tekhnik investigasi berita

Teknik Investigasi
Pengertian Umum
Mencari fakta dari peristiwa yang sudah ataupun sedang berlangsung, yang kemudian dicatat secara sistematis. Tujuannya, mencari data yang faktual, menyangkut latar belakang, motif, pelaku, korban, jumlah kerugian dan sebagainya. Hasil ini lalu dicatat secara sistematis untuk kemudian dipublikasikan secara detil dan objektif.

Prinsip-prinsip dasar investigasi

1. tidak memihak
2. akurasi data tinggi
3. nyata
4. melibatkan sebanyak mungkin sumber
5. menjamin keamanan sumber berita, jika diminta

tahap-tahap investigasi

1. membuat kerangka acuan (outline). Mendata kemungkinan-kemungkinan investigasi: berapa lama, bagaimana perkiraan situasi di lapangan, siapa para sumber yang akan dihubungi, pertanyaan apa yang akan diajukan terhadap para sumber dan seterusnya.
2. memilih referensi: referensi lokal, yakni berbagai informasi lokal, secara makro maupun mikro, yang membantu kita melakukan investigasi ataupun untuk memperkaya warna dalam penulisan hasil investigasi. Pengetahuan dasar ini membantu investigator melakukan penggalian secara efektif dan efisien.

Teknik-teknik Investigasi
Data primer, diperoleh langsung dari sumber pertama. Misal, seorang wartawan yang hendak menulis kasus nasib menyedihkan seorang warga adat yang dikucilkan – dilarang sembahyang di Pur Tri Kahyangan, dilarang menggunakan kuburan, dan lain-lain – akan mencari sumber primer yang terdiri atas warga yang terkucil.
Data sekunder, diperoleh dari sumber kedua. Dalam contoh kasus di atas, sumber kisah tentang warga yang terkucil itu bisa didapat dari orang lain, misal istrinya, pengurus adat setempat ataupun warga masyarakat lain.

Cara mengumpulkan data
-[FONT=&quot] [/FONT]Wawancara langsung dengan sumber primer ataupun sekunder.
-[FONT=&quot] [/FONT]Investigasi langsung di lapangan, dengan menyaksikan lewat pandangan mata.
-[FONT=&quot] [/FONT]Pengecekan dokumen-dokumen penting. Misal, dalam kasus seorang bapak kehilangan anak dan dikatakan mati bunuh diri oleh orangtua maupun saudara-saudaranya, bisa dicek kebenarannya lewat surat keterangan dokter forensik. Adakah surat keterangan tersebut, betulkah si korban bunuh diri dan pertanyaan-pertanyaan serupa lainnya yang tujuannya untuk menggali informasi secara lebih mendalam.

Wawancara
-[FONT=&quot] [/FONT]merencanakan wawancara, jangan dilakukan secara tiba-tiba, agar diperoleh hasil maksimal
-[FONT=&quot] [/FONT]mewawancarai responden-responden kunci, misalnya korban langsung, relasi, keluarga, saksi-saksi, juga para informan yang mungkin ada.
Kiat wawancara

1. Menciptakan suasana santai, pilih tempat yang nyaman, hindarkan gangguan yang tidak perlu, siapkan perlengkapan, jelaskan maksud dan tujuan wawancara dan perlihatkan rasa hormat kepada responden.
2. struktur wawancara

-[FONT=&quot] [/FONT]perkenalkan kasusnya kepada responden, sebelum pertanyaan-pertanyaan diajukan
-[FONT=&quot] [/FONT]siapkan notes, kumpulkan fakta-fakta penting dari si sumber
-[FONT=&quot] [/FONT]berikan penekanan pada point-point penting.

1. jadilah pendengar yang baik

-[FONT=&quot] [/FONT]jangan mendominasi wawancara
-[FONT=&quot] [/FONT]biarkan responden mengutarakan keterangannya
-[FONT=&quot] [/FONT]pertanyaan diajukan dalam nada netral, jangan menyerang

langkah-langkah dalam wawancara

1. pra-wawancara: siapkan notes, tape recorder, pena, kamera, dan film serta baterenya. Ceritakan secara singkat masalah yang sedang jadi angle investigasi.
2. ketika wawancara berlangsung, berikan perkenalan mengenai identitas, tujuan wawancara.

Responden

1. responden bisa terdiri dari atas korban, saksi, pelaku dan informan
2. kalau wawancara dengan korban, usahakan dalam suasana yang tidak membuatnya menjadi tertekan. Tunjukkan empati, agar dia merasa “ditemani” dalam penderitaannya.
3. lakukan konfirmasi, untuk melakukan cek dan ricek terhadap suatu informasi yang didapat
4. cek ulang, terutama terhadap informasi inti, agar jangan nanti terjadi kekeliruan yang bersifat prinsip.

Hambatan-hambatan investigasi

1. sumber dalam keadaan sulit ditemui. Misal, dia sedang sembunyi atau sedang dilindungi orang tertentu, situasinya membahayakan (nyawa) misal sumber-sumber dalam konflik bersenjata, sumber di penjara dan sebagainya. Seorang penggali informasi akan memperhitungkan hambatan-hambatan yang mungkin ini dan hanya setelah berhitung dan bersiap-siap dengan penuh, upaya investigasi dilakukan.
2. kiat mengatasi hambatan

-[FONT=&quot] [/FONT]Jalin aksis informasi dengan sumber-sumber tertentu yang valid.
-[FONT=&quot] [/FONT]Lakukan investigasi di daerah aman.
-[FONT=&quot] [/FONT]Usahakan kreatif, sembunyikan identitas (bila dipandang perlu).

Metode pengumpulan informasi

1. mencatat secara bebas hal-hal yang dianggap penting. Batasannya adalah 5W dan 1H, yakni what, when, where, why, who dan how, atau unsur apa, kapan, di mana, mengapa, siapa dan bagaimana dari peristiwa.
2. Menyebar sejumlah kuisioner. Ini bisa dilakukan, andai misalnya dibutuhkan informasi bersifat statistik mengenai suatu masalah. Kuisioner bisa disebar untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap s*ks-pranikah, aborsi kaum remaja, konsumerisme dan lain sebagainya.