1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Disease Tbc

Discussion in 'Intensive Health Unit' started by junshibuya, Jun 1, 2008.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

    Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.

    Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.

    Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia.

    Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC . Simak semua informasi mengenai penyakit TBC, pengobatan TBC, Uji TBC dan Klasifikasi TBC, Obat TBC dan pertanyaan seputar TBC yang ada di website ini.

    Sumber
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited by a moderator: Sep 12, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Penyakit TBC

    Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.

    Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
    Penyebab Penyakit TBC

    Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

    [​IMG]
    Bakteri Mikobakterium tuberkulosa
     
  4. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Cara Penularan Penyakit TBC

    Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

    [​IMG]

    Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.

    Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.

    Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.
     
  5. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    [size=medium]Gejala Penyakit TBC[/size]

    Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

    Gejala sistemik/umum

    * Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
    * Penurunan nafsu makan dan berat badan.
    * Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
    * Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

    Gejala khusus

    * Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
    * Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
    * Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
    * Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

    Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
    Penegakan Diagnosis

    Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:

    * Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
    * Pemeriksaan fisik.
    * Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
    * Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
    * Rontgen dada (thorax photo).
    * Uji tuberkulin.
     
  6. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    [size=medium]Uji Tuberkulin dan Klasifikasi TBC[/size]

    Pada anak, uji tuberkulin merupakan pemeriksaan paling bermanfaat untuk menunjukkan sedang/pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa dan sering digunakan dalam "Screening TBC". Efektifitas dalam menemukan infeksi TBC dengan uji tuberkulin adalah lebih dari 90%.

    Penderita anak umur kurang dari 1 tahun yang menderita TBC aktif uji tuberkulin positif 100%, umur 1–2 tahun 92%, 2–4 tahun 78%, 4–6 tahun 75%, dan umur 6–12 tahun 51%. Dari persentase tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar usia anak maka hasil uji tuberkulin semakin kurang spesifik.

    Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin, namun sampai sekarang cara mantoux lebih sering digunakan. Lokasi penyuntikan uji mantoux umumnya pada ½ bagian atas lengan bawah kiri bagian depan, disuntikkan intrakutan (ke dalam kulit). Penilaian uji tuberkulin dilakukan 48–72 jam setelah penyuntikan dan diukur diameter dari pembengkakan (indurasi) yang terjadi.

    [​IMG]

    Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
    1. Pembengkakan (Indurasi) : 0–4mm,uji mantoux negatif.
    Arti klinis : tidak ada infeksi Mikobakterium tuberkulosa.
    2. Pembengkakan (Indurasi) : 3–9mm,uji mantoux meragukan.
    Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mikobakterium atipik atau setelah vaksinasi BCG.
    3. Pembengkakan (Indurasi) : ? 10mm,uji mantoux positif.
    Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mikobakterium tuberkulosa.

    Pemeriksaan radiologis dapat memperkuat diagnosis, karena lebih 95% infeksi primer terjadi di paru-paru maka secara rutin foto thorax harus dilakukan. Ditemukannya kuman Mikobakterium tuberkulosa dari kultur merupakan diagnostik TBC yang positif, namun tidak mudah untuk menemukannya.

    Klasifikasi TBC (menurut The American Thoracic Society, 1981)

    Klasifikasi 0
    Tidak pernah terinfeksi, tidak ada kontak, tidak menderita TBC

    Klasifikasi I
    Tidak pernah terinfeksi,ada riwayat kontak,tidak menderita TBC

    Klasifikasi II
    Terinfeksi TBC / test tuberkulin ( + ), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif).

    Klasifikasi III
    Sedang menderita TBC

    Klasifikasi IV
    Pernah TBC, tapi saat ini tidak ada penyakit aktif

    Klasifikasi V
    Dicurigai TBC
     
  7. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    PENGOBATAN TBC

    Pengobatan TBC Kriteria I (Tidak pernah terinfeksi, ada riwayat kontak, tidak menderita TBC) dan II (Terinfeksi TBC/test tuberkulin (+), tetapi tidak menderita TBC (gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi negatif) memerlukan pencegahan dengan pemberian INH 5–10 mg/kgbb/hari.

    1. Pencegahan (profilaksis) primer
    Anak yang kontak erat dengan penderita TBC BTA (+).
    INH minimal 3 bulan walaupun uji tuberkulin (-).
    Terapi profilaksis dihentikan bila hasil uji tuberkulin ulang menjadi (-) atau sumber penularan TB aktif sudah tidak ada.
    2. Pencegahan (profilaksis) sekunder
    Anak dengan infeksi TBC yaitu uji tuberkulin (+) tetapi tidak ada gejala sakit TBC.
    Profilaksis diberikan selama 6-9 bulan.

    Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :

    * Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
    Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
    * Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

    Dosis obat antituberkulosis (OAT)

    cara baca:
    Obat
    Dosis harian(mg/kgbb/hari)
    Dosis 2x/minggu(mg/kgbb/hari)
    Dosis 3x/minggu(mg/kgbb/hari)

    INH
    5-15 (maks 300 mg)
    15-40 (maks. 900 mg)
    15-40 (maks. 900 mg)

    Rifampisin
    10-20 (maks. 600 mg)
    10-20 (maks. 600 mg)
    15-20 (maks. 600 mg)

    Pirazinamid
    15-40 (maks. 2 g)
    50-70 (maks. 4 g)
    15-30 (maks. 3 g)

    Etambutol
    15-25 (maks. 2,5 g)
    50 (maks. 2,5 g)
    15-25 (maks. 2,5 g)

    Streptomisin
    15-40 (maks. 1 g)
    25-40 (maks. 1,5 g)
    25-40 (maks. 1,5 g)

    Sejak 1995, program Pemberantasan Penyakit TBC di Indonesia mengalami perubahan manajemen operasional, disesuaikan dengan strategi global yanng direkomendasikan oleh WHO. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti Indonesia – WHO joint Evaluation dan National Tuberkulosis Program in Indonesia pada April 1994. Dalam program ini, prioritas ditujukan pada peningkatan mutu pelayanan dan penggunaan obat yang rasional untuk memutuskan rantai penularan serta mencegah meluasnya resistensi kuman TBC di masyarakat. Program ini dilakukan dengan cara mengawasi pasien dalam menelan obat setiap hari,terutama pada fase awal pengobatan.

    Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 dan telah diimplementasikan secara meluas dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sampai dengan tahun 2001, 98% dari populasi penduduk dapat mengakses pelayanan DOTS di puskesmas. Strategi ini diartikan sebagai "pengawasan langsung menelan obat jangka pendek oleh pengawas pengobatan" setiap hari.

    Indonesia adalah negara high burden, dan sedang memperluas strategi DOTS dengan cepat, karenanya baseline drug susceptibility data (DST) akan menjadi alat pemantau dan indikator program yang amat penting. Berdasarkan data dari beberapa wilayah, identifikasi dan pengobatan TBC melalui Rumah Sakit mencapai 20-50% dari kasus BTA positif, dan lebih banyak lagi untuk kasus BTA negatif. Jika tidak bekerja sama dengan Puskesmas, maka banyak pasien yang didiagnosis oleh RS memiliki risiko tinggi dalam kegagalan pengobatan, dan mungkin menimbulkan kekebalan obat.

    Akibat kurang baiknya penanganan pengobatan penderita TBC dan lemahnya implementasi strategi DOTS. Penderita yang mengidap BTA yang resisten terhadap OAT akan menyebarkan infeksi TBC dengan kuman yang bersifat MDR (Multi-drugs Resistant). Untuk kasus MDR-TB dibutuhkan obat lain selain obat standard pengobatan TBC yaitu obat fluorokuinolon seperti siprofloksasin, ofloxacin, levofloxacin (hanya sangat disayangkan bahwa obat ini tidak dianjurkan pada anak dalam masa pertumbuhan).

    Pengobatan TBC pada orang dewasa

    * Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
    Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
    Diberikan kepada:
    o Penderita baru TBC paru BTA positif.
    o Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.
    * Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
    Diberikan kepada:
    o Penderita kambuh.
    o Penderita gagal terapi.
    o Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
    * Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
    Diberikan kepada:
    o Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

    Pengobatan TBC pada anak

    Adapun dosis untuk pengobatan TBC jangka pendek selama 6 atau 9 bulan, yaitu:

    1. 2HR/7H2R2 : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
    2. 2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

    Pengobatan TBC pada anak-anak jika INH dan rifampisin diberikan bersamaan, dosis maksimal perhari INH 10 mg/kgbb dan rifampisin 15 mg/kgbb.

    Dosis anak INH dan rifampisin yang diberikan untuk kasus:

    TB tidak berat
    INH : 5 mg/kgbb/hari
    Rifampisin : 10 mg/kgbb/hari

    TB berat (milier dan meningitis TBC)
    INH : 10 mg/kgbb/hari
    Rifampisin : 15 mg/kgbb/hari
    Dosis prednison : 1-2 mg/kgbb/hari (maks. 60 mg)
     
  8. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    [size=medium]OBAT TBC[/size]

    Tuberkulosis (TBC) dapat menyerang berbagai organ tubuh tetapi yang akan dibahas adalah obat TBC untuk paru-paru. Tujuan pengobatan TBC ialah memusnahkan basil tuberkulosis dengan cepat dan mencegah kambuh. Idealnya pengobatan dengan obat TBC dapat menghasilkan pemeriksaan sputum negatif baik pada uji dahak maupun biakan kuman dan hasil ini tetap negatif selamanya.

    Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :

    * Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
    Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
    * Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

    Meskipun demikian, pengobatan TBC paru-paru hampir selalu menggunakan tiga obat yaitu INH, rifampisin dan pirazinamid pada bulan pertama selama tidak ada resistensi terhadap satu atau lebih obat TBC primer ini.
    Isoniazid

    Isoniazid atau isonikotinil hidrazid yang disingkat dengan INH. Isoniazid secara in vitro bersifat tuberkulostatik (menahan perkembangan bakteri) dan tuberkulosid (membunuh bakteri).

    Mekanisme kerja isoniazid memiliki efek pada lemak, biosintesis asam nukleat,dan glikolisis. Efek utamanya ialah menghambat biosintesis asam mikolat (mycolic acid) yang merupakan unsur penting dinding sel mikobakterium. Isoniazid menghilangkan sifat tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang terekstrasi oleh metanol dari mikobakterium.

    Isoniazid mudah diabsorpsi pada pemberian or*l maupun parenteral. Kadar puncak diperoleh dalam waktu 1–2 jam setelah pemberian or*l. Di hati, isoniazid mengalami asetilasi dan pada manusia kecepatan metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor genetik yang secara bermakna mempengaruhi kadar obat dalam plasma. Namun, perbedaan ini tidak berpengaruh pada efektivitas dan atau toksisitas isoniazidbila obat ini diberikan setiap hari.
    Efek samping

    Mual, muntah, anoreksia, letih, malaise, lemah, gangguan saluran pencernaan lain, neuritis perifer, neuritis optikus, reaksi hipersensitivitas, demam, ruam, ikterus, diskrasia darah, psikosis, kejang, sakit kepala, mengantuk, pusing, mulut kering, gangguan BAK, kekurangan vitamin B6, penyakit pellara, hiperglikemia, asidosis metabolik, ginekomastia, gejala reumatik, gejala mirip Systemic Lupus Erythematosus.
    Resistensi

    Resistensi masih merupakan persoalan dan tantangan. Pengobatan TBC dilakukan dengan beberapa kombinasi obat karena penggunaan obat tunggal akan cepat dan mudah terjadi resistensi. Disamping itu, resistensi terjadi akibat kurangnya kepatuhan pasien dalam meminum obat. Waktu terapi yang cukup lama yaitu antara 6–9 bulan sehingga pasien banyak yang tidak patuh minum obatselama menjalani terapi.

    Isoniazid masih merupakan obat yang sangat penting untuk mengobati semua tipe TBC. Efek sampingnya dapat menimbulkan anemia sehingga dianjurkan juga untuk mengkonsumsi vitamin penambah darah seperti piridoksin (vitamin B6).

    TB vit B6 sudah mengandung isoniazid dan vitamin B6 dalam satu sediaan, sehingga praktis hanya minum sekali saja. TB vit B6 tersedia dalam beberapa kemasan untuk memudahkan bila diberikan kepada pasien anak-anak sesuai dengan dosis yang diperlukan. TB Vit B6 tersedia dalam bentuk:

    1. Tablet
    Mengandung INH 400 mg dan Vit B6 24 mg per tablet
    2. Sirup
    Mengandung INH 100 mg dan Vit B6 10 mg per 5 ml, yang tersedia dalam 2 kemasan :
    * Sirup 125 ml
    * Sirup 250 ml

    [​IMG]

    Perhatian:

    * Obat TBC di minum berdasarkan resep dokter dan harus sesuai dengan dosisnya.
    * Penghentian penggunaan obat TBC harus dilakukan atas seizin dokter.

    [size=medium]note : bukan promosi cuman kasih informasi aja[/size]
     
    • Like Like x 2
    • Thanks Thanks x 2
  9. dafanajwa Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 19, 2008
    Messages:
    76
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +28 / -0
    orang dekat ku sedang menderita penyakit ini.
    bener2 lama ya sembuhnya??

    itu efek samping obatnya, hanya saat penghobatan saja kah???
    kesian juga dia kalo habis minum obat jadi lemes dan kadang berdebar2 jantungnya...
     
  10. davyn Members

    Offline

    Joined:
    Mar 23, 2010
    Messages:
    3
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    info ini sangat penting. Saat ini istri sy jg menderita MDR TB karena gagal pengobatan tahap awal/tidak teratur minum obatnya. Kalau mau jelasin panjang banget. Saat ini belum sembuh total, sdh 5thn lebih padahal. bisa dicariin gak artikel tentang MDR TB (multi drug resistance TB) dan pengobatnnya?terutama yg alternati. ada baca dikompas katanya dah masuk diindonesia tp cm blh disurabaya & jakarta dan musti domisili disn karena makan waktu 2 thn pengobatannya.
     
  11. sorakun M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 15, 2009
    Messages:
    575
    Trophy Points:
    156
    Ratings:
    +1,189 / -0
    kalo batuk2 trus tiba2 keluar darah, termasuk TBC :???:
    tp itu cuma skali n ampe skarang ga pernah lagi.
     
  12. Haecked M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 31, 2009
    Messages:
    1,601
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +15,665 / -0
    Untungnya bukan perokok jadi setidaknya sedikit mengurangi timbulnya penyakit TBC. :hehe:
     
  13. saviany M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 1, 2009
    Messages:
    217
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +9 / -0
    TBC itu nular gak sih?
     
  14. karindra Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 31, 2009
    Messages:
    199
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +2 / -0
    wew, lengkap banget infonya gan....

    yg penting kalo ngobatin TBC kudu tuntas gan..., jangan stengah2

    obatnya diminum sampe abis ato sesuai petunjuk dokter...
     
  15. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    Orang dewasa dan lansia yg kena TBC: penular aktif
    Anak yang kena TBC: bukan penular aktif

    Intinya, TBC itu nular, tapi biasanya si penularnya adalah orang dewasa.
    Tapi korbannya bisa siapa saja.
     
  16. regodian M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 9, 2009
    Messages:
    679
    Trophy Points:
    96
    Ratings:
    +186 / -0
    pengobatan TB minimal 6 bulan, en efek samping obatnya memang luar biasa, makanya setiap pasien perlu seseorang yang bisa mensupportnya supaya bisa minum obat sampe tuntas

    obatnya beda, waktunya lebih lama. mungkin ini bisa sedikit membantu
    bukan, salah satu ciri TB itu batuk selama 2 minggu
    rokok nggak ngaruh, TB itu penyakit infeksi
    nular, lewat droplet (sesuatu yang keluar dan bercampur di udara saat penderitanya batuk)
     
  17. lawrence3 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 1, 2011
    Messages:
    96
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +6 / -0
    Tahun kemaren ane kehilangan teman dekat gara2 penyakit ini, dari situ ane mulai ngeh bahayanya penyakit ini..
     
  18. Aidan777 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 9, 2011
    Messages:
    715
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +206 / -0
    bisa jadi.. nama nya sputum..

    pokok nya kalo pernah sampe muntah / batuk darah harus segera diperiksa ke dokter.. bisa jadi itu tbc / penyakit lambung
     
  19. derhangker Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 22, 2009
    Messages:
    82
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +271 / -0
    klo mw cari artikelnya c jarang gan
    klo jurnal mungkin ada, tapi itu pun berbayar
    bukannya dah ada pusat pengobatan MDR-TB y gan?
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.