangsanya, ia laksanakan seluruh tugas itu tanpa kenal menyerah.
    Tidak kecil jasa Tjilik Riwut bagi bangsa Indonesia. Pantas*lah bila generasi sekarang mengenangkan jasa jasanya agar dapat memetik suri teladan dari kegigihan dan kepahla*wanannya.
    -----------------


    Jakarta, 18 Agustus 1987. KOMPAS


    Tjilik Riwut tutup usia tanggal 17 Agustus 1987 pukul 04.55 WIT di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin karena menderita penyakit lever / hepatitis dalam usia 69 Tahun.
    Jasa lain Tjilik Riwut adalah memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung Pertama dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 1947 oleh pasukan MN 1001.Peristiwa bersejarah tersebut ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU yang diperingati setiap 17 Oktober. Waktu itu Pemerintah RI masih di Yogyakarta dan pangkat Tjilik Riwut adalah Mayor TNI. Pangkat Terakhir Tjilik Riwut adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.


    Tjilik Riwut (lahir di Kasongan, Katingan, Kalimantan Tengah, 2 Februari1918 – wafat 17 Agustus 1987 pada umur 69 tahun) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ia meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Suaka Insan, Kota Banjarmasin karena menderita penyakit lever/hepatitis dalam usia 69 Tahun, dimakamkan di makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya Kalimantan Tengah.
    Tjilik Riwut yang dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai "orang hutan" karena lahir dan dibesarkan di belantara Kalimantan, adalah pencinta alam sejati juga sangat menjunjung tinggi budaya leluhurnya. Ketika masih belia ia telah tiga kali mengelilingi pulau Kalimantan hanya dengan berjalan kaki, naik perahu dan rakit.
    Tjilik Riwut adalah salah satu putera Dayak yang menjadi KNIP. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampau batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998 merupakan wujud penghargaan atas perjuangan di masa kemerdekaan dan pengabdian membangun Kalimantan (Tengah).
    Setelah dari Pulau Jawa untuk menuntut ilmu, Tjilik Riwut diterjunkan ke Kalimantan sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk, namun beliau tidak terjun. Nama-nama yang terjun merebut kalimantan adalah Harry Aryadi Sumantri, Iskandar, Sersan Mayor Kosasih, F. M. Suyoto, Bahrie, J. Bitak, C. Williem, Imanuel, Mika Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, J. H. Darius, dan Marawi.
    Rombongan-rombongan ekspedisi ke Kalimantan dari Jawa yang kemudian membentuk barisan perjuangan di daerah yang sangat luas ini. Mereka menghubungi berbagai suku Dayak di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan persepsi rakyat yang sudah bosan hidup di alam penjajahan sehingga bersama-sama dapat menggalang persatuan dan kesatuan.
    Selain itu, Tjilik Riwut berjasa memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung Pertama dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia17 Oktober 1947 oleh pasukan MN 1001, yang ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU yang diperingati setiap 17 Oktober. Waktu itu Pemerintah RI masih di Yogyakarta dan pangkat Tjilik Riwut adalah Mayor TNI. Pangkat Terakhir Tjilik Riwut adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU. pada tanggal
    Tjilik Riwut adalah salah seorang yang cukup berjasa bagi masuknya pulau Kalimantan ke pangkuan Republik Indonesia. Sebagai seorang putera Dayak ia telah mewakili 142 suku Dayak pedalaman Kalimantan bersumpah setia kepada Pemerintah RI secara adat dihadapan Presiden Sukarno di Gedung Agung Yogyakarta, 17 Desember 1946.
    Sebagai tentara, pengalaman perangnya meliputi sebagian besar pulau Kalimantan dan Jawa. Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan. Dia pernah menjadi Gubernur Kalimantan Tengah, menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagi anggota DPR RI.
    Keterampilan dalam menulis diasahnya semasa dia bergabung dengan Sanusi Pane di Harian Pembangunan. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan: Makanan Dayak (1948), Sejarah Kalimantan (1952), Maneser Panatau Tatu Hiang (1965,stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), Kalimantan Membangun (1979).


    Detasemen Angkatan Udara Tjilik Riwut
    DETASEMEN AU TJILIK RIWUT
    Detasemen TNI AU “Tjilik Riwut” Palangakaraya

    Apabila kita kembali melihat dan mengingat sejarah lahirnya salah satu Propinsi di kepulauan terbesar di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini, maka tidak terlepas dalam ingatan kita bahwa Propinsi Kalimantan Tengah lahir dari perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar dari para pejuang. Termasuk didalamnya salah satu Putra Terbaik TNI Angkatan Udara yaitu Pahlawan Nasional Tjilik Riwut yang kemudian berkat pengorbanannya nama besarnya diabadikan sebagai nama Bandar Udara terbesar di Kalimantan Tengah yaitu Bandar Udara “Tjilik Riwut” Palangka Raya.

    Bandara ini mempunyai nilai strategis mengingat letaknya di Ibukota Propinsi, dimana luas wilayah Propinsi Kalimantan Tengah sangat luas bahkan apabila dibandingkan dengan pulau Jawa besar mencapai 1,5 kali lebih besar. Secara historis masyarakat Kalimantan Tengah khususnya ibu kota propinsi Palangkaraya sangat terkait dengan keberadaan TNI Angkatan Udara bahkan terlontar kata-kata dari salah satu tokoh masyarakat Kalimantan Tengah yang menyayangkan mengapa di kota propinsi ini, tidak di bangun sebuah kekuatan TNI Angkatan Udara yang besar. Dengan terdengarnya kata-kata dari mulut seorang masyarakat yang tidak berdosa ini, merupakan tantangan bagi TNI Angkatan Udara untuk menjalin dengan masyarakat yang dikaitkan kembali dengan sejarah masa lalu dan bagaimana tindakan selanjutnya dari TNI AU ?

    Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun Keinginan Masyarakat Kalimantan Tengah semakin kuat dengan mendesak agar TNI Angkatan Udara dapat hadir di ibu kota propinsi. Dengan kuatnya keinginan masyarakat Kalimantan maka melalui wakil-wakil masyarakat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah TK I Propinsi Kalimantan Tengah.

    Keinginginan masyarakat memiliki kekuatan TNI AU ditengah-tengah masyarakat akhirnya melalui anggota legislatif dari TNI AU fraksi TNI/Polri Kolonel Tek Gardjito Effendi menyampaikan keinginan dari masyarakat Kalimantan Tengah tersebut kepada pimpinan TNI AU waktu itu. Seiring waktu berjalan dan atas partisipasi masyarakat yang meniginkan di Ibu Kota Propinsi Kalimantan Tengah tepatnya di Palangka Raya terdapat Pangkalan TNI Angkatan Udara, sehingga pada tanggal 30 oktober 1995, Kolonel Tek Gardjito Effendi, kepada Pangkoopsau II perihal surat dari Walikota Palangka Raya Nomor : 1827 / V - D-2/Bapp tanggal 24 Oktober 1995 tentang rencana pencadangan lokasi pembangunan Pangkalan TNI AU di Palangka Raya di area tanah dengan luas tanah 3000 Ha.

    Secara resmi Gubernur Kalimantan Tengah mendukung rencana tersebut melalui surat Nomor: 593/168/Pem tanggal 10 Pebruari 1998 tentang dukungan atas rencana pencadangan lokasi pembangunan Pangkalan TNI AU di Palangka Raya yang disampaikan kepada Pangkoopsau II.


    Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat tersebut maka dari pihak TNI AU dengan Surat Perintah Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II Nomor : Sprin/236/VI/1998 tanggal 23 Juni 1998 membentuk Tim Aju Penjajakan lahan pemberian Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah tersebut. Adapun lahan yang dimaksud berada di kiri kanan jalan Palangkaraya - Kasongan Km 45 (sebelah kiri jalan ke Tumbang Talaken) dengan elevasi 30 meter dari permukaan laut, koordinat 113,35 BT dan 1,45 LS. Sesuai hasil survei tersebut TNI AU untuk rencana awal sebelum dibangun Lanud akan dibangun dahulu sebagai daerah latihan penembakan dari udara ke darat (AWR) dan selanjutnya akan diperhitungkan TNI AU sesuai kebutuhan organisasi.

    Selanjutnya sebagai pengobat kekecewaan masyarakat Kalimantan Tengah melalui Lanud Iskandar mengajukan alternatif dengan mengajukan permohonan pembentukan perwakilan TNI AU di bandara Tjilik Riwut Palangkaraya sesuai surat DanLanud Iskandar Nomor : B/130/X/96 tanggal 31 oktober 1996. Pembukaan Perwakilan TNI AU di Palangka Raya, ditindaklanjuti oleh Mabesau melalui Radiogram Deputy Logistik KASAU Nomor : TK/29/96 tanggal 13 Desember 1996 tentang Pangkoopsau II agar memerintahkan Komandan Lanud Iskandar untuk membicarakan pembentukan perwakilan TNI AU di Palangkaraya. Selanjutnya hal tersebut ditindaklanjuti oleh Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoops) II dengan surat Nomor : B/202/V/1997/Set tanggal 14 mei 1997 tentang pembentukan perwakilan TNI AU di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya.

    Sejak itu mulailah dilakukan berbagai pembicaraan seputar pembentukan Perwakilan TNI AU dalam hal ini Lanud Iskandar dengan Pemerintah daerah dan jajaran Muspida Kalimantan Tengah. pada akhirnya dengan tangan terbuka Pemerintah Propinsi menyambut baik sekaligus menyetujui pembentukan perwakilan TNI AU Tjilik Riwut di Palangka Raya setelah melalui pembicaraan, survei dan konsultasi dengan DPRD Kalteng yang nantinya masyarakat mengharapkan perwakilan ini sebagai cikal bakal dibangunnya Pangkalan TNI Angkatan Udara.

    Tidak lama kemudian untuk tahap awal melalui APBD pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah membangun kantor perwakilan TNI AU dilahan tanah seluas 800 M3 dengan bangunan megah permanen, Sebagai kecintaan masyarakat Kalimantan Tengah terhadap TNI AU maka peresmian kantor perwakilan dijadikan salah satu even secara khusus yaitu dilaksanakan tepat pada peringatan hari jadi Propinsi Kalimantan Tengah yang ke-43 pada tanggal 23 mei 2000 sekaligus juga sebagai penghargaan atas jasa-jasa TNI AU.

    Sebaliknya dalam acara seremonial yang monumental itu TNI AU memberikan hiburan kepada masyarakat Kalimantan Tengah dengan berbagai atraksi serta demontrasi olahraga dirgantara yang tergabung dalam Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) diantaranya adalah Terjun Payung, Aeromedelling, Para Motor dan Joy Flight. Hal ini mendapat animo dan perhatian luar biasa mengigat atraksi ini sangat langka dilaksanakan di Kalimantan Tengah.

    Dari peristiwa tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat bahwa atraksi itu sangat langka dan belum tentu dapat terlaksanan selama satu tahun sekali di kalimantan Tengah.

    Maka sejak 23 Mei 2000 Acara peresmian Kantor Perwakilan TNI AU Tjilik Riwut di Palangka Raya oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Hanafi Asnan, maka resmilah TNI AU mempunyai perwakilan di Palangka Raya sebagai perpanjangan jalur komando TNI AU di ibukota Propinsi Propinsi Kalimantan Tengah.


    foto Tjilik riwut
    [​IMG]





    http://www.kalteng.go.id/TjilikRiwut.htm
    http://id.wikipedia.org/wiki/Tjilik_Riwut
    http://www.tni-au.mil.id/content.asp?contentid=3213
    :punk:



     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.