1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Official Short Story Fiesta ~ Mari Menulis Cerpen dan Membuat Antologi Bersama

Discussion in 'Fiction' started by Fairyfly, May 17, 2015.

  1. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    Last Night, Good Night
    Genre: Keju Basi

    “Aku terlahir demi bertemu denganmu. Karena itu aku tidak akan pernah meninggalkanmu.”

    Kalimat yang kamu ucapkan saat memintaku untuk bersanding di sebelahmu adalah kalimat yang tidak mungkin aku lupakan. Wajahmu yang tersenyum manis, meyakinkanku akan janjimu untuk selalu berada di sampingku. Untuk selalu mencintaiku seperti apa yang aku inginkan darimu.

    Dan kamu tidak pernah berbohong. Aku tahu itu. Aku tahu kamu sebisa mungkin memegang janjimu.

    Namun besok kamu akan berangkat untuk sebuah perjalanan sendiri. Sebuah perjalanan yang bahkan janjimu pun tidak bisa mencegahmu untuk pergi. Sebuah perjalanan yang aku tidak mengira akan kamu lalui saat ini. Sebuah perjalanan yang tidak bisa lagi aku temani.

    Aku masih ingin bersama denganmu.

    Tapi apa yang bisa aku lakukan selain mengantarmu pergi dalam sepi? Dalam napas yang terhenti. Demi waktu yang akan berganti. Aku bisa melihatmu tersenyum dalam samarnya air mata. Merasakanmu mengusap rambutku lembut sebelum kamu menunduk untuk berbisik pelan di telingaku.

    “Aku terlahir demi bertemu denganmu. Ketika kamu meninggalkanku, aku pasti akan mengejarmu pada suatu waktu.”

    Kalimat yang kamu ucapkan terakhir kepadaku pun adalah kalimat yang tidak mungkin aku lupakan. Dan seperti biasa, aku hanya bisa mengangguk dalam diam dengan rencanamu. Selamat jalan. Sampai jumpa di waktu yang akan datang. Di waktu aku bisa kembali berada di sisimu. Di waktu kamu dan aku bisa memulai perjalanan bersama-sama lagi.

    Karena aku pun terlahir demi bertemu denganmu.

    ...terlalu keju untuk kesehatanku:dead:
     
    • Like Like x 2
    Last edited: Apr 20, 2016
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    uh, okay :iii:

    pohon yang buahnya chicken nugget ajaib, yang berfungsi jadi obat panjang umur. welp, the heck with that loli :kaget:

    maa, yoku wakannai kedo, yokatta...

    ...tte kamo shirenai :keringat:

    (gak begitu ngerti tapi bagus, keknya)

    sama seperti komen sebelumnya

    so cheeeeeeeeeeeesssssssssyyyyyyyy :siul:

    nyam nyam nyam :kenyang:
     
    • Like Like x 1
    • For The Win For The Win x 1
  4. mabdulkarim Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 4, 2012
    Messages:
    171
    Trophy Points:
    41
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +49 / -0
    makasih udha komen walaupun pendek
     
    • Like Like x 1
  5. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    bt tema selanjutnya gw ada usulan dari temen gw, intinya kek gini:

    "tuliskan pengalamanmu ketika terakhir kali menolong orang asing."

    mirip2 kek soal pekerjaan rumah yg ada di sekolah dia, tapi ini bisa dikembangin sesuka hati sih :bloon:

    ===

    komeng menyusul, mungkin.

    deadline nya 15 mei kan ya.
     
  6. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    pengalaman terakhir menolong org asing :bingung::bingung:
    bule? :kaget:
     
  7. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    kayak'e org yg gk dikenal aja juga oke deh
     
  8. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    Aya's Last Concert
    genre : cheesy, kalo ata mep, and not so death btw

    Seringkali terdengar suara piano mengalun dari ruang musik di gedung sekolah lama.

    Entah siapa yang memainkannya, namun nada-nada yang muncul selalu terdengar sumbang. Kacau, sama sekali tak berirama. Takkan aneh rasanya bila orang-orang mengira suara piano itu timbul akibat seekor kucing yang berlarian diatas tuts piano. Bahkan aku pun berpikir demikian.

    Meski begitu, alasan mengapa suara piano itu muncul mungkin menjadi topik pembicaraan yang lebih menarik ketimbang nada-nada yang muncul darinya. Mmn. Lebih menarik, karena hingga kini belum ada seorangpun yang tahu siapa – atau apa – yang membuat piano tersebut berbunyi.

    Semenjak gedung sekolah baru berdiri, gedung sekolah yang lama tak pernah lagi digunakan. Keberadaannya hanya menjadi bangunan tua yang usang, yang kadangkala dibersihkan sekali dua kali, untuk kemudian dikunci dan kembali ditinggalkan. Akses masuk menuju ke dalam gedung lama tersebut sudah diblok oleh pihak sekolah, dan hngga kini tak ada seorangpun yang bisa keluar masuk gedung tersebut dengan bebas. Bahkan teknisi dan petugas kebersihan pun hanya masuk pada hari kerja saja.

    Andaikata dentingan piano itu hanya muncul di hari kerja, mungin takkan ada orang yang penasaran dengan bunyi piano tersebut. Ya. Mungkin saja pak teknisi ingin mengetes kondisi piano itu dan membunyikannya tanpa otak. Tetapi kenyataannya, dentingan piano tersebut masih terdengar hingga malam hari, bahkan di hari libur sekalipun.

    Akibat fenomena itu, desas-desus aneh pun bermunculan. Mulai dari tikus atau kucing yang berlarian diatas tuts piano, sampai dugaan bahwa piano tersebut dimainkan alien. Semuanya muncul ibarat rumput liar yang tumbuh di pekarangan.

    Memikirkan hal itu dalam-dalam, aku menghela napas panjang. Aya yang sedari tadi fokus pada piano yang dimainkannya pun lantas berbalik menatapku.

    “Kenapa, Kyouta?”

    Menoleh pada Aya yang menatapku penasaran, aku menggeleng, tersenyum. Aya terus menatapku untuk beberapa saat, sebelum kembali memainkan jemarinya diatas piano.

    Semakin hari, Aya semakin mahir memainkan piano ini. Hanya saja orang-orang sudah termakan isu yang berkata bahwa permainan pianonya sangat buruk – membuatnya terasing, sendiri.

    Padahal, gadis ini amat ingin seseorang menonton permainannya.

    Semenjak hari dimana ia tampil pada pertunjukan seni dua tahun lalu, gadis ini terus memendam keinginan untuk kembali menampilkan kebolehannya.

    “Hei, Kyouta…”

    “Hmn?”

    Aya menghentikan permainannya, menunduk murung, dan menatapku sayu setelahnya.

    “…tampaknya, malam ini pun hanya kau dan aku saja.”

    Melirik jam tangan yang menunjukkan pukul sebelas malam, mungkin teman-temanku memang takkan datang.

    Ini bukan pertama kalinya mereka tak datang. Semenjak dua bulan lalu, saat aku yakin dengan kemampuan piano Aya, aku sempat mencoba mengundang beberapa teman sekelas untuk melihat pertunjukkannya. Tak tanggung-tanggung, aku bahkan memberitahu mereka jalur rahasia yang kugunakan untuk bisa memasuki ruangan musik ini. Awalnya aku amat yakin mereka akan datang, terlebih setelah kuceritakan soal Aya, gedung sekolah lama, dan ruang musik tempat Aya biasa bermain.

    Meski demikian, dua bulan berlalu tanpa adanya seorangpun selain aku dan Aya…

    Akh, seharusnya aku sudah tahu kalau semuanya akan sia-sia saja. Aku seharusnya sudah tahu bahwa takkan ada seorangpun yang datang. Meski jika dipikir baik-baik, absennya mereka juga bukanlah sesuatu yang aneh.

    Maksudku, siapa pula yang ingin menonton piano berhantu yang berbunyi dengan sendirinya?

    ***​

    Jika bukan karena permainan pianonya yang buruk, aku mungkin takan mengenal gadis ini.

    Kirisaki Aya, anggota klub musik sekolah yang ditutup semenjak dua tahun lalu. Aku – dan mungkin seisi sekolah – mengenalnya lewat konsernya yang buruk pada acara pentas seni tahunan.

    Dua tahun lalu, Aya yang merupakan satu-satunya anggota dari klub musik sekolah, meminta untuk tampil pada acara pentas seni tahunan. Meski pihak sekolah mengizinkannya, penampilan Aya tidaklah begitu bagus. Buruk. Aat buruk, jika boleh dibilang. Bahkan aku yang tak tahu menahu soal piano pun bisa menilainya demikian.

    Aku sempat bertanya-tanya siapa yang memainkan piano tersebut, kala kemudian kulihat sesosok gadis yang menunjukkan kesungguhannya saat mengetuk tuts piano.

    Dan wajah itu…

    Aku takkan bisa lupa dengan wajahnya yang benar-benar menunjukkan kesungguhan luar biasa. Rasanya seperti…melihat seseorang yang mati-matian menjaga harta benda yang dimilikinya.

    Meski demikian, permainan sang gadis tetaplah buruk, dan konser tunggal yang digelarnya lantas berubah menjadi bencana kala orang-orang mulai berkomentar di tengah permainan.

    “Permainannya buruk sekali!”

    “Nada-nadanya terdengar sumbang.”

    “Dia baru belajar, ya? Bahkan aku bisa bermain lebih bagus darinya.”

    Bisik-bisik yang muncul memenuhi gedung kesenian berubah menjadi suara gaduh yang menjengkelkan. Satu per satu, orang-orang mulai meningalkan ruangan ini. Tak peduli sekuat apa Aya berusaha menjaga konsistensi permainannya, orang-orang tetap mencibir dan meninggalkan gedung kesenian.

    Tetapi untukku…

    Ding, dung, ding.

    melihat bagaimana ia berusaha untuk tetap fokus pada permainannya membuatku diam untuk suatu alasan.

    Saat konser tersebut usai setengah jam kemudian, mungkin hanya aku satu-satunya penonton yang masih tersisa. Tepuk tangan dan decak kagum yang kuberikan terdengar amat sunyi.

    Dan meski kuberikan tepuk tangan semeriah mungkin, sosok Aya yang kulihat kala itu terlihat begitu memprihatinkan. Ia berlari sesegukan setelah kami bertatap mata untuk sesaat, meninggalkan panggung pertunjukan dengan isak tangis yang ditahan.

    “Ah, tunggu-“

    Ia terus berlari, dan entah bagaimana ia sudah menghilang dari panggung pertunjukan.

    Aku tak pernah bisa menghapus ingatan soal wajah Aya di hari itu.

    Penuh kekecewaan, penuh kesedihan…

    Sebagian dari diriku bisa menerima mengapa orang-orang memutuskan untuk meninggalkan konser di tengah permainan. Namun, kurasa aku melakukan hal yang benar untuk tetap tinggal.

    Karena yang kulihat di hari itu bukan hanya sebuah konser yang berantakan. Lebih dari itu, aku melihat api semangat dan harapan yang membara padanya.

    Dan bagiku, hal itu terlihat indah. Lebih indah ketimbang permainan pianonya.

    Melihatnya demikian, aku sama sekali tak ingin membuatnya kecewa.

    ……

    Kirisaki Aya, anggota klub musik, kelas 2-A.

    Ah, esok aku akan mencoba menemuinya, dan menghiburnya sebisaku.

    …atau, seharusnya itulah yang kulakukan.

    Esok yang dimaksud tak pernah kutemui. Aya tak lagi datang ke sekolah semenjak pertunjukan itu. Hanya kenangan dan namanya saja yang muncul.

    Tepat di sore hari setelah konser, sebuah truk menyambar gadis itu.

    ***​

    Aku tak pernah lagi bisa menemui Aya. Setidaknya, tidak sebagai manusia.

    Sehari setelah kecelakaan itu berlangsung, ruang musik tiba-tiba dibuat gaduh oleh suara piano yang berbunyi. Petugas yang memeriksannya pun hanya menemukan sebuah piano yang bermain dengan sendirinya, dan karenanya, ruang musik sekolah ini menjadi terkenal sebagai ruang terangker di seantero sekolah. Pengusiran roh kerap kali dilakukan tanpa ada hasil yang begitu berarti. Tak ada satupun pengusiran roh yang berhasil menenangkan jiwa Aya yang memiliki penyesalan tersebsar – bahwa ia ingin mengadakan konser sebaik mungkin.

    Begitu gedung baru berdiri, gedung lama sekolah ini pun dibiarkan kosong. Pihak sekolah tak ingin reputasinya hancur gara-gara ruang musik berhantu. Aku jadi sedikit sedih kala harus meninggalkan gedung sekolah lama dan ruang musik yang ada disana.

    Sebab, aku masih bisa melihat Aya, dan keinginannya untuk bermain piano.

    Setiap hari, setiap waktu, aku – dan hanya aku – bisa melihat sosok Aya yang berusaha untuk memainkan piano sebaik mungkin. Tanpa kusadari, mengunjungi ruang musik di malam hari menjadi kebiasaan rutin.

    Dan entah bagaimana aku dan Aya sudah berteman akrab. Kala Aya bermain musik, aku selalu menemaninya, mendengarkan setiap denting piano yang dimainkannya. Hampir tak ada yang tahu bahwa semakin hari, permainan pianonya semakin membaik.

    “…Kyouta.”

    “Hmn?”

    Kembali menghentikan permainan pianonya, Aya menatapku perlahan.

    “Mengapa kau tak meninggalkanku kala itu?”

    “Ah, maksudmu, dua tahun lalu?”

    Aya mengangguk, sebelum menundukkan kepalanya dalam-dalam. Aku baru akan menjawab kala kemudian Aya memotong cepat.

    “Maaf, Kyouta, lupakan pertanyaanku.”

    “Eh? Kenapa?”

    Aya menundukkan kepalanya dalam-dalam.

    Untuk kemudian menatapku sambil tersenyum.

    “Aku tak pernah tahu mengapa kau tidak meninggalkanku seperti yang lainnya. Permainanku kala itu amatlah buruk, dan aku sudah amat siap untuk menerima semua hal terburuk dari konser tersebut.”

    Aya tampak sedih kala mengingat kenangan buruk itu.

    Namun sesaat kemudian, ia kembali tersenyum lepas.

    “Tetapi, kau tahu? Karena kau ada disana, karena kau memberiku tepuk tangan dan menerima permainanku, aku pun mengerti akan satu hal – bahwa aku masih memiliki kesempatan untuk bermain.”

    Aku ikut tersenyum. Sadar betapa aku telah memberinya harapan membuatku bahagia untuk suatu alasan.

    “Meski takdir berkata lain, dan meski aku sudah mati sekalipun, aku amat ingin bermain sebaik mungkin. Dan kau tahu satu hal, Kyouta? Aku…aku amat ingin bisa memainkan lagu yang lebih baik. Aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa suatu hari-“

    Aya menghentikan kata-katanya sejenak.

    Kedua bola matanya menatap piano dihadapannya dalam-dalam.

    “-bahwa suatu hari, aku akan bisa memainkan lagu yang lebih baik, untukmu.”

    “U, untukku?”

    “Mmn.” Aya mengangguk perlahan, dan menatapku dalam-dalam.

    …ada semacam perasaan sedih dengan tatapannya kini.

    Perasaan sedih yang bercampur bahagia.

    Cukup lama Aya terdiam, sebelum ragu-ragu melanjutkan kata-katanya. “Sebagai ucapan terima kasih karena kau ada di hari itu, aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku takkan beristirahat sebelum memainkan lagu yang lebih baik untukmu. Dan lagu itu-”

    Aya kembali menundukkan kepalanya, murung.

    “-kurasa, aku bisa memainkan lagu itu sekarang.”

    Mendengar kata-katanya, sontak jantungku berdegup kencang. Darahku berdesir tanpa kusadari.

    Kata-kata yang diucapkannya sama saja dengan ucapan perpisahan – yang sama sekali tak kuinginkan.

    Maksudku, aku masih ingin berada di ruang musik ini, bersamanya, bahkan hingga aku lulus sekalipun, aku masih ingin berada di ruang musik ini.

    “Bolehkah aku memainkannya?”

    Tidak…

    Tidak!

    Aku masih ingin bersamanya!

    Kurasa ini terlalu kejam. Aku ingin terus mendengar permainan pianonya, dan melihat wajahnya yang penuh semangat. Rasanya aku tak perlu menerima kenyataan bahwa Aya adalah sosok hantu yang perlu pergi ke alam kematian.

    Aku tahu aku tak menginginkannya.

    Tetapi…

    “Mmn,”

    Kepalaku mengangguk dengan sendirinya.

    “Mainkan piano yang kau sukai itu, Aya.”

    Perlahan, senyum Aya kembali muncul. Ia mengangguk bahagia. Bisa kudengar suaranya yang berbisik perlahan-

    “Terima kasih.”

    -dengan sebuah senyuman.

    Dengan sebuah senyuman dari lubuk hatinya yang terdalam.

    ………

    Malam itu, aku bisa mendengar jalinan melodi yang amat indah dari piano yang berbunyi dengan sendirinya. Memejamkan mata, aku seolah larut dalam emosi yang Aya curahkan pada dentingan piano tua dihadapannya.

    Lagu itu…itu merupakan lagu terindah yang pernah kudengar.

    Tepat saat lagu itu selesai, aku kembali membuka mata.

    Dan Aya, ia sudah tak ada lagi disana.

    ***​

    Desas-desus ruang musik berhantu menghilang seiring jalannya waktu. Tak pernah ada lagi yang mendengar suara piano dari gedung tersebut.

    Meski demikian, hari-hariku menjadi lebih menjemukan. Aku yang biasa pulang malam hari, kini harus menganggur sepulang sekolah.

    “Panggilan kepada Fujishima Kyouta kelas 3-A, diharap menuju ke ruang guru. Kembali, panggilan untuk Fujishima Kyouta…”

    Sedang asyik-asyiknya melamun, seseorang malah memanggilku ke ruang guru. Dasar…

    Berjalan menuju ruang guru, aku berjalan melewati sebuah ruang musik yang baru. Sedikit mengintip, kudapati seseorang yang sedang asyik memainkan piano.

    Seorang gadis. Mungkin juniorku, ya? Dan ada apa dengan permainannya? Tidak buruk, sih. namun juga tidak bisa dibilang bagus.

    ………

    Mungkin aku akan mengunjunginya setelah ini.

    Mmn. Aku akan mengunjunginya.

    lewat beberapa menit. well, YOLO. belum sempet diedit juga :swt:

    finnaly able to put up some writing. fak :swt:
     
    • Like Like x 1
  9. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    it's pretty decent actually, dari ketiga cerita yg gw baca dimari, ini satu2 yg gw bisa nangkep maknanya dari awal hingga akhir. ya mungkin lantaran kebayang kek episod animu ya.

    untuk cerita pendek semacam ini, jujur gw bingung mau nambahin apa sih. mungkin lebih pada suka genre / ide ceritanya ato tidak. soal'e kalo penulisan dsb. gw rasa udah mayan pas.
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    close event dulu (harusnya udah dari kemaren :swt: )

    tema berikutnya diumumkan secepatnya :siul:
     
    • Like Like x 2
  11. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    anyway, pas lagi gk ada koneksi internet semaleman, gw kepikiran draft bt event selanjutny.

    dikembangin dari pertanyaan tentang nolong orang asing

    ===

    Tema : A Chance Encounter

    Deskripsi : Menuliskan tentang suatu pertemuan antara karakter utama dengan seorang / lebih karakter lain. Pertemuan tersebut menghasilkan suatu perkembangan / growth pada tokoh utama.

    Format : Pada awal cerita dikasih aja backstory tentang siapa tokoh utama.

    Isi cerita berisi tentang pertemuan tokoh utama dengan karakter lainnya (berikut perkenalan singkat ttg mereka klo mau ditambahin), dan interaksi mereka sedemikian rupa sampai pertemuan selesai. kalau pertemuannya lebih dari satu kali artinya ya ditulis seluruh rangkaian pertemuannya sampai situ rasa udah mencukupi.

    Karakter nya dapat berupa mereka yang udah kenal dekat dengan tokoh utama atau orang-orang yang kebetulan aja ketemu ama dia saat itu.

    Sebagai konklusi bisa ditulis berdasarkan renungan tokoh utama mengenai pertemuan tersebut, misalnya tentang bagaimana pertemuan itu membuat dirinya mempelajari suatu hal yg berharga.

    Tapi intinya bikin pertemuan antar karakter aja deh.

    Limit Kata : 3000 s/d 4500 kata.

    Deadline : kurang lebih satu bulan setelah tema diresmikan mulai.

    ===

    anyway klo ada yg gk jelas ato mau didiskusiin ntar post aja, tp gw saat ini gk ada net 24 jam penuh jd mohon maap klo reply gw lelet :hihi:
     
    • Like Like x 2
  12. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    wah ndak kebanyakan itu mod minimun katanya 3000 an lebih :lol:
    temanya no problem for me keknya :iii:
     
  13. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    well, maksud'e limit kata, bukan minimum kata. kalo mau dibikin pendek ya pendek aja :cambuk:

    okelah, mungkin gw coba tulis contoh nya versi gw sendiri baru coba bt tema berikutnya :top:
     
  14. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    oh sampe 3000 maksudnya.
    kirain dr 3000 sampe 4.5k itu maksudnya :haha:
     
  15. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    ya gk lah, klo nulis cerpen segitu banyak skrg bakal tepar gw :lol:

    ===

    anyway, mungkin bakal gw coba bikin perubahan dikit2 pd temanya biar lebih menarik. mungkin bakal dipost klo gk besok ya sampe gw balik lagi ke jakarta :top:
     
  16. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    FairyflyFairyfly
    hmm, kirain saya bagus sampe belakang.
    awalnya sih udah menarik dan bagus. cuman ya kek rada cepet amat keknya.
    pertemuan si mcnya, gimana mcnya tw itu lagu piano dari hantu aya, dan kenapa tiba2 maksa amat ayanya mati di'sambar' truk :lol: terus napa ndak ada angin ndak ada ujan itu aya ilang jg.

    ada dua kata yg tipo.
     
    • Thanks Thanks x 1
  17. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    yappa :swt:

    welp, itung2 latihan deh, thanks, iican :iii:

    high_timehigh_time

    sori mod saia lupa bales komen :hiks:

    well, thanks udah baca. tbh, I felt that so many missing points on this fic. Still, trying to wake up after long hiatus :swt:

    thanks udah baca :hmm:
     
    • Like Like x 1
    • For The Win For The Win x 1
    Last edited: May 23, 2016
  18. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Current Theme

    Answering the Question


    [​IMG]
    Deskripsi : Untuk kali ini, akan dibuat suatu tema yang spesial. Intinya, tema kali ini berfokus pada menjawab sebuah pertanyaan yang kalian tentukan sendiri, dengan cerita yang kalian tulis.

    Sebagai contoh, misalnya kalian ingin menjawab pertanyaan tentang keberadaan hantu atau makhluk gaib di sekitar kita. Dapat disajikan dengan cerita yang dikemas semenarik mungkin, tapi intinya terserah aja sih mau bikin bagus atau seadanya.

    Pertanyaan mau terjawab tuntas atau masih mengambang-ambang mah gpp, yang penting ceritanya kelar.

    Pertama-tama pikirkan pertanyaan yang menarik dulu, dan cari jawabannya dengan menuliskan cerita berdasarkan pertanyaan tersebut. Simpelnya gitu aja.

    Deadline :
    24 Juni 2016

    Maksimum kata : 1500 s/d 2000 deh. kalo kurang boleh ditambah secukupnya.
     
    • Like Like x 1
    • For The Win For The Win x 1
  19. sherlock1524 MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 26, 2012
    Messages:
    7,159
    Trophy Points:
    242
    Ratings:
    +22,538 / -150
    lah diganti ya temanya :lol:
    untung blum ditulis yg tema sblumnya itu :lol:
     
  20. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    bt yg itu lg males gw bikin cerita e :haha:

    pas ktmu ide mlh bt yg ni

    man ngetik lwt hp susah bnr lol
     
  21. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    24 june, eh :iii:

    pemanasan n bikin LN baru, wogh, lempar jumroh :lempar:
     
    • Like Like x 1

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.