1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  3. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  4. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Economy Selamat Tinggal WhatsApp Gratis, Selamat Datang WhatsApp Berbayar Tanpa Iklan Atau Bayar Tanpa Iklan

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by IDWS.News, Jan 15, 2020.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. IDWS.News adalah Partner/ Kontributor TerverifikasiIDWS.News Gatotkaca

    Offline

    ▁ ▂ ▄ ρεηүεвαя ιηғσ ▄ ▂ ▁

    Joined:
    Feb 18, 2010
    Messages:
    3,403
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +103 / -0
    Tidak bisa dipungkiri WhatsApp menjadi pilihan aplikasi pesan utama yang digunakan banyak orang karena gratis dan mudah digunakan. Namun bagaimana jadinya bila WhatsApp menjadi aplikasi berbayar?

    Facebook, yang mencaplok kepemilikan WhatsApp pada 2014 lalu mengabarkan akan menerapkan monetisasi terhadap aplikasi chat populer itu dengan menyisipkan iklan di status WhatsApp.

    Rencana WhatsApp meraup pundi keuntungan dibocorkan dua analis media sosial yang kebetulan hadir dalam acara Facebook Marketing Summit di Berlin, Jerman pada Mei 2019.

    Facebook pun sudah mengkonfirmasi rencana ini akan direalisasikan pada 2020, meskipun belum jelas kapan pastinya.

    Hal ini pun diakui oleh Matt Navarra, Konsultan Sosial Media melalui akun Twitter pribadinya. Para pengguna akan melihat iklan ketika mengintip WhatsApp Status orang lain, dan disitulah WhatsApp meraih pendapatan.

    Namun sebenarnya jauh sebelum Facebook ingin memonetisasi WhatsApp. Pendiri WhatsApp telah memiliki cara untuk mendapatkan keuntungan yaitu dengan dengan mematok biaya berlangganan sebesar US$ 1 atau setara Rp 14.000 per tahun bagi pengguna.

    Akhirnya, rencana monetisasi WhatsApp dengan iklan ini pun memunculkan perdebatan panas dan membuat dua pendiri perusahaan, Brian Acton dan Jun Koum meninggalkan perusahaan.

    Keduanya tak sepakat dengan kehadiran iklan dalam platform chatting ini sementara Mark Zuckerberg ingin segera monetisasi ini dilakukan, seperti dikutip dari Forbes, Rabu (8/1/2020).

    WhatsApp sendiri didirikan oleh Brian Acton dan Jun Koum pada 2009 silam. Plaform ini kemudian diakuisisi Facebook pada 2014 senilai US$ 19 miliar dalam bentuk sebagian uang tunai dan saham Facebook.


    Biaya Berlangganan Rp 14.000 per Tahun

    Kehadiran iklan di WhatsApp sebenarnya sudah banyak diprediksi berbagai pihak. Pasalnya, Facebook Group merupakan platform periklanan terbesar di dunia di mana pendapatan lebih dari 80% pendapatan perusahaan berasal dari iklan.

    Sebelum meninggalkan perusahaan, Acton mendatangi kantor Facebook untuk mencoba mengusulkan cara Whatsapp meraih keuntungan ke CEO Mark Zuckerberg.

    Sesampai di sana, ia pun berselisih dengan tim hukum Facebook. Karena Facebook ingin menghasilkan uang melalui iklan, sedangkan Acton ingin membuat Whatsapp dengan biaya berlangganan.

    "Pada akhirnya, saya menjual perusahaan saya," kata Acton. "Saya seorang penjual. Saya mengakui itu."

    Dilansir dari Feedough, (9/1/2020), dikatakan para pendiri Whatsapp membenci iklan dan menciptakan platform bebas iklan dengan fokus hanya pada pengalaman pengguna dan antarmuka yang bagus.

    Saat membuat Whatsapp, Brian Acton dan Jan Koum ingin menciptakan sebuah platform instant messaging untuk pengguna dan bukan untuk perusahaan besar beriklan.

    Untuk mendapat keuntungan, mereka memiliki cara yaitu pengguna diharuskan membayar tagihan. Jadi nantinya, Whatsapp akan memiliki versi berbayar dan dikenakan biaya tahunan sebesar $ 1 dari pengguna.

    Sebelum rencana monetisasi, WhatsApp menghasilkan pendapatan dari WhatsApp Business yang ditujukan sebagai tempat berikan dan berkomunikasi penjual dengan pembelinya.

    Jadi, Anda lebih memilih WhatsApp beriklan atau berlangganan Rp 14.000 per tahun?



    Sumber: Portal IDWS
     
  2. Daileee Gatotkaca

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 20, 2012
    Messages:
    159
    Trophy Points:
    182
    Ratings:
    +25,068 / -0
    Kejadian kayak BBM Apakah bakal terulang yak, perasaan bbm ditinggalin jg karena udah banyak banget iklan?

    Apalagi sekarang ada telegram, bisa nampung anggota grup banyak banget, tinggal tambahin fitur story/status, udah cakep tuh telegram :oghoho:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.