1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Res est solliciti plena timoris amor

Discussion in 'Dear Diary' started by Suci_Ristyasari, Jul 17, 2014.

  1. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Pada_suatu_ketika,_suamiku_pernah_mengunjungi_sebuah resto, dan dia pun
    menyantap seporsi hidangan tertentu. Selesai makan
    , ia mesti mengeluarkan
    uang sebesar Rp250.000
    ,00._Kebetulan,_tiap hari kerja,_aku selalu melewati
    resto tersebut
    , sehingga sangat bisa memahami,_mengapa harga jual seporsi
    makanan yang dinikmati si Mas
    ,_terasa cukup mahal._Tempat itu berada di
    suatu kawasan Selatan Jakarta_yang dikategorikan sebagai
    "wilayah mahal".
    Bisa jadi,,harga hidangan itu mahal, salah satunya disebabkan faktor lokasi.



    Pada Ahad ini,_"hanya" dengan mengeluarkan uang sejumlah Rp150.000,00
    (untuk membeli bahan baku),_aku bisa membuat hidangan tersebut sebanyak
    dua porsi
    ,_dengan_kualitas dan autentisitas rasa_yang-Insya Allah-mampu
    mengimbangi hidangan yang dijual di resto itu._Dan jauh lebih hemat
    , 'kan?

    Alhamdulillah
    ,_suamiku sangat bersyukur_dan_merasa beruntung menikahi
    aku
    ,,seorang istri yang punya skill cukup mumpuni perihal masak-memasak
    dan_terampil_berhemat._Ketika_ada_banyak_suami_yang mengalami_depresi
    karena istri-istri mereka_selalu hidup boros_serta_menganut_konsumerisme
    ,
    aku justru bisa bersikap sebagai seorang istri_yang_tidak_pernah neko-neko.

    Tak tergoda untuk
    macak sugih,_dan selalu berusaha menghindari berutang.
    Senantiasa berhati-hati
    , agar kondisi keuangan rumah tangga sehat sentosa.



    Namun
    , dia juga mengingatkanku, "There's a price to build a strong network."

    Adakalanya
    ,_kita mesti rela menyisihkan dana_"untuk membangun koneksi
    dan_memelihara_jalinan_pertemanan
    "._Resto_tersebut dimiliki oleh seorang
    teman baiknya._Yang namanya
    "teman sejati" itu haruslah mau mendukung
    segala bentuk_kegiatan_legal_dan_halal_yang_dilakukan oleh para koleganya.


    Di resto tersebut
    , si Mas sering berkumpul dengan teman-temannya. Bukan
    sekadar
    "membuang duit" dengan menyantap menu berharga mahal,_tetapi
    juga saling bertukar info-info positif yang
    ,_sering kali,_tak bisa didapatkan
    di tempat lain. Di tempat lain
    "tak bisa mencapai kesepakatan", eh, ternyata
    justru saat sedang makan di resto itulah bisa didapatkan nota kesepahaman.


     
    Last edited: Dec 30, 2018
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Senin,_31 Desember 2018,_pukul_4:45 pagi._Saat aku baru saja akan mulai
    menyapu
    , tiba-tiba, suamiku menerima telepon dari_comrade-in-arms -nya.

    Tunggu punya tunggu
    ,_percakapan mereka_tak juga selesai._Bahkan, kalau
    disimak dari beragam respons yang si Mas berikan
    ,_tampaknya, sedang ada
    hal serius yang mereka perbincangkan. Aku pun menjadi tambah penasaran
    setelah berulang kali kudengar dia menyebut_
    "Magelang"_dan juga "Yogya".

    Situasi kian_dramatis_karena_aku_juga_melihatnya_mencoret-coret_selembar

    kertas_di_meja._Mencatat_sejumlah_poin_yang_disebutkan_oleh_sang_kolega.




    Setelah kira-kira 30 menit berlalu,
    akhirnya, pembicaraan mereka pun usai.

    Sang_laki-laki_kinasihku_memandangi_wajahku_lekat-lekat_dan_kemudian
    ,
    ia langsung menyuruh aku_untuk buru-buru berkemas._Kami mesti selekas
    mungkin meluncur ke Magelang-Yogya
    , dalam rangka "mencoba mengubah
    sejumlah peluang menjadi keberuntungan
    ". Hih... kalimatnya ndakik-ndakik
    banget, ya?_Tapi, kendatipun kadang ia berbicara_ndakik-ndakik seperti itu,
    Insya Allah,_sepanjang pengetahuanku,_suamiku bukan tipe manusia yang
    cuma sanggup berbicara melambung-lambung tanpa berpijak pada realitas.



    Aku dan si Mas itu punya banyak sekali perbedaan. Salah satu di antaranya
    adalah, aku termasuk tipe pekerja nine-to-five yang cenderung konservatif.
    Sebaliknya, dia adalah spesies pekerja_nine-to-five_yang tergolong progresif

    dan juga sangat terampil di dalam_urusan menghasilkan rezeki tambahan.

    Sampai saat ini, rasanya, aku hanya mahir mencari uang dengan menjalani
    rutinitas sebagai pekerja kantoran. Kurang memiliki naluri kewirausahaan.
    Aku_baru_mulai_belajar_mencari_extra income_setelah_si_Mas_mengajariku.


    Mungkin disebabkan latar belakang keluarga besarku yang pada umumnya
    cenderung memilih berkarier sebagai teknokrat ataupun birokrat,,daripada

    mencari penghidupan dengan berwirausaha._Karena keluargaku cenderung
    tak_terlalu menguasai peta "belantara dunia bisnis",_maka konsekuensinya,
    kami cuma berminat memperoleh penghasilan tambahan dengan cara-cara
    yang konvensional saja._Seperti, mengelola sejumlah usaha kos-kosan bagi

    para mahasiswa dan juga pegawai di Jakarta dan_di beberapa kota lainnya.

    Sedangkan,_keluarga_besar_si Mas_justru_memiliki_tradisi_entrepreneurship

    yang sangat kuat._Kalau aku perhatikan dengan saksama, meski banyak di
    antara_kerabatnya_yang_juga_berprofesi_sebagai_pekerja_nine-to-five,_toh,
    rata-rata dari mereka itu mempunyai side businesses yang menguntungkan.

    Terus terang, aku kagum dengan mentalitas seperti itu._Tidak semata-mata

    mengandalkan gaji sebagai pekerja,_tapi aktif pula mencari income lainnya.



    Baiklah
    ,_kita kembali lagi kepada_kejadian_tanggal_31 Desember 2018 lalu.

    Aku mendapat liburan akhir tahun
    ,_mulai dari tanggal 29 Desember hingga
    tanggal 3 Januari. Jatah libur si Mas lebih lama
    ,,sampai Senin pekan depan.

    Sejujurnya
    , jika boleh memilih,,aku cenderung ingin menghabiskan liburan
    di rumah saja sambil melakukan berbagai_aktivitas yang menenangkan dan
    menyenangkan._Namun
    ,_tak tega juga rasanya_membiarkan suamiku pergi
    berjuang sendirian..Esensi dari berumah tangga itu adalah: sebisa mungkin
    ,
    susah dan senang,_kita tanggung serta jalani bersama-sama._Jangan hanya
    bersemangat_saat berbagi peluh dan desahan dalam kenikmatan saja,_dong,
    tapi harus_siap_pula berbagi_keluh dan kesusahan_saat berusaha menggapai
    segala hal_yang_kami_berdua cita-citakan._Ah
    , that's easier said than done...

    Yah
    ,_sungguh sangatlah bodoh jika kami mengabaikan peluang memperoleh
    tambahan rezeki halal ketika perekonomian sedang lesu seperti sekarang ini.



    Karena_
    road trip_ini diputuskan secara sangat mendadak,_maka kami cuma
    bisa mengemas perbekalan sekenanya saja._Paling utama
    ,_tentulah pakaian,
    yang formal dan yang kasual. Kemudian,,alat-alat kebersihan diri, alas kaki,
    setermos nasi putih, dua bungkus abon sapi,,dua toples kecil kering kentang,
    beberapa_potong_perkedel daging,_alat-alat makan_berupa_rantang_plastik
    dan sendok
    ,_serta empat botol air_minum dalam kemasan,_ukuran 1,5 liter.
    Insya Allah
    ,_takkan kelaparan ataupun kehausan_selama dalam perjalanan.

    Sebelum berangkat
    ,_aku menitipkan mobilku di rumah kerabat si Mas,_dan
    tidak lupa meminta bantuan mereka memantau_serta menjaga rumah kami.
    Kerabat si Mas sama sekali tidak keberatan memenuhi permintaan tersebut.

    Kemudian
    ,_aku pun menelepon Mbak Citra di Magelang,_agar dia bersedia
    menyiapkan tempat menginap untuk aku dan suamiku
    ,,sampai urusan kami
    bisa rampung dengan sempurna._Alhamdulillah
    , Mbak Citra menyanggupi.



    Pukul 7 pagi
    , road trip pun dimulai._Pada tahap awal, suamiku yang pegang
    kemudi. Langsung ngebut gila-gilaan
    , seakan sedang mengantarkanku yang
    hendak melahirkan. Uhh._Kami hanya berhenti sebentar untuk menunaikan

    shalat_Dzuhur_dan_makan_secukupnya._Selepas_itu
    ,_kami_bertukar_posisi.

    Aku yang memegang setir dan suamiku duduk di bangku belakang. Namun
    ,
    alih-alih beristirahat, eh,_ia justru berulang kali mengisengiku._Saat lampu
    merah menyala
    , dia berbaik hati memijati bahuku. Pijatannya enak banget,
    tapi kemudian, tangannya bergerak ke bagian tubuhku yang tak semestinya
    dia pijat. Jangan
    ngeres dulu, yang kumaksud adalah.. hidung serta bibirku.

    Kita
    skip saja adegan-adegan tersebut._Karena perjalanannya relatif lancar,
    maka aku dan si Mas tiba di Magelang-tanah leluhurku-pada_pukul 3 sore.
    Setelah mandi dan shalat Ashar
    ,_kami_tak_bisa_berlama-lama_beristirahat,
    karena suamiku sudah dinantikan kehadirannya oleh sang comrade-in-arms.

    Bergegaslah kami menyiapkan berbagai_dokumen_penting_yang diperlukan.


    Sempat panik
    ,_karena si Mas bilang,_ada sebuah berkas yang rasa-rasanya,
    ketinggalan di rumah._Tapi begitu aku telusuri,_ternyata dokumen keramat
    itu_berada di_map_yang_justru_sedang_dipegang_suamiku._Maklum sajalah
    ,
    rasa letih memang_terkadang menurunkan kemampuan kita berkonsentrasi.

    Pada akhirnya
    ,_sesudah kami memastikan bahwa tiada berkas apa pun yang
    tertinggal di_Jakarta
    ,_aku dan_suamiku segera berangkat_menuju ke sekitar
    wilayah Majaksingi
    ,,dalam rangka bernegosiasi dengan sejumlah pihak yang
    berkepentingan._Untungnya
    ,_aku cukup lancar berbahasa Jawa krama inggil
    sehingga_amat_sangat_membantu_proses_negosiasi_yang_dilakukan_suamiku.

    Alhamdulillahi Rabbil
    'Alamin,_tidak sia-sia kami bersusah payah datang ke
    Magelang._Pukul 9 malam
    ,_negosiasi pun diakhiri dengan hasil memuaskan.
    (Reportase berikutnya,,Insya Allah, akan kulanjutkan jika ada waktu luang, ya!)



     
    Last edited: Oct 1, 2019
  4. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Aku pernah_menonton sebuah_film yang_berlatar belakang_Perang Dunia II.
    Sayangnya,_aku lupa judul film itu. Tetapi,_aku masih mengingat rangkaian
    adegan saat baku tembak antara para tentara_AS_versus_para serdadu Nazi.

    Dalam sebuah adegan_digambarkan,_seorang_letnan tentara AS yang hanya

    bengong_dan sama sekali_tidak tahu apa yang harus dia lakukan ketika para
    anak buahnya_semakin terdesak._Di tengah derasnya terjangan peluru yang
    digelontorkan para tentara Nazi,_si sersan meminta perintah pada si letnan,
    perihal langkah apa yang mesti diambil?_Apakah tetap bertahan, atau mesti
    menyingkir ke tempat lain? Ke mana? Tindakan apa yang harus dilakukan?

    Lha... jebulane
    ,_si letnan yang notabene adalah komandan pasukan tersebut,
    cuma_bisa_ndlongap-ndlongop,_tak_sanggup_memberikan instruksi apa pun.



    Karena pasukan Nazi semakin merangsek ke posisi pertahanan pasukan AS
    ,
    akhirnya,_si_sersan_tentara_AS_itu_pun_terpaksa_mengambil_alih_komando.
    Semata-mata_agar_pasukannya_tidak_tewas_sia-sia
    ,_dilumat pasukan Nazi.

    Berdasarkan hierarki kemiliteran
    , sersan tidak boleh melangkahi wewenang
    letnan. Apalagi si letnan pun sedang berada di tempat yang sama dengannya.

    Karena situasi sudah sangat_genting
    _dan si letnan hanya
    _ndlongap-ndlongop,
    tidak_bisa memutuskan apa-apa,_maka kita pun akan_memaklumi tindakan
    tegas yang terpaksa dilakukan oleh si sersan._Walaupun itu berarti si sersan
    mungkin bisa dibilang
    , telah melanggar disiplin yang berlaku di kemiliteran.

    Kalau sebuah pasukan dipimpin oleh komandan bodoh dan tunakompetensi
    ,
    maka hal tersebut jelas membahayakan keselamatan segenap anak buahnya.
    Terlebih
    ,,saat mereka semua sedang menyabung nyawa dalam pertempuran.

    Di tangan seorang komandan yang
    capable, anak buah "berkualitas recehan"
    pun masih berpeluang untuk diarahkan dan diberdayakan sedemikian rupa.
    Sebaliknya
    ,_anak buah yang "berkualitas super",_bisa binasa sia-sia apabila
    dipimpin oleh sosok yang
    incapable dan incompetent._Contohnya,_di film itu.

    Setelah menyimak deskripsiku
    ,_suamiku yakin banget bahwa adegan dalam
    film yang kumaksud
    ,_berasal dari sebuah episode miniseri_Band of Brothers.

    Tetapi seingatku
    ,_film yang aku saksikan itu sepertinya bukan miniseri,_deh.
    Entahlah.
    .Bisa jadi, si Mas benar. Nanti,,kapan-kapan,,kami akan menonton
    lagi miniseri_
    Band of Brothers_untuk memastikan_kebenaran pernyataannya.



    Postingan pekan_lalu bercerita perihal_road trip_dadakan kami ke Magelang
    -Yogya,_untuk mencari rezeki tambahan yang halal dan tak terkontaminasi.

    Setelah hasil positif yang kami dapatkan pada tanggal 31 Desember '18,_eh...

    secara tidak disangka,_keesokan harinya,_aku dan si Mas justru dihadapkan
    pada_sejumlah_persoalan_yang_cukup_rumit_di_Yogyakarta._Detail ceritanya
    akan sangat puaanjang jika aku uraikan._Pokoknya, pada tanggal 1 Januari,
    ada begitu banyak keruwetan yang bikin kepalaku mumet._Akhirnya,_ba'da
    Dzuhur,_kami_pun_"terpaksa"_kembali_ke_Magelang_dengan_tangan_hampa.

    Namun,_hal itu tak membuat si Mas menyerah begitu saja. Bagai permainan

    Rubik's Cube yang sejak kecil menjadi kegemarannya,,suamiku sudah paham
    algoritma_apa_yang_mesti_dia_gunakan_dalam menyelesaikan permasalahan.



    Pada awal postinganku ini,_aku sudah bercerita soal hierarki di kemiliteran.

    Jika diumpamakan,_aku adalah "Mbak Sersan" dan ia adalah "Mas Letnan".

    Tapi,_berbeda dengan situasi pada film yang aku ceritakan sebelumnya tadi,

    "Mas Letnan-ku"_bukanlah sosok komandan yang cuma_ndlongap-ndlongop
    saat menghadapi permasalahan._Dalam benaknya,_selalu ada konsep solusi.

    Ketika_aku_bertanya,_"What should we do, 'Lieutenant'?_What is the best way

    to handle this kind of situation?"_Ah, pertanyaan yang bernada putus asa, ya?

    Alih-alih menghiburku dengan kalimat klise, "everything's gonna be alright",
    dia_justru_merespons_seperti_layaknya_komandan_yang_sedang_menggugah

    semangat juang si anak buah, "Remember, we're in the Army. It's not just a job,
    it's an adventure!"_(Terinspirasi sebuah pariwara militer AS_dari dekade '80-an.)

    Intinya, mencari rezeki halal dan tak terkontaminasi dosa itu mestilah sabar.
    Jangan dianggap sebagai beban_tapi nikmatilah sebagai sebuah petualangan.




    Benar juga,_sih._Tapi_aku berpendapat,_pernyataan dia itu kurang lengkap.

    "
    Petualangan" hanya memungkinkan untuk "dinikmati", selama ada seorang
    "teman bertualang" yang bisa diandalkan dan tak membosankan..Syukurlah,

    suami kinasihku_sanggup berperan sebagai_my adventurous friend_yang baik.
    Bersama dia,_aku lebih percaya diri dalam_mengatasi kesulitan yang terjadi.

    (Bersambung
    , ya._Karena_aku harus segera kembali_menyelesaikan_pekerjaanku)



     
    • Thanks Thanks x 1
  5. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    (Agar tak dinilai "ingkar janji", maka akan kutunaikan hal yang kujanjikan di atas)

    Setibanya di Magelang
    ,_aku lumayan terhibur,_karena Mbak Citra berhasil
    mendapatkan sejumlah oleh-oleh yang kami pesan padanya untuk ia belikan.

    Ada 5 karung
    pothil Magelang_(huahaha... banyak banget, ya?), kudapan yang
    sangat disukai oleh keluarga besar dan juga teman-teman kami._Sedangkan,
    pesanan kami lainnya,_yaitu_berupa empat puluh bungkus buntil_daun talas
    (yang juga amat digemari kerabat kami di Jakarta),_baru akan diantarkan pada
    Rabu pagi
    , menjelang kepulangan aku dan si Mas._Demikian pula dua panci
    ukuran sedang berisi masakan mangut ikan beong
    ,_"hidangan surgawi" yang
    puedesss menyengat,_tapi kelezatannya mampu membuat lidah menari-nari.
    Mangut beong_nyaris tak bisa ditemukan_selain di Magelang dan sekitarnya.

    Berhubung mangut_beong itu_adalah_tipe_masakan_basah_yang mudah
    _basi,
    maka pesanan kami itu_juga baru akan diantar pada Rabu pagi._Untunglah,
    di kabin belakang mobil suamiku selalu tersedia sebuah kompor gas portable
    dan beberapa kaleng bright gas can dari Pertamina_sehingga memungkinkan
    bagi kami_untuk_menghangatkan_hidangan
    _itu saat_beristirahat di_rest area.



    Baiklah
    , kembali lagi mengenang keruwetan yang kami alami di Yogyakarta.

    Kami
    _dihadapkan_pada_kondisi_yang_benar-benar_sulit_untuk_dikalkulasi.
    Situasi tersebut
    ,_akhirnya,_memaksa kami untuk bergantung kepada intuisi.

    Apabila tiada pedoman teknis yang bisa kami pakai
    , tentunya (mau tak mau),
    kami_mesti_sanggup_berimprovisasi_untuk_menghasilkan_solusi._Terkadang,
    dalam mengatasi permasalahan, manusia terpaksa harus mengabaikan teori
    dan_lebih_baik_memercayai_intuisi._Suamiku_lebih_memilih_untuk_menuruti

    gerak hati
    nya, dengan memutuskan kembali ke Magelang._Sejujurnya, aku
    sempat sangat kecewa menyikapi keputusannya tersebut._Aku berkeinginan

    agar kami tetap bertahan di Yogyakarta hingga tetes darah terakhir
    (hahaha)
    karena "secara teoritis", masih memungkinkan untuk merealisasikan tujuan.

    Namun
    ,_suamiku_mengatakan_bahwa_hal_itu_akan_sangat_kontraproduktif.

    Kalau diingat-ingat
    ,_saat itu,_aku sok tahu banget._Aku ini 'kan sebetulnya
    bukan seseorang yang memiliki intuisi
    entrepreneurship yang mumpuni._Lain
    halnya dengan si Mas yang jelas-jelas punya segudang ilmu dan pengalaman.

    Dia_sudah_berlatih_menghasilkan_uang_halal_sejak_masih_berstatus_sebagai

    murid SMA._Kala memasuki masa perkuliahan
    ,_dia mencapai level "mahir".
    Intuisinya_jelaslah berbeda dimensi dibandingkan intuisiku yang awam ini.



    Sejak Selasa
    (1 Januari) sore hingga malam harinya,_suamiku tak kenal lelah
    berkoordinasi_dengan si_
    comrade-in-arms -nya._Alhamdulillah,_pada pukul
    8:30 malam
    ,_akhirnya,_aku dan si Mas pun bisa menarik napas lega,_karena
    ada titik temu di dalam menuntaskan permasalahan yang seharian tadi terus
    membebani._
    "Si bapak VVIP" yang mulanya terkesan "meragukan integritas
    suamiku
    ", akhirnya menyadari bahwa rekam jejak suamiku bersih dari cela.

    Bahkan
    ,_beliau bersedia datang ke Mertoyudan (sebuah wilayah di Magelang)
    untuk "membantu mengurai benang kusut" yang kami hadapi di Yogyakarta.

    Tetapi
    , yang cukup membuat kami kelabakan,_waktu yang beliau kehendaki
    untuk bertemu dengan kami adalah pukul 7 pagi._Mau tidak mau
    , kami pun
    langsung bergegas berkemas._Supaya besok paginya
    ,_hari Rabu,_2 Januari,
    kami_berdua_tak_usah_terburu-buru_dan_bisa_berangkat_pada_pukul_6_pagi.

    Syukurlah
    ,_buntil daun talas dan mangut ikan beong pesanan kami,_diantar
    pada pukul 5:30 pagi.
    _Sebelum_berpamitan_kepada_Mbak_Citra_sekeluarga,
    tentunya, kami tak lupa "memberi tanda terima kasih" atas bantuan mereka.

    Aku dan suamiku meninggalkan tanah leluhurku
    , meluncur ke Mertoyudan.
    Tidak berapa lama
    ,_kami pun tiba di sana dan bertemu dengan ajudan dari
    "si bapak VVIP"_tersebut._Kami_diminta_menunggu_sebentar_karena beliau
    sedang sarapan bersama sang istri. Pukul 7 lebih sedikit
    ,,pertemuan dimulai.

    Pada pukul 8:00, tercapailah kesepakatan._Bukan hanya secara lisan,_tetapi
    juga secara tertulis
    , hitam di atas putih._Ada kekuatan hukumnya._Uuuhhh,
    lega banget rasanya._Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin. Terima kasih, ya Allah.

    Perjalanan_pulang_ke_Jakarta
    ,_menjadi_terasa_jauh_lebih_menggembirakan.
    Setelah
    _berkendara_bersama,_Rabu,_2 Januari_(menjelang pukul 7 malam),
    "Mbak Sersan" dan "Mas Letnan" ini pun akhirnya tiba di Markas Besarnya.

    Walau kami merasa letih
    ,_tapi_sebanding dengan hasil yang kami dapatkan.



     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Jan 11, 2019
  6. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Berhubung saat ini,_aku telah sepenuhnya berhijab,_maka aku pun tak bisa
    memajang_foto_diriku_pada_sepuluh_tahun_lalu_untuk_dibandingkan_dengan
    foto diriku kini._Penampilanku pada masa lampau itu masih begitu terbuka,
    yang jelas-jelas bertentangan dengan perintah Allah kepada para Muslimah.

    Secara objektif,_mungkin aku boleh mengatakan,_tidak terjadi transformasi

    "dari_hal_yang_baik_ke_hal_yang_buruk"_di_dalam_diriku_ini._Alhamdulillah,
    yang terjadi justru adalah perubahan "dari_yang_tak_ideal_menjadi_ideal".

    Sepuluh tahun lalu, aku masih berstatus sebagai gadis belia yang belumlah
    lulus SMA. Belum mandiri secara finansial, belum bisa mencari uang,_dan

    hanya_selalu_bergantung_pada_tunjangan_dari_kedua_orangtuaku_tercinta.

    Puji syukur_kepada_Allah,_sekarang ini,_aku sudah bisa memenuhi segala

    kebutuhan_finansialku._Aku tak lagi_harus meminta_uang pada siapa pun.

    Tetapi, karena aku sudah menikah dengan si Mas, dengan sendirinya, aku
    wajib_untuk_menerima_jatah_bulanan_darinya._Betapa_pun_aku_telah_bisa

    menjelma menjadi seorang perempuan dewasa yang mandiri,_hal itu tidak
    lantas_membuatku_belagu_menolak_pemberian_uang_dari_suami_kinasihku.



    Seorang_Suci_pada_sepuluh_tahun_silam,_adalah_sesosok_perempuan_yang

    belum memiliki kesadaran untuk mematuhi perintah-Nya dalam berhijab.

    Meski Hafiza
    , teman karibku semasa SMA, tak bosan-bosannya mengajak
    dan mengingatkan aku untuk pelan-pelan mulai belajar berhijab
    , tapi aku
    tak tergerak untuk melakukannya._Bukan tak mau
    , hanya merasa enggan.



    Padahal
    , bila kuingat... penampilan jahiliyyah-ku ketika itu,_justru pernah
    menyebabkan aku jatuh ke_dalam_pusaran konflik serius dengan sejumlah

    oknum seniorwati yang seolah-olah merasa terintimidasi oleh eksistensiku.


    Kalian_
    ngerti_'kan,_semasa_SMA, biasanya,_para oknum senior_pria akan
    menindas ataupun merisak para junior pria yang terlihat
    cu-pu dan lemah.

    Sedangkan
    ,_para oknum seniorwati, justru sebaliknya._Mereka cenderung
    akan merasa terancam_apabila_ada_siswi_junior_yang dianggap berpotensi

    "menyaingi"_mereka._Akibatnya,_sejumlah_oknum_seniorwati_pasti_akan
    melibas_siswi_junior_mana_pun_yang_mereka_takutkan_bisa_menurunkan
    popularitas mereka di_SMA._Aku pun tak luput dari kebiadaban tersebut.

    Hal itu dipicu ulah oknum senior pria yang menjadikan aku sebagai target
    favorit_untuk_mereka_isengi._Ada_yang_menyembunyikan_tas_sekolahku
    ,
    ada_pula yang_nekat_"menyanderanya". Tasku_baru akan dia kembalikan,
    asalkan saja,_aku_bersedia_memberikan nomor teleponku kepada dirinya.

    Bukan
    _hanya_itu._Ada_seorang_senior_pria_yang_nekat_berteriak-teriak_di
    depan kelasku
    , "Suci, aku cinta padamu."_Uh, langsung mendidihlah kepala
    para perempuan bengis tersebut saat mengetahuinya._Mereka mendatangi

    aku dan melakukan
    "sejumlah teror psikologis" yang nyaris berujung pada
    tindakan_kekerasan
    ,_baik_itu_kekerasan_verbal_dan_juga_kekerasan_fisik.



    Alhamdulillah
    ,_di luar perkiraanku,_Hafiza punya seorang kakak sepupu
    sekaligus seorang
    informal leader yang sangat berpengaruh dan disegani di
    kalangan para senior._Atas_pertolongan_sang kakak sepupu Hafiza itulah
    ,
    akhirnya,_flirting_para seniorwan dan teror para seniorwati tak berlanjut.

    Selama tiga tahun,_aku selalu sekelas dengan Hafiza._Tetapi, hingga kami
    lulus SMA, aku belum juga mau berhijab seperti dirinya._Yah, syukurlah,
    setelah sepuluh tahun berlalu,_aku telah mengakhiri sikap ndableg-ku itu.
    Kini,_hanya_suami_kinasihku_yang_boleh_melihat_dan_menikmati_auratku.


    Sepuluh tahun lalu,_aku sama_sekali tak_mengetahui siapakah sosok yang
    Allah_pilihkan_sebagai_pendamping hidupku_kelak?_Aku_sempat_berdoa
    supaya_Allah_berkenan_
    "untuk_memberiku_seseorang_yang_pada_saat_itu
    luar_biasa_membuatku_kesengsem
    "._Ternyata,_harapanku_sepuluh_tahun
    silam tersebut
    , tak pernah dikabulkan-Nya. Namun, Dia memberikan aku
    teman_hidup yang_kualitasnya_berkali-kali_lipat_lebih_baik dibandingkan

    dengan
    _sosok_lain_yang_sempat_aku_sukai_dan_aku_ucapkan_dalam_doaku.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Jan 22, 2019
  7. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Sekitar bulan Oktober tahun lalu,_si Mas bilang bahwa ada kemungkinan
    ia akan ditugaskan kantornya untuk pergi ke Jepun._Tetapi,_hingga akhir
    tahun 2018, hal tersebut tidak juga terealisasi._Aku bersyukur atas hal itu.

    Karena jika dia jadi ditugaskan ke sana,_pastilah aku akan dia tinggalkan

    sendirian di sini._Berhubung murni terkait urusan kedinasan dan aku pun
    tidak bisa mengambil cuti, maka mustahil aku bisa menemani dia ke sana.



    Saat aku mulai mengira bahwa penugasan terhadap si Mas takkan terjadi,

    tiba-tiba..._suamiku mengatakan_bahwa ia diperintahkan berangkat pada
    bulan_Februari,_dan_kemudian_mesti_bertugas_di_Jepun_selama_±_9_hari.

    Yah,_karena hal itu adalah perintah yang takkan mungkin ditawar-tawar,

    maka aku berusaha_menegarkan diriku._"Sembilan hari itu tak lama,_hanya
    sekejap saja, kita berdua 'kan kembali bersama.".Terinspirasi syair lagu lawas
    "Tinggi Gunung Seribu Janji".._Mungkin,_aku_bisa_pula "mengadopsi"_lirik
    lagu "Ruang Sendiri" yang_anti-mainstream_itu,,"Bila kita ingin tahu seberapa
    besar rasa yang kita punya,_kita butuh ruang._Janganlah_kita_sampai lupa akan
    rasa sepi sehingga_kita tak bisa lagi menghargai rasa sepi."_Dalam_kehidupan
    pernikahan, mungkin ada baiknya juga jika sesekali waktu, aku dan si Mas
    berada di tempat yang berbeda dan berjauhan._Dengan demikian,_ada rasa

    sepi yang hinggap di hati ketika kami terpisah, tapi akan ada pula rasa lega
    (serta "gairah yang terbarukan")_pada_saat_kami_berdua_kembali_bersama.




    Akhirnya, dengan (berpura-pura) tegar,_aku pun melepas suami kinasihku

    di bandara. Sambil tak lupa berdoa memohon kepada Allah SWT, supaya
    sang_teman_hidupku_itu_diberikan-Nya_kelancaran_dalam_melaksanakan

    semua tugasnya_sampai_tuntas_sehingga_dia_pun dapat segera kembali ke
    pelukanku_rumah_kami._Oleh_karena_pada_setiap_bulan_Februari_itu
    di Jepun sana masih memasuki musim dingin, aku juga mengingatkannya
    agar dia_selalu_menjaga kebugaran_tubuhnya,_jangan sampai jatuh sakit.



    Ternyata
    ,_pada hari pertama aku tak bersamanya,_sudah ada ujian yang
    mesti aku hadapi. Salah seorang adikku mengabarkan sebuah berita duka
    bahwa_si_Helti_telah_berpulang_pada_hari_Selasa
    ,_12_Februari,_dini hari.

    Si Helti itu adalah seekor kucing betina
    ,_berwarna putih bersih,_bermata
    biru
    ,_berbulu pendek,_hasil kawin silang antara kucing Siam_dan_kucing
    kampung biasa._Keluargaku_telah_memelihara_dia_sejak_bulan Desember
    tahun 1999(
    (!),_saat dia masih berukuran_setelapak_tangan orang dewasa.
    Artinya
    , dia berpulang ke haribaan-Nya pada usia 19 tahun lebih sebulan.
    Walau masih ada 3 ekor kucing yang
    "tersisa",_tapi dengan berpulangnya
    Helti
    ,,maka tiada lagi kucing berwarna putih mulus di rumah keluargaku.

    Salah satu_kenangan_yang_tidak_terlupakan_adalah_ketika_aku_menjalani

    tes TORCH menjelang pernikahanku dengan si Mas. Alhamdulillah
    , hasil
    dari tes tersebut_menyatakan_bahwa aku NEGATIF toksoplasma._Hal itu

    sekaligus_mementahkan_anggapan_sejumlah_orang_awam_yang_dengan
    semena-mena_sering_kali_menggeneralisasi_seolah_para_perempuan_yang

    memelihara_kucing_pasti_akan_terinfeksi_toksoplasma._Padahal
    ,_asalkan
    sang pemelihara menjalani pola hidup sehat dan bersih
    , serta kucing yang
    dipelihara_itu_pun_dikondisikan_untuk_hidup_secara_sehat_dan_bersih_

    (tidak pernah diberi makan daging mentah dan hanya dipelihara secara indoor),
    Insya Allah,_si pemelihara dan kucingnya_takkan_terinfeksi toksoplasma.

    Bagiku
    ,_kepergian si Helti itu adalah_berita_yang menyedihkan._Si Helti
    bukan sekadar hewan peliharaan semata
    ,_tapi sudah menjadi bagian dari
    keluarga_kami._Dia_ada pada saat_aku_masih_berstatus murid SD_hingga

    aku lulus program magister._Sejak aku dikeloni Mama tercinta atau cuma
    terbaring berteman guling
    ,_hingga pada akhirnya,_aku merasakan tidur
    seranjang dalam dekapan suamiku._Kendati aku telah berpisah dengan si
    Helti sejak_hampir_dua_tahun yang lalu
    -semenjak aku diboyong suamiku
    ke rumah_yang_kami_tempati_saat ini-tetapi
    ,_ada berjuta kenangan yang
    takkan pernah hilang dari benakku._Bagi orang-orang yang tidak pernah

    memelihara dan tidak pernah memiliki ikatan emosional dengan binatang
    kesayangan
    nya,,mungkin akan mencibir atau bahkan juga menertawakan
    kesedihanku._Mustahil_mengharapkan_empati_dan_simpati_dari_mereka.

    Untunglah
    , suamiku adalah spesies pria yang punya rasa belas kasih pada
    makhluk-makhluk-Nya seperti tumbuhan dan hewan-hewan kesayangan.

    Sayangnya
    ,_karena (saat itu) dia sedang berada nun jauh di Jepun,_dalam
    rangka melaksanakan_tugas_penting
    ,_maka_aku_pun harus menahan diri
    untuk tak berkeluh kesah
    ,_membagi rasa sedihku karena kepergian Helti.



    Eh
    , di kantor ada juga masalah yang tiba-tiba muncul. Salah seorang staf
    yang berada dalam kewenanganku
    , melakukan sebuah kekeliruan karena
    ia salah menginterpretasikan arahan_yang_telah_aku sampaikan padanya.


    Meski secara teknis
    ,,kesalahan itu mutlak ada pada dirinya, tapi aku pula
    yang akhirnya mesti repot turun tangan langsung untuk memperbaikinya.
    Bahkan aku nyariiiis bersitegang dengan seorang petinggi yang tidak mau
    tahu dengan permasalahan tersebut._Alhamdulillah
    ,_aku masih sanggup
    mengendalikan diriku_sehingga_aku tak terpancing untuk bersikap kasar.



    Setelah sembilan hari berlalu
    , puji syukur kepada Allah SWT,_akhirnya...
    sang laki-laki tercintaku pun tiba kembali di tanah air. Kedatangannya itu
    entah kenapa
    , tiba-tiba... langsung membangkitkan sikap manja yang ada
    dalam diriku. Selama berhari-hari
    ,_aku memaksakan diri_untuk bersikap
    tegar meskipun badai emosional datang menerpa tanpa henti._Merasakan
    kesedihan karena kepergian si Helti
    ,_kemarahan karena situasi di kantor,
    tetapi_aku tak kuasa mencurahkan semua itu kepada suamiku karena aku
    berasumsi bahwa si Mas pastilah tengah disibukkan oleh urusan dinasnya.

    Aku_berusaha_memosisikan_diri_sebagai_seorang istri yang tidak cengeng
    ,
    yang tidak sebentar-sebentar mengeluh kepada suamiku._Lha... jebulane...
    suamiku_tidak_begitu_sependapat_denganku._Dia justru menyayangkan,
    andaikan memang ada hal yang membuatku sedih,_semestinya aku segera
    berbagi kesedihan itu dengannya._Suami berkewajiban untuk menghalau

    segala bentuk duka lara yang dialami sang istri
    ,_dan sebaliknya._Terkait
    berpulangnya si Helti
    , ternyata, suamiku mempunyai sanak saudara yang
    memelihara_sejumlah_kucing_eksotis_dalam_jumlah_yang_cukup_banyak.


    Pada Sabtu
    ,,23 Februari,,suami kinasihku pun mengajakku menyambangi
    kediaman_kerabatnya_tersebut_untuk_bersilaturrahim_dan_sekaligus_untuk
    memupus_kesedihanku_dan_keluargaku_sepeninggal_kucing_kami, si_Helti.
    (Karena waktu Maghrib telah tiba,_aku cukupkan ceritaku sampai di sini dulu.)


     
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Mar 7, 2019
  8. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Biasanya, tiap ada_event Big Bad Wolf, kami berdua akan selalu kalap dan
    rela mondar-mandir_Jakarta-ICE BSD City_demi melakukan perburuan
    buku-buku yang didiskon habis-habisan._Bahkan
    , pada penyelenggaraan
    tahun lalu,_kami sampai rela berpindah markas untuk sementara di BSD.


    Tapi, dalam event tahun ini, kami terpaksa tidak bisa lagi seagresif seperti
    sebelumnya._Sewaktu perjalanan dinasnya bulan lalu ke Jepun,_suamiku
    tidak sanggup menahan diri_untuk mengabaikan_beraneka ragam artefak
    kebudayaan yang tersedia melimpah ruah di sana._Adalah suatu "hil yang
    mustahal" bagi dirinya, berkunjung ke Jepun tanpa memborong rekaman
    musik dalam_bentuk_vinyl_dan CD._Karena dia telah mengeluarkan dana
    yang besar demi memuaskan dahaga duniawinya akan hal tersebut, maka
    sebagai konsekuensinya,_aku harus menjaga keseimbangan finansial agar
    janganlah sampai cadangan_keuangan_kami menyusut drastis jumlahnya.

    Selain itu,_ada kondisi yang menjadikan kami berdua tidak mungkin lagi
    untuk meninggalkan rumah_dan berpindah markas ke kediaman saudara
    sepupu suamiku di BSD.
    _Sejak tanggal 23 Februari yang lalu,_kami telah
    memutuskan untuk
    _mencoba mengadopsi_3 ekor_kucing nan eksotis yang
    dihibahkan
    _oleh_Om_Wien_dan_Tante_Meita_(Om_dan_Tante_dari_suamiku).



    Pada postinganku sebelumnya,_sekilas,_aku ceritakan perihal si Mas yang
    ternyata punya sanak saudara yang memiliki kucing-kucing eksotis dalam
    jumlah banyak._Tadinya sih,_,aku sempat mengira,_frasa "kucing eksotis"
    tersebut mengacu kepada_Exotic Shorthair_atau satu jenis ras kucing yang
    cukup populer di kalangan pencinta kucing di Indonesia.
    _Tapi, dugaanku
    keliru._"Kucing-kucing eksotis" yang dimaksud suamiku adalah beraneka
    macam_ras_kucing_yang_mempunyai_daya_pikat_serta_keunikan_tertentu.



    Hari Sabtu, 23 Februari,_setelah mandi,_shalat Subuh,_dan sarapan pagi,
    kami berdua pergi ke rumah Om Wien dan Tante Meita. Meski aku sudah
    mengenal kedua beliau tersebut sebagai Om dan Tante dari suamiku, tapi
    aku belum pernah sekali pun_berkunjung ke kediaman mereka._Maklum
    saja deh,_Om Wien dan Tante Meita itu berdomisili_di pinggiran Jakarta
    yang jaraknya_lumayan_jauh dari_hunian_yang kami tempati._Setiap kali
    ada momen-momen tertentu di dalam keluarga besar kami,_kedua beliau
    itu yang lebih sering datang ke Jakarta._Tapi,_meski_disebut "berdomisili
    di pinggiran Jakarta"
    ,_bukanlah berarti mereka bermukim di lingkungan
    yang_terpencil
    ,_terbelakang,_ataupun_tak_terjamah_peradaban_modern.

    Ketika aku menjejakkan kedua kakiku di sana
    ,_kesan yang langsung aku
    rasakan adalah,_kediaman Om Wien dan Tante Meita_tersebut_berada di
    suatu bidang tanah yang amat luas._Kemudian, hal lain yang membuatku
    takjub_(persis seperti yang_dikatakan suamiku),_mereka mempunyai begitu
    banyak tanaman, ikan hias, dan kucing nan eksotis. Aquarium berukuran
    besar tersebar di mana-mana._Karena hunian mereka_sangat luas,_maka
    keberadaan_aquarium_tersebut_tidak_menjadikan_suasana_terasa_sumpek.


    Lalu, hal lain yang paling menarik perhatianku adalah beraneka kucing ras
    yang mereka
    miliki. Ada jenis Ragdoll, Russian Blue, Russian White, Siamese,
    Brown Bengal,
    Snow Bengal (baik yang coat patterns-nya_spotted maupun yang
    marbled)._Ada pula jenis Burmese, Korat, dan Japanese Bobtail._Dari sekian
    banyak jenis kucing tersebut,_ada yang membuatku sangat berminat untuk
    mengadopsinya
    , yaitu jenis Russian White. Secara fisik,,kucing Russian White
    amat sangat miriiiiip dengan_si Helti
    ,_kucing yang telah aku ceritakan pada
    postinganku_sebelumnya._Kebetulan
    ,_Om Wien dan Tante Meita_memiliki
    beberapa anak kucing Russian White_yang baru berusia beberapa bulan tapi
    sudah_tidak_lagi_bergantung_pada_induknya_dan_sudah_pula_divaksinasi.
    _


    Tapi sayangnya
    , aku merasa
    agak sungkan dalam mengutarakan minatku
    kepada_Om_Wien_dan_Tante_Meita_untuk_mengadopsi_salah_satu_dari

    anak-anak kucing tersebut._Alhamdulillah,_suami kinasihku cukup peka
    dalam_membaca_perasaanku._Dia_itulah_yang_kemudian_tampil_sebagai
    pahlawanku, mengadakan pendekatan personal kepada Om dan Tantenya
    perihal mengadopsi anak kucing yang mereka miliki. Di luar perkiraanku,
    Om Wien dan Tante Meita_justru_sama_sekali_tidak_berkeberatan_dengan
    hal tersebut. Bahkan, bukan cuma seekor anak kucing Russian White_yang
    dihibahkan kepada kami,_melainkan dua ekor._Kemudian,_si Mas malah
    bersikap seperti
    "diwenehi ati, ngrogoh rempelo" atau "dah dikasih hati, eh,

    masih juga meminta ampela"._Dia kesengsem banget dengan_anak kucing
    Snow Bengal dan juga seekor anak kucing Japanese Bobtail_yang berwarna
    putih_mulus
    ,_tetapi_dihiasi_corak_kembang telon_di_kepala_serta_ekornya.
    Dimintanya pula dua ekor anak kucing itu pada_Om Wien dan Tante Meita.

    Aku sempat memberikan komentar_secara implisit untuk mencegah supaya
    suamiku tak meneruskan keinginannya tersebut. Namun, anehnya, lagi-lagi
    Om Wien dan Tante Meita meluluskan permintaan suamiku itu._Justru aku
    yang kemudian_merasa sangat tidak enak._Aku tahu persis,_kucing Bengal,
    meskipun masih kecil,_bukanlah_kucing_yang berharga murah._Tidak elok
    rasanya_jika_si_Mas meminta_begitu_saja_secara cuma
    -cuma,_walaupun itu
    kepada_Om dan Tantenya_sendiri._Akan tetapi
    ,_Om Wien dan Tante Meita
    menepis_perasaan_sungkanku._"Mbak Suci
    ,_jikalau_bukan_karena_jasa_besar
    dan pertolongan yang dulu_telah_diberikan_oleh_orangtua dari suami Mbak Suci
    ,
    mustahil kami bisa menempati_properti seluas ini._Jadi,_hibah kucing ini_nggak
    ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan kebaikan yang dulu pernah diberikan
    oleh kedua
    _Mertua Mbak Suci."_Meskipun aku belum mengetahui
    ,_kebaikan
    macam apa sih
    ,_yang dulu_pernah diberikan_oleh_kedua Mertuaku kepada
    Om Wien dan Tante Meita
    ,_tapi_aku_menaruh_hormat_atas_keluhuran_budi
    yang ditunjukkan_oleh Om dan Tante_dari_suamiku itu._Mereka tak seperti
    "kacang yang lupa akan kulitnya"._Tetap merasa berutang budi dan takkan
    pernah_melupakan_jasa_besar_dari_pihak_yang_pernah_membantu_mereka.



    Akhirnya,_aku_dan_suamiku_kembali_ke_Jakarta_dengan_membawa_4_ekor
    anak kucing usia 6-7 bulan._Seekor kucing Russian White_betina langsung

    kami_berikan_untuk_keluargaku_(Sebagai pelipur lara setelah berpulangnya
    Helti._Meski bukan dimaksudkan sebagai pengganti Helti
    ,_karena Helti takkan
    tergantikan keberadaannya)._Alhamdulillah, keluargaku pun merasa sangat
    senang dan terharu_atas_kehadiran_anak kucing_Russian White_betina itu.

    Sedangkan
    ,_seekor anak kucing Russian White betina lainnya,_kami bawa
    pulang ke rumah bersama dengan seekor anak kucing Snow Bengal_betina
    (Snow Seal Lynx Bengal)_dan_juga_seekor_anak_kucing_Japanese_Bobtail.


    Lalu
    ,
    bagaimana_dengan_rencana_kehamilanku?_Insya Allah,_akan tetap
    terlaksana pada tahun ini, tidak boleh ditunda-tunda lagi._Kemarin,_aku
    sudah berkonsultasi dengan dokterku dan_beliau "memberi lampu hijau",
    membolehkan aku tetap memelihara kucing meskipun saat aku menjalani
    masa kehamilanku,_asalkan kucing-kucingnya dipastikan tidak terinfeksi
    toksoplasma dan aku tidak berurusan dengan cat litter box. Kalaupun aku
    nanti terpaksa menitipkan kucing-kucingku di rumah orangtuaku, hal itu
    hanyalah andaikan aku dan si Mas_merasa kewalahan_mengurus kucing-
    kucing tersebut._Namun,_sampai sejauh ini,_ketiga ekor kucing kami_itu
    sama sekali tidak menyusahkan._Mereka_justru_membuat_kami terhibur.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Mar 10, 2019
  9. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Tanpa sama sekali kusadari, Alhamdulillah,_atas izin dan kehendak-Nya,
    aku_positif_hamil,_dan_usia_kehamilanku_sudah_memasuki_pekan_ketiga.

    Meski bukan sesuatu yang mengejutkan, tapi tak urung, kehamilanku itu
    sempat membuatku tertegun._Aku tak merasa hamil, tapi ternyata hamil.




    Alkisah,_pada_beberapa_waktu_lalu,_aku_mengalami_morning sickness,

    rasa mual yang sungguh nggak keruan. Tadinya, aku cuma menyikapi hal
    tersebut sebagai_"rasa mual biasa"_yang mungkin disebabkan oleh cuaca

    dingin_dan_mendung_pula._Namun,_suamiku justru berpikiran lain._Dia
    itu adalah tipe suami yang rajin mempelajari siklus haid istri tercintanya,
    sehingga akan langsung mengetahui_saat si istri sudah telat datang bulan.


    Karena_aku_dan_si Mas_menerapkan_metode kontrasepsi non-hormonal

    (yang di antaranya adalah calendar-based method),_tentunya,_mau tak mau
    menjadikannya wajib memahami siklus haidku._Aku dan dia_bersepakat
    untuk_menunda_kehamilanku_hingga_tahun_kedua_pernikahan_kami._
    Sungguh-sungguh bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan lho, sebab
    pada dasarnya,_kami berdua ini adalah pasutri yang aktif secara seksual.




    Ketika itu,_aku memang sudah_sembilan hari_tak_mengalami menstruasi

    sejak_tanggal_seharusnya._Suamiku_pun_mulai_berpikir_bahwasanya_dia
    telah menghamiliku._Toh,_aku masih belum sepenuhnya meyakini hal itu
    karena keterlambatan haid tidak selalu terkait dengan kehamilan._Untuk
    memastikan kehamilan,_ya harus diperiksa ke dokter kandungan._Walau
    tes kehamilan bisa juga menggunakan test pack,_tetapi menurut dokterku,
    untuk_mendapatkan_hasil_yang_akurat,_sebaiknya_memeriksakan_diri_ke
    dokter kandungan._Tidak jarang, test pack memberikan hasil yang keliru,
    false positive_atau_ false negative._Kami_berdua_bergegas_menjadwalkan
    pemeriksaan perihal kehamilanku_supaya memperoleh_hasil yang akurat.



    Setelah sempat berdebar-debar tak menentu, setelah dua tahun menunda

    kehamilan,_Alhamdulillah,_pada akhirnya,_aku_dinyatakan positif hamil.



     
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Apr 5, 2019
  10. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Pada_hari_Senin_ini,_usia_kehamilanku_mulai_memasuki_pekan_keempat.

    Kendati_jenis_kelamin_si calon bayi_belumlah_bisa_diketahui_secara pasti,

    tapi naluriku mengisyaratkan bahwasanya janin yang sedang kukandung
    ini_adalah_laki-laki_yang_Insya Allah_kelak_akan_memiliki_banyak_sekali

    kemiripan dengan Papa-nya. Aamiin Allahumma Aamiin._Si Mas sendiri
    tak_mempermasalahkan_perihal_jenis kelamin bayi_dalam_kandunganku.

    Kalau_Allah SWT_menghendakinya_tercipta sebagai_bayi perempuan,_ya

    Alhamdulillah._Apabila Allah SWT menentukannya tercipta sebagai bayi
    laki-laki, ya Alhamdulillah. Insya Allah akan kami terima dengan senang
    hati sebagai rezeki dan amanah dari-Nya. Andai kami diamanahkan-Nya

    anak perempuan,_semoga saja aku dan suamiku bisa membesarkan serta

    mendidik anak kami_tersebut sebagai_"perempuan sejati dan seutuhnya".

    Seumpama kami diamanahkan-Nya anak laki-laki,_semoga saja aku dan

    suamiku_bisa_membesarkan_serta_mendidik_anak_kami_tersebut_sebagai
    "laki-laki sejati dan seutuhnya"._Apa_pun_yang_dikehendaki-Nya_terkait
    calon bayi yang sedang berada di dalam kandunganku ini,,semoga adalah
    kebaikan_yang_selalu_bisa_kami_berdua_syukuri._Anak_yang_sehat_secara
    lahir-batin,_jasmaniah-rohaniah,_dan_senantiasa_berada_di_Jalan-Nya.



    Mengapa_aku_bisa_cenderung_meyakini_bahwa_aku_sedang_mengandung

    janin berjenis kelamin laki-laki? Karena pada akhir-akhir ini, aku mulai
    merasakan,_sepertinya_kadar agresivitas_yang_ada dalam diriku semakin

    meningkat (huahahaha)._"Sisi cengeng dan melankolisku" terasa menyusut
    drastis._Meski (Insya Allah) aku termasuk sosok perempuan yang mandiri
    dalam menjalani kehidupan,_tapi di sisi lain,_aku juga termasuk tipe istri
    yang tiap malam akan bermanja-manja_(bahkan kolokan)_pada suaminya.

    Semenjak_menikah,_aku sering kali merasa sulit tidur_jika tidak dikeloni

    oleh suami kinasihku._Dia suka menyenandungkan berbagai macam lagu
    di telingaku,_mulai dari lagu-lagu yang liriknya religius, puitis, romantis,
    hingga "lagu-lagu sing ora genah". Kalau dia iseng melantunkan lagu-lagu
    berlirik_amburadul,_maka_biasanya,_mataku_yang_sudah_kriyep-kriyep
    perlahan-lahan_akan_terbuka,_kemudian_aku_(pura-pura)_memarahinya,
    dia merespons kemarahanku, dan sebuah pertarungan Mixed Martial Arts
    seperti_yang_tersaji_di_TV_pun_akan_langsung_terselenggara_di_ruang

    privat kami. Aku selalu tidak kuasa menahan tawa setiap kali mengenang
    momen saat kami saling "mengintimidasi" dan mengintimi satu sama lain.




    Namun,_memasuki masa kehamilanku ini,_entah kenapa,_tiba-tiba saja,

    aku justru merasa enggan dikeloni suamiku._Lebih "parah" lagi, aku pun
    seakan tidak mau tidur seranjang berdua dengannya._Awalnya,_suamiku
    menyikapi_"keberengsekanku_yang_sungguh_di_luar_kebiasaan_tersebut"
    dengan_menggelar_sleeping bag-nya_di_lantai._Eh,_aku_tetap_saja_tidak
    mau tidur sekamar berdua dengannya. Aku menyuruhnya untuk tidur di
    kamar-kamar_kosong_lainnya_yang_ada_di_lantai bawah atau lantai atas.

    Pokoknya,,selama aku sedang berbadan dua,,menjauhlah sejenak dariku.

    Untungnya,_dia bisa memahami bahwa sikapku yang_nganeh-nganehi_itu

    semata-mata_karena_terjadi_perubahan_psikologis_di_dalam_diriku_yang
    mestilah dia maklumi._Akhirnya,_dia_pun_dengan terpaksa_"mengungsi"
    untuk sementara waktu_ke paviliun 2_lantai_di samping bangunan utama
    rumah_kami._Kendatipun_sejatinya_paviliun_tersebut_difungsikan_untuk
    menampung beraneka macam koleksi artefak kebudayaan miliknya,_tapi
    di_tempat_itu_juga_ada_kamar_tidur_dan_kamar_mandi_yang_manusiawi.

    Setelah_mengetahui_hal_tersebut,_baik_Mama_dan juga Mama Mertuaku

    berkelakar, "Yang udah-udah sih,_jika si istri merasa_sebel_kepada suami
    saat si istri sedang menjalani masa kehamilan,_biasanya,_anak yang lahir
    nanti_adalah_anak_laki-laki_yang_akan_mirip_banget_dengan_Papa-nya."

    Berhubung sekadar mitos yang tidak punya dalil ilmiah dan dalil teologis,
    maka aku takkan mau berpegang pada pernyataan itu._Tetapi,_instingku

    seolah_tak_henti-hentinya membisikkan_bahwa_si calon_bayi_yang sedang
    kukandung ini memang_adalah laki-laki yang kelak akan memiliki begitu
    banyak kesamaan dengan si Mas. Benarkah? Wallahu a'lam bish-shawab.


     
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Apr 8, 2019
  11. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Hingga hampir sebulan usia kehamilanku ini,_aku belum mengalami fase
    ngidam_yang_aneh-aneh._Yang_justru_mulai_sering_aku_rasakan_adalah
    pegal-pegal di punggung dan_kedua kakiku._Untungnya,_sang pria yang
    telah menghamiliku (secara halal dan legal, tentunya) bersedia bertanggung
    jawab_sepenuhnya_atas_segala_macam_bentuk_keluhan_yang_kurasakan.




    Walaupun ia juga sama_letihnya dengan diriku,_setelah bekerja seharian,

    tetapi hal itu tidaklah membuatnya merasa terbebani dalam mengurusku.

    Dia bersedia memijati tubuhku demi_mengenyahkan rasa pegal dan nyeri

    yang menghinggapi. Dan proses pemijatan yang dia lakukan itu bukanlah
    "pijat guyonan" yang sifatnya artifisial, lho._Meski terkadang, ada bagian

    dari_proses_pemijatan yang_membuat_aku_sedikit_menyeringai_menahan
    nyeri,_tapi pada umumnya,_aku bisa menikmati pijatan suami kinasihku.

    Aku memercayai_dia untuk_memijat_tubuhku_karena_dia_memang_punya

    kapabilitas dalam_hal_pijat_dan_akupresur._Salah_seorang kerabat si Mas
    (sepupu dari Mama Mertuaku)_mengelola sebuah dojo_(sasana bela diri)_dan
    beliau itulah yang mengajari_si_Mas_perihal_teknik_memijat_secara_benar.



    Jadi, ya, aku manut saja saat suamiku memijatiku dalam beragam posisi.

    Kadang, mesti telentang._Kadang, pahaku ditekuknya._Kadang, pundak

    ini agak sedikit dicengkeramnya._Karena aku sedang mengandung, maka
    demi melindungi kondisi janin buah cinta kami berdua,_terpaksalah, sesi
    pemijatan dalam posisi_tengkurap ditiadakan._Diganti dengan teknik lain
    yang bisa menghasilkan efek serupa._Aih,_cerdik nian dia berimprovisasi.

    Pijatannya lembut, sekaligus juga bertenaga._Yang istimewanya lagi,_dia

    memijati bagian tubuhku_seraya mengadakan dialog interaktif denganku.

    Dia_menceritakan_sejumlah_hal_yang_mau_tak_mau_membuatku_tergerak

    untuk_menanggapinya._Komunikasi_dua_arah_yang_sehat_seperti_itulah
    yang (Insya Allah) bisa melanggengkan pernikahan kami berdua._Aamiin.



    Karena dia telah begitu berbaik hati memijatku, aku pun tak sampai hati
    "mengusirnya" ke paviliun. Perasaan sebel-ku pada dirinya, seolah luluh,

    meski mungkin untuk sementara waktu saja 'kali, ya (hahaha)._Kuizinkan

    dia_tidur_berdua_denganku._Kami tertidur nyenyak bersama._Pada pagi
    harinya,_aku terbangun dengan kondisi segar bugar. _Setelah mandi dan
    shalat Subuh,_tidak_kurasakan lagi_pegal-pegal_dan nyeri yang kemarin
    bertubi-tubi_menghinggapi tubuhku._My personal masseur did a good job!


     
    Last edited: Apr 12, 2019
  12. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Situasi pada saat itu adalah: aku berteman karib dengan Ivonne,_Ivonne
    berteman_akrab_dengan_si Mas,_sedangkan_si Mas_dan_aku_sama_sekali
    belum pernah bersua sehingga tak saling mengenal._Namun,_karena aku
    digerakkan-Nya untuk_mendatangi_rumah Ivonne_dan pada_waktu yang
    hampir_bersamaan,_si Mas_juga_ditakdirkan-Nya_berkunjung_ke_sana,
    maka akhirnya,_terjadilah pertemuan bersejarah antara aku dan si Mas.



    Sore_hari_dalam_acara_iftar_pada_bulan_Ramadhan_tahun_1432_Hijriah.


    Lantas, Ivonne memperkenalkan aku kepada si Mas,_si Mas menyambut

    dengan tangan terbuka,_meskipun tanpa_diiringi proses berjabat tangan..
    Secara naluriah,_terus terang saja kuakui,_aku tak kuasa menutupi rasa
    kesengsemku_terhadap_sosok_yang_berdiri_menjulang_di_hadapanku_itu.

    Dalam hati, aku pun membatin, "Masya Allah._Ngganteng-gede-dhuwur."

    Tetapi,_karena saat_itu_sedang_berpuasa Ramadhan,_terpaksa deh,_aku
    hanya mesam-mesem,_seakan mengingkari apa yang bersemayam di hati.



    Proses perkenalan itu pun berlanjut pada sebentuk_percakapan normatif

    antara aku dan si Mas, sambil menunggu saat adzan Maghrib dan waktu
    berbuka puasa._Toh, setelah_acara iftar itu selesai, dia tidak mengajakku

    untuk saling bertukar nomor telepon milikku dan miliknya, sebagaimana
    lazimnya dilakukan seorang pria saat berkenalan dengan seorang wanita.

    Dalam perjalanan pulang, aku berkata kepada diriku sendiri, "Ya sudah.

    Kalau dia tak meminta nomor teleponku dan tak memberikan nomornya
    untukku,_mungkin hal itu bisa diartikan,_aku tidak cukup membuatnya

    merasa kesengsem. Dengan demikian, tampaknya, dia tidak tertarik dan
    tak pula merasa perlu_mengenalku_lebih_lanjut."_
    Sambil terus menyetir,
    aku pun lirih bersenandung. Mencoba "berdamai dengan diriku sendiri"._



    Eh,_secara tak disangka-sangka,_pada pukul 3 dini hari,_aku terbangun

    oleh suara telepon dari seseorang._Dan seseorang itu ternyata adalah dia.

    Berhubung aku masih
    _setengah mengantuk,_suaraku pun jadi terdengar
    seolah seperti_sedang_bergumam_dan_diselingi_dengan_desahan tak jelas.
    Desahan yang menurut dia,_"punya efek sama seperti proses_anesthesia".

    Aku_sempat_bertanya,_dari_mana_dia_mendapatkan_nomor_teleponku?

    Dari Ivonne, jawabnya._Hati_kecilku_bernyanyi_riang, "Rupanya,_rasa
    kesengsemku kepadamu,_tidaklah bertepuk_sebelah tangan._Setidaknya,
    ada rasa ketertarikanmu padaku setelah perkenalan kita kemarin siang."

    Kendatipun begitu,_jalan yang mesti kami lalui sungguhlah berliku-liku,

    terjal, dan bahkan juga,,"berdarah-darah". Berkenalan pada tahun 2011.
    Tahun 2015, aku dilamar._Tetapi, baru pada tahun 2017,_ia menikahiku.


     
    • Thanks Thanks x 1
  13. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Pada masa silam, kala aku_masih berstatus sebagai_siswi SD, aku pernah
    melakukan "kejahatan kecil-kecilan" terhadap adik-adikku tercinta. Saat
    itu,_Mama membuatkan siomay untuk kami_sekeluarga._Siomay buatan

    Beliau sangat enak, gurih alamiah, legit, dan tidak pernah menggunakan
    penyedap rasa kimiawi._Saking lezatnya,_seporsi terasa kurang untukku.


    Tetapi,_disayangkan,_Mama_membuatnya_dalam_jumlah yang pas-pasan

    banget, sehingga_tak_memungkinkan_bagiku_untuk_menikmatinya_lebih
    dari seporsi._Hal tersebut_menimbulkan "niat jahat" dalam_hatiku untuk
    mengambil bagian adik-adikku. Tentu,,aku tidak mengambil seluruhnya,
    hanya aku kurangi_masing-masing sepotong saja dari jatah adik-adikku.

    Mereka pun sama sekali_tidak_menyadari_bahwa_aku_telah tega berbuat

    lancung, mengambil potongan siomay yang_sesungguhnya_bukan hakku.



    Eh, ternyata... "keadilan menemukan jalannya sendiri". Beberapa waktu

    kemudian,_tak sampai sepekan setelah peristiwa itu,_aku pun mendapat

    balasan tunai atas perbuatan culasku kepada adik-adikku tersebut._Aku
    kehilangan_uang_sebesar_Rp100.000,00._Insiden_itu_terjadi di sekolahku.

    Berhubung_aku_tidak_bisa_memastikan_apakah_uang_itu_hilang_akibat

    kelalaianku sendiri,_ataukah_karena dicuri oleh seseorang,_maka aku tak
    berani_melaporkannya_ke_wali_kelasku._Hanya_bisa_bersedih,_meratapi
    kemalanganku. Bagi seorang murid SD, uang Rp100.000,00 tentu sangat
    besar_nilainya._Terlebih,_aku_sama_sekali_belum_sanggup_mencari uang.


    Aku membatin_dalam hati,_"Inilah balasannya,_karena aku sampai hati,
    tega mengambil_siomay_yang_sesungguhnya menjadi_hak adik-adikku..."



    Cerita beralih pada hari Sabtu pekan lalu._Ketika aku membeli ikan laut
    untuk pakan 3 ekor kucing peliharaan aku dan suamiku. Sewaktu proses
    pembayaran,_semestinya,_aku menerima uang kembalian dari si penjual
    sebesar Rp16.000,00._Kalau dilihat sekilas,_jumlah uang yang kuperoleh
    memang sebesar itu. Selembar uang Rp10.000,00_serta tiga lembar uang
    pecahan Rp2.000,00-an._Namun, setelah aku perhatikan secara saksama,
    ada selembar_uang pecahan_Rp20.000,00-an_di antara tiga lembar uang
    "Rp2.000,00-an" tersebut. Berarti, aku_"mendapatkan untung"_sejumlah
    Rp18.000,00_dikarenakan_keteledoran si penjual ikan laut itu._Toh, aku
    tak_sudi_menyikapi_hal_tersebut_sebagai_
    rezeki nomplok._Bagaimanapun,
    uang itu sama sekali bukan hakku,_sehingga wajib_untuk kukembalikan
    kepada si_abang_penjual_ikan laut itu._Demi menyadari_keteledorannya,
    yang bersangkutan_pun_sampai_berulang_kali ber-istighfar._Dan ibu-ibu
    di sekitar juga ikut berkomentar, "Iya tuh,_duit yang itu memang sering
    bikin kita bingung bedainnya._Warnanya mirip, tulisan nilai nominalnya
    juga sekilas hampir sama. Kalau
    nggak teliti bisa terkecoh dan rugi deh."



    Kemudian,_pada waktu libur nasional Hari Buruh,_Rabu kemarin dulu,

    aku_dan_sang_suami_kinasihku_menyempatkan_diri_untuk_berbelanja
    sejumlah kebutuhan. Persiapan menjalani Bulan Suci Ramadhan._Entah
    karena aku sedang hamil muda, ataukah karena tingkat kewaspadaanku
    yang sedang menurun,_ternyata aku sama sekali_tidak menyadari ketika

    dompetku_tiba-tiba_saja_terjatuh_dari_tasku._Aku_baru_mengetahuinya
    saat kudengar suara_seorang ibu di belakangku,_"Mbak,_itu dompetnya
    jatuh, Mbak..." Ya Allah,_sungguh_tak_terperikan_rasa_keterkejutanku.

    Di dalam dompetku tersebut terdapat uang tunai dalam jumlah lumayan
    besar, tiga buah kartu ATM, kartu setan kredit, KTP, SIM A dan SIM C,

    serta kartu-kartu lainnya,_termasuk yang_terkait dengan urusan kantor.


    Tak terbayangkan_kerepotan_yang mesti aku jalani_jika harus mengurus

    segala_hal_sehubungan_dengan_hilangnya_kartu-kartu_penting_tersebut.

    Berikutnya yang tak kalah penting,_cincin pernikahanku juga kusimpan

    di dompet itu._Semenjak prosesi akad nikah,_cincin pemberian suamiku
    tersebut
    , selalu melingkar erat di jari manis tangan kananku. Tapi, demi
    mendengar cerita Hafiza_(sahabat karibku)_yang jemarinya membengkak
    ketika_hamil_sehingga_cincin_nikahnya_menjadi_sulit_dilepas,_akhirnya,
    membuatku_terpikir_untuk_melepaskan_sejenak_cincin_yang_kukenakan.
    Seharusnya sih
    , setelah kulepas,_cincin itu langsung aku simpan di tempat
    yang_aman
    ,_untuk_menghindari_kemungkinan_hilang_ataupun_tercecer.



    Kalau dompetku_tersebut_ditemukan oleh
    _orang_yang_tak peduli dengan
    hak orang lain
    , tentulah, jalan cerita yang kualami akan sangat berbeda.

    Syukur Alhamdulillah
    ,_kendatipun kecerobohanku_itu cukup mengerikan,
    tetapi Allah masih berbelas kasih padaku. Dompetku yang jatuh tersebut
    ditemukan oleh seorang ibu sepuh yang_takkan mau mengambil apa pun
    yang bukan haknya._Bahkan,_beliau pun sama sekali tidak menganggap
    diri beliau berjasa kepadaku. Sewaktu si Mas ingin memberikan sekadar
    "tanda terima kasih", beliau menolaknya secara halus._Tak kurang akal,

    suamiku berinisiatif_mengikuti si ibu sepuh_tersebut hingga_ke kasir dan
    Alhamdulillah
    ,_berhasil_"memaksa" untuk membayari belanjaan beliau.



    Suamiku meyakini, sangat mungkin keberuntungan yang kami alami itu

    (dompetku yang terjatuh_bisa kembali secara utuh),_disebabkan karena aku

    mau_mengembalikan_uang_pecahan_Rp20.000,00-an_yang_aku_terima
    secara tak sengaja ketika aku mendapat uang kembalian saat berbelanja
    ikan laut pada Sabtu pekan lalu._Andaikan saja aku tergoda untuk tidak

    mengembalikan uang tersebut_alias mengambil uang yang bukan hakku,
    maka bisa jadi,_dompetku yang terjatuh itu akan diambil orang lain dan
    tak akan pernah kembali kepadaku._Allah menetapkan mekanisme yang
    pasti di dunia ini._Segala bentuk kezaliman,_keculasan,_ataupun aniaya
    yang diperbuat hamba-Nya,_pasti akan mendapatkan balasan dari-Nya.
    Betapa pun banyak yang berusaha mengingkarinya, tapi pada waktunya
    nanti, hal_tersebut_mutlak_akan_terjadi_dan_tak_kuasa_untuk_diingkari.


    Sebaliknya, sekecil_apa_pun_kebaikan, kejujuran, dan_ketulusan_yang

    dilakukan_hamba-Nya,_pasti_pula_akan_memperoleh_balasan_dari-Nya.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: May 4, 2019
  14. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Memasuki usia kehamilan 3 bulan, aku pun mesti pergi ke Ob-Gyn guna
    memeriksakan_diriku_(terutama,_kondisi janin yang kukandung)._Semula,

    aku hanya akan ditemani suamiku ke sana._Tetapi, tiba-tiba saja,_Mama
    ingin pula ikut serta._Ya sudah, akhirnya kami pergi ke Ob-Gyn bertiga.

    Ada yang lucu dari Ob-Gyn_yang_kami_datangi_tersebut._Beliau merasa

    enggan_jika_kami_sapa dengan sebutan "Dok"._Kami boleh menyapanya
    dengan panggilan "Dokter",_tetapi agak kurang_sreg_kalau_cuma disapa
    "Dok" saja. "Saya 'kan bukan penjual mie dok-dok." Belakangan, kami pun
    menyadari_bahwa_hal itu_adalah_sekadar kelakar_beliau_agar_pasien tak

    merasa tegang atau gugup saat berada di ruang praktik._Pada akhirnya,
    aku_cenderung_lebih_merasa_akrab_jika_membahasakan_beliau_dengan
    sebutan "Tante Kiki" saja._Sedangkan beliau memanggilku "Mbak Suci".



    Kemudian, beliau melakukan_pemeriksaan kandunganku dengan_USG.

    Pada saat itulah,_terjadi_suasana dramatis_yang_amat sangat_luar biasa
    mengejutkan,_bukan hanya bagiku,_tapi juga bagi suamiku_dan Mama.

    Awalnya, Tante Kiki berujar, "Wah.. selamat ya, Mbak Suci." Pernyataan

    beliau tersebut,_tentu saja membuat aku bingung._Lha,_aku 'kan sudah
    dinyatakan positif hamil_sejak 3 bulan yang lalu
    ,_mengapa beliau masih
    merasa perlu untuk mengulangi lagi mengucapkan_"selamat"_kepadaku?

    Sepertinya,_beliau_langsung_menyadari_bahwasanya_ucapan_beliau_itu

    agak membingungkanku._Akhirnya,_beliau pun melengkapi pernyataan
    tersebut, "Alhamdulillah, Mbak Suci... bayinya ternyata kembar.." Ya Allah,
    Ya Rabb... perempuan_mana_yang_takkan_terkejut_mendapatkan_kabar
    bahwa ia mengalami kehamilan_kembar?_Ketika aku dinyatakan positif

    hamil,_belum_ketahuan_bahwa_ternyata_ada_2_benih_dari_si_Mas_yang
    sedang berproses dalam rahimku..Mama pun sampai berlinang air mata,
    aku tak sanggup berkata-kata,_dan_sang laki-laki kinasihku_itu terlihat
    sangat semringah, bersukacita._Selama 2 tahun, aku dan dia bersepakat
    untuk menunda kehamilan,_dengan segala konsekuensi_yang mesti kami
    tanggung_bersama._Ada sejumlah pihak_yang_nyinyir_mempertanyakan

    perihal fertilitas kami berdua._Ada pula oknum-oknum yang secara keji
    menghina maskulinitas suamiku, "Percuma tinggi-gede-ngganteng-sangar,
    eh... udah 2 taun, bininya nggak hamil-hamil juga..."_Meskipun dinyatakan

    dalam konteks bercanda, tapi mendidihlah darah dan otakku dibuatnya.

    Aku 'kan perempuan yang paham luar dalam dan juga selalu merasakan

    kedigdayaan_pria yang_Allah_takdirkan_menjadi_pasangan_hidupku_itu.
    Terbukti,_setelah masa penundaan_kehamilan ini kami akhiri,_suamiku
    langsung mengirimkan benih terbaiknya ke dalam rahimku._Qadarullah.



    Tambah bersyukur lagi setelah Tante Kiki menyatakan bahwa si kembar
    yang_berada_dalam_rahimku_ini_bukanlah_kembar_dempet_atau_kembar

    siam. Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin... Sedangkan, jenis kelamin mereka
    baru akan bisa_terdeteksi melalui USG,_Insya Allah,_nanti,_pada waktu

    kehamilanku memasuki bulan ke-5._Semoga lancar hingga persalinanku.

    Nah,_yang menjadi_pertanyaan besar,_kok, aku sampai bisa mengalami

    kehamilan kembar? Bahwa kehamilan kembarku ini_adalah bentuk dari
    Kekuasaan dan juga Kasih Sayang Allah SWT,,aku dan suami kinasihku
    takkan memungkirinya. Tapi, dalam keluarga besarku, dari jalur Mama
    maupun_dari_jalur_Papa,_sama_sekali_belum_pernah_terjadi_kehamilan

    kembar._Pun demikian halnya dari jalur keluarga besar suamiku._Kalau
    ditelusuri, belum pernah sekali pun terjadi kehamilan kembar. Memang,
    si Mas_memiliki_saudara_sepupu_yang merupakan_kembar_identik,_tapi

    (kalaupun ada kaitannya dengan gen), faktor kembarnya mereka,_mungkin
    diperoleh_dari_keluarga besar Mama mereka, dan pasti bukan dari Papa
    mereka,_yang notabene mempunyai pertalian darah dengan Papa si Mas.



    Tante Kiki menjelaskan,_kehamilan kembar tidak selalu ditentukan oleh

    faktor keturunan._"Rezeki_yang_aku_dapatkan ini",_bukanlah suatu hal
    aneh dalam bidang medis._Salah satu faktor_yang memperbesar peluang
    seorang perempuan untuk mengalami kehamilan kembar (kendatipun dia
    ataupun sang suami tak punya gen kembar) adalah postur tubuh._Jikalau si

    perempuan memiliki tinggi badan yang mendekati 180.cm (ataupun lebih),
    maka sang perempuan itu berpeluang besar untuk mengalami kehamilan
    kembar._"Mbak Suci 'kan tinggi badannya 176 cm,_berat tubuh 63 kg,_maka
    postur_tubuh_Mbak_sangat_ideal_untuk_proses_pertumbuhan_lebih_dari_1_bayi.

    Meskipun tak_bisa_dikatakan_bahwa_perempuan yang bertubuh tinggi, seolah
    sudah pasti akan mengalami kehamilan kembar. Sebatas kecenderungan saja."

    Beberapa saat kemudian, ketika beliau melanjutkan penjelasannya, eh...
    malah_menimbulkan_semacam_awkward situation._Menurut_Tante Kiki,

    variasi posisi saat melakukan hubungan pasutri,_juga bisa memperbesar
    peluang kehamilan kembar._Sebagai Ob-Gyn,_tentu tak salah bila beliau
    menyatakan hal itu. Namun, bagaimanapun,,yang menyimak penjelasan
    beliau 'kan bukan hanya aku dan si Mas, tetapi juga Mama._Hal itu pun
    sempat membuat ekspresi Mama 'jadi agak gimana-gimana gitu... hahaha.
    Tante Kiki_juga_seperti_menyadari_situasi_tersebut_dan_langsung_sigap

    mengganti cara penjelasan dengan yang lebih normatif bagi kami semua.



    Alhamdulillah,_aku,_suami kinasihku,_dan keluarga besar kami semua,

    menyikapi_kehamilan_kembarku_ini_sebagai_rezeki_dari_Allah._Namun,
    terus terang saja,,menjalani kehamilan kembar ternyata tidaklah ringan.

    Mual tiada henti,,susah tidur,,sampai-sampai, Mama harus menyopiriku

    pergi pulang setiap hari kerja karena beliau khawatir aku tidak sanggup
    berkonsentrasi mengemudi._Aku_juga_tiba-tiba_tidak_mampu memasak
    ,
    dapur pun seolah_menjelma menjadi "ruang penyiksaan"._Penciumanku

    menjadi luar biasa sensitif,_sehingga mencium bumbu dapur saja, sudah
    langsung_membuatku_mual_berjam-jam.
    _Syukurlah,_Mama_Mertuaku
    cepat tanggap,_bersedia "menjamin"_ketersediaan_makanan_siap santap
    bagi aku dan suamiku._Kepedulian kedua beliau itu, sangat aku syukuri.
    Semoga kebaikan mereka mendapat balasan kebaikan dari-Nya. Aamiin.


     
    • Thanks Thanks x 2
    • Like Like x 1
    Last edited: Jul 27, 2019
  15. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Ketika_event Big Bad Wolf tahun lalu, aku dan si Mas sempat "berpindah
    markas"_untuk_sementara_waktu,_ke_sebuah_rumah_kosong_nan_megah
    jang_hanja_berdjarak_"sepelemparan_batu"_sahadja_dari_ICE BSD City
    (tempat event tersebut dilangsungkan)._Pada saat itu,_selama berhari-hari,
    aku dan dia menginap di rumah kosong, jang status kepemilikan sah-nja
    masih dipegang oleh Kakak Perempuan si Mas (Kakak Ipar Perempuanku).

    Namun,_pada waktu event Big Bad Wolf tahun ini,_status pemilik rumah

    tersebut telah berganti,_mendjadi dimiliki oleh saudara sepupu suamiku.

    Hal itu_sehubungan dengan adanja ruislag atau_proses tukar guling_jang

    telah terdjadi achir tahun lalu di antara mereka._Saudara sepupu si Mas
    mendapatkan rumah kosong_di_BSD_itu,_sedangkan_Kakak_Iparku_dan
    suaminja memperoleh rumah pengganti di sebuah wilajah nan asri, jang
    berlokasi_di_seputar_Hegarmanah,_Bandung._Kalau_menurut_suamiku,

    kedua_belah_pihak_saling_diuntungkan_dengan_adanja_ruislag_tersebut.



    Beberapa_hari_mendjelang_Lebaran_jang_baru_lalu,_si_saudara_sepupu

    suamiku itu berkundjung ke rumah kami._Semula,_ia tjuma bermaksud
    bertukar_piringan_hitam_dan_kaset video_Betamax/VHS (!)_sadja dengan
    si Mas._Mereka berdua itu memang sudah tersohor di seantero keluarga
    besar_kami_sebagai_para "pemelihara" artefak_kebudajaan_kelas_kakap.

    Eh,_setelah_proses_barter_koleksi_itu_usai,_dia menanjakan_perihal_aset

    properti kepunjaanku berupa sebidang kavling seluas 400 meter persegi,
    jang_telah_kumiliki_sedjak_bulan Djanuari 2015_silam._"Ada minat untuk
    didjual nggak, Mbak? Kebetulan,,ada temanku jang sangat tertarik membeli."

    Jang membuatku terperandjat,,saudara sepupu suamiku itu menjatakan

    sedjumlah angka nominal jang disanggupi oleh temannja tersebut,_djika
    sadja aku bersedia mendjual kavling milikku._Adalah mengedjutkanku,
    begitu mengetahui bahwasanja nilai djual tanah di wilajah itu telah naik
    hingga 3 kali lipat besarnja._Ah, djika kudjual,_tentu mendapat untung.




    Kavling_tersebut_berdjarak_sekitar_35 km_dari_kediamanku_dan_si Mas.

    Sedjarah_pembeliannja,_dimulai_pada_sekitar_bulan_Desember_2014.
    Bude_Agni_jang_menginformasikan_dan_merekomendasikannja padaku.

    Kemudian,_kedua orangtuaku-lah_jang_menjarankan_supaja_aku tidak

    menjia-njiakan_kavling itu._"Ketimbang nanti hasil_djerih pajahmu_'hilang'
    atau_'menguap'_tak tentu rimbanja,_lebih baik kau belikan_properti,_agar ada
    jang bisa_dilihat dari kerdja kerasmu selama ini."_Nasihat klise,_tetapi logis.

    Pada awal-awal bulan Djanuari 2015... kalau diingat-ingat lagi... ah, aku

    seakan sedang berada di persimpangan djalan. Sang pria pudjaanku itu,
    tak djua menundjukkan tanda-tanda kesungguhannja untuk melangkah

    ke djendjang jang lebih serius denganku..Di sisi lain,,Mama wanti-wanti,

    "Umumnja,_laki-laki takkan suka,_djika 'diultimatum' untuk segera menikahi
    perempuan, betapa pun si laki-laki sebenarnya_menjukai perempuan tersebut.

    Dalam perspektif_laki-laki,_ultimatum apa pun dari perempuan,_tak ubahnja

    sematjam pertanda bahwa seolah perempuanlah jang pegang kuasa. Laki-laki
    jang mempunjai harga diri tinggi, akan lebih merasa njaman djika ia melamar
    dan menikahi perempuan jang disukainja,_tanpa diultimatum oleh siapa pun."




    Achirnja,_dengan modal nekat_tetapi_rasional, sekaligus sebagai pelipur

    lara atas ketidakdjelasan situasi jang aku alami, aku memutuskan untuk
    membeli kavling itu._Makin bersemangat karena Mbak Mutia (sepupuku

    dan sekaligus putri kandung_Bude Agni)_beserta suaminja,_ternjata djuga
    ikut membeli kavling di wilajah tersebut._Meski ketika itu,_kavling_jang
    kami beli belumlah bersertifikat hak milik,_tetapi sudah bisa dipastikan
    bukan tanah negara_dan_bukan tanah sengketa._Sekarang sih,_properti
    jang kami_masing-masing miliki_tersebut,_statusnja_sudah bersertifikat
    hak milik setjara sah,,jang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional.

    Mbak Mutia dan suaminja
    , lalu memutuskan untuk membangun rumah
    di sana.
    _Sedangkan, aku masih membiarkan kavling milikku itu kosong.
    Hanja aku pagari permanen,_sebagian bidang kuberi_grass block pavers,
    dan sebagian bidang lainnja aku tanami sedjumlah pohon buah-buahan.



    Terkait_dengan_tawaran_dari_saudara_sepupu suamiku itu,_apakah aku

    tergiur untuk mendjual_kavling tersebut?_Walaupun ada jang berminat
    dan sanggup membajar dengan harga jang lumajan tinggi,_kok,_rasanja
    tjukup_berat_bagiku_untuk_mendjualnja._Apalagi,_di_kavling_itu_telah
    kutanami pohon-pohon alpukat Cipedak jang kini amat radjin berbuah.
    Pohon alpukat_jang_ditanam suamiku di halaman samping rumah kami,

    djustru_belum_berbuah._Varietas-nja_berbeda_dengan_jang_kutanam.

    Kavling itu djuga menjadi_tempat_bermain_jang_aman dan njaman bagi

    3 orang keponakanku tertjinta (putra-putri Mbak Mutia). Mereka beladjar
    bersepeda_di_sana,_atau_berlarian_kian_kemari_dengan_riang_gembira.


    Djika aku sampai mendjual kavling tersebut,,maka sama sadja aku akan

    menghilangkan_kebahagiaan_jang_selama_ini mereka rasakan._Padahal,
    bertahun-tahun, aku dan adik-adikku diizinkan "numpang berenang" di
    rumah Bude Agni dan Mbak Mutia._Di rumah keluargaku dulu, tak ada

    kolam renang. Tanpa kemurahan hati Bude Agni, mungkin sadja hingga
    sekarang ini, aku takkan pernah bisa berkesempatan beladjar berenang.



    Semalam,_si_sepupu_suamiku_itu_kembali_menanjakan_(melalui si Mas),

    apakah_kira-kira_aku_ada_rentjana_untuk_mendjual_kavling_tersebut?

    Tanpa_keraguan,_aku memastikan dan_mengatakan kepadanja,_bahwa

    meskipun aku mengapresiasi_minat_serta_penawarannja_itu,_tetapi aku
    belum_berniat_mendjualnja._Aku_masih merasa perlu_untuk_"berusaha
    membalas_kebaikan_dari_Bude Agni sekeluarga"._Selama ini,_aku telah
    diperbolehkan_"numpang berenang"_di rumah beliau._Oleh karena itu,
    tidaklah sepantasnja, djika aku menghilangkan kesenangan putra-putri
    Mbak Mutia,_jang memanfaatkan kavlingku_itu sebagai lahan bermain.


    Aku mentjoba berempati dan membajangkan,_djika si kembar (jang saat

    ini masih berproses dalam rahimku)_kelak seusia mereka,_tentu sadja akan
    merasa sedih,_kalau tempat bermainnja sehari-hari akan segera didjual.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Jul 6, 2019
  16. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Ada hal yang membuat_aku_dan_suamiku_berlega hati,_terkait_kehamilan_
    kembar yang_kujalani_hingga_trimester pertama ini._Yaitu saat si kembar
    dinyatakan dalam kondisi normal,_Insya Allah sehat wal afiat, dan juga,
    tiada satu pun dari mereka_yang_terindikasi_mengalami_Down syndrome.
    Anatomi mereka terlihat normal, tak ada penebalan pada tengkuk janin,
    masing-masing memiliki tulang hidung._Alhamdulillahi_Rabbil 'Alamin.


    Kalau_menurut_Tante_Kiki_(Ob-Gyn yang menangani kehamilanku),_tipe

    kehamilan_kembarku_ini_adalah_"tipe DCDA"_atau kadang_juga_disebut
    sebagai_"tipe Di/Di"._Kedua_istilah_tersebut_merupakan_singkatan_dari
    "dichorionic diamniotic"._Artinya,_masing-masing_dari_mereka memiliki
    plasenta, amnion, serta corion-nya tersendiri._Beliau menerangkan, tipe
    kehamilan kembar "DCDA" relatif_memiliki_tingkat_risiko_lebih_rendah
    jika dibandingkan dengan "tipe MCDA (monochorionic diamniotic)". Jadi,
    bisa dikatakan,,aku tak perlu merasa cemas akan mengalami komplikasi

    kehamilan_berisiko_tinggi_seperti_"Twin-to-Twin Transfusion Syndrome".



    Lalu,_tipe kembar_apakah yang_(Insya Allah)_akan lahir beberapa bulan

    mendatang?_Menurut_beliau,_apabila nanti,_si_kembar_terdeteksi_USG
    berjenis kelamin berbeda_(satu laki-laki dan satu perempuan),_berarti aku
    dan_suami kinasihku 100%_akan memiliki anak kembar fraternal._Tapi,
    bilamana_si_kembar_terdeteksi_USG_berjenis_kelamin_sama,_maka_ada

    peluang_mereka_terlahir_sebagai_kembar_identik._Meski_secara_teoritis,
    biasanya,_perempuan_yang_mengalami_tipe kehamilan kembar_"DCDA"
    kemungkinan besar akan memiliki anak kembar fraternal,_yang artinya
    walaupun nanti,_si kembar_berjenis_kelamin_sama,_mereka sama sekali
    tak_akan_terlihat_mirip_satu_sama_lain_seperti_lazimnya_kembar_identik.

    Ketika_kutanyakan,_"Seberapa_besar_peluang_si_kembar_akan_lahir_sebagai

    kembar identik?",_beliau tidak bisa memprediksi_secara pasti._Kira-kira,
    hanya_sekitar 25%-30% saja._Sejumlah_dokter_bahkan ada_yang berani
    menyatakan bahwa "tipe DCDA" itu pastilah kembar fraternal. Padahal,
    menurut Tante Kiki,_"bukan suatu hil yang mustahal"_jika "tipe DCDA"

    berujung pada kelahiran kembar identik. Banyak contoh pernah terjadi.



    Pada dasarnya,_aku dan suamiku takkan_mempersoalkan apakah nanti,

    si kembar terlahir sebagai kembar fraternal berbeda jenis kelamin, atau
    kembar_fraternal_berjenis_kelamin_sama,_atau_sebagai_kembar_identik.


    Yang terpenting
    , mereka terlahir sebagai nikmat dan amanah dari Allah
    untuk aku,_suamiku,_dan juga tentunya,_segenap_keluarga besar kami.

    Namun,_entah mengapa,_intuisiku mengatakan,_Insya Allah,_si kembar

    yang ada dalam kandunganku ini sama-sama berjenis kelamin laki-laki,
    memiliki kemiripan satu sama lain,,dan "cetakannya" akan mirip si Mas.


    Sekadar perkiraanku saja tanpa bermaksud mendahului kehendak-Nya.



     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Nov 12, 2019
  17. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Seumur-umur,,aku sama sekali belum pernah merasakan yang namanya
    kelebihan berat badan_dan_belum pernah pula berperut gendut._Selama
    ini, si Mas selalu bilang bahwa pola makanku adalah pola makan priayi,
    "aristokrat_banget"._Betapa_pun lezatnya_hidangan_yang_tersaji,_hanya

    akan aku nikmati dalam jumlah secukupnya saja._Nggak pernah nambah.

    "
    Pola makan priayi" itu juga disempurnakan dengan latihan fisik._Dulu,
    cuma dengan rutinitas berenang di rumah Bude Agni,,diselingi sejumlah
    latihan kardiovaskular.
    _Setelah si Mas menikahiku,_dia mengintroduksi
    weight exercises_untukku._Tubuhku_pun jadi_terlihat semakin menawan.

    Lha,_ketika_hamil_si kembar_ini,_aku sering_merasa geli_sendiri_melihat

    kondisi perutku yang makin lama makin membesar_serta dibarengi pula
    bertambahnya berat badanku. Memasuki trimester kedua kehamilanku,
    derita rasa mual, perlahan-lahan mulai berkurang, dan nafsu makanku

    mulai pulih kembali._Bahkan,_cenderung "menggelora"._Mengingatkan

    aku pada sebuah_karakter_di komik lawas_Asterix._Dalam sebuah cerita
    (kalau tidak salah),_ada seorang pembesar Kerajaan Romawi yang doyan
    banget makan,_dari waktu ke waktu,_seolah tanpa henti._Dalam komik
    edisi Bahasa Indonesia,_nama karakter si Tukang Makan itu secara lucu
    dialihbahasakan_dari_nama_Latin,_ke nama_yang_lebih_mengindonesia,
    yaitu "Makan Terusus" (dari frasa "makan terus" + sufiks "us"). Untungnya,
    si Mas justru sangat bersyukur melihat nafsu makanku yang mengganas
    ini._Sehingga,_Insya Allah,_si kembar pun tak akan kekurangan nutrisi.




    Selain hal yang terasa lucu,_ada pula hal yang_cukup menjengkelkanku.


    Ada seorang_"teman SMP-ku" yang secara sok tahu, "menuduh"_bahwa

    kehamilan_kembarku_ini_adalah_hasil_rekayasa_medis_berupa_IVF atau
    lebih populer dengan istilah "bayi tabung"._Dia berprasangka seperti itu
    karena aku baru_hamil setelah 2 tahun_menikah_dan_kehamilannya pun
    langsung kembar._Padahal,_kehamilanku ini adalah kehamilan alamiah,
    yang_terjadi_setelah_aku_dan_suamiku_melakukan copulation pada_masa
    suburku._Kenapa baru hamil setelah 2 tahun menikah?_Karena aku dan
    si Mas memang bersepakat untuk menunda kehamilanku. Kenapa mesti
    ditunda? Eh, itu 'kan urusan pribadi kami berdua._Bukan urusan Anda.




    Kendati sempat membuatku murka, toh,_hal itu makin menyadarkanku

    bahwa_di_dalam_menjalani_kehidupan_ini, akan_selalu_ada_orang-orang
    yang_berkomentar_apa pun_perihal_kondisi_faktual_kita._Dulu, saat aku
    akhirnya_menikah_dengan_si_Mas,_salah_seorang_ex-girlfriend_suamiku
    menulis_status med-sos_yang sangat nyelekit, "Dasar 'perempuan inlander'.
    Cuma modal tampang dan body aja belagu banget.".Ada pula yang terkesan
    "halus" tapi tajam menghunjam. "Wah, boleh juga usahanya, bisa-bisanya
    ngedapetin kakap."_Mereka_melihat_bahwa_latar_belakang_si Mas adalah

    berasal_dari a well-to-do family,_yang secara_tak terbantahkan memang
    mempunyai_tingkat_kemapanan_finansial_puluhan_kali_lipat_lebih_tinggi
    dibandingkan keadaan keluargaku._Para gerombolon sakit hati tersebut
    memiliki persepsi bahwa_perempuan_yang_paling pantas untuk menjadi
    teman hidup si Mas, hanyalah_dari kalangan sosialintah sosialita seperti
    mereka._Seolah menafikan kenyataan, bahwa sedari awal, justru si Mas
    itulah yang "terlebih dulu mengejar-ngejarku", tanpa pernah sekali pun
    aku menyodorkan diri padanya._Bahkan, sampai ketika ia membiarkan

    diriku tergantung dalam ketidakjelasan situasi pun,_aku sama sekali tak
    pernah mengultimatum dirinya untuk memberikan kepastian kepadaku.

    Saat_dia,_pada akhirnya,_tak ragu_memilihku_sebagai_teman_hidupnya,

    tentulah_melalui_sejumlah_pertimbangan_logis_dari_berbagai_perspektif.



    Demikian pula perihal penundaan kehamilanku._Kesepakatan menunda

    kehamilanku, kami ambil setelah kami berdua berdiskusi panjang lebar
    dari waktu ke waktu. Sungguhpun, keputusan aku dan suami kinasihku
    mungkin dianggap tak sejalan dengan berbagai parameter yang terpatri
    di benak orang lain di sekitar kami. Tetapi,,sebagai dua manusia dewasa

    yang_telah_berkomitmen_untuk_bersatu_di_dalam_institusi_pernikahan,
    kami punya hak untuk menentukan_apa_pun_yang kami anggap terbaik.



    Alhamdulillahi_Rabbil_'Alamin,_sejauh_ini,_Dia_Sang_Maha_Pengasih,

    masih berkenan merestui_dan sekaligus_memberi kemudahan bagi kami
    dalam_melaksanakan_segala_hal_yang_telah_kami_diskusikan_berdua.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Jul 24, 2019
  18. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Ada_kerabat suamiku_(Tante Ve dan Om Muthalib)_yang_berencana_akan
    pelesiran ke_Negeri Ginseng._Tak hanya itu,_kedua beliau_tersebut juga
    mengajak aku dan suamiku_untuk ikut serta_dalam_rombongan mereka.
    "Ayo ikut aja, Mbak. Sekalian sambil babymoon."'Aku hafal "tradisi" yang
    berlaku_di_keluarga_besar_suamiku._Kalau_sudah_mengajak_seperti_itu,
    pastilah pula kami akan dibiayai sepenuhnya..Andai kami bersedia ikut,
    maka_mereka_itulah_yang_akan_menanggung_seluruh_biaya,_dari_A-Z.
    Jika misalnya_kami menolak dibayari,_mereka pun akan "tersinggung".

    Aku_dan_si_Mas_hanya_perlu_meluangkan_waktu_untuk_mengurus_visa.

    Selebihnya,_tinggal berkemas dan kemudian,_berangkat._Gratis-tis-tis.
    Tawaran yang sungguh menarik, ya?_Beberapa waktu lalu,_Ibu Noviati
    juga sudah bertanya kepadaku,,"Mau babymoon ke mana aja nih, Mbak?"



    Sebenarnya,_apabila_kami berdua mau,_bisa saja_kami mengambil cuti

    selama kurang lebih sepekan_dan turut serta_dalam rombongan mereka.

    Ibu Noviati (atasanku) pasti akan memberiku izin._Demikian pula atasan

    suamiku,_aku yakini akan dengan mudah memberi lampu hijau._Cuma,
    yang menjadi permasalahan,_kondisiku saat ini_tidak cukup ideal untuk
    melangkahkan kaki_dalam intensitas tinggi._Padahal 'kan,_berwisata ke
    Negeri Ginseng itu kemungkinan besar akan diisi dengan berjalan-jalan
    (secara harfiah) dari satu tempat ke tempat lain._Boleh jadi,_aku takkan

    punya stamina memadai, baru sebentar saja berjalan,_eh, sudah merasa
    letih tak keruan. Alih-alih menikmati wisata,,yang ada malah menderita
    dan merepotkan rombongan kerabat suamiku._Hampir mirip pada saat
    akhir November-Desember 2017 lalu, ketika si Mas yang kebetulan saja
    ditugaskan kantornya ke Jepun, mengajakku sekalian ber-haniy mi'un...
    ups... ber-honeymoon, maksudnya. Yang sangat menggelikan, boro-boro

    aku bisa_mereguk_manisnya suasana romantis_nan_menggairahkan_kala

    berjalan-jalan_berdua_dengannya. Aku_justru_terus-terusan_menggigil,
    gigi bergemeretak_tanpa henti,_saking dinginnya_suhu_di Jepun saat itu.



    Setelah menimbang-nimbang untung ruginya, aku dan suamiku sepakat

    untuk tak ikut serta dalam_rombongan kerabat keluarga besar suamiku.


    Betapa pun,_kami sangatlah_menghargai_tawaran_mereka._Hanya saja,

    aku_merasa_staminaku_kurang_memadai_untuk_berjalan-jalan_ke_sana.
    Mengandung 2 calon bayi_sekaligus itu berat lho..._huhuhu._Terkadang,
    baru_berjalan_agak_jauh_sedikit_saja,_aku_sudah_kliyengan. Kalaupun
    pada akhirnya nanti,_aku dan si Mas_tidak_akan_sempat_ber-babymoon,
    ya,_tak apa-apa._Aku sama sekali takkan kecewa._Yang penting,_proses
    kehamilanku hingga_kelahiran_si kembar nanti_berjalan lancar. Aamiin.


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Jul 26, 2019
  19. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Sometimes,,,you are a little too sure of yourself...You are the kind of man
    who believes that "everything is fine" or "everything will always be fine".



    Uh
    , I have a sneaking suspicion, you tend to associate your decision with
    "prestige"...On the contrary,..I tend to prefer to avoid drawing attention.



    I can't imagine....what would've happened if you had ignored my advice?


    What would've happened if you had insisted on your pride??Sweetheart,

    you wouldn't have to be thanking me now, if you'd handled the situation
    a_little_differently_than_"the_way_you_always_do"....The storm has passed.

    I think I deserve "a compensation" for all I have suffered because of you.



    Alhamdulillah, tiap Dia memberi persoalan, diberi-Nya pula jalan keluar.


     
  20. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    29 Juli, tujuh tahun lalu,_atau bertepatan dengan 10 Ramadhan 1433 H.
    Ahad malam, saat kami sekeluarga makan malam,_usai shalat Tarawih.



    Setelah_setahun_aku_mengenal dia,_akhirnya... aku_pun_memberanikan

    diriku_untuk_menceritakan_kepada_keluargaku,_perihal_"kedekatanku
    dengannya"._Kuceritakan si Mas apa adanya._Eurasian/Half-Caucasian,
    Papa-nya merupakan wong Londo deles,_Mama-nya keturunan Sumatra
    dan_Kalimantan._Aku_menggunakan frasa "Londo deles",_semata-mata
    karena Papa si Mas itu_100% adalah_pria ras kulit_putih, kendati tanah
    leluhur Beliau bukanlah di Negeri Oranye, melainkan_di_Britania Raya.

    Orang Jawa mengenal istilah "Jowo deles"..Demikian pula suku Osing di

    Banyuwangi_kerap_kali_menggunakan_frasa_"Osing deles"._Makna_dari
    kata "deles" itu kurang lebih adalah "tulen"-"asli"-"sungguhan"-"banget".

    Aku merasa,_sudah tiba saatnya bagiku untuk_memperkenalkan si Mas

    pada keluargaku. Sebagai perempuan,,aku sangat bisa membaca isyarat
    ketertarikan_dia_kepadaku._Aku_juga_menyadari_sikapnya_yang_mulai
    memperlakukan diriku secara istimewa,,lebih dari sekadar teman biasa.



    Tahukah, bagaimana reaksi keluargaku ketika itu?_Adik-adikku justru

    menertawaiku habis-habisan, saking nggak percayanya dengan ceritaku
    tersebut._Mama-Papa hanya menanggapiku secara berkelakar,_"Wah...
    pasti dia 'Londo Jerman', 'kan?",Guyonan lawas yang mengacu pada suatu

    wilayah di Yogyakarta,,yaitu Kampung Kauman..Terkadang,,wong Jowo
    memelesetkan_kata_"Jerman" itu_sebagai_akronim_dari_"jejere Kauman",
    yang jika diindonesiakan adalah "di samping atau di sebelahnya Kauman".

    Meski_jengkel_dengan_sikap mereka_yang_enggan_memercayai_ceritaku,

    aku tetap menahan diri._Menanti situasi mereda,_sebelum melancarkan
    serangan balasan._Saat aku melihat_ada momen yang tepat,_aku segera
    menegaskan, "Demi Allah SWT, aku nggak bohong._Kalau memang kalian
    nggak percaya, nanti Sabtu pekan depan, aku undang dia datang ke sini, ya."

    Menyadari_aku_sampai_berani_bersumpah_seperti_itu,_keluargaku_pun

    terdiam seketika._Kemudian,_salah seorang adikku mulai berkomentar,
    "Iiihh, 'pacarannya' mesti hati-hati lho, Mbak... Jangan sampai.. blablabla..."



    Tidak berapa lama setelah itu,_Mama dan Papa langsung secara khusus

    menginterogasiku_di_ruang musholla_rumah_kami._Kapan dan di mana
    aku_mengenal_dia?_Sudah_sejauh_mana_aku_berhubungan_dengannya?

    Seperti_apa_pemahaman_agamanya?_Abangan_atau_Practicing Muslim?


    Bagaimanakah_bibit-bebet-bobot-nya?_Kenapa_sih,_aku_tidak_mencari

    calon teman hidup sing podo Jowone aja? Jangan salah, Mama-Papa-ku
    sejatinya bukan tipe narrow minded-parents, yah._Kedua_Beliau tersebut
    juga_sama_sekali_bukanlah_tipe_penganut_sukuisme yang_anti_suku_lain.

    Kedua orang tercintaku_cuma merasa sedikit risau perihal_kesenjangan

    budaya yang bisa terjadi andaikan aku menikah dengan pria non-Jawa.



    Qadarullah, bi-idznillah... setelah melalui rangkaian proses yang sungguh
    sangat_berliku-liku_juga_sangat_meletihkan (bahkan, secara teknis, kami

    sempat pula dua kali putus-nyambung, meskipun dia secara resmi tak pernah
    menyatakan "putus" denganku),_serta melewati_episode-episode dramatis

    yang mengaduk-aduk emosiku, Alhamdulillah, si Mas pun menikahiku.
    Tak cukup sampai di situ, pada tahun ini,_dia pun resmi menghamiliku.


    Hingga_detik_ini,_hal_yang_sempat_menjadi_kekhawatiran_orangtuaku

    perihal kesenjangan_antar budaya,_sama sekali_tidak terjadi._Suamiku
    justru_tak keberatan saat aku "men-Jawa-kan dirinya"._Misalnya saja,
    aku membahasakannya_dengan sapaan "Mas"._Aku pun selalu mencium
    tangannya jika akan bepergian, saat dia memberiku uang bulanan,_dan
    setelah shalat berjamaah dengannya._Dulu,_tak ada kultur seperti itu di
    keluarga besarnya,_yang meski termasuk Practicing Muslims tapi sangat
    kosmopolitan..Di sisi lain,,aku pun,berusaha mengenal dan mempelajari
    latar belakang serta budaya dari Mertuaku._Misalnya, aku belajar cara
    memasak ragam hidangan dari_daerah-daerah di Sumatra-Kalimantan.
    Atau_membuat_fish and chips,_bangers and mash,_serta_beef Wellington.

    Si Mas juga mengajariku hal-hal terkait "unggah-ungguh internasional".

    Supaya aku_nggak malu-maluin_dan nggak ndlongap-ndlongop, bila suatu

    ketika nanti, aku_harus_mendampinginya_dalam_sejumlah_acara_resmi.



    "Perselisihan"_antara_aku_dan_suamiku,_justru_lebih_sering_disebabkan

    oleh_kesamaan_karakter_kami_berdua._Kami_cenderung_keras kepala,
    ndableg,_dan juga berkarakter Alpha._Namun,_untunglah,_kami berdua
    sama-sama lebih menyukai_"berkelahi secara sehat"_dengan berdiskusi,
    daripada_menjerumuskan_diri_ke_dalam_perdebatan_kosong_tanpa_arti.
    Aku dan dia juga bukan tipe pasutri yang gubrak-gabruk_jika berselisih.
    Bukan tipe pasutri yang akan merusak benda ketika sedang bertengkar.

    Kami pun bersyukur karena paling tidak,_sampai sejauh ini, kami mau

    menerapkan prinsip firm but fair._Biarpun dia adalah si pria Alpha yang
    selalu menegaskan dominasinya atas diriku,_toh,_tak membuat dirinya
    menjelma menjadi "tiran" ataupun "despot"_dalam rumah tangga kami.

    Seperti yang baru terjadi kemarin._Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin,_dia

    tak mengabaikan saranku,_sehingga kami pun tak mengalami kerugian.
    Jujur,_aku sempat ketar-ketir dengan strategic and tactical planning-nya.
    Kendati aku tidaklah sepintar dia, toh,_intuisiku mengatakan ada suatu
    hal yang tidak beres,_dan suamiku mesti ekstra waspada menyikapinya.

    Eh, ndilalah, naluriku tersebut bukan sekadar prasangka buruk belaka.

    Atas Pertolongan-Nya pula kami bisa terhindar dari musibah kerugian.



     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Nov 10, 2019
  21. Suci_Ristyasari M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 17, 2014
    Messages:
    1,306
    Trophy Points:
    157
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,136 / -0
    Kendati_aku_dan_si Mas_sama-sama_bekerja_dan_berpenghasilan_yang
    jumlahnya_(Alhamdulillah)_lebih_dari_cukup,_tetap saja,_untuk_urusan
    pembiayaan rumah tangga kami,_seluruhnya ditanggung oleh suamiku.

    Bahkan, termasuk untuk urusan pernak-pernik perawatan tubuhku, ia
    pula yang membiayai. Terus terang,,pada bulan-bulan awal pernikahan

    kami,_aku sempat menentang idealismenya tersebut._Rumah tangga ini
    'kan, dibangun atas dasar prinsip kebersamaan,_kami saling mencintai,
    senasib-sependeritaan-sepenanggungan-seiya-sekata-setubuh..._upss...

    Pokoknya,,aku dan dia bersepakat untuk berjuang dan bertahan hidup

    bersama-sama di dalam suka maupun duka._Oleh sebab itulah,_sudah
    selayaknya_jika aku_ikut andil_dalam_pembiayaan_rumah tangga kami.

    Eh,_sang laki-laki tercintaku_itu_dengan tegas menolak mentah-mentah

    usulku tersebut._Si Mas berprinsip,,selama suami masih sanggup untuk
    membiayai_seluruh kebutuhan rumah_tangga,_maka gaji istri_tak boleh
    diganggu_gugat._Dengan_kata_lain,_gajiku_sepenuhnya_menjadi_hakku.

    Aku mempunyai hak atas penghasilan suamiku,_tapi di sisi lain,_si Mas

    merasa tak punya hak apa pun untuk ikut_"menikmati"_penghasilanku.
    Harga dirinya seolah akan terusik dan turun drastis_jikalau dia sampai
    menikmati_jerih_payahku "membanting keringat dan memeras tulang".



    Ya_sudah,_kalau_begitu,_biarkanlah_aku_menggunakan_penghasilanku

    untuk membiayai_segala_urusan_yang_terkait_dengan_perawatan diriku.

    Dia_menanggapi_usulanku_itu_dengan_(lagi-lagi)_penolakan_yang_tegas.

    "Kamu berdandan dan mempercantik diri untuk siapa?" Lha, piye tho, Mas?

    Ya jelas untuk kamu seorang, suami kinasihku.."Kamu melakukan segala

    macam perawatan tubuh agar bentuk tubuhmu tetap memesona,,untuk siapa?
    Kamu_membeli_busana_yang_bisa_membuat_dirimu_terlihat_enak_dipandang,
    untuk siapa?"_tanyanya lagi padaku._Ya tentunya hanya untukmu, Dear.

    "Dengan demikian, sebagai konsekuensinya,_akulah,_suamimu yang WAJIB
    membiayai semua itu. Titik. Nggak pakai koma."_Aku jadi teringat sebuah
    lagu Indonesia tahun 1970-an,, "Wajah cantik dan ayu, siapa yang punya?
    Mata lentik dan sayu, siapa yang punya?",Kadang kala, saat kami berdua
    sedang "kumat bandelnya",,khususnya pada momen-momen privat kami,
    lirik_lagu_itu_akan_iseng_kami_ubah "menjadi lebih progresif" (hahaha).



    Dengan_sistem_keuangan_rumah_tangga_yang_seperti_aku_uraikan_tadi,

    tentu_saja,_penghasilan_bulananku_(setelah dipotong pajak-zakat-infak)
    bisa dibilang relatif utuh, tak pernah terpakai. Lalu, uang bulanan dari
    si Mas, biasanya masih ada surplus sekitar 30%-40%. Dan dia pun akan
    selalu tak habis pikir,_tiap kali_aku mengembalikan sisa anggaran yang

    tak terpakai tersebut._Karena dia gengsinya "selangit",_maka sisa uang
    itu pun takkan sudi dia ambil._Si Mas tidak pelit memuji kepiawaianku
    perihal mengelola keuangan rumah tangga kami,_tapi dia selalu merasa
    gengsi jika menerima_surplus_anggaran_yang_aku kembalikan padanya.

    Berhubung aku memegang erat falsafah leluhur_"gemi-nastiti-ngati-ati"

    (tak hidup boros, berhati-hati dalam pengeluaran,,tanpa harus menjadi pelit),
    maka_selama_dua_tahun_ini,_Alhamdulillah,_kami_bisa_meningkatkan
    progresivitas_aset,_dan_tabungan_jangka_panjang_rumah_tangga_kami.



    Insya Allah, pada beberapa bulan mendatang,,tak lama lagi,,akan lahir

    2 bayi_mungil_buah_cinta_kami_berdua._Kemarin,_aku_mulai_membuat
    estimasi_pembiayaan_kebutuhan_si_kembar_ke_depannya._Kemudian,
    aku diskusikan hal itu dengan suamiku._Kelihatannya,_takkan ada lagi
    surplus_anggaran_sebesar_30%-40%_yang_selama_2_tahun_terakhir_ini,
    selalu rutin kualami._Bahkan,_boleh jadi,_aku pun harus menggunakan
    gaji_bulananku_untuk_membiayai_kebutuhan_anak-anak_kami_tercinta.

    Tahukah,_apa_respons_suamiku_saat_menyikapi_perkiraanku_tersebut?

    "Ibarat dalam sepak bola modern,_posisi suamimu ini adalah di tim inti,_dan
    juga sebagai pemain inti._Sedangkan,_posisimu sebagai pemain lapis kedua.

    Entah_itu_pemain_cadangan_di_tim_utama, ataupun_pemain di reserve teams
    seperti_Real Madrid Castilla, Barcelona B, tim-tim primavera_klub Serie A,
    atau tim-tim under 23 di Premier League. Pemain cadangan akan diturunkan
    hanya jikalau terjadi krisis di line-up tim utama. Sepanjang performa pemain
    inti baik-baik saja,_maka pemain cadangan pun belum perlu ikut bertanding.


    Selama_suamimu_ini_masih_sanggup_berperan_sebagai breadwinner,_kamu
    tak usah merasa perlu ikut turun tangan._Kita bagi tugas._Kamu yang hamil,
    melahirkan, dan menyusui..Aku mencari uang,,mencukupi kebutuhan kalian.

    Sebagai istri dan Menteri Keuangan Rumah Tangga,_kau boleh ikut mencari
    uang,_tetapi_penghasilanmu_disimpan saja_untuk cadangan_masa depan kita.

    Barulah,_untuk urusan mengasuh,_membesarkan,_serta mendidik si kembar,
    nanti Insya Allah,,kita lakukan_secara bersama-sama atau secara bergantian."


     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Aug 1, 2019

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.