1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Si Kaya dan Pengemis

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by kiefs, Jun 24, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. kiefs M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 8, 2009
    Messages:
    1,192
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +747 / -0
    Konon menurut legenda rakyat Tiongkok, pada jaman dinasti Qing, hidup seorang kaya yang bernama Zhu Baqing, dan mendapat julukan sang budiman Zhu. Perbuatan baik Zhu telah membuat semua masyarakat setempat memujinya. Misalnya, di samping pintu rumahnya sering terikat tiga ekor hewan pengangkut beban, yang khusus disediakan secara cuma-cuma bagi penduduk setempat yang membutuhkan.

    Bila penduduk hendak memakainya sebentar, maka setelah pakai dapat langsung dikembalikan. Apabila waktu memakainya agak lama, maka dia hanya mengharapkan si pemakai tidak lupa memberi makan ternak yang mereka pakai.

    Ini hanya merupakan salah satu contoh amal kebaikan Zhu, dan sebenarnya masih banyak lagi kebaikan yang tidak diuraikan satu per satu di sini. Utamanya, yang akan dibicarakan di sini adalah kisah si kaya Zhu dengan seorang pengemis.

    *******************

    Alkisah ada seorang pengemis yang menderita sakit. Saat penyakitnya sedang kritis, si kaya Zhu yang kebetulan lewat dan mengetahui hal ini, tanpa berkata apa pun, langsung membopong pengemis itu ke rumahnya. Ia lalu mengundang tabib untuk mengobati penyakit si pengemis, serta meminta anak buahnya untuk menjaganya.

    Setelah melalui penanganan yang baik, beberapa hari kemudian, kondisi si pengemis pun membaik, ia lalu bersikeras hendak pulang. Si kaya Zhu lalu mengambil keluar satu kantong uang tembaga dan diberikan kepada pengemis itu.

    Pengemis itu begitu terharu sampai melakukan sembah sujud berkali-kali dan berkata, "Tuan Zhu yang baik, saya tidak akan pernah melupakan Anda, saya ingin membalas kebaikan Anda, membalas budi mulia Anda!........"

    Kerumunan orang-orang yang berada di sana, ada yang merasa tidak mengerti, bagaimana mungkin seorang pengemis akan mampu membalas budi pada orang kaya itu? Tidak perlu dikata lagi, perkataan pengemis itu akhirnya sungguh menjadi kenyataan.

    Waktu berkelebat bagai bayangan, tak terasa beberapa tahun sudah berlalu. Sekarang ini, si kaya Zhu mengelola bisnis jual beli belerang. Membeli belerang dari luar daerah dan menjualnya di daerah setempat, dari situ ia memperoleh keuntungan.

    Pada suatu hari, belerang yang diangkut Zhu ditahan paksa oleh pejabat Zhengding. Pejabat Zhengding adalah seorang koruptor, dia mau Zhu membayar denda untuk menebus semuanya.

    Waktu itu Zhu kehabisan ongkos, ia kalut dan tidak bisa apa-apa, berjalan di jalan kesana kemari. Ketika tidak mendapatkan solusi, kemudian ada seorang pengemis yang mendatangi Zhu, menghormat padanya dan menanyai keadaannya. Waktu Zhu mengenali orang itu adalah pengemis yang ditolong beberapa tahun lampau. Ia bermaksud memberinya uang, tetapi waktu hendak merogoh sakunya, ia baru teringat kalau dirinya sudah tidak punya uang sepeser pun, akhirnya dia hanya bisa mengeluh.

    Saat si pengemis menanyakan mengapa ia mengeluh, pada mulanya ia tidak menjawab, sampai akhirnya si pengemis bertanya lagi, Zhu baru terpaksa menceritakan keadaan yang sesungguhnya.

    Mendengar hal ini, si pengemis menghibur Zhu untuk tenang, tidak perlu kalut, dan menyatakan sanggup membantu dia membereskan urusan itu. Dalam waktu tiga hari, terlihat pengemis itu membawa sekelompok pengemis mengantarkan barang yang disita oleh pejabat korup ke hotel yang ditinggali oleh Zhu. Zhu merasa aneh, Waktu ditanya, tadinya si pengemis hanya bungkam, tetapi karena desakan yang terus menerus dari Zhu akhirnya berceritalah ia akan keadaan sesungguhnya:

    Pada tahun itu, setelah pengemis itu ditolong oleh Zhu, ia lalu menetap di daerah pejabat Zhengding. Dia menggunakan uang tembaga pemberian Zhu untuk membantu pengemis-pengemis lainnya di kota itu.

    Pengemis setempat sangat menghormati perbuatannya, kemudian memilihnya menjadi ketua pengemis. Kali ini, saat Zhu bertemu masalah, si ketua pengemis ini menceritakan pada semua pengemis disana, semua pengemis langsung menyatakan kesediaan mereka untuk membantu dan ikut mengeluarkan tenaga bagi Zhu, demi membalaskan budi bagi ketua mereka.

    Saat itu, orang-orang yang berduit susah dicari, tetapi tidak demikian dengan pengemis Sekejap ribuan pengemis dari seluruh penjuru semuanya datang. Dalam waktu tidak lama, pengemis mengepung kantor pejabat Zhengding dengan tiga lapis di dalam dan tiga lapis di luar, padat sekali.

    Awalnya pejabat itu masih ngotot, kedua belah pihak sampai bersitegang, masing-masing tidak mau mengalah. Setibanya hari kedua, ada pengemis yang kelaparan lalu pingsan, kalau tidak mencapai tujuan mereka tidak akan berhenti.

    Seiring dengan semakin banyaknya pengemis yang roboh, hal ini telah membuat pejabat itu ketakutan. Dia tahu kalau ribut dengan orang lain masih enak menanganinya, tetapi bila ribut dengan pengemis maka bukan saja sulit ditangani, juga tidak membawa keuntungan apa pun, bahkan masih harus mengeluarkan uang.

    Tidak ada cara lain, maka terpaksa ia hanya bisa menganggap dirinya sial, akhirnya ia terpaksa memenuhi keinginan pengemis, melepas barang milik Zhu yang disita berikut supir, dan juga membayar ganti rugi kepada pengemis.

    Sejak itu, perbuatan Zhu dan cerita balas budi si pengemis beredar luas ke seluruh daerah setempat. Sampai sekarang, orang tua setempat kalau menceritakan hal tersebut selalu penuh antusias, semakin bercerita semakin asyik, ini menyatakan kebenaran ucapan orang-orang tentang beberapa pepatah sebagai berikut:
    Bila manusia tidak melakukan perbuatan tidak baik,

    tengah malam tidak takut hantu mengetuk pintu.

    Bila manusia berbuat baik melakukan kebajikan,

    bertemu masalah niscaya menunjukkan keberuntungan sedang menyertainya.
     
  2. benih M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 11, 2009
    Messages:
    482
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +2,288 / -0
    ceritanya menarik kk

    pasti semua orang bisa membalas budi baik dari orang lain
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.