tentang Penyakit DBD

FYI :
DBD Terus Mewabah di Daerah
Penderita DBD di Kalimantan Selatan, selama 2010, mencapai 635 orang. Sebanayak 20 di anataranya meninggal dunia. Jumlah penderita terud bertambah dari bulan ke bulan. "Jumlah penderita tertinggi berada di Kota Banjarbaru. Tiga daerah juga dinyatakan KLB, yakni Banjarbaru, Tapin, dan Tabalong," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Rosihan Adhani, kemarin.
Di Palu, jumlah penderita DBD mancapai 259 pasien, dan 3 orang meninggal dunia. "Perubahan cuaca dan buruknya sanitasi membuat jumlah penderita DBD terus meningkat," kata Sekretaris Dinkes Palu Royke Abraham.(DY/HF/N-3)
sumber : Koran Media Indonesia, Senin, 22 Februari 2010 hal 8, Tanah Air

 

FYI:
Benarkah Virus Demam Berdarah Bermutasi?

Belakangan ini muncul kabar-kabar lewat email dan SMS yang menyebutkan penyakit Demam berdarah dengue (DBD) mengalami mutasi yang ditandai dengan tidak munculnya gejala-gejala seperti biasa. Benarkah virus DBD bermutasi?
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengeu yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Virus dengeu memiliki empat serotype (klasifikasi virus), yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Keempat serotype dengue ditemukan di Indonesia, DENV-2 dan DENV-3 merupakan serotype yang dominan.

Spoiler: Sumber

http://health.detik.com/read/2010/04/27/163549/1346491/763/benarkah-virus-demam-berdarah-bermutasi

 

FYI :
Memang ada indikasi Virus DBD sudah bermutasi!

Majalengka secara letak geografis merupakan tergolong daerah endemis penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypty ini, bahkan kini penyebaran DBD tidak hanya diwilyah utara saja, melainkan kasus DBD banyak ditemui diwilayah Majalengka bagian selatan seperti Cikijing, Cingambul Talaga, Bantarujeg dan Argapura. Padahal berdasarkan teori daerah yang notabene dataran tinggi atau 1.000 meter diatas permukaan laut, nyamuk aides aegepty ini tidak bisa hidup dan berkembang.

Kudu waspada nih.

http://www.sinarmedia-news.com/index.php?isi=1&cat=3&nid=768

 

Wah si belang makin pinter euy. Kelihatan makin bisa beradaptasi.
Ayo mulai bersih-bersih lingkungan dimulai dari kita!