Biography Salahuddin al Ayubi dan Richard the Lionheart

kayaknya repsol bos. cuman kalo trit yang uda ada dibahasnya terpisah. saladin 1 trit, richard trit terpisah.

 

Oh udah pernah ya? Rasanya tadi saya lihat sudah ada tapi berbeda dengan yang ini. Yang sebelumnya lebih membahas tentang Perang Salib. Ya tergantung mod deh. Silahkan.iss:

BTW, saya cuma ingin membahas bahwa mereka berdua ini patut diacungi jempol. Bayangkan, berbeda bangsa bahkan berbeda agama, tapi tetap saling menghormati dan menghargai. Coba di Indonesia, cuma berbeda agama (padahal masih satu bangsa) masih saling ribut dan tuding-menuding.iss:

 

^
^
betul itu. jangankan beda agama, yang satu agama pun saling gebuk. makanya kalo indo mau maju, jangan menerapkan religiusitas, terapkan lah sekularisme. sudah terbukti sekularisme membuat negara eropa, amrik menjadi negara-negara kuat. contoh lainnya : Turki. intinya saat agama mulai masuk ke dalam pembuatan policy negara, uda pasti banyak keributan. yah, kayak indo ini. dikit-dikit ada organisasi tertentu yang berisi pengangguran yang gemar melakukan perusakan (kayaknya semua uda tau siapa, gak perlu kasi tau nama). lu mau mendalami agama lu, bole aja. itu urusan lu. gak ada yang mau tau. tapi satu syaratnya --> keep it to yourself.

 

Sy setuju sm pendapat diatas, pemerintah dan agama lebih baik dipisah. Indonesia itu negara plural. bnyk SARA campuraduk disini, jd g bs pk salah satu aturan agama apa pun, aturan adat apapun dll. tidak smua org akan menerima peraturan yg dibuat oleh SARA tertentu. ormas2 seperti (ya anda tau sendiri lah), mcm2 spt itu tukang ikt campur masalah org lain.
Untuk contoh lainnya, Jepang. Disana pemerintah memisahkan urusan agama dgn pemerintahan. agamamu urusanmu sendiri, pemerintah tdk berhak mencampuri. buktinya jepang stabil smp skrg.

 

^
^
akhirnya ada yang pro sekularisme. benar, terutama sekali untuk indo, sekularisme paling cocok. bila indo hendak menjadi melting pot yang sejati seperti amrik, sekularisme lah jalan satu-satunya ke sana.

 

gak mau gua, entar kayak amrik ancur boookkkkk, bisa anak ama bapak gak jelas, judi meraja lela malah lebih parah lagi kayak belanda ngesek dijalan2 umum

emang duit itu segalanya yaa didunia ini

 

yah, yang diambil sekularisme nya lah. yang aborsi, perkawinan sesama jenis dan sistem health care jangan diambil lah. haiyaa

kalo judi si saya gak keberatan. kayak sekarang dibuat zona khusus aj.

 

Lah kalau soal judi dan prostitusi sih di Indonesia juga gak kalah banyak. Contohnya saja fenomena lokalisasi.

Saya sih lebih milih Indonesia yang sekarang daripada Indonesia yang sekuler, cuma rada dirubah dikit peraturan dan perundangannya. Misalnya janganlah dipersulit agama2 yang minoritas.

Bayangkan kalau Indonesia menjadi sekuler, betapa suburnya sekte2 sesat akan berkembang, betapa tidak bermoralnya nanti bangsa Indonesia, karena tidak ada peraturan yang mengatur.

 

^
^
gpp si. kita mengkategorikan suatu agama sesat ato gak kan susah. selama ritual-ritualnya tidak berlebihan dan masi dalam kaidah hukum yang berlaku, menurut saya tidak masalah. apa yang orang mau percaya, itu urusan dia lah. jangan kita pusingin. buang tenaga. orang mau jadi atheis pun, kita tak bisa memaksanya percaya pada Tuhan. yang penting orang itu produktif dan memberi kontribusi bagi masyarakat. tapi bukannya saya menyarankan orang jadi atheist lho. I'm just saying.

kalo mau perlakuan yang lebih baik terhadap agama minoritas, ya harus sekular. kalo gak sekular, itu takkan terjadi.

 

Klo wa sih gak mau juga sekuler. Cuman bagusnya ada aturan yang mesti jelas. Dan penegakan hukum yang adil dan bener2 dijalankan tanpa pandang bulu. Jgn kayak berita kemarin sopir bawa 1 butir ekstasi dihukum 4 tahun penjara. Klo jaksa bawa 300 butir (udah tertangkap basah) di hukum cuman 1 tahun potong masa tahanan dgn pasal kelalaian. Alasannya karena dia jaksa jd ada aturan khusus. Dimana adilnya tuh? Klo masalah ajaran sesat, MUI, Persatuan gereja dan Departemen Agama yg salah karena gak tegas dan membiarkan ajaran sesat itu banyak pengikut dan susah utk dibina lagi. Gak Islam, gak Kristen.... cuman wa belum dengar ajaran sesat agama Budha ma Hindu (mungkin ada tapi gak pernah dengar). Seharusnya Departemen Agama cuman mengakui Agana di Indonesia cuman ada lima. Tapi kenapa mereka gak bertindak tegas jika ada nyang menyimpang?? Alasannya takut melanggar HAM? JD HUKUM HARUS BETUL2 DITEGAKKAN JIKA iNDONESIA MO MAJU.

 

permasalahanya adil gak negara sekuler yang lho bangga2 in tuh terhadap agama minoritas.........

bagaimana kalo kita buat treath baru aja jdulnya setujukah anda dengan indonesia menjadi negara sekuler?????
biar gak oot

 

dua pemimpin ini mang patut diacungi jempol....mereka gigih dalam memimpin dan memiliki sifat kesatria....
berharap aja semoga negri kita tercinta ini memilik pemimpin yang berhati kesatria seperti Salahuddin al Ayubi dan Richard the Lionheart.

 

lol

klo negara sekuler dah dianggap nggak adil terhadap agama minoritas, apalagi yang nerapin agama tertentu sebagai dasarnya. Perlindungan agama minoritas malah lebih buruk daripada negara sekuler

toh Indonesia memang dari awal berdiri ditujukan negara sekuler, biarpun beberapa kali pernah Pancasila mo digantikan oleh sebagian pihak.

 

keadilan kayak manakah yg diinginkan kaum minoritas di indonesia ini??????
sorry jangan sara ya

 

siapapun sama di mata hukum
nggak perduli orang dari daerah mana or apa keyakinannya. selama lahir di Indonesia harus mendapat perlakuan sama.

 

Memang sy memilih sekuler, tp sekuler yg tidak kebablasan spt. Belanda/Amrik (bner itu d belanda telanjang d jalan jg gpp,, wkwkwk )
Walaupun sekuler pun, tetap harus ada batas2 dan norma yg berlaku untuk mencegah kebebasan yg berlebihan. Kebebasan yg berlebihan pun dapat merusak moral bangsa dan mengganggu org lain. Sekuler yg saya mksd dsini pemerintah tetap mengontrol "kelakuan publik". Untuk masalah judi+prostitusi, dsb, lbh baik agar dibuat zona khusus, krn dimana2 yg nmnya judi dan prostitusi tidak bisa diberantas total.
Kl saran sy pemerintah membuat zona/kota khusus "maksiat" agar tidak melebar kemana2. Jd spt Las Vegasnya Indo-lah. drpd maksiat tersebar di penjuru2 kota lebih baik disentralisasikan. Maaf kl jd OOT.

 

gue pikir masalah ini tergantung pada konstitusi yang berlaku di negara tersebut, bukan pada bentuk negaranya...
mau dibentuk teokrasi berbasis agama tertentu pun selama dalam konstitusi negara tersebut tertulis terdapat kebebasan untuk menjalankan peribadahan sesuai agama masing2 gw pikir ga masalah...
yang sering jadi masalah justru dalam negara sekuler hal ini cenderung dilupakan dan ujung2nya berdampak pada penurunan kualitas kehidupan beragama yang berujung pada dekadensi moral masyarakat....
manusia yang kelakuannya kaya binatang lebih buruk dari pemerintahan yang bersifat tiran, pemerintah tiran bisa dilawan, tapi siapa yang dapat berkata sanggup melawan semua nafsunya???
btw kayanya berlebihan deh kalo ada yang mau ganti pancasila, yang bener tuh mengembalikan pancasila sesuai piagam jakarta....
beda definisi beda arti....

 

Tidak ada yang benar2 absolut di pemerintahan. Tidak ada pemerintah sosialis yang benar2 sosialis begitu juga sebaliknya dengan liberal. Tidak ada pemerintahan yang benar2 sekuler begitu juga sebaliknya.

Indonesia yang sekarang sudah cukup baik. Peraturan dan perundangan pun sudah cukup baik. Tidak perlu disekulerkan. Namun justru harus diperbaiki. Yang perlu ditingkatkan adalah kesadaran masyarakat akan toleransi antar umat beragama.

Kalau ditanya negara seperti apa yang Anda inginkan, maka ego saya akan menjawab negara Tuhan.

Soal lokalisasi dan sejenisnya. Itu adalah sebuah ironi. Saya yakin seorang Saladin dan Richard tidak akan menyetujui hal ini (adanya lokalisasi). Namun apa boleh dikata, hal itu adalah sebuah fenomena dari tatanan masyarakat, tidak bisa dihindari dan tidak bisa dipungkiri. Selama dunia ini ada maka dosa pun menyertainya.

 

Sayangnya di dunia nyata yang terjadi lebih sering ke penekanan minoritas, diakui atau nggak itu memang terjadi di dunia nyata.

Negara-negara macam Jerman, Prancis, Inggris, Turki dll pk sekuler, kenyataannya moral warganya tetap tinggi.

kalau masalah kualitas kehidupan umat beragama, masing-masing agama kan sudah punya organisasi sendiri, mereka yang bertugas membina umatnya masing2.

Dari sejarah Indonesia, ada beberapa pihak yang berusaha mengganti Pancasila dengan kepentingan mereka, terjadi di jaman Soekarno maupun Soeharto. sempat diberangus oleh Orba tapi sekarang benihnya mulai bermunculan kembali.