1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen The Unfinished Painting

Discussion in 'Fiction' started by TaupiG, Oct 8, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. TaupiG M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 27, 2009
    Messages:
    655
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +427 / -0
    Things happened, born, scattered, destroyed, ended. My emotion is unstable and every single things blend into this thing.
    As usual, the main character is a girl.

    Musim telah berganti sejak kau pergi, tapi kota ini masih dilapisi oleh warna perak yang merupakan pantulan cahaya bulan di genangan air yang tersisa dari salju yang telah meleleh dari musim dingin kemarin. Kalau dipikir-pkir lagi, salju yang tertinggal ini mirip denganku kan? Mereka terangkat menuju awan bersama-sama, jatuh ke bumi bersama-sama, dan sekarang ditinggalkan oleh sesuatu yang telah bersama mereka untuk sekian lama.

    Beberapa hari tanpamu memang belum terasa berbeda, tapi setelah beberapa bulan berlalu, aku hanya bisa terdiam menyadari bahwa aku selalu memandangi kanvas itu. Kanvas yang kau gunakan untuk melukisku pada hari itu.

    Jika aku mengingat-ingat lagi, pertemuan kita itu bukan sesuatu yang mengesankan, ya kan? Hanya pertemuan tipikal strangers-become-friend. Aku sedang berjalan di taman, dan kau sedang lari tergesa-gesa, dan kita bertabrakan. Kau membantuku bangun, dan kita bercakap-cakap. Kau bilang dirimu sudah ada janji dengan seorang yang akan kau jadikan model, tapi dia sudah pergi saat itu.

    "Kalau kamu nggak keberatan, saya bisa kok jadi modelnya..." Ujarku padamu saat itu.

    Ya. Aku juga masih ingat reaksimu saat aku berucap seperti itu. Matamu saat itu tampak sangat bahagia. Hahaha. Ya, saat itu aku malaikatmu kan? Saat itu aku penyelamatmu kan? Hahaha...

    Waktu berlalu terlalu cepat sampai akhirnya kau menyelesaikan lukisan pertamamu dengan aku sebagai modelnya. Kau juga dengan bangga memamerkan lukisan itu ke teman-temanmu. Tepat setelah itu, kau juga segera meminta persetujuanku untuk menjadi model lagi. Aku tidak mungkin menolak, kan? Matamu saat itu sangat serius. Dan kau juga memberi sebuah senyuman yang hingga saat ini tak bisa aku lupakan.

    Disaat itulah, saat aku sadar bahwa ada sesuatu didalam diriku yang mulai tumbuh. Aku benar-benar suka saat aku memandangi matamu. Entah kenapa, benar-benar terasa hangat. Dan saat aku sadar, aku tidak bisa berhenti mengejarmu.

    Jangan tanya kenapa. Bahkan hingga saat ini, aku tidak tahu bagaimana harus menyebut nama dari perasaan tersebut. Yang aku tahu, saat itu perasaan yang tumbuh belum bermekaran, sehingga aku menunggu untuk mengungkapkan kata-kata yang terjebak di dada ini untuk beberapa saat lagi.

    Hahaha setelah penantian yang lama untuk meyakinkan diriku bahwa aku benar-benar membutuhkanmu, akhirnya semua itu terjawab dengan manis. Kau tidak akan pernah tahu betapa bahagianya diriku saat kau menerima perasaan ini. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku yang awalnya hanya orang yang kau temui di taman, ternyata bisa memilikimu.

    Waktu yang singkat bersamamu benar-benar sangat menyenangkan. 6 tahun yang terkesan pendek itu berlalu terlalu cepat. Sejujurnya aku ingin "jarak" ini tetap abadi, tapi kau telah melukiskan sesuatu yang lebih dari yang kuinginkan. Dunia yang dipenuhi oleh keindahan.

    Dalam 6 tahun tadi, banyak yang kita janjikan. Tentang kau yang berjanji akan menikahiku. Tentang kita yang akan punya dua orang anak, seorang anak perempuan yang lucu dan anak laki-laki yang pemberani. Tentang kita yang akan menjadi keluarga super-bahagia dan yang lainnya.

    Suatu hari, telepon rumahku berdering nyaring. Saat aku menjawab telepon itu, diseberang sana adalah suaramu. Kau datang dengan sebuah permintaan yang sudah lama tidak aku dengar.

    "Aku ingin melukismu lagi..."

    Jujur, aku terkejut. Sudah lama sekali kau mengajukan permintaan untuk melukisku.

    "Hey, kamu kenapa?"
    "Nothing... Aku hanya mau melukis kamu. Gak boleh?"

    Hahaha. Seperti biasa, mana bisa aku menolak permintaan itu?

    Kita bertemu di taman tempat pertama kita bertabrakan. Taman itu sudah berubah sangat jauh tapi tetap saja, kita masih nyaman berada di sana.
    Senja tiba, sementara gambar itu belum selesai. Tapi, tidak seperti biasanya. Kali ini kau memutuskan untuk berhenti dan membereskan peralatanmu.

    "Maaf ya..." Ujarmu dengan nada menyesal.
    "Mmhhm... Enggak kok. Ini udah bagus." Ujarku sambil menggelengkan kepala.

    Kau mengelus kepalaku dan mencium keningku. Lalu kau mengambil kanvas yang kau gunakan dan memberikannya kepadaku.

    "Sekali lagi... Maaf..." Kau berkata dan segera membalikkan badanmu.

    Saat itu, aku belum sadar apa-apa. Tapi aku merasakan rasa sakit yang sangat dahsyat. Seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga dariku.

    Sekarang, aku ada disini. Memandangi pucuk bunga yang berjatuhan sambil terus berusaha untuk menggapai pecahan-pecahan dirimu yang masih tersisa dengan tanganku yang kecil ini. Sebenarnya aku ingin mengatakan kepadamu bahwa setelah bertemu denganmu, semua yang kulakukan benar-benar terasa bahagia.

    Entah mengapa, setelah satu tahun kau menghilang, aku masih tidak bisa melupakanmu. Mungkin karena aku terlalu terbiasa dengan keberadaanmu dalam kondisi apapun. Atau mungkin aku memang tidak akan mampu melupakanmu?

    Hari ini aku memutuskan untuk berjalan-jalan dan pergi ke taman tempat kita bertemu dulu. Banyak yang terjadi disini. Dan semua yang terjadi tidak bisa begitu saja aku lupakan dan diganti dengan sesuatu yang baru. Saat aku terdiam itulah, kau secara tiba-tiba muncul di hadapanku.

    "Ah..."
    "Yo..." Ujarmu pelan.

    Hehehe... Jujur, aku sangat bahagia saat bisa melihatmu. Tapi, aku mengingat apa yang terjadi satu tahun lalu. Kau pergi begitu saja. Tidak, aku tidak marah. Sebaliknya, aku sadar bahwa aku belum pantas, atau mungkin tidak pantas untuk menggenggam tanganmu itu.

    Memang aku tidak akan bisa membuatmu kembali... Tapi paling tidak, aku ingin melihat senyumanmu lagi... Itu saja. Aku ingin dirimu diingatanku adalah kau yang tersenyum. Bukan kau yang tidak memiliki semangat melakukan apapun. Bukan juga kau yang memasang wajah sedih didekatku. Ayolah... Kali ini saja... Biarkan aku mengucapkannya...

    "Hey... Kau tahu... Umm... Bisakah kau memperlihatkan seny--"

    Belum selesai aku berkata, tiba-tiba seorang wanita datang dan memelukmu.

    "Ih! Aku mencarimu kemana-mana padahal!" Ujar wanita itu sambil menggembungkan pipinya.
    "Wah maaf maaf. Oh iya, ini temanku." Kau berkata sambil memperkenalkan aku ke wanita itu.

    Cuma teman ya... Hahaha... Yeah, sekarang kita cuma teman biasa. Tidak lebih dari itu.

    "Oh iya, tadi ngomong apa?" Kau tiba-tiba bertanya padaku.
    "Oh, enggak jadi kok. Aku udah dapet apa yang aku mau dari kamu." Aku berusaha tersenyum disaat terakhir dan berjalan meninggalkan kalian berdua.
     
    • Thanks Thanks x 4
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    kisah patah hati...
    :nangis:

    rasanya tersampaikan perasaan si 'aku'-nya dengan baik...
    :sedih1
     
  4. WhiteSin M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 31, 2009
    Messages:
    602
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +127 / -0
    Oke cerita kamu bagus.

    saya lihat pesan kamu tersampaikan, ceritanya singkat jgua ya hehe, walau dipikir-pikir ini cerita pendek.
     
  5. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,040
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    galau.. :nangis: wah.. memori yang tidak ingin saya kenang kalau punya.. :keringat: 8.3/10 dah rating dari saya.. :top:
    tapi... anda melakukan apa yang saya tidak bisa... :iii: saya nggak bisa nulis cerita dengan end yang bikin ngaduk2 perasaan si pembaca... :sigh:
     
  6. murasaki M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 17, 2009
    Messages:
    2,138
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +12,643 / -0
    Ceritanya walopun pendek tapi ngga terkesan buru-buru
    Perasaan tokohnya tersampaikan dengan baik..

    cuma menurut saya perasaan patah hati di bagian akhir kurang di gambarkan...
    tapi gaya penulisan tiap orang emang beda-beda... :peace:
     
    • Thanks Thanks x 1
  7. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    :nangis:

    tokoh utama e cewek toh, gw baru sadar terakhir :haha:

    jadi pengen tahu alasan mereka putus

    :nangis:
     
  8. christineh Members

    Offline

    Joined:
    May 29, 2011
    Messages:
    7
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    Widih...
    npa putus tuh..?
    6 thun jeh..
    ajur bgt tuh pasti...

    yg bru 1 thun aja dah mau mati aja pas ptus, ni 6 thun..
    mampus dah...
    ckckck....
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.