Siapkah Jakarta untuk Gubernur Berketurunan Tionghoa?

betul.yg penting isinya alias kemampuannya.

 

Kan banyak juga org tionghoa yg mau berkorban sepenuh hati buat indonesia bahkan lebih dari orang indonesia asli (maaf gw ga tau istilah yg paling idealnya apa).
Semangat nasionalisme dan revolusionerisme tidak tergantung dari suku orang. Klo yg dipermasalahkan suku terus ya gak akan majulah indonesia

==sent from zz11's taplak==

 

setubuh!!! salah satu yg paling membedakan IDWS dengan forum2 lain adalah, disini membernya cerdas2, ga kayak forum2 lain, sori jd OOT.

masalah kayak beginian bener2 harus diliat dari sudut pandang yg cerdas, kalo emang org trsebut lebih baik, why not kita mengakui?

 

yoa setju.
di pontianak aja gubernur orang cina

 

weiits, remember kk
the things that impossible to reach is the things that you never pursue
segala sesuatu kalo belum dicoba ga ada yg tau kan hasilnya seperti apa

lagian jgnlah pesimis kk Ellenoir,klo dari mindset kita tertanam kuat bahwa kita mampu melakukan perubahan kenapa tidak

 

Sudah seharusnya juga Presiden indo diambil dari warga keturunan Tionghoa juga...
bagaimana pun juga Belajarlah dari negara China ( Pepatah turun temurun )

 

Setubuh dgn agan, mencoba tdk pernah salah kan

 

no offense ne gan..

Selama ini kebanyakan Gubernur2 Indonesia org Pribumi... Kenapa? karena warga asalnya sendiri yg memilih, dan mereka memilih berdasarkan keturunan...
Tapi, Jakarta adalah ibukota Indonesia yg mana merupakan pusat Indonesia... warga keturunan tionghoa juga adalah bagian dari penduduk Indonesia.
So, mungkin sudah saatnya memberikan kesempatan bagi warga tionghoa menunjukan kemampuan mereka...

 

dari dulu yg namanya pendatang pasti agak sulit mendapatkan posisi pemerintahan...

tapi bukanlah hal yang mustahil dilakukan apabila ada kepercayaan dan harapan baru...

selama keputusannya untuk kepentingan bersama bukan kepentingan golongan...

kalo untuk kepentingan golongan yahhhh.... sama aja bohong dah...

 

sepertinya salah
USA kalau tidak salah punya presiden wanita
soalnya waktu ada film "Commander in Chief" diputar katanya itu dari kisah nyata

presiden yang cacat fisik
USA juga punya, presiden yang harus duduk di kursi roda terus-menerus

bukannya SARA
dan harap tidak dianggap SARA
masalah nasionalisme masih menggejala pada kepala daerah non-pribumi
karena sentimen negatif masih kena, dan diperparah dengan kejadian memperindag kita dengan MA-60 Merpati

 

revolusi dan perubahan yg progresif..mgkn dgn nuansa dan aroma baru, Indhonesuwa dapat lebih baik d masa mendatang.. lha nunggu2 Satria Piningit gajebo munculnya..

 

Sebenernya ga masalah sih...mo keturunan apa jg, asal baik buat jakartanya,cuma nih mudah2an aja kalo bang Ahok ini jadi gubernur nantinya warga2 keturunan cina di jakarta lainnya asal jangan pada sombong aja yah, merasa beda gitu, soalnya gw punya pengalaman ada warga keturunan cina di daerah gw di jadiin ketua rt, eh warga2 keturunan lainnya malah rada gimana gitu ke orang non keturunan cina (pribumi) kaya merasa diback up gitu kalo mereka mo buat atau bikin sesuatu di daerah gw jadi ga perlu lg pake ijin2 sm orang2 non keturunan cina, padahal yg mrk bikin kadang ganggu tp mo gimana lg orang pak rt nya dah ngijinin (aduuh maap banget yah gw cerita gini, gak bermaksud sara kok ini berdasarkan pengalaman di daerah gw, sekali lg maaf yah,jangan dibata )...

 

Sedikit ralat, walau mungkin gak terlalu penting. Beliau mantan bupati belitung, bukan mantan bupati bangka belitung, soalnya Bangka Belitung itu nama propinsinya.

Amerika baru pertama kali dipimpin sama orang Afro Amerika dan belum pernah dipimpin sama perempuan.

Bener, salah satu mantan presiden Amerika pakai kursi roda, tapi orang, maaf cacat, yang mimpin amerika mungkin baru wali kota new york yang buta dan Afro Ameika.

Soal Bapak Ahok yang mungkin jadi salah satu pemimpin Jakarta, sebenarnya peluang menjadi calon pada pemilihan DKI 1 pada 2012, terbilang besar. Kenapa? karena pada Pilkada DKI 1 2012 nanti dimungkinkan adanya calon independen. Dari info KPUD, kebetulan gw pernah ikut sosialisasinya, butuh dukungan 4% dari jumlah pemilih sah untuk dapat dijadikan calon gubernur DKI 1. Dengan asumsi pemilih pada 2012 nanti sejumlah 10 juta orang, maka suara dukungan yang dibutuhkan untuk calon independen adalah sejumlah 400.000 dukungan. Jadi, dengan mengumpulkan 400.000 KTP, Bapak Ahok dan juga kita (kalau berminta), bisa maju jadi calon DKI 1. Jadi ada peluang gubernur DKI jakarta melalui parpol dan independen. Mana yang lebih memungkinkan untuk Bapak Ahok? Dugaan gw melalui jalur independen.

Dari suara parpol hasil pemilu 2009, cuma ada 2 partai yang bisa mengusung calonnya sendiri. Yakni Partai Demokrat dan PKS. Dari informasi yang beredar saat ini, Partai Demokrat belum memunculkan calon definitifnya. Masih ada kemungkinan Bapak Foke atau malah Bapak Nachrowi Ramli, yang sekarang banyak banget spanduknya sama bannernya dimana-mana. Sedangkan PKS kayaknya akan mencalonkan Bapak Triwisaksana, yang populer dipanggil Bang Sani, jadi calon DKI 1. Sedangkan parpol lainnya harus bergabung sampai suaranya mencapai 15% baru bisa mencalonkan DKI 1. Karena belum bisa ditebak, maka menurut saya peluang terbesar buat Bapak Ahok adalah melalui jalur independen.

Menurut saya, dengan syarat dukungan (yang dibuktikan dengan KTP) sebanyak 400.000, maka bukanlah hal sulit untuk mengumpulkannya. Dengan asumsi, maaf bukan bermaksud SARA, Bapak Ahok didukung oleh etnis Tionghoa di Jakarta, saya yakin dukungan 400.000 tersebut dapat dipenuhi. Tinggal apakah didukung untuk menjadi DKI 1 atau tidak? Pilkada yang dapat menjawab.

 

Masalah apakah Bapak Ahok dapat menyelesaikan masalah Jakarta? Gw bukannya utopia, tapi gw yakin, seyakin-yakinnya, butuh 4 sampai 5 periode buat menyelesaikan masalah Jakarta ini. Artinya, gak mungkin Bapak Ahok, Bang Sani atau siapalah DKI 1 nantinya yang akan dapat menyelesaikan masalah Jakarta ini seluruhnya. Dalam pandangan gw masalah yang ada di Jakarta ada yang sifatnya masalah kota Jakarta dan masalah nasional. Kalau ngomong macet sama banjir, itu masalah nasional. Kenapa? karena Jakarta gak akan mungkin bisa menyelesaikannya sendirian.

Contoh aja masalah macet. Dengan logika sederhana saja kita bisa bilang bahwa macet ada karena volume kendaraan yang banyak dan gak bisa ditampung oleh jalan yang ada. Bagaimana cara menyelesaikannya? bikin jalan baru? Jakarta gak bisa, karena izin ada di pemerintah pusat. Bikin jalan tol? kewenangan ada di pemerintah pusat, belum lagi biayanya. Apakah produksi mobil dihentikan dulu, jadi gak ada mobil baru di Jakarta? DKI 1 gak berhak mengatur itu, jadi, itu masalah nasional. Tapi ada hal yang bisa diperbaiki dan seharusnya menjadi evaluasi dari keberhasilan gubernur, yaitu pelayanan publik pemda dki. Harusnya yang dinilai terlebih dahulu adalah faktor ini.

Foke menurut gw kurang berhasil disini. Karena dengan fasilitas dan SDM yang relatif lebih baik, ternyata Jakarta tidak dapat menjaadi contoh dan acuan atas pelayanan publik. Masih banyak keluhan atas pelayanan publik yang terjadi. Dalam hal ini, kalau kita ingin mengubah dan menjadikan pegawai pemda dki menjadi lebih baik, menurut gw itu hal yang paling fair untuk menilai kinerja gubernur yang ada. Kenapa? karena karyawan pemda sepenuhnya ada pada wewenang gubernur, jadi kalau kinerja karyawan pemda buruk, maka menurut saya secara fair harus dikatakan bahwa kinerja gubernur juga buruk. Walaupun saya sadar mengubah mentalitas karyawan PEMDA bukan pekerjaan gampang, tapi gw sih percaya 2 periode itu waktu yang sangat cukup untuk mengubahnya. Tapi kalau periode pertama saja sudah gagal, maka buat apa kita kasih kesempatan untuk periode selanjutnya. Karenanya, harus ada tolak ukur perbaikan yang dapat dilihat sehingga dapat disebutkan apakah telah ada kemajuan atau belum atas perbaikan kinerja tersebut.

 

setubuh...

skrg sih yg penting adalah WNI dan "talk less do more"... SARA sih udh ga jaman...

emg pasti susah ngubah jakarta, setidaknya ada 1 hasil yang memuaskan...

mau sepintar apapun org, ga mungkin bisa ngubah 1 kota dalam waktu yang singkat... klo dia punya lampu aladdin sih mungkin bisa minta tolong jin biar ngubah 1 kota dalam waktu singkat... ^^

 

Permasalahan jakarta memang sudah terlalu kompleks dan tidak mungkin akan dapat diselesaikan hanya dalam 1 atau 2 kali periode pemerintahan, namun jika bukan dari sekarang kapan lagi jakarta akan berubah? masyarakat jakarta pada umumnya (yang notabene berasal dari berbagai daerah, kasta, jenis, suku dan adat) memang susah diatur namun tidak mustahil untuk diatur, tingkah laku dan kebiasaan buruk yang masih terus berlangsung sampai saat ini merupakan kebiasaan turunan dari generasi sebelumnya, untuk itu memang dibutuhkan pemimpin yang berani, tegas, namun adil. setahuku, semua pemimpin pasti punya program yang bagus, namun itu ga bakal terlaksana jika masyarakat ga ada yg mau mendukungnya, contoh aja.. program jakarta bersih.. di setiap tempat udah ada tong sampah, pasti ada juragan2 semua yg ada disini pernah melakukan membuang sampah ga ditempatnya, padahal tong sampah cuma berjarak 5 meter dari tempat dia berdiri, cuma dibuang di tempat juragan berdiri (gw pernah soalnya..) jadi siapapun pemimpinnya jika masyarakatnya ga mau dukung ya "bullsh*t". ga peduli itu suku apapun, ga pedulu cacat atau ga.. selama dia bersih tegas, adil dan jujur... 100% gw dukung.., setahuku sampai saat ini pemimpin yang berhasil membuat perubahan drastis dengan cara adil tanpa menimbulkan pro dan kontra serta menimbulkan gejolak hanyalah walikota solo "joko widodo" disaat kota2 lain penggusuran berakhir dengan bentrok dan tawuran, disolo semua PKL tanpa paksaan pindah dengan sukarela dan tanpa minta ganti rugi, jika ada yang pernah ke Solo.. silahkan bandingkan Solo 5 tahun yang lalu dengan sekarang.. sangat dan sangat berbeda sekali.. dari kota kumuh dan panas menjadi kota hijau dan bersih.. (jadi sekalian buat anggota DPR yang kunker ke luar negeri cuma buat studi banding tata pemerintahan kota atau pengaturan kota, ga usah jauh2.. cukup ke Solo, dan anda semua akan mendapat pengalaman dan ilmu yang bagus)

SEKALI LAGI SIAPAPUN PEMIMPINNYA, SELAMA DIA BERSIH, JUJUR, ADIL DAN TEGAS.. SAYA AKAN DUKUNG 100% TANPA MELIHAT LATAR BELAKANGNYA.. JAKARTA PERLU PERUBAHAN DAN PENYEGARAN.. DEMIKIAN JUGA INDONESIA.. DENGAN CATATAN MASYARAKAT HARUS IKUT MENSUKSESKANNYA ATAU SEMUA PROGRAM DAN RENCANA ITU HANYA ADA TERPAMPANG DI BALIHO DAN SPANDUK PINGGIR JALAN.. MARI KITA MULAI BERUBAH DARI SEKARANG.. MENJADI MASYARAKAT YANG LEBIH BERADAP, PROFESIONAL DAN MODERN.. JAYALAH INDONESIAKU... MERDEKA !!!

 

kalau dy bisa membawa jakarta ke arah yg lbh baek sprti bisa mengatasi kemiskinan d jakarta ama mengatasi kemacetan sih oke2 aj ga peduli dy keturunan mana...
semua warga indonesia berhak menjadi pemimpin di negara ini..

 

siapapun orangnya asal membawa perubahan yang lebih baik pasti ane dukung!

 

makanya om ahok harus punya partner yang emang sepadan dan sepaham

kira2 kek djokowi sama FX rudi di solo