Info Tips Mengolah Daging Sapi Menjadi Empuk

Jika hendak menyantap hidangan olahan dari daging sapi, kita selalu mengharapkan untuk mendapatkan daging sapi yang lezat dan tentunya empuk. Tetapi apa daya, untuk orang-orang yang awam mengenai kwalitas daging sapi, tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan.

Beruntung ada beberapa tips dan trik warisan turun temurun untuk mengempukkan daging sapi

• Membungkus daging sapi yang akan diolah dengan daun pepaya selama beberapa waktu.
• Memasukkan pecahan kaca (beling) ke dalam air rebusan daging sapi.
• Memasukkan sendok ke dalam air rebusan daging sapi.
• Mencampurkan b*dr*x (sejenis obat sakit kepala) ke dalam rebusan daging sapi.

Bagaimana tips dan trik itu bekerja ?. Apakah hal tersebut adalah ulah iseng nenek moyang kita yang kemudian mewariskan teknik tersebut secara turun temurun?. Setelah ditelaah, ternyata hal-hal tersebut diatas dapat dijelaskan secara logis/ilmiah, yang intinya adalah karena adanya proses kimia dan atau proses fisika.

• 
  Proses Kimia

Pada dasarnya, daging sapi terdiri atas lemak dan protein yang membentuk ikatan. Ikatan-ikatan protein (peptida) inilah yang berperan membentuk serat-serat daging dan membuat daging menjadi alot. Dengan proses kimiawi dan atau proses fisika, ikatan protein (peptida) ini dapat dihancurkan atau disebut dengan “degradasi”. Dengan hancurnya ikatan protein ini maka daging sapi dengan sendirinya akan menjadi lebih empuk.

Ada beberapa macam cara untuk memecahkan ikatan protein ini, salah satunya adalah menggunakan “enzim Papain“. Papain ini secara alami ada di dalam daun pepaya (Carica papaya). Itulah sebabnya, nenek moyang kita sejak jaman dahulu menggunakan daun pepaya sebagai salah satu kiat untuk mengempukkan daging sapi.

• 
  Proses Fisika

Ikatan peptida yang membuat daging sapi menjadi alot dan kenyal (keras), selain dapat dipecahkan dengan cara kimiawi dapat juga dengan menggunakan proses fisika,yaitu menggunakan temperatur yang tinggi. Daging sapi yang direbus dengan suhu tinggi otomatis akan lebih empuk karena pecahnya ikatan peptida ini. Sayangnya, air, yang biasa digunakan untuk merebus, mempunyai keterbatasan dalam hal titik didihnya, yaitu hanya dapat mencapai suhu 100 derajat celcius. Prinsipnya, semakin tinggi suhu, akan semakin mudah untuk memecah ikatan peptida pada daging sapi.

Secara fisika, jika kita mencampurkan suatu zat ke dalam air, hal tersebut akan mempengaruhi titik didih air (melebihi 100 derajat celcius). Hal ini secara langsung dapat menjelaskan, mengapa secara turun temurun “B*dr*x”, dipercaya dapat mengempukkan daging.

Lantas, apakah pencampuran air rebusan dengan B*dr*x ini tidak berbahaya ?. Ternyata zat-zat aktif dalam B*dr*x akan rusak karena suhu tinggi, dan tidak berpengaruh kepada tubuh manusia.

Bagaimana dengan cara lain mengempukkan daging dengan memasukkan beling atau sendok ke dalam air rebusan daging ?. Menurut teori fisika, adanya zat-zat padat di dalam air, bisa mengurangi “efek bumping”(keluarnya gelembung udara).

Udara bukanlah konduktor, maka jika air mendidih dan menghasilkan banyak gelembung air, panas yang dihasilkan tidaklah maksimal. Dengan memasukkan zat padat, gelembung udara yang dihasilkan kecil-kecil dan hanya berkonsentrasi di sekitar zat padat,yang ujung-ujungnya akan menaikkan titik didih juga.

Teknik lain untuk menaikkan titik didih kemudian diterapkan ke dalam panci tekan (presto). Masih secara fisika, makin tinggi tekanan udara di permukaan air, maka makin tinggi pula titik didihnya, yang efeknya, suhu air akan meningkat melewati titik didih normalnya.

Sumber

================================================================
Nambahin aja dari saya mengenai point no. 4 tentang efek samping penggunaan obat sakit kepala untuk mengempukkan daging.

Spoiler: efek sampingnya dalam bhs inggris

Paracetamol Used in Food Preparation?

Food vendors in and around the Accra metropolis have been asked to desist from the practice, whereby the paracetamol drug is being used as a food additive.

The drug, after an in-depth testing at the laboratory of the Foods and Drugs Board (FDB), has been proved to be very harmful to human health if used for the wrong reasons, especially for cooking, other than it serving as a pain killer.

According to the acting head of the Drugs Division of the FDB, Mr. Jonathan Martey, who spoke to the Chronicle at his office yesterday, the drug could give severe kidney problems when heat is applied to it because it has a chemical compound which undergoes changes, depending on how it is handled.

Mr. Martey was reacting to allegations that some food vendors and chop bar operators in the city centers had made it a habit of using paracetamol to tenderize meat to avoid the long hours of boiling in order to meet the increasing demands of their customers.

Chronicle also gathered that when the drug is used for cooking, it breaks down into other forms which may not possess its original properties as a pain killer, and thus could lead to high acidity.

Mr. Martey further explained that when this process occurs, the drug is hydrolysed into what he called 4-aminophenol, which is very toxic to the kidney.

He said the extent of damage to the kidney could depend on how often the drug is used in cooking, whilst the damaging process may either be gradual or sudden.

"I wouldn't be surprised if kidney problems reported in most hospitals may be as a result of this practice by chop operators," he noted.

Asked whether the allegations were true or not, Mr. Martey remarked that FDB had received report on the issue and were still investigating to bring the perpetrators of such acts to books, adding that he did not know why people should use the drug in cooking, "looking at the health hazards it exposes consumers to."

He therefore called on the general public to act as watchdogs to report any food vendor they find using the said drugs to face the full rigors of the law.

In a related development, the public relations officer, Mr. James Y. Lartey, called on consumers to be wary of products they buy on the market and shops since some of them are expired and imitated.

He said consumers should look out for batch numbers and should make sure that inscriptions on product labels are well written in English, adding that both local and foreign manufacturers should ensure that their products are registered with the board before they appear on the market.

Sumbernya

Spoiler: dlm bhs indonesia menggunakan google translate

Parasetamol Digunakan dalam Penyiapan Makanan?

Makanan vendor di dalam dan sekitar kota metropolitan Accra telah diminta untuk menghentikan praktek, dimana obat parasetamol digunakan sebagai aditif makanan.

Obat, setelah pengujian yang mendalam di laboratorium Dewan Makanan dan Obat (FDB), telah terbukti sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika digunakan untuk alasan yang salah, terutama untuk memasak, selain itu menjabat sebagai sakit pembunuh.

Menurut penjabat kepala Divisi Obat FDB, Mr Jonathan Martey, yang berbicara kepada Chronicle di kantornya kemarin, obat bisa memberikan masalah ginjal parah ketika panas diterapkan untuk itu karena memiliki senyawa kimia yang mengalami perubahan , tergantung pada bagaimana itu ditangani.

Pak Martey bereaksi terhadap tuduhan bahwa vendor makanan dan memotong operator bar di pusat kota telah membuat suatu kebiasaan menggunakan parasetamol untuk melunakkan daging untuk menghindari jam panjang mendidih dalam rangka memenuhi peningkatan permintaan pelanggan mereka.

Chronicle juga berkumpul bahwa ketika obat ini digunakan untuk memasak, itu terurai menjadi bentuk lain yang tidak mungkin memiliki sifat aslinya sebagai pembunuh rasa sakit, dan dengan demikian dapat menyebabkan keasaman tinggi.

Mr Martey lebih lanjut menjelaskan bahwa ketika proses ini terjadi, obat ini dihidrolisis menjadi apa yang disebut 4-aminofenol, yang sangat beracun ke ginjal.

Dia mengatakan tingkat kerusakan ginjal bisa tergantung pada seberapa sering obat yang digunakan dalam memasak, sementara proses kerusakan baik mungkin dilakukan secara bertahap atau tiba-tiba.

"Saya tidak akan terkejut jika masalah ginjal dilaporkan di rumah sakit yang paling mungkin sebagai akibat dari praktek ini oleh operator memotong," katanya.

Ditanya apakah tuduhan itu benar atau tidak, Mr Martey mengatakan bahwa FDB telah menerima laporan tentang masalah ini dan masih menyelidiki untuk membawa para pelaku tindakan tersebut untuk buku-buku, menambahkan bahwa ia tidak tahu mengapa orang harus menggunakan obat dalam memasak, "melihat bahaya kesehatan karena menghadapkan konsumen untuk."

Karena itu ia meminta masyarakat umum untuk bertindak sebagai pengawas untuk melaporkan vendor makanan yang mereka temukan menggunakan kata obat untuk menghadapi kerasnya penuh hukum.

Dalam perkembangan terkait, petugas hubungan masyarakat, Mr James Y. Lartey, meminta konsumen untuk berhati-hati terhadap produk yang mereka beli di pasar dan toko-toko karena beberapa dari mereka berakhir dan ditiru.

Dia mengatakan konsumen harus melihat keluar untuk nomor batch dan harus memastikan bahwa tulisan di label produk yang ditulis dengan baik dalam bahasa Inggris, menambahkan bahwa baik lokal maupun produsen asing harus memastikan bahwa produk mereka terdaftar dengan papan sebelum mereka muncul di pasar.

Sumbernya

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS